PKM ISI DENPASAR: LESTARIKAN SENI MELALUI PEMBINAAN GENDING BOPONG GENDER WAYANG GAYA KAYUMAS

PKM ISI DENPASAR: LESTARIKAN SENI MELALUI PEMBINAAN GENDING BOPONG GENDER WAYANG GAYA KAYUMAS

Foto: Pembinaan Gending Bopong Gender Wayang gaya Kayumas oleh Tim PKM ISI Denpasar di Sanggar Tabuh Kembang Waru, Banjar Abian Kapas Kaja, Desa Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur

Petangkilan merupakan salah satu adegan dalam pertunjukan wayang kulit Bali dengan beberapa motif gending untuk mengiringi tokoh-tokoh wayang yang akan mengadakan sidang/musyawarah (pauman). Gending ini dimainkan setelah gending pemungkah serta hanya dimainkan sekali tiap pentas. Gending petangkilan dalam wayang kulit Bali ada tiga macam yaitu Gending Alas Arum untuk karakter halus; Rundah untuk karakter sedang (mata dedeling), dan Bopong untuk karakter raksasa (keras). Pada umumnya ketiga gending gaya Kayumas Denpasar ini pasti disajikan dalam sebuah pertunjukan Wayang Kulit Bali. Namun belakangan Gending Bopong sudah jarang disajikan lagi.

Beranjak dari fenomena tersebut, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pembinaan Gending Bopong Gender Wayang Gaya Kayumas Denpasar. Kegiatan dilaksanakan di Sanggar Tabuh Kembang Waru, Banjar Abian Kapas Kaja, Desa Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur. Pembinaan dilaksanakan sejak 29 April 2023 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2023.

PKM dilaksanakan oleh sebuah tim yang diketuai oleh Ni Putu Hartini, S.Sn., M.Sn, anggota tim lainnya adalah I Nyoman Mariyana, S.Sn., M.Sn dan Dr. I Gede Mawan, S.Sn., M.Si. Kegiatan ini juga melibatkan dua mahasiswa semester 6 Program Studi Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar, yaitu Ni Putu Shinta Mahadewi dan I Made Darmayasa. Mahasiswa ikut terlibat dalam memberikan pembinaan dan dokumentasi kegiatan.

Hartini menyatakan prioritas utama dalam pembinaan ini bukan hanya seputar penguasaan teknik keahlian menabuh dan penguasaan materi gending secara praktis, tetapi juga sebagai upaya membangun kecintaan dan rasa memiliki atas warisan kesenian dan budaya Bali, khususnya Gending Bopong Gender Wayang Gaya Kayumas. “Pewarisan gending-gending gender wayang, terutama gaya Kayumas Denpasar, harus mendapat perhatian dari para seniman karawitan, terutama pecinta gender wayang. Pembuatan dokumentasi audio visual harus segera dilakukan untuk menyelamatkan semua gending yang masih diingat. Melalui dokumen ini, kedepannya dapat dipakai sebagai sumber pengetahuan dan sumber materi pembelajaran,” ujar dosen Program Studi Karawitan ISI Denpasar ini.

Pimpinan Sanggar Tabuh Kembang Waru, I Ketut Raditha, menyambut dengan antusias kegiatan pembinaan Gending Bopong ini. Dia menganggap Gending Bopong kurang diminati oleh generasi muda karena memiliki struktur yang panjang, berbeda dengan gending Petangkilan lainnya. Sehingga pemain gender kesulitan dalam menguasai gending ini. “Sangat diperlukan sumber daya atau pembina untuk dapat melakukan pembinaan terhadap Gending Bopong ini,” tuturnya.

Kegiatan Program Pengabdian Masyarakat (PKM) ini terdiri dari empat langkah kegiatan. Langkah-langkah tersebut meliputi pengenalan gending Bopong, pembacaan notasi, permainan musikalitas, dan pelatihan gending Bopong dengan demonstrasi teknik dasar memainkan gending Bopong Gender Wayang. Proses pelatihan dan pembinaan gending Bopong di Sanggar Tabuh Kembang Waru mencakup 15 kali pertemuan. Pembinaan diikuti oleh 12 peserta didik, terdiri dari 8 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Seluruh peserta didik berhasil menguasai materi pokok dengan baik dalam kegiatan pengabdian ini. Gending Bopong memiliki melodi yang panjang, sehingga dalam proses penuangan gending ini, dibagi menjadi beberapa bagian. Setiap kali pertemuan, satu bagian gending berhasil dituangkan, dan setiap bagian akan dibagi lagi untuk memudahkan pemahaman dan penguasaan peserta didik. Penuangan materi gending Bopong dari bagian I, II, dan III dapat dikuasai dengan baik dan dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan. (ISIDps/Humas)

Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Denpasar Raih Juara Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional

Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Denpasar Raih Juara Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional

Foto: Dewa Gede Satya Adi Maha Utamia (foto kiri) peraih juara 1 Lomba Menulis Esai. Putu Ika Arista Dewi dan Gusti Ayu Padma Dewi (foto kanan) peraih Juara 3 Lomba Tari Berpasangan pada Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional 2023.

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP), Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menunjukkan dominasi dalam kancah nasional.  Hal ini terbukti dengan peraihan dua juara pada Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional. Lomba ini diselenggarakan oleh Asosiasi Prodi Pendidikan Sendratasik, Drama, Tari, dan Musik Indonesia (AP2SENI) bertalian dengan Kongres V AP2SENI. Mahasiswa berprestasi tersebut, yakni Dewa Gede Satya Adi Maha Utamia peraih juara 1 Lomba Menulis Esai serta Putu Ika Arista Dewi dan Gusti Ayu Padma Dewi peraih Juara 3 Lomba Tari Berpasangan

Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional dikoordinir oleh Panitia Lokal Tuan Rumah Kongres 2023, yakni Departemen Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang. Lomba seni ini memiliki  9 cabang, yaitu Tari Tunggal, Tari Berpasangan, Tari Rantak (Kelompok), Bernyanyi Solo, Vokal-Grup, Media Pembelajaran Seni Digital, Monolog, Menulis Esai, Menulis Naskah Drama.

Dewa Gede Satya Adi Maha Utamia yang akrab disapa Satya meraih kemenangan berkat tulisan apiknya berjudul “Nilai Didaktis Kesenian Bondres Sebagai Kontribusi Edukasi dari Komunitas STI Bali”. Esai ini dia tulis dengan bimbingan ­dua dosen Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Dr. I Wayan Budiarsa S.Sn., M.Si. dan Ni Made Dian Widiastuti S.Pd., M.Pd.

Pemuda asal Desa Sidan, Gianyar ini menceritakan keikutsertaannya dalam lomba ini bermula dari pengumuman lomba menulis esai dengan tema “Pelestarian Budaya melalui Inovasi Pendidikan Seni Pertunjukan”. Pengumuman ini diperolehnya dari unggahan Koordinator Prodi (Koprodi) PSP ISI Denpasar, Dr. I Wayan Budiarsa S.Sn., M.Si., dalam group Whatsapp matakuliah Estetika Seni.  Dia mengaku pada awalnya merasa ragu untuk mengikuti lomba ini karena belum memiliki pengalangan mengikuti lomba serupa.

Namun, dibalik rasa ragu itu, Satya memiliki ketertarikan mendalam untuk membagikan pandangan tentang nilai pendidikan yang terkandung dalam kesenian Bondres. Dia dengan tekun meneliti topik berpedoman pada buku, artikel, dan YouTube yang membantunya memperluas pemahaman mengenai topik esai tersebut. “Selanjutnya, saya mulai meminta bimbingan judul yang dibimbing langsung oleh Koprodi PSP. Setelah judul saya tentukan, saya dibimbing lagi oleh Bu Dian untuk menyelesaikan esai. Bu Dian membimbing saya dengan sabar, karena ini pengalaman pertama saya menulis esai. Saya menghabiskan waktu berhari-hari untuk merapikan kata-kata dan menjadikan setiap kalimat sejelas mungkin,” tutur mahasiswa kelahiran 10 Desember 2003 ini.

Lomba menulis esai dilaksanakan dalam satu babak (langsung final) pada tanggal 15 Juni – 16 Agustus 2023. Tulisan esai dikirim melalui surel kepada panitia penyelenggara lomba. Pengumuman pemenang lomba dilaksanakan secara daring melalui informasi yang termuat di flyer dan video di web Sendratasik FBS UNP pada tanggal 6 September 2023.

