Tinjauan tentang Tingkatan dalam Industri Fashion

Kiriman  : Dewa Ayu Putu Leliana Sari, Desain Mode ISI Denpasar,

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui macam-macam tingkatan dalam industri fashion, perbedaan tingkatan serta seperti apa contoh dari tingkatan dalam industry fashion. Pengetahuan tentang tingkatan dalam industry fashion sangatlah penting dipelajari dalam setiap pelaku fashion, baik praktisi maupun akademisi. Hal tersebut dikarenakan sebelum membuat suatu desain busana kita harus mengetahui design brief atau tujuan kita dalam membuat suatu desain. Jenis-jenis tingkatan dalam industry fashion secara umum dari yang terendah sampai yang tertinggi yaitu mass product, ready to wear, ready to wear deluxe, dan haute couture. Tingkatan fashion terendah mass product yaitu pakaian yang diproduksi dalam jumlah massal oleh konveksi maupun garmen dengan jumlah 1 desain busana bisa mencapai lebih dari 1000 buah. Sedangkan tingkatan fashion tertinggi haute couture, yaitu pakaian yang diproduksi dan material bahan yang eksklusive, 1 (satu) desain hanya untuk 1 (satu) orang saja, serta pengerjaan yang rumit, memerlukan ketelitian dan keterampilan yang sangat tinggi.

Kata kunci: Tinjauan, tingkatan, industry fashion

Seelengkapnya dapat unduh disini

KONSEP SENI RUPA KOLEKTIF DALAM SENI LUKIS MINI KELIKI

Kiriman : Made Tiartini Mudarahayu (Program Studi Desain Mode Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar)

 

ABSTRAK

Salah satu mazhab seni lukis tradisional Bali yang muncul hampir bersamaan dengan puncak kejayaan seni lukis modern yang mengedepankan indvidualisme adalah mazhab seni lukis mini Keliki. Menariknya bahwa meskipun lahir pada masa kejayaan seni lukis modern, seni lukis mini Keliki dapat tetap berkembang dengan akar konsep berkesenian di Bali, yaitu menjunjung konsep kolektifitas Ditinjau dari sejarah terciptanya mazhab seni lukis mini Keliki Kawan oleh I Ketut Sana, maka dapat dilihat konsep seni rupa kolektif yang tersirat di dalamnya. Konsep seni rupa kolektif tercermin sangat jelas melalui aspek kekaryaan oleh I Ketut Sana sebagai pelopor, maupun perkembangan seni lukis mini Keliki ini oleh generasi penerus melalui kelompok Werdhi Jana Kerthi Keliki. Metode yang digunakan untuk melakukan kajian adalah dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Konsep kolekyif melalui nilai seni lukis Ubud dapat terlihat melalui bentuk-bentuk plastis yang digunakan dan warna-warna lembut dan netral yang diterapkan dalam penciptaan karya, serta teknik penciptaan yang serupa melalui teknik sigarmangsi, ngontur dan nyelah. Sedangkan nilai-nilai seni lukis Batuan dan Young Artist dapat dilihat melalui penerapan struktur keseimbangan formal melalui penerapan unsur-unsur serupa pada setiap bagian sisi karya. Konsep seni rupa kolektif terlihat terefleksi dengan baik melalui elaborasi nilai-nilai dalam seni lukis mazhab Ubud, Batuan dan Young Artist ke dalam seni lukis mini Keliki. Selain itu, konsep seni rupa kolektif juga terlihat melalui proses penciptaan karya seni lukis mini Keliki.

Kata kunci: Konsep, Kolektif, Seni Lukis Mini Keliki

 Selengkapnya dapat unduh disini

Loading...