Foto: Pameran Internasional B-GAME serangkaian B-GAAD 2024 di ARMA, Ubud, Minggu (20/10).
Selain simposium internasional, B-GAAD juga memetakan kecenderungan seni visual kontemporer terkini Asia Pasifik melalui pameran seni visual dan desain prestisius, yakni Bali-Global Arts Map Exhibition (B-GAME) untuk seni visual dan Bali-Global Innovative Design Map Exhibition (B-GIDME) untuk desain.
Kedua event bertajuk Raga-Rong-Paraga (Bodies in and around Nature) ini disambut antusias oleh para perupa dan desainer lintas bangsa.
B-GAME menampilkan 119 karya dari 105 perupa bereputasi asal Indonesia, Korea Selatan, Thailand, Jepang, Malaysia, Myanmar, Singapore, Nepal, India, dan Australia. Pameran dibuka, Minggu (20/10/2024) di Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud. B-GAME juga berlangsung di dua galeri, yakni Komaneka Art Gallery dan Tonyraka Art Gallery.
Pameran Internasional B-GAME dikuratori: Kun Adnyana, Jeon Dongsu, dan Warih Wisatsana ini menjadi wahana kreativitas lintas batas guna mengeksplorasi hubungan manusia dan alam melalui medium pilihan (dwimatra maupun trimarta) seperti lukisan, printmaking, fotografi, cutting figure, keramik, patung, instalasi, juga kreasi video art.
Foto: Pameran Internasional B-GAME serangkaian B-GAAD 2024 di ARMA, Ubud, Minggu (20/10).
Perupa pameran antara lain, pelukis: Lekung Sugantika, Made Gunawan, Muliana Bayak, Made Sumadiyasa, Abdul Halim Husain, Galung Wiratmaja, Goenawan Mohamad, Ketut Sadia, Made Kaek, Nyoman Sani, Putu Wirantawan, Teja Astawa, Wayan Diana, Wayan Karja, Khairul Azril Ismail, Mangku Muriati, Shiny Young; seniman cat air internasional: Min Yin Thant, Jane Tan Giok Tjeng, Amit Kapoor, Prakash, Subin Muangchan, Maneerat Srikampa; printmaking; Devy Ferdianto, Cameon Komatsu; cutting figure: Gede Jaya Putra; patung dan keramik: Agung Ivan, Ketut Muka Pendet, Keiji Ujiie, Made Jodog, Wayan Upadana; fotografi: Anom Manik Agung, Ida Bagus Putra Adnyana, D. Tjandra Kirana, Yang Han Mo, Jang Yong Sig; instalasi dan video: Paul Trinidad, Yayat, Georgette Yu; dan lain-lain.
Foto: Pembukaan Pameran Desain Internasional B-GIDME serangkaian B-GAAD 2024 di Taman Tetaring ISI Denpasar, Senin (21/10)
Sementara itu, B-GIDME memamerkan 72 karya dari 63 desainer. Pameran yang dikuratori Pandi Made Artadi dan Tjok Istri Ratna C.S ini mencakup berbagai bidang; Desain Komunikasi Visual, Desain Interior, Desain Fashion, Desain Produk, dan Desain Furnitur.
Peserta pameran antara lain: AA Ngurah Mayun K. Tenaya, Aharimu X Wedoo, Angeliqa Wu, Anita Indra Dewi & Mia Mitha, Putri Bali, Cush-Cush Gallery, HNS Studio, Dika Saskara, Fx. Heru Suwono, Gusti Putri Pakualaman X, Ramawijaya International Design, Monez, Indra Niel (Nagaland India), Gleamstone Collection, Racana Design, Rimmba, Seriman Design, Semesta Mendukung X Siji, Shigemi Sakakibara (Japan), Tr Cutting School Japan, Sabin Collective, Wakka Estetik, Gelung Collection, dan lain-lain. Karya para desainer ini menginterpretasikan entitas manusia dalam “ruang harapan” yang dipertemukan momentum kreatif atau penciptaan.
Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Adnyana meninjau Pameran Desain Internasional B-GIDME serangkaian B-GAAD 2024 di Taman Tetaring ISI Denpasar, Senin (21/10)
Foto: Simposium Internasional B-GADS serangkaian B-GAAD 2024 yang diselenggarakan ISI Denpasar, Senin (21/10).
