“Surki” Pupuh Macepat I Made Sija Sebagai PKM Dosen Pedalangan ISI Denpasar

“Surki” Pupuh Macepat I Made Sija Sebagai PKM Dosen Pedalangan ISI Denpasar

Budaya Bali memang unik, maka tak pernah habis untuk dibicarakan. Sebut saja tembang Bali jenis pupuh atau macepat. Macepat yang biasanya menyelipkan pesan-pesan tentang kehidupan yang dijadikan sebagai pegangan dalam berperilaku di masyarakat, tetapi kini ada beda dan unik. Nilai-nilai luhur Pancasila diaplikasikan ke dalam 36 bait pupuh yang mengadopsi 36 butir nilai Pancasila. Namanya macepat itu “Surki”. “Pupuh ini unik, maka melalui program Program Kemitraan Masyarakat (PKM) kami menelitinya, lalu malakukan pembinaan kepada Sekaa Pasantian Swasti Marga Brata, Desa Selisihan, Klungkung,” kata Dosen Program Study (Prodi) Seni Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, I Kadek Widnyana, SSP., M.Si. Minggu (31/7).

Program PKM itu, Kadek Widnyana melakukan bersama Ni Komang Sekar Marhaeni juga dari Prodi Seni Pedalangan dan Ni Putu Hartini dari prodi Seni Karawitan. Saat itu focus pada pupuh macepat “Surki” karya I Made Sija, maestro sekaligus budayawan kelahiran Banjar Dana, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Pupuh ini merangkum 36 butir Pancasila ke dalam 7 jenis pupuh, yaitu pupuh Sinom, Pucung, Ginada, Durma, Maskumambang, Pangkur, dan pupuh Dandang. “Surki akronim dari kata sasur siki. Sasur (pasasur) artinya tiga puluh lima, asiki artinya satu. Jadi pasasur asiki dalam konteks ini adalah 36 pada/bait pupuh implementasi dari 36 butir Pancasila,” papar seniman dalang ini.

Pupuh Macepat “Surki” ini sangat menarik dijadikan media tuntunan nilai-nilai Pancasila bagi masyarakat. Hal itu dicoba di Selisihan Klungkung. Kalau pada zaman Orde Baru, kegiatan ini disebut Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). “Belum pernah ada pupuh yang mengulas tentang 36 butir nilai Pancasila. Maka itu, pembinaan pupuh “Surki” ini menjadi media untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat, khususnya di Desa Selisihan Klungkung. Progaram ini, sekaligus sebagai pelestarian pupuh “Surki”,” sebutnya.

W#akil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSP ISI Denpasar mengaku, masyarakat Desa Selisihan Klungkung, utamanya Sekaa Pasantian Swasti Marga Brata sangat serius mempelajari macepat “Surki”. Dalam waktu yang singkat mereka sudah dapat melakukannya, bahkan langsung mempratekannya. Kini, mereka sudah terbiasa membawakan pupuh macepat itu dalam kegiatan mesanti, baik ngayah ataupun dalam kegiatan adat lainnya. Pupuh Surki, bahkan mengema pada setiap tumah melalui komunitas HT (break). “Setelah pembinaan itu, masyarakat Desa Selisihan sudah biasa membawakan pupuh yang mengandung nilai-nilai 36 butir Pancasila selain, pupuh-pupuh yang biasa,” akunya polos.

Dalam Surki itu, pria yang akrab dipanggil Jero Dalang Bona atau Bapa Sija itu mengaplikasikan setiap satu butir nilai Pancasila ke dalam satu pada pupuh. Sila pertama terdiri dari 4 pada dengan menggunakan pupuh Sinom. Sila kedua terdiri dari 8 pada dengan menggunakan pupuh Pucung. Sila ketiga terdiri dari 5 pada dengan menggunakan pupuh Ginada. Sila keempat terdiri dari 7 pada dengan menggunakan pupuh Durma. Sila kelima terdiri dari 12 pada dengan menggunakan 3 pupuh yaitu: pupuh Maskumambang 7 pada, pupuh Pangkur 2 pada, dan pupuh Dandang 3 pada.