Satya mengaku terkejut sekaligus bahagia saat nama dan esainya disebutkan sebagai juara pertama. “Seluruh perjalanan dari awal mengikuti lomba hingga meraih juara pertama mengajarkan saya tentang pentingnya kerja keras, ketekunan, dan kemampuan untuk berbagi pandangan dengan cara yang kuat. Pengalaman ini tidak hanya menghasilkan prestasi, tetapi juga meningkatkan percaya diri dan semangat saya,” ungkapnya lulusan SMA Negeri 1 Banjarangkan ini.

Sementara itu, Putu Ika Arista Dewi dan Gusti Ayu Padma Dewi berhasil meraih Juara 3 Lomba Tari Berpasangan. Tari kreasi yang diberi nama “Ngalap Cengkeh” ini menceritakan tentang petani yang bersuka cita saat musim panen cengkeh tiba. Ika mengaku mendapatkan inspirasi gerak tari dari garapan musik seorang teman di Prodi Karawitan yang digunakan sebagai iringan garapan tari ini. “Cerita dalam tari ini terinspirasi dari kampung halaman saya sendiri. Saya mengambil cerita tentang petani yang sangat bahagia ketika musim panen  cengkeh tiba,” ujar gadis asal Buleleng ini.

Setelah penuangan ide yang cukup panjang, Ika dan Padma melakukan revisi kepada salah satu dosen pendamping, Dr. Yulinis, SST., M.Si. Proses perekaman tari kreasi ini mengalami beberapa kendala. Ika mengungkapkan dia dan Padma kesulitan mendapatkan kostum, dan aksesoris kepala. Akhirnya, kostum dan aksesoris mereka buat bersama dengan teman yang memang piawai dalam membuat kostum dan aksesoris tari. Selain itu, mereka iuga terkendala ketiadaan alat rekam berupa kamera. Dengan berbagai pertimbangan, mahasiswa semester 6 ini memutuskan untuk menyewa videografer yang dibayar sesuai buget yang mereka miliki. “Makeup kami menghandalkan goresan tangan sendiri dan bersyukur sekali ada dua teman yang turut membantu kami memakai kostum tari,” ungkapnya.

Perjuangan ini pun berbuah manis. Ika dan Padma mandapat kabar dari pihak prodi bahwa mereka memperoleh juara 3 dalam lomba tersebut. Awalnya kedua mahasiswi ini tidak yakin dengan kabar ini. Karena mereka merasa tidak maksimal dalam menampilkan tari kreasinya. Akhirnya, mereka pun melihat langsung pengumuman pemenang lomba melalui laman Sendratasik FBS UNP pada 6 September 2023. “Kami sangat bersyukur memperoleh juara dalam ajang ini. Kami sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses lomba hingga akhirnya kami memperoleh juara,” ujar mahasiswi lulusan SMA Negeri 1 Banjar ini.

Koordinator Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan. Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar, Dr. I Wayan Budiarsa, S.Sn., M.Si. menyatakan kebanggaannya atas prestasi mahasiswanya. Dia memuji kerja keras, dedikasi, dan komitmen mahasiswa terhadap keunggulan, yang menghasilkan karya dan penampilan yang mengesankan dalam kedua lomba tersebut. Doktor Budiarsa menekankan pentingnya pengembangan bakat akademik dan seni. Kesuksesan mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Denpasar ini adalah bukti nyata dari komitmen program studi dalam mencetak calon-calon guru/pendidik seni budaya dan sarjana yang unggul, profesional berpengetahuan luas. “Pencapaian ini agar menjadi inspirasi dan motivasi semua mahasiswa ISI Denpasar untuk meraih prestasi sehingga menambah wawasan sebagai penunjang kompetensi,” ujarnya. (ISIDps/Humas)

UKM Pena Mandala ISI Denpasar Gelar Seminar Rancak Aksara 2.0

UKM Pena Mandala ISI Denpasar Gelar Seminar Rancak Aksara 2.0

Foto: Ketua UKM Pena Mandala Mohamad Farhan (kiri), Ketua Pelaksana Putu Arya Dhamma Nanda (kanan) bersama Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Anak Agung Gede Rai Remawa (dua dari kiri) dan narasumber, Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti (dua dari kanan) dalam Seminar Rancak Aksara 2.0 di Ruang Vicon ISI Denpasar, Minggu (24/9).

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pena Mandala ISI Denpasar menggelar seminar bertajuk “Rancak Aksara 2.0” di Ruang Vicon ISI Denpasar, Minggu, 24 September 2023. Seminar diikuti 150 mahasiswa terdiri atas pengurus dan anggota UKM Pena Mandala serta mahasiswa ISI Denpasar lainnya.

