ISI Denpasar maknai Purnama Sidhi Sasih Kalima dengan berbagai acara

ISI Denpasar maknai Purnama Sidhi Sasih Kalima dengan berbagai acara

ISI Denpasar maknai Purnama Sidhi Sasih Kalima dengan berbagai acara
Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana bersama beserta Koordinator Staf Khusus Presiden RI Dr Sukardi Rinakit dan Dr AA Ngurah Ari Dwipayana disela-sela penanaman pohon langka di kampus setempat. ANTARA/HO-ISI Denpasar.

Denpasar (ANTARA) – Institut Seni Idonesia (ISI) Denpasar memaknai momentum Purnama Sidhi Sasih Kalima pada Rabu (20/10) itu dengan mengisinya dengan berbagai rangkaian acara seperti … (Baca Selengkapnya)

Geliat Ngayah Seniman Topeng “Segara Gunung” Di Pura Goa Lawah Klungkung

Kiriman : I Wayan Budiarsa (Dosen Program Pascasarjana Program Studi Seni Program Doktor ISI Denpasar)

Abstrak

Tari topeng merupakan tarian yang diklasifikasikan sebagai seni wali dan tidak dapat terpisahkan dari kegiatan jalannya upacara piodalan pura di Bali. Sebagai tari wali, biasanya dipertunjukan pada halaman paling utama (jeroan/ utama mandala) pada sebuah pura. Pertumbuhan dan perkembangan kesenian yang satu ini telah mengalami kemajuan pesat walaupun dalam situasi mewabahnya covid19. Kaki Bebek House adalah salah satu komunitas seni topeng yang telah menunjukan geliat aktivitas ngayah di Pura Goa Lawah-Klungkung bulan Mei 2021 lalu. Membawakan lakon Dalem Waturenggong Nangun Yadnya, dan pertunjukan tersebut masih dalam keadaan situasi pandemi, maka mereka senantiasa mengikuti protokol kesehatan, memakai masker, serta untuk meminimalisir anggota mereka memanfaatkan kaset rekaman gamelan sebagai iringan tariannya.

Kata kunci: Tari Topeng, Wali, Segara Gunung, Batuan 2021  

Abstract

Mask dance is a dance that is classified as a wali art and cannot be separated from the activities of the piodalan temple ceremony in Bali. As a wali dance, it is usually performed on the main page (jeroan/ utama mandala) of a temple. The growth and development of this one art has experienced rapid progress even in the situation of the COVID-19 outbreak. Kaki Bebek House is one of the mask art communities that has shown the stretching of ngayah activities at Goa Lawah Temple-Klungkung last May 2021. Bringing the play Dalem Waturenggong Nangun Yadnya, and the show is still in a pandemic situation, so they always follow health protocols, wear masks, and to minimize their members using gamelan tapes as dance accompaniments.

Keywords: Mask Dance, Guardian, Segara Gunung, Batuan 2021

Selengkapnya dapat unduh disini

​​CREATIVE EXHIBITION#3 KRIYA STUDY PROGRAM FSRD ISI DENPASAR

​​CREATIVE EXHIBITION#3 KRIYA STUDY PROGRAM FSRD ISI DENPASAR

By I Gusti Ngurah Agung Jaya CK, a lecturer of Kriya Study Program ISI Denpasar

The existence of the covid-19 pandemic experienced by Indonesia, caused lecture activities on art campuses, experiencing obstacles, to work on campus, experiencing obstacles. This matter pushed students to work and study from home. Working at home has many obstacles, which are faced by students in expressing their creative ideas, so they start using makeshift media materials.

High enthusiasm to continue in producing works of arts, encouraging students to be more creative and innovate in their creative works. Work diligently and disciplined, so as to produce quality works. The results of the work produced are then collected in the Craft Student Association at ISI Denpasar. Students and lecturers organized exhibitions, to promote the works that have been produced during the covid-19 pandemic.

On Tuesday, October 5, 2021, Kriya Study Program students making a new breakthrough to hold an exhibition at the Denpasar Cultural Park. The number of works exhibited is 100 works, with 9 works of leather, 30 pieces of ceramics, 19 pieces of wood, 11 pieces of masks, and 31 pieces of mixed materials or mixed media. The hundred works were exhibited with the aim of introducing the students’ work while they were at home. Overall, it displays a form of work that has aesthetic value, and is full of creativity and innovation, the work for the most part shows the identity and turmoil of ideas that are in the mind and tries to realize these ideas in a craft art.

This exhibition was opened by the Rector of ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Adnyana. SSn., M.Sn. In the spirit of giving appreciation to craft students, to always work with full responsibility, still come up with bright ideas without thinking about the materials and tools used. Crafts are now free to process materials and tools, not still based on certain materials or tools. Everything can be put together creatively and innovatively so as to produce works that are aesthetically pleasing and of high selling value.