Puncak perhelatan pemikiran seni dan desain terkini pada B-GAAD, berlangsung dalam forum internasional Bali-Global Bali Arts and Desain Symposium (B-GADS), Senin (21/10) di Gedung Citta Kelangen, ISI Denpasar. Simposium menghadirkan 28 narasumber terpilih, dan tiga pembicara kunci. B-GADS menghasilkan rekomendasi pentingnya membangun solidaritas Asia Pasifik untuk inovasi baru.
Sebagian besar narasumber menyoroti bahwa perguruan tinggi seni dan desain perlu mentransformasi cara pandang pengelolaan perguruan tinggi, yang menyeimbangkan antara pendidikan berbasis kelas dengan pengembangan ruang-ruang aktualisasi, serta strategi membangun kolaborasi. Assc. Prof. Dr. Hanisa Hassan dari Jiangxi Institute of Fashion Technology, China menuturkan bahwa Jianxi Institute dapat berkembang sebagai kampus fashion terkemuka di China karena berhasil memupuk jiwa kewirausahaan mahasiswa sekaligus menanamkan nilai-nilai budaya lokal. Prof. Izumi Hatano, Presiden Okinawa Prefectural University of Arts menandaskan dalam lanskap global yang kompleks dan terfragmentasi sekarang ini, inisiatif B-GAAD perlu diberi penghargaan tinggi, karena senantiasa mempromosikan pemahaman antarbudaya dan mendorong semangat harmoni multikultural.
Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Wayan Adnyana, Konsul Jenderal Jepang di Denpasar Katsutoshi Miyakawa, dan Konsul Australia di Bali. Ms. Amelia Ekkel dalam Simposium Internasional B-GADS serangkaian B-GAAD 2024 yang diselenggarakan ISI Denpasar, Senin (21/10).
Selain Prof. Hanisa dan Prof. Hatano, narasumber yang diundang, yakni Prof. Tolysbayeva Zh. (Kazakh National Academy of Choreography), Prof. K Azril Ismail (ASWARA Malaysia), Georgette Yu (Nanyang Academy of Fine Arts), Dr. Jean Couteau (France), Warih Wisatsana (Bali), AA Gde Rai (founder of ARMA Museum, Bali), Koman Wahyu Suteja (founder Komaneka Art Gallery, Bali), Pande Made Amarysti Kardi, B.Sc (Neka Art Museum, Bali), Made Jango Paramarta (cartoonist, Bali), Prof. Koh Young Hun (Hankuk University, Korea), Asst. Prof. Peera Phanlukthao (Mahasarakham University, Thailand), Prof. Steve Dixon (President of Lasalle Collage of The Arts, Singapore), Prof. Minoru Umemoto (President of Kunitachi College Of Music, Japan), Prof. Masako Sasaki (President of Kyoto Saga University of Arts, Japan). Narasumber perwakilan ISI Denpasar, yaitu Dr. Anak Agung Gede Rai Remawa, Prof. Ni Luh Sustiawati, Prof. Desak Suarti Laksmi, Dr. Ni Made Arshiniwati, Dr. Tjok Ratna C.S., Nyoman Dewi Pebryani, Ph.D, Ni Putu Rahayu Mas Ruscita, Ni Putu Indah Putri Utami, Anggia Christina Francis, Putri Intan Sari Dewi, dan Made Arini Hanindharputri.
Foto: Narasumber Simposium Internasional B-GADS serangkaian B-GAAD 2024 yang diselenggarakan ISI Denpasar, Senin (21/10).
Sebelum sesi narasumber undangan, symposium dibuka oleh tiga pembicara kunci, yaitu Rektor ISI Denpasar, Prof. Wayan Adnyana, Konsul Jenderal Jepang di Denpasar Katsutoshi Miyakawa, dan Konsul Australia di Bali. Ms. Amelia Ekkel.
Foto: Pergelaran Candet Ding Padmaswari Kalpa dalam Pembukaan B-GAAD 2024 di Panggung Terbuka Nretya Mandala ISI Denpasar, Selasa (22/10).
