Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan Pendidikan (LPPMPP) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menyelenggarakan Workshop UPdate Sinta, Garuda, Orchid, Publons, dan GS

Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan Pendidikan (LPPMPP) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menyelenggarakan Workshop UPdate Sinta, Garuda, Orchid, Publons, dan GS

Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan Pendidikan (LPPMPP) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menyelenggarakan Workshop UPdate Sinta, Garuda, Orchid, Publons, dan GS guna memudahkan Dosen dalam mengoperasikan aplikasi tersebut.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua LPPMPP ISI Denpasar Dr. I Komang Arba Wirawan dan dihadiri oleh Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain serta Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar dengan menghadirkan Narasumber A.A. Bagus Ariana, ST., M.T. Rabu 15/6/2022 di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR TETAPKAN DESA NAGASEPAHA SEBAGAI DESA SWABUDAYA:Luncurkan Murdha Nata Dedarining Aringgit, Digital Marketing, Produk Inovatif dan Video Promosi

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR TETAPKAN DESA NAGASEPAHA SEBAGAI DESA SWABUDAYA:
Luncurkan Murdha Nata Dedarining Aringgit, Digital Marketing, Produk Inovatif dan Video Promosi

Buleleng- Nata Citta Swabudaya merupakan program pengabdian kepada masyarakat terstuktur ISI Denpasar yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Pengambangan Pendidikan (LP2MPP). Terdapat 4 kabupaten di Bali dijadikan mitra dalam kegiatan ini yaitu Kabupaten Bangli, Karangasem, Tabanan, dan Buleleng. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan bulan Maret serta berdasarkan pertimbangan potensi dan daya dukung ekosistem penguatan dan pemajuan seni serta budaya maka Desa Nagasepaha telah ditetapkan sebagai Desa Swabudaya Mitra Institut Seni Indonesia Denpasar.

Survei pendahuluan bulan Maret 2022

Sebanyak 12 civitas dari ISI Denpasar terjun bersama masyarakat untuk melahirkan 6 kegiatan dan produk seni berbasiskan riset di Desa Nagasepaha. Diawali dengan kegiatan pembukaan NCS dihadiri oleh Prebekel Desa Nagasepaha I Wayan Sumeken, S.Sos, Ketua BPD, seniman, tokoh masyarakat dan tim NCS dari ISI Denpasar. Dianjutkan dengan kegiatan mepiuning di Pura Dalem Desa Nagasepaha dan nuasen di arena balai desa bertepatan dengan hari turunnya ilmu pengetahuan Hari Raya Saraswati.

Suasana mepuining di depan Pura Dalem
Proses latihan Murda Natha Dedarining Aringgit

Pada tanggal 3 Mei 2022 dilaksanakan monitoring dan evaluasi oleh Rektor ISI Denpasar beserta Satuan Pengawasan Internal (SPI) ISI Denpasar.

Kegiatan Monev di Ruang Sidang Kantor Desa Nagasepaha
Rektor ISI Denpasar memberikan pengarahan kepada penari dan penabuh yang merupakan warga Desa Nagasepaha

Pada tanggal 1 Juni 2022 dilaksanakan workshop prasasti yang dihadiri oleh Prebekel Desa Nagasepaha, aparat desa, tokoh masyarakat dan tim NCS ISI Denpasar.

