PENAMPILAN MAHASISWA ASING ISI DENPASAR MEMUKAU PENONTON

Feb 6, 2009 | Agenda, Berita

dua mahasiswa mahir memainkan gender didampingi oleh pembina dari ISI Denpasar

Dua mahasiswa asing mahir memainkan gender didampingi oleh pembina dari ISI Denpasar

Jari nan lentik, mata nan indah, serta gerak nan gemulai telah memukau penonton yang tengah menyaksikan pentas seni (tgl. 6 Februari 2009), di Gedung Candra Metu, ISI Denpasar. Kekaguman penontonpun bertambah setelah mengetahui bahwa penari adalah berkewarganegaraan asing. Mereka tampil dalam pentas seni tari dan tabuh sebagai mahasiswa asing, peserta Dharmasiswa RI, ISI Denpasar, tahun ajaran 2008/2009. Keahlian mereka tak lepas dari kerja keras tim pembina mahasiswa asing ISI Denpasar yaitu Nyoman Kariasa,S.Sn., I Gede Mawan, S.Sn., I Wayan Sweca, S.Skar, I Ketut Garwa, SS.Kar, M. Hum, I Wayan Suharta, SS.Kar, MSi untuk pembina tabuh, sementara pembina tari yaitu Ida Ayu Wimba Ruspawati, SST, MSn, serta Wayan Budiarsa, SSn. Mereka menampilkan tari Pendet, Baris, Margapati serta tabuh Gender.

Menurut Koordinator Mahasiswa Asing ISI Denpasar, Ni Komang Artini,S.S., tahun ini ISI Denpasar memperoleh 19 mahasiswa asing, dengan rincian 6 orang laki-laki serta 13 wanita, yang berasal dari 13 negara yang tersebar di dunia. Pada tahun ini, ISI Denpasar juga telah memperoleh 4 orang mahasiswa asing yang kuliah dengan biaya sendiri. Keempat mahasiswa tersebut adalah wanita yang berasal dari Jepang. Mahasiswa peserta Program Darmasiswa RI ini mengikuti kuliah di 2 fakultas yaitu Fakultas Seni Pertunjukan, dengan rincian 7 orang mengambil jurusan Seni Tari, dan 7 orang mengambil jurusan Seni Karawitan. Sementara pada Fakultas Seni Rupa dan Desain terdapat 5 orang mahasiswa, dengan rincian 4 orang mengambil Jurusan Seni Rupa Murni dan 1 orang mengambil Program studi Fotografi. Mahasiswa asing ini sangat antusias dalam mempelajari seni budaya Indonesia khususnya Bali. Hal tersebut dapat dilihat dari ketekunan mereka dalam mempelajari tarian dan gamelan, sehingga hanya dalam waktu 4 bulan mereka sudah bisa menguasai tarian serta tabuh Bali. Kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi mahasiswa asing lainnya untuk lebih tekun mempelajari seni budaya Bali. Dalam iringannya mahasiswa dari Jurusan Karawitan semester dua dan empat juga turut terlibat, sebagai bentuk team work yang baik.

Sementara Pejabat Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, sangat bangga dengan penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan ini sangat penting guna mengembangkan jejaring dan networking ISI Denpasar. Hal ini sesuai dengan visi ISI Denpasar untuk go internsional. Kini ISI Denpasar telah memiliki jejaring sebanyk 50 negara yang tersebar diseluruh dunia. Hal ini berpeluang besar bagi kita untuk mengembangkan produk industri ekonomi kreatif yang berbasis seni budaya lokal. Dimana peluang yang bisa dikembangkan diantaranya, menjual produk gamelan Bali serta kostum tari ke luar negeri. Sehingga jejaring yang berasal dari alumni mahasiswa asing ini penting untuk membangun jaringan. Kemampuan orang asing untuk mempelajari seni budaya Bali jangan dijadikan ancaman bagi masyarakat Bali, karena kita bisa saling berbagi ilmu dan kebudayaan, mengingat kini kita sudah memasuki persaingan dunia yang kompetitif. Namun kita juga tidak boleh lengah, dengan banyaknya orang asing mempelajari seni budaya bali. Ini harus kita jadikan motivasi dan tantangan untuk melestarikan seni Bali. Prof. Rai menambahkan mahasiswa asing ini juga akan diajak untuk ngayah di masyarakat, dalam rangka Upacara Panca Wali Krama di Pura Besakih pada bulan Maret mendatang. Saat diwawancara Rektor Rai juga beranekdot “Orang bule saja bersedia dan antusias “ngayah” di Pura, bagaimana dengan orang Bali sendiri?” Itulah kita jadikan cermin untuk intropeksi diri dan memotivasi kita untuk berbuat yang terbaik untuk Bali.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...