Pembukaan B-GAAD pada Selasa (22/10) ditandai dengan pergelaran kolosal garapan baru berjudul Candet Ding Padmaswari Kalpa. Pertunjukan ini merupakan wujud transformasi terkini 100 Tahun Cak, berpadu stilistika klasik Pagambuhan, serta dipadukan korus-tembang vokal bertemu kedalaman magis musikal selonding, merdu seruling, dan gempita orkestra Barat. Padmaswari Kalpa merupakan simbol padmabhuwana aksara dengan Kagunan tradisi Bali-Jawa, termulia sebagai Saraswati; Mahaibu pengetahuan, penerang abadi pembentang sejarah dan peradaban. Candet Ding Padmaiswara Kalpa merupakan cipta seni pertunjukan kolosal, tutur waktu, sang penghayat, dan kronik pendakian kesucian susastra semesta raya.
Foto: Pergelaran Candet Ding Padmaswari Kalpa dalam Pembukaan B-GAAD 2024 di Panggung Terbuka Nretya Mandala ISI Denpasar, Selasa (22/10).
Panggung Terbuka Nretya Mandala sebagai ruang pergelaran didandani properti berbentuk logotype B-GAAD berukuran gigantik dengan instalasi tangga-tangga menjulang. Artistika tata cahaya digenapi tata kostum yang dikreasi anggun dan agung. Gerak Tari Bedhaya berpadu ragam peran pagambuhan, terorkestrasi korus vokal Candet Ding dengan gerak rampak magis. Pesona megah pertunjukan hadir utuh dalam repertoar tembang, merdu gamelan selonding, seruling gambuh, dan orkestra barat. Seluruh penonton terkesima, bahagia, dan haru.
Foto: Pergelaran Candet Ding Padmaswari Kalpa dalam Pembukaan B-GAAD 2024 di Panggung Terbuka Nretya Mandala ISI Denpasar, Selasa (22/10).
Kemegahan dan totalitas pergelaran teraih karena persiapan yang sungguh-sungguh. Sejak bulan Agustus lalu, sebanyak 200 penari, penabuh, komposer, dan musisi berlatih dikoordinir direktur artistik Gusti Putu Sudarta dan Sang Nyoman Gede Adhi Santika bersama koreografer Wayan Sutirtha, AA Ayu Mayun Artati, Tjok. Istri Putra Padmini, Sulistyani, Wayan Suartini. Sebagai komposer Ketut Garwa dan Wayan Sudirana, serta desainer kostum A.A.Ngr.Anom Mayun K.Tenaya.
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar meneguhkan peran sebagai pionir dalam ekosistem seni dan desain global. Setelah berhasil sebagai penyelenggara Festival Kesenian Indonesia (FKI) XII+ Tahun 2023 dengan mengundang enam perguruan tinggi seni luar negeri, kini ISI Denpasar menginisiasi pembentukan Poros Perguruan Tinggi Seni-Desain Asia Pasifik (The Asia Pacific’s Axis of Arts-Design Higher Education). Inisiatif ini dikumandangkan pada acara Bali-Global Axis of Arts and Design (B-GAAD) yang diselenggarakan untuk pertama kali pada 19-25 Oktober 2024 di Kampus ISI Denpasar, Agung Rai Museum of Art (ARMA), Komaneka Art Gallery, dan Tonyraka Art Gallery. Kehadiran B-GAAD disambut antusias universitas di Asia Pasifik yang menyelenggarakan pendidikan tinggi seni dan desain.
Mengusung tema “Kala-Manawa-Kalpa” (Time-Human-Term), B-GAAD menawarkan pemaknaan kembali esensi manusia merdeka, yang menyadari kekuatan adikodrati waktu dan akal budi dalam kronik sejarah lintas masa. Tema besar ini diimplementasikan ke dalam delapan program unggulan yang mempromosikan dialog lintas disiplin seni dan desain di antara perguruan tinggi se-Asia Pasifik.
Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Adnyana menyampaikan sambutan dalam Pembukaan B-GAAD 2024 di Panggung Terbuka Nretya Mandala ISI Denpasar, Selasa (22/10).