Ke 36 pupuh ini merupakan pengejawantahan dari 36 nilai-nilai Pancasila yang khusus dibuat oleh Seniman serba bisa, sekitar tahun 1997. Oleh karena bobot dan kualitas serta lirik semua pupuhnya merupakan nilai-nilai yang bisa memberikan pencerahan terhadap pendidikan kebangsaan dan kebinekaan. “Karena itu, kami memaandang perlu pupuh ini disosialisasikan ke masyarakat luas. Dalam konteks ini, kami menggunakan media pasantian sebagai sarana pengabdian kepada masyarakat,” tambah Kadek Widnyana.

Nilai-nilai dalam Pancasila merefleksikan kultur, nilai, dan kepercayaan masyarakat Indonesia. Pancasila hadir sebagai pemersatu pandangan hidup warga Indonesia yang bertujuan untuk menjaga dinamika yang ada di dalam masyarakat. Karena itu, penyuluhan nilai Pancasila perlu diberikan kepada masyarakat Desa Selisihan agar pemahaman dan pengamalannya dapat lebih ditingkatkan. “Ini juga perlu dilakukan di seluruh lapisan masyarakat untuk meredam Paham komonisma, terorisma yang mulai menggoyang eksistensi Pancasila. degradasi moral, lemahnya mental karena pengaruh materialisma yang mengarah pada kehudupan individualism,” jelasnya.

Lahirnya pupuh macepat Surki ini sungguh bermanfaat. Jangan sampai nilai-nilai Pancasila hanya sebatas wacana dan pajangan belaka. Pengamalan itu penting agar tidak terjadi perpecahan, menumbuhkan rasa tolong menolong, saling mengasihi, tak terjadi mabuk-mabukan. “Fenomena itu sudah terasa dan terlihat di Desa Selisihan, sehingga keinginan untuk menanggulangi semakin derasnya pengaruh negatif di atas, pembina melakukan program PKM nilai-nilai Pancasila di desa Selisihan memalui kegiatan seni Pasantian,” sebut Kadek Widnyana.

Tujuan pembinaan ini untuk melestarikan pupuh “Surki” dengan jalan desiminasi ke masyarakat, menyebarkan nilai-nilai Pancasila lewat Surki, memperdalam teknik olah vokal secara teori dan praktik, ngandang ngelung, guru wilang, guru dingdong ngunjal angkihan, ngruna, murwa kanti, nada, lirik, ritma/melodi, dan tempo. “Metode dan kiat-kiat yang digunakan dalam pembinaan itu menggunakan langkah-langkah nyata berkenaan dengan proses pelatihan dan penguasaan pupuh macepat “Surki”,” sebutnya.

Kadek Widnyana, Komang Marhaeni dan Putu Hartini lalu kompak memaparkan, pembina melalui pelatihan kepada semua penembang sesuai pembagian pupuh dan lirik, selain penguasaan surki. Semua itu diawali dalam bentuk pacapriring untuk memantapkan penguasaan lirik. Pacapriring itu melodi dasar dari sebuah pupuh. Sebelum ngawilet penembang diwajibkan menguasai melodi dasar atau priring dari pupuh bersangkutan. Setelah lirik dan pacapriring sudah dikuasai, dilanjutkan dengan pelatihan ngawilet, permainan melodi pada sebuah pupuh namun tetap berlandaskan dari melodi dasarnya. “Pada pupuh “Surki” menegaskan arti dan makna dari setiap sila dari yang pertama hingga sila kelima,” pungkas mereka kompak. (BTN/bud)

Sumber : https://bali-travelnews.com/surki-pupuh-macepat-i-made-sija-sebagai-pkm-dosen-pedalangan-isi-denpasar/

Mendikbudristek: ISI Denpasar Bangun Prospek Kreatif Tingkat Global

Mendikbudristek: ISI Denpasar Bangun Prospek Kreatif Tingkat Global

Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana bersama penerima penghargaan Bali-Bhuwana Nata Kerthi Nugraha dalam Pembukaan Festival Padma Bhuwana  di Denpasar, Kamis (28/7/2022). ANTARA/HO-ISI Denpasar.