Kegiatan workshop prasasti NCS Desa Nagasepaha

Pada tanggal 4 Juni 2022 dilaksanakan kegiatan penutupan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Nata Cita Swabudaya Desa Nagasepaha yang meluncurkan 5 produk seni dan meresmikan prasti Nata Citta Swabudaya di Desa Nagasepaha. Enam kegiatan dan produk seni yang dihasilkan ISI Denpasar bersama mitra NCS Desa Nagasepaha yaitu: (1) Tari maskot atau Murdha Nata: Dedarining Aringgit. Pencipta tari adalah I Wayan Sutirtha, S.Sn., M.Sn, dosen Prodi Tari, Fakultas Seni Pertunjukkan. Pencipta Karawitan: I Nyoman Kariasa, S.Sn., M.Sn. Dosen Prodi Karawitan Fakultas Seni Pertunjukkan. Dalam proses berkarya melibatkan alumni ISI Denpasar yang juga warga Desa Nagasepaha I Nyoman Karisma Aditya Hartana, S.Sn. Garapan ini dibawakan oleh 7 penari dan 30 penabuh dari Skaa Gong Kebyar Murda Ningrat. Mereka adalah muda-mudi desa bertalenta yang memiliki bakat untuk berkreativitas. Didukung pula oleh penata gerong dari ISI Denpasar Ibu Ni Nyoman Nik Swasti, S.Sn, Gerong: Ni Putu Putri Dita Sumaridewi Oka, S.Pd., Ni Made Tirta Aprilia Sinta Dewi, Ni Wayan Ramadani Fitria Bagianti; (2) Produk Inovatif yang merupakan pengembangan dari kerajinan sulam mote, menghasilkan prototype tempat tisu, stubby cooler, dan gelang mote tri datu oleh Dr. I Nyoman Suardina (Dosen sekaligus Koorprodi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain). Pengembangan produk lukis kaca melalui workshop oleh Dr. I Wayan Setem (Dosen sekaligus Koorprodi Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain). Proses penciptaan ini dibantu oleh pengrajin sulam mote: Ibu Ni Kadek Puniantari, Luh Kocap, Made Rejeki, Ketut Seni, Wayan Wahyanti, S.Sos, Made Artini, Luh Sukertiasih, Kadek Surniasih, Putu Suseni, Tenun: Wayan Suryani, Perak: I Nyoman Mahendra, I Gede Astra Dana, I Nyoman Setawan; (3) Digital Marketing “Sentra Kerajinan Kampung Naga” yang dibangun oleh Dr. I Komang Arba Wirawan dan Agus Ngurah Arya Putraka, M.Sn bersama tim media digital Desa Nagasepaha yaitu Sekretaris Desa dan Gelgel. Digital marketing telah dikembangkan melalui pembangunan di IG, FB dan website yang selanjutnya dapat dikembangkan pada marketplace ternama lainnya; (4) Video promosi “Kampung Naga: Warisan Seni Budaya Bali Utara” Sutradara IB Hari Kayana, S.Kom., M.Sn., bersama penulis naskah dan narrator Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. yang berasal dari Prodi Produksi Film dan TV FSRD. Video promosi ini sebagai bentuk brading Desa Nagasepaha menuju desa wisata agar dikenal secara global. Dalam produksi video promosi dibantu oleh seluruh masyarakat desa, tokoh masyarakat, seniman, aparat desa yang gotong royong untuk melahirkan visual karya maha agung yang dapat disaksikan pada kanal youtube ISI Denpasar dan Desa Nagasepaha; (5) Buku monograf oleh Wardizal, M.Sn (Dosen Prodi Karawitan, FSP) dan Dr. A.A. Gede Rai Remawa (Dosen Prodi Desain Interior, FSRD); (6) Kegiatan pembangunan Prasasti Nata Citta Swabudaya oleh Trisna Yusanti, M.M dan Gusti Ayu Putu Ardyianti, S.S. Hasil kegiatan NCS ini dalam proses pendaftaran hak kekayaan intektual (HKI).

Suasana penutupan NCS Desa Nagasepaha

Pembuatan Busana Kerja Wanita

Kiriman : Ni Putu Darmara Pradnya Paramita (Prodi Desain Mode ISI Denpasar)

Abstrak

Busana kerja wanita termasuk jenis fashion yang perkembangannya sangat pesat, baik itu dari model maupun dari segi bahan yang digunakan. Busana kerja wanita yang serasi menunjukkan bahwa tiap bagian dengan keseluruhannya mempunyai hubungan yang seimbang satu sama lain. Busana kerja merupakan busana yang dipakai pada kesempatan bekerja sesuai dengan tugasnya baik itu yang dilakukan di dalam atau di luar ruangan, dengan tetap memikirkan model serta kenyamanan pemakaiannya. Busana kerja wanita umumnya, terdiri dari dua atau tiga bagian atau potongan busana seperti blus dan rok dengan pemilihan warna yang juga bervariasi. Keahlian serta keterampilan dalam memilih bahan, menjahit bahan sangat diperlukan dalam pembuatan busana kerja wanita sehingga menghasilkan busana yang tepat. Tulisan ini bertujuan untuk pengetahuan dan keterampilan tentang pembuatan busana kerja wanita.