Delapan program unggulan tersebut, yaitu: (1) Bali-Global Art Map Exhibition (B-GAME), pameran seni rupa kontemporer dalam peta terkini; (2) Bali-Global Innovative Design Map Exhibition (B-GIDME), pameran desain inovatif dalam peta teranyar; (3) Bali-Global Arts and Design Symposium (B-GADS), simposium internasional seni dan desain; (4) B-GAAD Leaders’ Summit Meeting, pertemuan pemimpin (koordinator) program studi seni dan desain magister serta doktor; (5) Bali-Global Performing Arts Map (B-GPAM), pergelaran seni pertunjukan kolosal; (6) Bali-Global Authentic Trip (B-GAT), eksplorasi keotentikan Bali; (7) Bali-Global Encounter Figure (B-GEF), workshop bersama ekspert; (8) Bali-Global Expo and Job Fair (B-GEJF), ajang bursa karya reka-cipta dan kerja.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Wayan Adnyana menjelaskan B-GAAD merupakan wahana dialog, kemitraan, dan kolaborasi antara perguruan tinggi seni dan desain se-Asia Pasifik dengan visi untuk membangun keunggulan akademik, menyejahterakan masyarakat, melestarikan budaya lokal, serta mengonservasi lingkungan alam. “Sebagai platform strategis, B-GAAD menekankan penting dialog dan kemitraan dalam memperkuat pendidikan seni dan desain sekaligus mempromosikan kesejahteraan dan perdamaian global,” tambah Prof. Kun di sela pembukaan B-GAAD, Selasa (22/10).
B-GAAD 2024 diikuti 12 perguruan tinggi luar negeri, yaitu Okinawa Prefectural University of Arts, Kunitachi College of Music, and Kyoto Saga University of Arts, Youngsan University, Hankuk University, Lasalle Collage of The Arts, Nanyang Academy of Fine Arts, Kazakh National Academy of Choreography, ASWARA, Malaysia, Mahasarakham University, Thailand, Jiangxi Institute of Fashion Technology, China, dan University of Western Australia. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari Agung Rai Museum of Art (ARMA), Komaneka Art Gallery, dan Tonyraka Art Gallery.
B-GAAD mendapat respon positif dan antusias pemimpin Pendidikan Tinggi Seni dan Desain Asia Pasifik, seperti yang disampaikan Presiden Kunitachi College of Music, Jepang, Prof. Minoru Umemoto percaya bahwa forum ini akan semakin memperdalam kolaborasi dan pengembangan pendidikan seni dan desain di seluruh Asia Pasifik. Tanggapan serupa juga datang dari Prof. Steve Dixon, Presiden Lasalle College of Arts, Singapura, yang menyatakan Poros Perguruan Tinggi Seni dan Desain Asia Pasifik akan memberi kesempatan luar biasa bagi institusi seni dan desain di kawasan Asia Pasifik untuk bersatu menuju tujuan bersama dalam mendidik generasi baru untuk menjadi seniman besar dan pemikir kreatif.
Denpasar, 1 November 2024 – Kantor Urusan Internasional (KUI) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengadakan pertemuan dengan KUI Universitas Sam Ratulangi pada hari Jumat, 1 November 2024, bertempat di ruang sidang Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Pengembangan Pendidikan (LP2MPP) ISI Denpasar. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas kerjasama antar lembaga serta rencana penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang akan memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan dan penelitian.
Pertemuan ini dihadiri oleh Dr. Ir. Reiny Tumbol, M.App., Sc., Kepala UPT KUI Universitas Sam Ratulangi, serta perwakilan dari ISI Denpasar yaitu Kepala BAKPK, Ketua LP2MPP beserta jajarannya. Hadir pula dalam pertemuan, Koordinator KUI ISI Denpasar.
Agenda utama pertemuan ini meliputi diskusi tentang program Darmasiswa RI, AIMS (ASEAN International Mobility for Students), dan IISMA (Indonesia International Student Mobility Awards). Program-program tersebut merupakan inisiatif penting dalam meningkatkan pertukaran pelajar internasional dan memperluas jaringan akademik antar universitas di Indonesia dan negara-negara lain.
Dalam diskusi yang berlangsung, kedua pihak juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam penelitian. Melalui MoU ini, diharapkan dapat terbentuk kemitraan penelitian yang produktif, termasuk proyek-proyek kolaboratif di bidang seni, budaya, dan ilmu sosial. Penelitian lintas institusi akan memberikan kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk bekerja sama dalam mengembangkan solusi inovatif terhadap isu-isu yang dihadapi masyarakat.
Kepala UPT KUI Universitas Sam Ratulangi, Dr. Reiny Tumbol, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kerjasama ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua institusi, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman internasional bagi mahasiswa. Ia juga menggarisbawahi bahwa penelitian bersama dapat memperkuat kontribusi akademik kedua universitas di kancah internasional. Hal ini diamini oleh Kepala BAKPK ISI Denpasar, Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn.,M.Si.
