Prodi Seni Kriya ISI Denpasar Gelar Pameran Kriya Internasional

Prodi Seni Kriya ISI Denpasar Gelar Pameran Kriya Internasional

PROGRAM Studi Seni Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menggelar Pameran Kriya Internasional. Pameran bertajuk Raka Tirtha Sadha (Kemuliaan Mengalir dalam Kreativitas) dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Sn dan Kepala Museum Puri Lukisan Ir Tjokorda Bagus Astika di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu, 15 Oktober 2023.

Ketua panitia Pameran Kriya Internasional, Dr. Drs, I Wayan Suardana. M.Sn., dalam sambutannya memaparkan pameran menghadirkan karya sejumlah seniman kriya dari berbagai daerah di Indonesia dan tiga negara sahabat, yakni Swiss, Belanda dan Kenya. Pameran merepresentasi beragam karya, mulai dari relief, keris, tatah kulit, gerabah, keramik, batik, rajut, makrame, fashion dan seni tekstil lainnya, terlibat juga karya seni prasi dengan media daun rontal, hingga eksplorasi assembling barang bekas (ready made).

Karya kriya yang dipamerkan mencerminkan kemahiran dan prinsip-prinsip konvensional yang melekat pada medium yang digunakan. Prinsip-prinsip tersebut melibatkan pemahaman tentang bahan, teknik, dan unsur-unsur yang membentuk representasi dalam karya seni. Pameran ini akan memberikan pengalaman visual yang memanjakan. karya seni kriya yang dipamerkan ini bisa dinikmati oleh sebanyak mungkin orang.

Foto: Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Sn dan Kepala Museum Puri Lukisan Ir Tjokorda Bagus Astika membuka Pameran Kriya Internasional di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu (15/10).

Kurator pameran, dosen Prodi Seni Rupa dan Desain, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo, I Wayan Sri Yoga Parta, S.Sn., M.Sn menjelaskan karya-karya kriya dalam pameran ini menunjukkan basis penguasaan skill masih setia diusung perupa, baik dari disiplin bidang khusus seni kriya, maupun dari disiplin lain disertai dengan kaidah-kaidah konvensi medium tersebut. Kaidah-kaidah yang terkait dengan konvensi medium meliputi, material, teknik dan karakteristik representasi karya seni yang dihasilkan. 

Dia menambahkan, kriya sebagai suatu seni konvensional memberikan pengalaman fisik atau indrawi yang mungkin akan tergantikan seiring dengan perkembangan teknologi. Sehingga, pameran ini akan menjadi pengalaman tak ternilai bagi masa depan seni secara umum. “Dalam konteks itulah saya melihat karya-karya yang dihadirkan dengan kesungguhan ini dapat menjadi daya tawar tersendiri untuk mengintrupsi wacana kontemporer yang tidak sarat nilai,” ujarnya.

Total 35 seniman kriya menyuguhkan karyanya dalam pameran ini. Mereka terdiri dari 3 seniman kriya mancanegara, Brigitte Djie asal Belanda, Neha Ghai asal Kenya, dan Suzan Isabel Kohlik asal Swiss. 32 seniman Indonesia, Arif Suharson, Husen Hendriyana, I Gede Sukarya, I Wayan Sudana, Kelompok Operasi, Kuntadi Wasi Darmojo, Nandang Gumelar Wahyudi, Ni Wayan Penawati, Rahayu Adi Prabowo, Saftiyaningsih Ken Atik, Samsul Arifin, Sutriyanto, I Gusti Ngurah Agung Jaya CK, I Made Berata, I Made Gede Arimbawa, I Made Jana, I Made Mertanadi, I Made Sumantra, I Made Suparta, I Nyoman Dana, I Nyoman Laba, I Nyoman Ngidep Wiyasa, I Nyoman Suardina, I Wayan Dedy Prayatna, I Wayan Mudra, I Wayan Suardana, Ida Ayu Gede Artayani, Ketut Muka Pendet, Mercu Mahadi, Ni Kadek Karuni, Ni Made Rai Sunarini, dan Nyoman Ayu Permata Dewi. (ISIDps/Humas)

Foto: Karya yang dipamerkan dalam Pameran Kriya Internasional di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu (15/10)

ISI Denpasar Terima Kunjungan Duta Besar Irlandia untuk Indonesia

ISI Denpasar Terima Kunjungan Duta Besar Irlandia untuk Indonesia

Foto: Duta Besar Irlandia untuk Indonesia, Padraig Francis bersama pejabat ISI Denpasar di Ruang Rapat Rektorat ISI Denpasar, Jumat (13/10).