Over time, exhibition facilities can be carried out through internet web media with various social media. It’s enough to play with your fingers on a cellphone or laptop, we can sell works very quickly and get a fast response too.

As social media is growing, it is hoped that students must be brave, offering their work through that media, so that creative ideas that have been poured into the form of copyrighted works quickly get appreciation from the wider community, even in a matter of minutes they can reach networks throughout the world.

In the future, it is hoped that all craft students will dare to compete, with entrepreneurs, in the virtual world, to compete in designing virtual exhibitions, both independently and in groups, this is very good to get a quick response from the public. This effort really helps students to become creative young entrepreneurs, to introduce their artistic products to the public.

In addition, students can collaborate with other businesses, without high operational costs and can be reduced. The exhibition process in a virtual way, will provoke creative ideas more quickly, to find superior and competitive copyrighted works.

​​CREATIVE EXHIBITION#3 KRIYA STUDY PROGRAM FSRD ISI DENPASAR

PAMERAN KREATIVE#3 PROGRAM STUDI KRIYA FSRD ISI DENPASAR

Oleh I Gusti Ngurah Agung Jaya CK.
Ps Kriya ISI Dps

Adanya pandemic covid-19 yang dialami oleh Indonesia, menyebabkan Perkuliahan di kampus seni, mengalami hambatan, untuk berkarya di kampus, mengalami hamnatan, sehingga mahasiswa mencoba berkarya dirumah saja. Berkarya dirumah banyak kendala, yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menuangkan ide kreativnya, sehingga mulai menggunakan bahan media alat seadanya.
Semangat yang tinggi untuk tetap menghasilkan karya, mendorong mahasiswa lebih kreatif dan berinovasi dalam berkarya cipta. Berkarya dengan tekun dan disiplin, sehingga menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Hasil karya yang dihasilkan, kemudian di kumpulkan dalam wadah Himpunan Mahasiswa Kriya ISI Dps. Mencoba menghimpun diri, untuk melakukan pameran, untuk mempromosikan karya-karya yang telah dihasilkan semasa pandemic covid-19.
Tepat di hari selasa tanggal 05 Oktober 2021, membuat gebrakkan baru untuk melakukan pameran di taman budaya Denpasar. Jumlah karya yang dipamerkan adalah 100 buah karya, dengan 9 buah karya dari kulit, 30 buah karya dari keramik, 19 buah karya dari bahan kayu, 11 buah bentuk topeng, dan 31 buah karya dari bahan campuran atau mexid media. Keseratus karya tersebut dipamerkan bertujuan, memperkenalkan hasil karya selama mahasiswa dirumah saja. Secara keseluruhan menampilkan bentuk karya yang bernilai estetik, dan penuh dengan kreativitas dan inovasi, karya sebagain besar, menampilakan jati diri dan gejolak ide yang ada dalam pikiran dan berusaha mewujudkan ide tersebut dalam sebuah karya seni Kriya.
Pameran ini di buka oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Adnyana. SSn., M.Sn. Secara semangat memberikan apresiaisi kepada mahasiswa kriya, untuk selalu berkarya dengan penuh tanggungjawab, tetap memunculkan ide-ide yang cemerlang tanpa memikirkan bahan dan alat yang dipergunakan. Kriya sekarang bebas dalam mengolah bahan dan alat, tidak masih berpatokan pada bahan atau alat tertentu. Semuanya bisa disatukan secara kreativ inovatif sehinga menghasilkan karya yang estetik dan bernilai jual tinggi.
Seiring berjalannya waktu, sarana pameran bisa dilakukan melalui media web internet dengan media sosialita yang beragam. Cukup bermain jari diatas hp atau leptop, kita bisa menjual karya dengan sangat cepat dan mendapat respon yang cepat pula.
Media sosialita yang semakin berkembang, diharapkan mahasiswa harus berani, menawarkan karyanya melalui media itu, sehingga ide kreatif yang telah dituangkan kedalam bentuk karya cipta, dengan cepat mendapat apresiasi dari masyarakat secara luas, bahkan secara hitungan menit sudah bisa menjangkau jaringan seluruh dunia.
Kedepan diharapkan semua mahaiswa kriya berani bersaing, dengan pengusaha, diranah dunia maya, untuk berlomba-lomba merancang pameran virtual, baik secara mandiri maupun secara bergrup, ini sangat bagus untuk mendapat respon cepat dari masyarakat. Upaya ini sangat membantu mahasiswa menjadi usahawan-usahawan muda yang kreativ, untuk memperkenalkan produk karya seninya, kepada masyarakat.
Selain itu mahasiswa bisa melakukan kerjasama dengan usaha-usaha yang lain, tanpa biaya oprasional yang tinggi dan bisa ditekan. Proses pameran dengan cara virtual, akan memancing ide-ide kreativ yang lebih cepat, untuk menemukan karya-karya cipta yang unggul dan bersaing.

Loading...