Denpasar (ANTARA) – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan Institut Seni Indonesia Denpasar melalui Festival Bali Padma Bhuwana, telah berhasil menginisiasi prospek dan energi baru dalam kemerdekaan kreatif hingga tingkat global.

“Bali Padma Bhuwana tahun 2021 telah berhasil menyemarakkan dunia kesenian Indonesia serta menguatkan kolaborasi lintas negara dan lintas cabang seni antara maestro, seniman dan akademisi,” kata Nadiem dalam sambutan daringnya saat membuka festival internasional tersebut, Kamis

Pembukaan Festival Padma Bhuwana ini merupakan serangkaian Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, serta Doktor XXVIII dan Dies Natalis XIX ISI Denpasar. Nadiem menambahkan, Bali Padma Bhuwana yang kedua tahun 2022 mengambil tema tentang air sangat relevan, yakni perlunya menguatkan kembali kesadaran akan pentingnya peran air dalam menjaga kelangsungan semesta.

“Saya yakin kegiatan yang diinisiasi oleh ISI Denpasar ini akan melahirkan energi dan prospekprospek baru yang mendukung gerakan pemajuan kebudayaan dan perwujudan kemerdekaan dalam berkarya tidak hanya tingkat nasional tetapi juga global,” ujar Mendikbudristek menyemangati.

Senada dengan pandangan Mendikbudristek, Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana menyatakan bahwa Festival Internasional Bali Padma Bhuwana sepenuhnya didedikasikan sebagai ruang diseminasi keberagaman karya-praktik penciptaan dan penghargaan.

“Selain itu mimbar akademik seni-budaya yang melibatkan maestro, seniman, desainer, akademisi, pekerja kreatif, dan mahasiswa bertalenta lintas universitas/institut di dunia,” kata mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu. Bali Padma Bhuwana pada tahun ini mengusung tema Argha-Tirtha-Sidhi (Water Energy and Creative Prospects), yang mana di dalamnya terdapat penganugerahan Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, Bali-Bhuwana Nata Kerthi Nugraha kepada enam maestro, seniman, akademisi, dan juga kolektor seni bereputasi, yaitu Tjokorda Gede Putra Sukawati (Maesnas Seni), Anak Agung Gede Rai (kolektor dan tokoh permuseuman), Rhoda Grauer (seniman dan akademisi dari Amerika Serikat), Tossin Himawan (kolektor seni rupa dari Jakarta), Rucina Ballinger (Seniman
dan Aktivis Seni), dan Nyoman Windha (komposer bereputasi).

Pembukaan Festival Bali Padma Bhuwana memaknai wisuda ke-28 ISI Denpasar ini, juga digenapi dengan penyerahan penghargaan perolehan IPK Tertinggi untuk Wisudawan Sarjana, Magister, dan Doktor.

Penghargaan diterima Aryo Phramudhito, Prodi Desain Interior, IPK 3,85; Winnetou Joanes Immaculattamaria Silap, Prodi Seni Program Magister, IPK 4; Nyoman Goris Cahyadi, Prodi Desain Program Magister, IPK 4; dan I Gusti Made Darma Putra, Prodi Seni Program Doktor, IPK 3.95.

Gubernur Bali Wayan Koster selaku Ketua Dewan Penyantun ISI Denpasar menyambut baik rintisan ruang diseminasi Bali Padma Bhuwana ini, karena sangat strategis, relevan, dan penting.

“Melalui wahana diseminasi internasional ini, ISI Denpasar akan semakin menegaskan eksistensi sebagai perguruan tinggi yang kreatif, inovatif, sekaligus responsif terhadap perkembangan apresiasi seni dan desain tingkat global.

“ISI Denpasar memiliki tanggung jawab yang besar dalam kerja pemajuan seni budaya Bali dan nasional, baik melalui kekaryaan, keilmuan, maupun praktik seni dan desain yang otentik,” ujar Koster.

Hal yang sama juga diharapkan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, bahwa ISI Denpasar mesti terus menjadi bagian dalam merawat Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan. Pada orasi ilmiahnya yang berjudul “Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan” mengisahkan bagaimana Seoul Institute of the Arts sangat berkontribusi dalam pemajuan seni budaya di Korea Selatan.

