Manajemen Pementasan Reguler Sekeha Kecak Terena Jenggala Desa Padangtegal, Ubud, Bali

Kiriman : I Wayan Sudira (53), PNS & Kelihan Sekeha Kecak Terena Jenggala, Desa Padangtegal, Ubud. Jl. Hanoman, No. 2, Banjar Padangtegal Kaja, Ubud, Gianyar, Bali.

Manajemen berasal dari kata manage yang berarti mengatur. Jadi manajemen merupakan rangkaian jaringan pekerjaan dalam mewujudkan sebuah tujuan yang dilakukan oleh seseorang, kelompok kecil, atau kelompok besar. Dasar tindakan manajemen yang erat kaitannya dengan motif ekonomi yaitu bagaimana orang dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya telah dikenal manusia sejak lama (Murgiyanto, 2004:7). Dalam sebuah menajemen diawasi oleh seorang pimpinan yang disebut manager. Definisi lain tentang manajemen menurut Winardi adalah sebuah proses yang khas yang terdiri dari aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan, yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan dengan bantuan manusia dan sumber-sumber daya yang lain (Alfiro, 2014:4).

Manajemen  membantu  organisasi  seni pertunjukan  mencapai  tujuan  secara  efektif dan  efisien (Purnomo, 2019:118). Manajemen sebagai sebuah tata kelola kerja dalam organisasi juga diberlakukan pada bidang pertunjukan yang disebut manajemen pertunjukan. Manajemen pertunjukan adalah proses merencanakan serta melahirkan kebijakan, mengorganisasikan, mengelola, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, teknologi dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan.  Dalam hal lain juga disebut dengan sebuah pola kerja tersruktur dan terarah untuk menghasilkan sebuah pertunjukan yang ideal dan berjalan lancar.

Selengkapnya dapat download disini

REKASADANA SENI WALI DAN BEBALI PADA UPACARA PANCA WALI KRAMA DI PURA PAYOGAN AGUNG DESA KETEWEL-GIANYAR

Kiriman : I Wayan Budiarsa, Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, FSP ISI Denpasar, Email: [email protected]

Abstrak
Seni pertunjukan bagi kalangan masyarakat Hindu Bali sangat penting kedudukannya sebagai bagian dari upacara keagamaan. Di antara sekian banyaknya bentuk seni pertunjukan tersebut, Gambuh dan Topeng adalah bentuk dramatari yang terkait dengan jalannya upacara agama Hindu. Topeng sebagai seni wali, dan Gambuh sebagai seni bebali selalu disajikan di setiap upacara piodalan pada sebuah pura di Bali, lebih-lebih dalam konteks upacara besar seperti tawur agung, panca wali krama, padudusan agung, maupun ngenteg linggih. Topeng Sidhakarya (wali), salah satu tokoh yang tampil paling akhir pada pertunjukan topeng sebagai simbol suksesnya jalannya upacara, sedangkan Gambuh sebagai pengiring (bebali) upacara menambah lengkapnya ritual yang terlaksana. Pada pelaksanaan upacara Tawur Panca Wali Krama di Pura Payogan Agung Ketewel Gianyar telah tersaji kedua jenis seni pertunjukan tersebut yang dibawakan oleh sekaa Gambuh dan sekaa Topeng warga Banjar Pekandelan, Desa Batuan Gianyar. Penyajian Gambuh pada hari Jumat, tanggal 25 Maret 2022 membawakan cerita Perang Undur-undur, sedangkan tari Topeng pada hari Minggu, 10 April 2022 membawakan cerita I Kala Sunia.
Kata kunci: pengabdian mandiri, gambuh, topeng, Bali, PSP

Selengkapnya dapat download disini

Jokowi Tanda Tangani ‘Wall of Fame’ ISI Denpasar di Atas Kapal Phinisi

Jokowi Tanda Tangani ‘Wall of Fame’ ISI Denpasar di Atas Kapal Phinisi

Presiden Joko Widodo saat menandatangani Piagam Wall of Fame Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar – IST

Presiden Joko Widodo menandatangani Piagam Wall of Fame Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Penandatanganan tersebut dilakukan saat kunjungan Presiden Jokowi ke Nusa Tenggara Timur, tepatnya di atas kapal phinisi dalam pelayaran balik dari Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo ke Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis 21 Juli 2022.

“Momen bersejarah dan membahagiakan; penanda Dies Natalis XIX ISI Denpasar,” kata Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan kun Adnyana dalam rilisnya, Jumat (22/7/2022).

Kun menyaksikan langsung penandatanganan tersebut bersama sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju di antaranya Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo dan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono.

Peristiwa itu menjadi kado tersendiri bagi ISI Denpasar yang berdiri pada 28 Juli 2003 dan berulang tahun ke-19 pada pekan depan.

Lokasi penempatan Piagam Wall of Fame Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar – IST

Sejumlah aktivitas telah dan akan digelar untuk menyongsong dies natalis ini, di antaranya pangurip Wall of Fame ISI Denpasar yang merupakan wujud penghormatan atas dedikasi masyarakat, mulai dari maestro, seniman, budayawan, profesional, pengusaha maupun pejabat pemerintah dalam kerja pemajuan seni dan budaya.

Piagam yang ditandatangani Presiden Jokowi tersebut akan dipahatkan pada dinding prasasti Wall of Fame ISI Denpasar berukuran tinggi 4,5 meter dan panjang 14 meter, berbahan granit hitam dan merah, yang dibangun di lapangan upacara bendera Widya Mahardika kampus setempat.

Sebelumnya, Kun Adnyana pernah menjelaskan pada prasasti atau monumen itu juga akan ditatah tanda tangan dan nama maestro seperti Nyoman Nuarta, Sardono W. Kusumo, Ni Luh Menek, I Wayan Wija, dan seniman berpengaruh lainnya.

“Banyak kalangan bereputasi telah memberikan kontribusi terhadap pemajuan seni dan budaya bangsa, tetapi belum ada penanda sebagai monumen untuk mengabadikan nama mereka,” katanya.

Ia ingin ada artefak seperti halnya sejumlah landmark atau ikon yang pernah ada seperti Hollywood Walk of Fame, Alabama Jazz of Fame, Australian Stockman Hall of Fame, dan lainnya. (kanalbali/RLS/RFH)

Sumber : https://kumparan.com/kanalbali/1yVj7efE6nU/full?utm_source=Mobile&utm_medium=wa&shareID=14Ssc2gSQ5QP

Loading...