Seminar didanai dari Dana Dipa ISI Denpasar 2023. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim, terdiri dari Ketua UKM Pena Mandala Mohamad Farhan, Ketua Pelaksana Putu Arya Dhamma Nanda, dan Panitia Pelaksana Ni Komang Sri Triyanthi Duryana.

Seminar bertema How to Improve Your Skill bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan public speaking mahasiswa.

Seminar diawali sambutan ketua pelaksana dan ketua UKM Pena Mandala. Seminar dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Anak Agung Gede Rai Remawa. Pelatihan diikuti.

Foto: Pembukaan Seminar Rancak Aksara 2.0 oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Anak Agung Gede Rai Remawa.

Tampil sebagai narasumber, Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti, S.S., M.Hum dengan topik “Signifikasi Confidence dalam Public Speaking”. Dosen Program Studi Karawitan ISI Denpasar ini memaparkan strategi dalam menghadapi rasa takut ketika berbicara di depan publik. Dia juga memaparkan cara meningkatkan keberanian ketika berbicara.

Narasumber kedua, Dr. I Made Sujaya, S, S., M. Hum., memaparkan topik “Menulis Karya Tulis Ilmiah Bidang Seni”. Akademisi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia ini menyampaikan teknik menulis karya tulis yang baik dan benar sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Teknik ini penting bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas, seperti jurnal maupun karya tulis ilmiah lain. (ISIDps/Humas)

ISI Denpasar Laksanakan Pengabdian kepada Masyarakat Internasional “Nata Citta Bhuwana” di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Malaysia

ISI Denpasar Laksanakan Pengabdian kepada Masyarakat Internasional “Nata Citta Bhuwana” di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Malaysia

Foto: Rektor ISI Denpasar dan Tim Kloter 1 Pengabdian kepada Masyarakat Internasional “Nata Citta Bhuwana” (PKMI-NCB) bersama siswa-siswi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat Internasional “Nata Citta Bhuwana” (PKMI-NCB). Kegiatan diselenggarakan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Jalan Tun Ismail, Kuala Lumpur, Malaysia. Pengabdian ini merupakan salah satu aktualisasi dari visi ISI Denpasar menjadi pusat unggulan (Centre of Excellence) seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal dan Motto “Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub” (G-BACCH).

Kegiatan PKMI-NCB melibatkan empat kloter delegasi, 10 September – 3 Oktober 2023. PKMI-NCB menindaklanjuti hasil rapat Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) dengan Kedutaan Besar RI untuk Malaysia bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Kuala Lumpur. Rapat pada 2 Maret 2023 tersebut membahas partisipasi pembelajaran bagi anak-anak migran Indonesia di Malaysia. Pembelajaran ini melalui skema Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau Pengabdian kepada Masyarakat Internasional. PKMI-NCB Kloter 1 dilaksanakan 10 – 15 September 2023. Tim Kloter 1 PKMI-NCB dipimpin Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Adnyana S.Sn., M.Sn. Anggota tim, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si, Koordinator Program Studi Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, I Nyoman Kariasa, S.Sn., M.Sn, Dosen Program Studi Tari, Tjok. Istri Putra Padmini, SST., M.Sn., Staf Biro Umum dan Keuangan ISI Denpasar, I Gede Indra Suwija Putra, SH, dan Mahasiswa Prodi Desain Mode, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Denpasar, Ni Nyoman Trisna Yudayanti.

Foto: Pembelajaran Gamelan Nusantara kepada siswa-siswi SIKL oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Internasional “Nata Citta Bhuwana” (PKMI-NCB)

Kegiatan dilaksnakan dengan memprioritaskan pengenalan seni-budaya Nusantara. Harapannya, siswa-siswi migran Indonesia di Malaysia ini dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kecintaan terhadap seni budaya Nusantara. PKMI-NCB menyasar siswa taman kanak-kanak, siswa tingkat sekolah dasar, serta siswa tingkat menengah pertama dan menengah atas di SIKL.

Materi yang disampaikan, antara lain pembelajaran Tari Nusantara, seperti Tari Kecak asal Bali dan Tari Gantar asal Kalimantan Timur, pembelajaran Gamelan Nusantara, dan pelatihan seni lukis. Siswa juga diberikan materi mengenai desain komunikasi visual, dan desain mode. Tim pengabdian melatih siswa membawakan tari garapan tentang penyatuan Nusantara oleh Patih Gadah Mada. Siswa SIKL akan mementaskan garapan ini pada acara Pekan Seni SIKL bulan Oktober 2023.