Seperti yang dirasakannya saat menerima Honorary Chair Profesor dari kampus seni kota Seoul tersebut, sehingga hal yang sama hendaknya dapat dikontribusikan pula oleh ISI Denpasar. Anggota DPR RI Djarot Saiful Hidayat dalam testimoni tentang Megawati Soekarnoputri yang menerima penghargaan Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha, mengapresiasi inovasi yang dilakukan ISI Denpasar, yakni dengan menggelar Festival Internasional Bali Padma Bhuwana. Yang di dalamnya terdapat program penghargaan kepada tokoh berpengaruh, maestro, seniman, akademisi, dan juga kolektor seni bereputasi. Ini merupakan langkah membangun kepribadian dalam kebudayaan dengan merefleksi pada tokoh-tokoh berpengaruh yang menginspirasi.

Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana bersama Gubernur Bali Wayan Koster dan anggota DPR RI Djarot Saiful
Hidayat dalam Pembukaan Festival Padma Bhuwana di Denpasar, Kamis (28/7/2022). ANTARA/HO-ISI Denpasar.

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/3025313/mendikbudristek-isi-denpasar-bangun-prospek-kreatif-tingkat-global

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Megawati terima anugerah Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha ISI Denpasar

Megawati terima anugerah Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha ISI Denpasar

Arsip foto – Megawati Soekarnoputri. ANTARA Foto/Akbar Nugroho Gumay.

Denpasar (ANTARA) – Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri akan menerima anugerah Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha dari Institut Seni Indonesia Denpasar, serangkaian Dies Natalis XIX kampus setempat pada 28 Juli 2022.

Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Selasa malam, mengatakan penganugerahan penghargaan tertinggi dari ISI Denpasar kepada Megawati Soekarnoputri didasarkan pada sejumlah pertimbangan.

“Ibu Megawati yang juga Ketua Dewan Pembina Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini merupakan sosok ideologi Pancasila yang berkarakter, dengan memuliakan Bhinneka Tunggal Ika dalam pemajuan seni budaya Indonesia,” ujarnya.

Selanjutnya, ujar Kun Adnyana, Megawati dinilai sangat berpendirian, bagaimana Indonesia Raya dibangun atas fondasi Bhinneka Tunggal Ika, dengan menjadikan seni budaya Nusantara sebagai sumber ilmu pengetahuan, kesejahteraan, dan keadilan sosial.

“Banyak gagasan dan keberpihakan yang dilakukan Megawati dalam pemajuan seni dan budaya Indonesia, seperti terjun langsung dalam memberikan amanat penyelamatan Kekayaan Intelektual karya anak bangsa; hingga Indonesia mekar sebagai Taman Sari Dunia,” ujar Guru Besar Sejarah Seni itu.

Serangkaian Dies Natalis ISI Denpasar digelar Festival Bali Padma Bhuwana II. Pada pembukaan festival internasional, yang tertaut acara Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor XXVIII ini, akan dianugerahkan Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha 2022 kepada Prof Dr (HC) Megawati Soekarnoputri.

Selain menerima penghargaan, Presiden ke-5 itu juga diagendakan memberikan orasi ilmiah secara daring dengan judul “Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan”. Mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu mengatakan pada orasi ilmiah tersebut, akan diurai tentang Trisakti Bung Karno dalam membangun Indonesia Berkepribadian.

“Selain itu juga diceritakan bagaimana Seoul Institute of the Arts sangat berkontribusi dalam pemajuan seni budaya di Korea Selatan, seperti ditemui Ibu Mega pada saat beliau menerima Honorary Chair Profesor dari kampus seni kota Seoul tersebut,” ucapnya.

Megawati sangat berharap ISI Denpasar, demikian juga kampus seni yang lain di Indonesia dapat berkontribusi besar dalam kerja pemajuan seni budaya bangsa Indonesia.

Selain penghargaan Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha, juga diserahkan penghargaan BaliBhuwana Nata Kerthi Nugraha 2022 untuk maestro, seniman, akademisi, dan juga kolektor seni bereputasi.