Penandatanganan MoU diharapkan menjadi langkah awal dalam pengembangan program-program yang saling menguntungkan, serta memperkuat komitmen kedua universitas untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, termasuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian.
Kegiatan ini mencerminkan upaya ISI Denpasar dan Universitas Sam Ratulangi dalam mendukung visi pendidikan tinggi yang berorientasi internasional, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui kolaborasi akademik yang lebih luas.
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menunjukkan perannya sebagai pionir dalam dunia seni dan desain dengan menginisiasi pembentukan Poros Perguruan Tinggi Seni-Desain Asia Pasifik (The Asia Pacific’s Axis of Arts-Design Higher Education). Inisiatif ini akan dikumandangkan pada acara bergengsi Bali-Global Axis of Arts and Design (B-GAAD), yang diselenggarakan untuk pertama kalinya pada 19-25 Oktober 2024 di Kampus ISI Denpasar, Bali.
Dengan mengusung tema “Kala-Manawa-Kalpa” (Time-Human-Term), B-GAAD menyoroti esensi manusia mandiri yang menyadari kekuatan adikodrati waktu, menghormati manusia berakal budi, dan menggambarkan kronik sejarah lintas masa. Tema besar ini diimplementasikan dalam delapan program utama yang mempromosikan dialog lintas disiplin seni dan desain di antara perguruan tinggi se-Asia Pasifik.
Sebagai platform strategis, B-GAAD membuka ruang untuk komunikasi dan kolaborasi antar institusi pendidikan tinggi, dengan tujuan bersama menciptakan keunggulan dalam seni dan desain, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan budaya lokal, serta mengusung keberlanjutan lingkungan. Institut Seni Indonesia Denpasar-Bali, sebagai pemrakarsa, menekankan pentingnya dialog dan kemitraan yang dapat memperkuat pendidikan seni dan desain sekaligus mempromosikan kesejahteraan dan perdamaian global.
B-GAAD memiliki misi untuk membentuk mekanisme dialog yang dinamis dan kolaboratif di antara lembaga pendidikan, guna meningkatkan kualitas pendidikan seni dan desain. Selain itu, inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan program-program yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan budaya dan tradisi lokal, serta mengupayakan inisiatif konservasi ekologi yang berkelanjutan. Melalui program-program tersebut, B-GAAD berkomitmen untuk membangun dunia yang damai, adil, dan sejahtera.
Pada gelaran perdana ini, B-GAAD menghadirkan delapan program unggulan yang dirancang untuk memperkuat kolaborasi antar institusi seni dan desain di kawasan Asia Pasifik, yakni (1) Bali-Global Art Map Exhibition (B-GAME): Pameran seni rupa dari berbagai negara di Asia Pasifik, (2) Bali-Global Innovative Design Map Exhibition (B-GIDME) Pameran desain inovatif yang memperlihatkan perkembangan terbaru dalam dunia desain; (3) Bali-Global Arts and Design Symposium (B-GADS): Simposium yang menghadirkan diskusi seputar tantangan dan peluang dalam pendidikan seni dan desain, (4) B-GAAD Leaders’ Summit Meeting: Pertemuan para pemimpin perguruan tinggi seni dan desain untuk memperkuat jejaring kerja sama, (5) Bali-Global Performing Arts Map (B-GPAM): Beragam pertunjukan yang melibatkan tubuh manusia dan interaksinya dengan alam, (6) Bali-Global Authentic Trip (B-GAT): Eksplorasi budaya lokal Bali dalam konteks global, (7) Bali-Global Encounter Figure (B-GEF): Diskusi lintas budaya melalui pertemuan individu atau kolektif yang melibatkan seniman, tokoh budaya, dan kritikus, (8) Bali-Global Expo and Job Fair (B-GEJF): Ajang eksposisi dan bursa kerja yang menghubungkan mahasiswa dan profesional dengan peluang karir di industri seni dan desain.
Melalui inisiatif ini, ISI Denpasar tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pusat seni dan desain di kawasan Asia Pasifik, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi lintas batas untuk mencapai masa depan yang lebih baik melalui seni, desain, dan budaya.