Kata kunci: teknik menjahit, busana kerja wanita

Selengkapnya dapat unduh disini

ISI Denpasar Mengadakan Workshop Penyusunan Peta Proses Bisnis dan Standar Operasional Prosedur (SOP)

ISI Denpasar Mengadakan Workshop Penyusunan Peta Proses Bisnis dan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Wakli Rektor Bidang Umum dan Keuangan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Dr. Drs. I Ketut Muka, M.Si membuka kegiatan Workshop Penyusunan Peta Proses Bisnis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dihadiri oleh 35 orang peserta dengan Narasumber Kepala Subkoordinator Tata Laksana/Analis SDM Aparatur Ahli Muda, Setditjen Pendidikan Tinggi, Kemendikbud Mohamad Ali Akbar dan Alexsander Ari Adi Saputro. Selasa, 14/6/2022 di Gedung Lata Mahosadhi ISI Denpasar.

Workshop Penyusunan Peta Proses Bisnis dan Standar Operasional Prosedur ini merupakan salah satu output dari Proyek Perubahan dalam tahapan Jangka Pendek yang sedang dikerjakan oleh Pejabat Analis Kepegawaian Ahli Madya, Ni Komang Hermawati, SE.,MM yang saat ini sedang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan VI Tahun 2022. Adapun judul proyek perubahan yang diambil adalah “Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Internal Melalui Penyusunan Peta Proses Bisnis dalam mewujudkan pelayanan yang optimal pada Institut Seni Indonesia

ISI Denpasar Bawakan Sendratari Ratu Ayu Mas Membah Dalam PKB ke-44

ISI Denpasar Bawakan Sendratari Ratu Ayu Mas Membah Dalam PKB ke-44

Cuplikan garapan yang dibawakan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dengan lakon Ratu Ayu Mas Membah pada Minggu (12/6/2022) malam. ANTARA/HO-ISI Denpasar.

Denpasar (ANTARA) – Institut Seni Indonesia Denpasar membawakan pergelaran sendratari (seni drama dan tari) berlakon Ratu Ayu Mas Membah dengan paduan artistik tradisi, lakon mitos dan kekuatan teknologi, dalam ajang pergelaran perdana Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44.

Sendratari dengan lakon Ratu Ayu Mas Membah ini menampilkan narasi mitologis tentang kemuliaan dan kesucian Danau Batur,” kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Senin.

Penampilan ISI Denpasar pada malam pertama PKB sangat mempesona undangan dan ribuan penonton yang hadir memenuhi tempat duduk Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, pada Minggu (12/6) itu.

Sebanyak 200-an seniman, dari penari, penabuh, gerong, dalang, dan narator, serta penata lampu dan video, tampil padu, saling menguatkan. Sekaligus berhasil mencipta tempo artistik yang memukau. Banyak adegan yang mendapat respons tepuk tangan penonton.

Prof Kun Adnyana menambahkan, garapan tersebut dikreasi dengan memadukan kekuatan tari, ritmis gamelan, mistis gending dan tembang, juga gemerlap tata lampu, efek asap buatan, efek bunyi elektronik, dan teknologi video.

“Lakon yang mengisahkan nun jauh di masa lalu, kala Gunung Batur purba meletus. Menjadikan Tampur Hyang mengambil jalan tapa semadi memohon anugerah Bhatara Indra,” ujarnya pada acara yang juga disaksikan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Gubernur Bali Wayan Koster, dan pejabat daerah Bali lainnya.