Ketua Panitia Wisuda dan Dies Natalis ISI Denpasar Dr Anak Agung Gede Rai Remawa mengemukakan adapun penerima penghargaan internasional tersebut, yaitu Tjokorda Gede Putra Sukawati (Maesnas Seni), Anak Agung Gede Rai (kolektor dan tokoh permuseuman), Rhoda Grauer (seniman dan akademisi dari Amerika Serikat), Tossin Himawan (kolektor seni rupa dari Jakarta), dan Nyoman Windha (komposer bereputasi).

“Kedua penghargaan didedikasikan atas niat luhur ISI Denpasar sebagai lembaga pendidikan tinggi seni budaya dalam mengapresiasi prestasi sekaligus reputasi tokoh berpengaruh tingkat dunia, yaitu dari kalangan maestro, seniman, budayawan, dan juga akademisi,” katanya.

Hal ini dilakukan sebagai manifestasi motto baru ISI Denpasar, yakni Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH),” ucap Doktor Ilmu Desain lulusan Institut Teknologi Bandung itu.

Serangkaian Wisuda, Dies Natalis, dan pembukaan Bali Padma Bhuwana II ini, akan dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim MBA dan Gubernur Bali selaku Ketua Dewan Penyantun ISI Denpasar Dr Wayan Koster.

Kemudian hadir pula anggota DPR Djarot Saiful Hidayat MS yang akan menyampaikan testimoni terkait penganugerahan Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha kepada Megawati.

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/3020265/megawati-terima-anugerah-bali-bhuwana-mahottama-nugraha-isi-denpasar

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2022

YUDISIUM MAHASISWA FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ISI DENPASAR” Merdeka Belajar-Kampus Merdeka untuk Mahasiswa yang Unggul”

YUDISIUM MAHASISWA FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ISI DENPASAR” Merdeka Belajar-Kampus Merdeka untuk Mahasiswa yang Unggul”

Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal 20 Juli 2022 melaksanakan acara yudisum untuk semester genap tahun akademik 2021/2022. Yudisium dilaksanakan secara luring di Gedung Studio Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Denpasar. Yudisium periode ini untuk kali pertama dilaksanakan secara luring selama masa pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Fakultas Seni Rupa dan Desain di semester genap tahun akademik 2021/2022 ini meyudisium sejumlah 25 orang mahasiswa dari masing-masing prodi, antara lain dari Prodi Seni Murni, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Fotografi, dan Produksi Film dan Televisi. Para peserta yudisium ini adalah gabungan dari program tugas akhir yang ditempuh secara regular dan melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si., menyatakan bahwa kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka mampu membangun ruang relasi dan praktik kerja secara lebih nyata bagi mahasiswa di dunia usaha dan dunia industri. “Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dengan salah satu programnya adalah magang di dunia usaha dan dunia industr memberikan dampak yang positif bagi mahasiswa dalam menyiapkan diri untuk terjun ke tengah industri setelah tamat.”
Acara yudisium yang diselenggarakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain turut memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap lulusan terbaik dari masing-masing program studi. Kriteria lulusan terbaik ini ditentukan dari capaian IPK (Indeks Predikat Komulatif) yang diperoleh mahasiswa. Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat membangun ruang apresiasi untuk perjuangan keras yang telah dilalui mahasiswa peserta yudisium.
Pelaksanaan acara yudisium ini juga disiarkan secara live streaming melalui platform Youtube. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan terhadap orang tua siswa agar dapat menyaksikan para anandanya menjalani prosesi yudisium.
Bertepatan dengan yudisium semester genap tahun akademik 2021/2022, Fakultas Seni Rupa dan Desain, juga melangsungkan acara talkshow dengan nama program Wicara Rupa. Wicara Rupa ini adalah salah satu bentuk program berbincang atau berdiskusi yang dikemas dengan format talkshow yang untuk episode pertama ini mengundang narasumber dari dua mitra dari dunia usaha dan dunia industri. Acara Talkshow Wicara Rupa akan dilangsungkan secara konsisten untuk mendiskusikan isu yang sedang hangat bersama dengan para narasumber kompeten dibidangnya.

