PERANAN SENIMAN AKADEMIK DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN

Kiriman : I Ketut Sudhana ( Dosen Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar )

 

Abstrak : Seniman Akademik mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggali, membina serta melestarikan kesenian-kesenian daerah baik di masyarakat maupun di sekolah-sekolah. Hal itu penting dilakukan mengingat di jaman globalisasi ini agar kesenian daerah dapat berkembang dan lestari seiring perkembangan jaman.

Kata kunci : seniman akademik, balai banjar, gedung sekolah.

Selengkapnya dapat unduh disini

Kartun Timun Pada Koran Kompas

Kiriman : I Wayan Nuriarta ( Prodi DKV FSRD ISI Denpasar )

Abstrak

Kartun yang dimuat oleh Koran Kompas selalu memiliki unsur kritik tajam terhadap persoalan-persoalan negeri yang menjadi isu hangat di masyarakat. Kartun-kartunnya pun dapat dijadikan catatan-catatan visual terhadap perjalanan negeri ini. Sebut saja salah satunya adalah kartun Timun yang hadir pada 2 Juni 2019. Kartun Timun yang menghadirkan keluarga Timun terbaca sebagai keluarga yang demokratis untuk menyampaikan pendapat. Bapak dan Ibu Timun adalah pemimpin dan Timun sebagai anak adalah representasi rakyat kecil. Kartun ini hadir bertepatan dengan suasana bulan puasa menyambut hari raya Idul Fitri. Kartun ini juga dapat dibaca hadir setelah berakhirnya amuk massa tangal 22 Mei 2019. Kartun Timun memberikan pesan agar segala bentuk kebencian, fitnah dan hoax harus segera dihilangkan. Pesan lainnya adalah mengajak pada elit politik beserta masyarakat umum untuk menghadirkan perdamaian, menjaga tali persaudaraan sebagai satu bangsa; Indonesia.

Kata Kunci: Kartun, Koran Kompas, Pemilu 2019, Indonesia

 

Selengkapnya dapat unduh disini

RUWATAN DALAM REPRESENTASI SENI

Kiriman : I Nyoman Kariasa ( Dosen Fakultas Seni Pertunjukan )

Abstrak

Ruwatan merupakan warisan budaya leluhur yang diwariskan secara turun temurun yang berkembang sejak berabad-abad, sampai saat ini masih dipertahankan sebagai upaya solusi menghidari dari mala petaka dan mara bahaya. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui definisi ruwatan itu sendiri, dan makna ruwatan yang terkandung di dalamnya. Selain itu penelitian ini juga membahas secara deskriptif seni-seni yang apa saja yang digunakan sebagai sarana ruwatan. Dalam tulisan ini digunakan pendekatan kwalitatif-deskriptif degan metode pengumpulan data melalui wawancara, studi pustaka untuk mendapatkan informasi mengenai ruwatan. Tulisan ini berhasil menjawab tentang depinisi ruwatan yakni di Jawa memiliki pengertian pelepasan, melepaskan dari energy negative dalam diri manusia dan lingkungan. Sedangkan di Bali ruwatan berari secara umum yaitu pemurnian kembali dari yang tidak seimbang mejadi seimbang dengan mengaitkan kepada ilmu astronomi Bali yang disebut dengan wariga. Seni-seni yang dipakai sebagai sarana ruwatan adalah tradisi ngelawang, dan pertunjukan wayang kulit sapuh leger. Adapun nilai yang terjandung di dalamnya adalah mengandung nilai pelestarian budaya dan nilai estetika.

Kata kunci  ruwatan, kesenian, fungsi dan makna

Selengkapnya dapat unduh disini

Penerapan Warna Dalam Desain User Interface (Ui) Aplikasi Seluler Bukaloka

Kiriman : Made Gana Hartadi (Mahasiwa Program Studi Seni Program Magister Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Denpasar)

Abstrak

Warna merupakan unsur yang sangat penting karena berperan sebagai penentu keberhasilan desain UI aplikasi seluler Bukaloka dalam berinteraksi dengan penggunanya. Warna harus diterapkan sesuai porsinya masing-masing berdasarkan teori warna desain UI agar berfungsi secara optimal. Tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan dan menganalisis penerapan warna, serta memberikan saran untuk pembenahan desain UI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa desain UI terdiri dari 11 jenis warna yang dikelompokkan ke dalam warna dominan, sub-ordinat, dan aksen. Warna-warna tersebut memiliki kelemahan dan ancaman yang lebih besar daripada kekuatan dan peluang. Kelemahan dan ancaman dapat diantisipasi melalui strategi WT (weakness and threat) yang berpedoman pada skema lingkaran warna.

Kata kunci: warna, desain UI, aplikasi seluler, Bukaloka

Selengkapnya dapat unduh disini

Desain Parametrik Pada Arsitektur Dan Interior Dalam Revolusi Industri 4.0

Kiriman : I Putu Udiyana Wasista (Ps. Desain Interior
Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar)
Abstrak

Revolusi industri membawa perubahan pada teknologi desain dalam dunia arsitektur dan desain interior. Perkembangan cyber physical system sebagai salah satu poin dalam revolusi industri 4.0, membentuk sebuah sistem generatif dalam program komputer berbasis algoritma dalam mempermudah proses sintesa desain. Proses ini disebut dengan sistem parametrik. Sistem ini mensinergikan antara logika dan teknologi komputer dalam membentuk model desain. Sistem parametrik memberikan ruang dalam mengeksplorasi ide dalam proses desain, lengkap dengan kemampuan memperkirakan logika konstruktifnya. Hasilnya desainer mampu membuat bentuk plastis dan unik, serta lengkap dengan struktur yang memungkinkan dan logis.

Kata kunci : desain parametrik, revolusi industri 4.0, arsitektur, desain interior.

Selengkapnya dapat unduh disini

Kartun Palemahan

Kiriman : I Wayan Nuriarta (Jurusan Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Denpasar)
Abstrak

Kartun merupakan karya visual yang representatif atau simbolik, dan Palemahan adalah konsep hubungan antara manusia dengan lingkungan (Tri Hita Karana). Kartun Palemahan pada pembahasan ini dimakudkan pada karya kartun yang menunjukan gambaran hubungan manusia dengan lingkungannya, hubungan manusia dengan alamnya. Konpopilan sebagai sebuah kartun yang hadir pada Koran Komapas Minggu 5 Mei 2019 menunjukan bahwa kartun ini menggambarkan tokoh manusia bercaping yang membuang sampah sembarangan di laut. Dengan memanfaatkan tiga panel, kartun ini memberikan gambaran bahwa sampah plastik menjadi ancaman bersama dalam kehidupan. Ancaman tersebut dimulai dari banyaknya satwa yang mati karena telah memakan sampah plastik yang sudah membanjiri lautan. Kematian ikan paus, kura-kura hinga burung-burung telah lama kita dengar dan baca pada media massa. Penyebab kematiannya adalah sampah plastik. Kartun konpopilan ini memberikan kritik terhadap manusia yang sering membuang sampah sembarangan. Kritik tersebut juga menunjukan bahwa siapapun yang dengan sembarangan merusak lingkungan, maka lingkungan akan membalasnya dengan cara serupa. Manusia yang ‘menyakiti’ lingkungan akan berdampak pada hal sebaliknya yaitu alam tidak akan memberikan kebahagian, namun justru alam akan menghadirkan bencana.

Kata Kunci: Kartun, Tri Hita Karana, Sampah Plastik, Lingkungan

Selengkapnya dapat unduh disini

Loading...