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menerima kunjungan Duta Besar Irlandia untuk Indonesia, Padraig Francis, di Ruang Rapat Rektorat ISI Denpasar, Jumat, 13 Oktober 2023. Kunjungan ini dalam rangka meninjau program kolaborasi seni yang telah dilaksanakan oleh seniman mural asal Irlandia, Juliette Viode.

Kunjungan diterima oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Si., Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. Drs. I Ketut Muka, M.Si., Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerjasama Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si., serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Si., mengungkapkan apresiasi kepada Duta Besar Irlandia karena memilih berkolaborasi dengan ISI Denpasar. Mahasiswa mendapatkan ilmu baru dengan mempraktekkan langsung teknik-teknik pembuatan mural. “Semoga kolaborasi ini bisa dilaksanakan lagi di tahun-tahun mendatang dengan bidang seni yang lebih bervariasi,” ujarnya.

Juliette Viode merupakan seniman street art yang tergabung dalam agensi seni Street Art Ink. Dia mengatakan Kedutaan Besar Irlandia untuk Indonesia meminta agensinya untuk mengirim seorang seniman mural untuk melaksanakan proyek kolaborasi dengan ISI Denpasar. Selain membuat karya mural, Juliette juga menyelenggarakan workshop mural dengan teknik stensil pada Kamis, 5 Oktober 2023. Karya mural bertema laut dibuat Juliette bersama mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual, Prodi Desain Mode, dan Prodi Seni Murni di tembok yang terletak berhadapan dengan Gedung Prodi Desain Mode ISI Denpasar, 5 – 12 Oktober 2023.

Juliette sangat mengapresiasi semangat dan keterampilan mahasiswa menggambar mural. Mahasiswa telah mempelajari sejumlah teknik mural, seperti teknik stensil, blanding, highlighting, drips, dan lainnya. “Mahasiswa menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam pembuatan mural ini dan telah mempelajari berbagai teknik yang rumit. Mereka memperoleh banyak keterampilan baru yang akan membantu mereka dalam karier seni mereka,” ungkap Juliette.

Foto: Duta Besar Irlandia untuk Indonesia, Padraig Francis meninjau karya mural kolaborasi Juliette Viode dengan mahasiswa ISI Denpasar, Jumat (13/10).

Dubes Irlandia, Padraig Francis, mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk melihat karya mural yang telah dibuat oleh Juliette Viode berkolaborasi dengan mahasiswa ISI Denpasar atas dukungan Kedutaan Besar Irlandia. Menurutnya, kolaborasi ini sebagai upaya memperkuat hubungan antara Indonesia dengan Irlandia. “Kami ingin membuat hubungan yang kuat melalui budaya dan koneksi antara warga. Sehingga kami mendatangkan seniman Irlandia untuk membuat suatu karya seni dengan mahasiswa ISI Denpasar,” ujar Francis.

Dia sangat mengapresiasi karya mural yang telah dihasilkan oleh mahasiswa. Hal ini menginspirasinya untuk membuat program kerjasama lain dengan mendatangkan lebih banyak seniman Irlandia ke Indonesia. Selain itu, dia juga berharap mahasiswa ISI Denpasar dapat memperoleh beasiswa untuk belajar di Irlandia. (ISIDps/Humas)

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) Gandeng Badan Narkotika Nasional Kota Denpasar Gelar Tes Urine

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) Gandeng Badan Narkotika Nasional Kota Denpasar Gelar Tes Urine

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Adnyana (2 dari kiri) mengikuti tes urin di Gedung Lila Sanggraha, ISI Denpasar, (9/10) 

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar menggelar tes urin bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan ISI Denpasar. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Lila Sanggraha, ISI Denpasar, Senin, 9 Oktober 2023. 

Pelaksanaan tes urin merupakan tindak lanjut dari Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Sekitar 89 peserta, terdiri dari penjabat, dosen, dan tenaga kependidikan ISI Denpasar mengikuti tes urin. Tes ini menggunakan enam parameter sesuai dengan standar pelaksanaan tes urin. 