Bhatara/Dewa Indra kemudian mencipta Danau Batur, dan mengamanatkan agar air jernih menyejukkan kehidupan ini dibagi ke seluruh penjuru Bali. Ratu Ayu Mas Membah/Mbah membagi air, bertemu kawula dan prajuru negari.

Guru Besar Sejarah Seni Rupa itu melanjutkan, dalam perjalanan membagi air Batur, Ratu Ayu Mas Mbah mengalami banyak godaan, hingga bertriwikrama menjadi sosok tua renta. Kemudian menciptakan tiga danau untuk menggenapi Danau Batur, yakni: Danau Buyan, Tamblingan, dan Beratan.

“Empat sumber mata air abadi itu yang menghidupi dan penyembuh peradaban Bali; Catur Kumbha Mahosadhi,” ujar Dr Ketut Kodi selaku dalang tunggal pergelaran itu.

Adegan penutup, benar-benar menjadi puncak yang mengesankan, Ratu Ayu Mas Membah dari sosok renta menyempurna sebagai jelita sempurna dalam prabawa Dewi Danu.

Babak akhir ini ditata berkarisma dengan penampilan Sadyang Panji, tiga barong purbawi, naga raksana, dan juga tata cahaya dan efek bunyi elektronik yang mengesankan.

Rektor ISI turun langsung bersama direktur artistik Dr Ketut Suteja, Ketua Produksi Dr Made Arsiniwati, pengarah Prof Komang Sudirga, koreografer Surya Negara, Adi Gunarta, Bang Sada, Komang Sri Wahyuni, Wayan Suartini, dan Tjok Istri Padmini.

Sementara komposisi gamelan dipandu komposer Dr Ketut Garwa, Nyoman Kariasa, Diana Putra, Nyoman Parta, Nyoman Mariana, Nyoman Sudina, dan Andika Putra.

Selain karena penguasaan gerak tari yang mumpuni dari kalangan dosen seperti Made Sidia, Ida Wayan Satyani, Wayan Sutirta, juga didukung penuh talenta muda mahasiswa sarjana dan pascasarjana ISI Denpasar.

Penampilan juga disempurnakan tembang gerong, tata kostum, rias karakter, dan properti pertunjukan.

Desainer kostum, properti, video, tata panggung, gerong, narator dan tandak, serta tata rias diterjunkan dari dosen lintas fakultas.

Mereka itu yakni Anom Mayun Konta, Cok Alit Artawan, Ayu Ketut Putri Rahayuning, Bagus Hari Kayana, Sekar Marheni, Made Astari, Ngurah Dwijaksara, Bagus Bratanatyam, Ngurah Sudibia, Sutapa, Manik Suryani, Agung Swandewi, Nyoman Kasih dan Sulistyawati.

Direktur artistik Dr Ketut Suteja menjelaskan, pergelaran hasil kolaborasi ISI Denpasar dengan Komunitas Usadhi Lango ini dipersiapkan selama kurang lebih tiga bulan.

Proses penciptaan karya dimulai dengan penyusunan skenario yang diarahkan oleh Ratu Begawan Putra Nawawangsa, latihan sektoral, dan gelar gabungan.

Seluruh undangan dan ribuan penonton haru dan bahagia menonton pergelaran, mengingat di awal acara sempat turun gerimis, jelang dimulai rembulan rekah dan langit benderang sampai akhir acara.

“Patapakan atau topeng Ratu Ayu Mas Mbah memang merupakan topeng yang disakralkan, sejak pertama dipergelarkan pada acara Nuwur Kakuwung Ranu di jaba Pura Segara Danau Batur, kerja sama ISI Denpasar dengan Yayasan Puri Kauhan Ubud,” ujar Jero Mangku Adi, pamangku Pura Padma Nareswara ISI Denpasar itu.

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/282965/isi-denpasar-bawakan-sendratari-ratu-ayu-mas-membah-dalam-pkb-ke-44

Loading...