Jokowi Tanda Tangani ‘Wall of Fame’ ISI Denpasar di Atas Kapal Phinisi

Jokowi Tanda Tangani ‘Wall of Fame’ ISI Denpasar di Atas Kapal Phinisi

Presiden Joko Widodo saat menandatangani Piagam Wall of Fame Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar – IST

Presiden Joko Widodo menandatangani Piagam Wall of Fame Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Penandatanganan tersebut dilakukan saat kunjungan Presiden Jokowi ke Nusa Tenggara Timur, tepatnya di atas kapal phinisi dalam pelayaran balik dari Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo ke Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, Kamis 21 Juli 2022.

“Momen bersejarah dan membahagiakan; penanda Dies Natalis XIX ISI Denpasar,” kata Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan kun Adnyana dalam rilisnya, Jumat (22/7/2022).

Kun menyaksikan langsung penandatanganan tersebut bersama sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju di antaranya Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo dan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono.

Peristiwa itu menjadi kado tersendiri bagi ISI Denpasar yang berdiri pada 28 Juli 2003 dan berulang tahun ke-19 pada pekan depan.

Lokasi penempatan Piagam Wall of Fame Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar – IST

Sejumlah aktivitas telah dan akan digelar untuk menyongsong dies natalis ini, di antaranya pangurip Wall of Fame ISI Denpasar yang merupakan wujud penghormatan atas dedikasi masyarakat, mulai dari maestro, seniman, budayawan, profesional, pengusaha maupun pejabat pemerintah dalam kerja pemajuan seni dan budaya.

Piagam yang ditandatangani Presiden Jokowi tersebut akan dipahatkan pada dinding prasasti Wall of Fame ISI Denpasar berukuran tinggi 4,5 meter dan panjang 14 meter, berbahan granit hitam dan merah, yang dibangun di lapangan upacara bendera Widya Mahardika kampus setempat.

Sebelumnya, Kun Adnyana pernah menjelaskan pada prasasti atau monumen itu juga akan ditatah tanda tangan dan nama maestro seperti Nyoman Nuarta, Sardono W. Kusumo, Ni Luh Menek, I Wayan Wija, dan seniman berpengaruh lainnya.

“Banyak kalangan bereputasi telah memberikan kontribusi terhadap pemajuan seni dan budaya bangsa, tetapi belum ada penanda sebagai monumen untuk mengabadikan nama mereka,” katanya.

Ia ingin ada artefak seperti halnya sejumlah landmark atau ikon yang pernah ada seperti Hollywood Walk of Fame, Alabama Jazz of Fame, Australian Stockman Hall of Fame, dan lainnya. (kanalbali/RLS/RFH)

Sumber : https://kumparan.com/kanalbali/1yVj7efE6nU/full?utm_source=Mobile&utm_medium=wa&shareID=14Ssc2gSQ5QP

Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar menyelenggarakan kegiatan Sangkep Desain (Alumni Sharing Session) yg bertajuk “Visual Design for Global Industry”

Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar menyelenggarakan kegiatan Sangkep Desain (Alumni Sharing Session) yg bertajuk “Visual Design for Global Industry”

Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar menyelenggarakan kegiatan Sangkep Desain (Alumni Sharing Session) yang bertajuk “Visual Design for Global Industry”. Kegiatan ini menghadirkan salah satu alumni berprestasi yang kini sudah menjadi praktisi desain sekaligus CEO Chykalophia, Chicaco USA “Ari Kryzk” sebagai pembicara. Materi yang dibawakan Alumni DKV ISI DPS tahun 2009 ini terkait tentang UI UX.

Kegiatan ini dibuka oleh WD bidang akademik FSRD ISI DPS, Bp. Dr. Pande Made Artadi, S.Sn., M.Si dan dihadiri oleh seluruh dosen serta mahasiswa smester 2 & 4 Prodi DKV FSRD ISI DPS. Diharapkan setelah adanya kegiatan ini dapat menambah wawasan mahasiswa dalam berkarir di dunia internasional

Loading...