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana, menuturkan, tes urin dilaksanakan untuk memastikan seluruh pimpinan, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan di lingkungan ISI Denpasar bebas dari narkotika. “Sehingga melawan adagium bahwa dunia kreatif tidak tegak lurus dengan perilaku hidup sehat. Untuk itu kita secara reguler melaksanakan tes urin untuk memastikan seluruh elemen di perguruan tinggi seni ini bebas dari narkotika,” ujar rektor yang akrab disapa Prof. Kun. 

Prof. Kun menambahkan, kegiatan ini digelar sebagai sikap keteladanan ISI Denpasar dalam menerapkan hidup sehat untuk memacu kreativitas. “ISI Denpasar berkomitmen menjadi bagian dari lembaga pendidikan tinggi yang berkampanye bebas dari narkotika dan berkomitmen untuk selalu kreatif demi Indonesia Raya maju,” tuturnya. (Humas/ISIDps)

ISI Denpasar (Bali) Gelar Seminar Internasional Bali Bhuwana Kanti

ISI Denpasar (Bali) Gelar Seminar Internasional Bali Bhuwana Kanti

Foto: Narasumber Seminar Internasional Bali Bhuwana Kanti, Yang Hanmo bersama Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Prof. Dr. I Komang Sudirga dan dosen ISI Denpasar, Senin (16/10).

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menggelar Seminar Internasional Bali Bhuwana Kanti, sebagai bagian dari rangkaian program Bali Padma Bhuwana III Tahun 2023. Seminar menghadirkan narasumber dari Korea Selatan, Yang Hanmo, seorang arsitek dan fotografer profesional. Acara seminar dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. I Komang Sudirga, di Ruang Vicon, Gedung Citta Kelangen Lantai 2, ISI Denpasar, Senin, 16 Oktober 2023.

Prof. Sudirga, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa Seminar Bali Bhuwana Kanti adalah sebuah forum yang berharga bagi para seniman, ilmuwan, kreatif, dan tokoh maestro dari berbagai belahan dunia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di lingkungan ISI Denpasar. Belum lama ini, institusi ini telah mengalami perubahan yang signifikan, siap untuk bermetamorfosis menjadi ISI-Bali. Dalam konteks ini, ISI Denpasar membanggakan diri dengan berhasil mengundang seorang narasumber yang sangat berkualitas di bidangnya.

Yang Hanmo, selain berperan sebagai arsitek dan fotografer profesional, juga dikenal sebagai seorang perancang, penerbit, dan pemilik galeri ternama di Korea Selatan, adalah narasumber yang tepat untuk acara ini. Dia juga aktif dalam dunia pendidikan, mengajar arsitektur, konstruksi, dan manajemen konstruksi di sejumlah perguruan tinggi di Korea Selatan. “Kami sangat antusias untuk mendapatkan wawasan yang berharga tentang konstruksi Arsitektur tradisional Korea Selatan,” ujar Prof Sudirga dalam sambutannya.

Seminar dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Drs. I Ketut Muka, M.Si, Kepala Biro Umum dan Keuangan, Dr. I Gusti Ngurah Sudibya, SST., M.Sn, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama, Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dr. A.A. Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si, para Koordinator Program Studi, dosen, dan mahasiswa dari ISI Denpasar. Acara ini juga turut dihadiri oleh sejumlah undangan terkemuka.

Seminar dimoderatori oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum. Yang Hanmo mempresentasikan materi dengan judul “Modern Interpretation of Hanok”. Hanok adalah sebuah bentuk arsitektur tradisional Korea yang kaya akan nilai-nilai budaya dan penyesuaian dengan iklim. Beberapa ciri khas Hanok mencakup atap bertumpuk, dinding kayu, pintu geser, serta ruang dalam yang terbuka ke taman dalam halaman. Material yang digunakan dalam konstruksi Hanok biasanya terdiri dari kayu, batu, dan genteng tanah liat. “Arsitektur Hanok merupakan salah satu contoh arsitektur yang merefleksikan budaya Korea, menunjukkan harmoni antara manusia dan alam. Rumah-rumah Hanok telah menjadi warisan budaya Korea yang tak ternilai dan terus dihargai hingga hari ini,” ungkap Yang.

Selain menjadi narasumber seminar, Yang Hanmo juga memamerkan koleksi fotonya dalam Pameran Internasional Bali Bhuwana Rupa, yang berlangsung 14 – 22 Oktober 2023 di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar. Dia menyuguhkan karya fotografi yang menggambarkan proses pembangunan rumah tradisional Korea Selatan. (ISIDps/Humas)

Loading...