Kepala SIKL Malaysia, Friny Napasti, M.Pd mengatakan sekolah yang dipimpinnya memiliki sarana dan alat-alat kesenian, antara lain satu set Gamelan Jawa, angklung, dan alat kesenian lainnya. Namun masih kekurangan tenaga pengajar bidang seni budaya. “Kami sangat mengapresiasi ISI Denpasar yang telah hadir untuk mengajar, melatih dan memberikan pengetahuan di bidang seni budaya untuk siswa-siswi kami,” ungkapnya kepada Tim PKMI-NCB ISI Denpasar.

Siswa-siswi SIKL menyambut antusias kedatangan tim PKMI-NCB ISI Denpasar. Mereka sangat bersemangat mengikuti pembelajaran seni yang disampaikan tim pengabdian. Sejumlah siswa mengaku belum pernah mempelajari kesenian khas Nusantara, seperti tari tradisional atau gamelan. Kegiatan pengabdian ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal dan menyelami ragam seni dan budaya Indonesia.

Pernyataan senada disampaikan Ibu Evi, Ketua Komite SIKL. Dia mengatakan kedatangan ISI Denpasar untuk mengajar seni budaya merupakan hal baru dan menyegarkan bagi siswa. Tidak sedikit siswa SIKL yang lahir di Malaysia dan belum pernah pulang ke Indonesia. Sehingga siswa memiliki pemahaman terbatas mengenai seni dan budaya Indonesia. “Pengabdian ISI Denpasar ini sangat menggugah kreatifitas seni anak didik kami dengan semua aktiitas yang diajarkan. Saya tidak menyangkan tim pengabdian sampai menyiapkan tari garapan baru untuk di pentaskan siswa-siswi kami,” ujar wanita asal Bangka Belitung ini.

Kerja sama ISI Denpasar dengan SIKL Malaysia telah menghasilkan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding). Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Adnyana S.Sn., M.Sn bersama Kepala Sekolah SIKL, Friny Napasti, M.Pd. telah menandatangani Nota Kesepahaman dihadapan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Atikbud KBRI) untuk Malaysia.

Rektor ISI Denpasar dan tim PKMI-NCB juga beraudiensi dengan Kepala Perwakilan/Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia, Bapak Hermono, Wakil Kepala Perwakilan (Deputy Chief of Mission), Ibu Rossy Verona serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof, Dr. Muhammad Firdaus, SP, MSi. di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Kuala Lumpur. Audiensi ini guna meningkatkan kerjasama ISI Denpasar dengan Atase Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia dalam bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Sehingga ISI Denpasar lebih dikenal masyarakat Internasional melalui kegiatan-kegiatan bidang seni budaya.

Kegiatan PKMI-NCB dilanjutkan Kloter 2 pada 16 – 21 September 2023, terdiri dari Dr. I Ketut Garwa, Drs. I Made Ruta, M.Si., Ida Bagus Candra Yana, S.Sn.,M.Sn., I Ketut Adi Sugita, S.Sos,MM., Ni Komang Artini, SS, dan Ni Luh Gde Wahyu Satyaningrum. Kloter 3 pada 22 – 27 September 2023, terdiri dari Dr. Drs. I Ketut Muka, M.Si., Dr. I Made Pande Artadi, S.Sn., Gusti Ayu Ketut Suandewi,SST., M.Si., Dr. I Made Bayu Pramana, S.Sn., M.Sn., Dewa Gede Sanjaya, SE.,M.Sc., dan I Putu Budiana. Kloter 4 pada 28 September – 3 Oktober 2023, terdiri dari Dr. Drs. I Wayan Suardana,M.Sn., I Made Jodog, M.FA., Ni Komang Sri Wahyuni,SST., M.Sn., I Komang Darmayuda,S.Sn.,M.Sn., I Gusti Ngurah Putu Ardika, S.Sos., dan Gilbert Halomoan Marpaung. (ISIDps/Humas)

Link video kegiatan : https://drive.google.com/file/d/1wdfn2GWKvzUcvPmz_DiJsLKw20RnV2Ii/view?usp=drive_link

Loading...