PIPE SOUND

Penata

Nama                     : I Gede Nadiarta

Nim                       : 2005 02 036

Program Studi       : Seni Karawitan

Melihat lingkungan saat ini begitu memprihatinkan. Berbagai macam limbah mencemari ibu pertiwi, Kesedihan mulai dirasakan, karena akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, bencana melanda bumi tercinta. Dari hal ini tergugah hati penata untuk membuat sebuah karya seni dengan memanfaatkan limbah sisa-sisa potongan pipa paralon dan pipa besi menjadi sebuah alat musik yang dituangkan dalam garapan yang berjudul “Pipe Sound”.

Garapan ini merupakan sebuah garapan musik eksperimental mengungkap berbagai macam kemungkinan dengan menciptakan alat musik baru yang digarap menjadi sebuah musik kontemporer tanpa meninggalkan unsur-unsur musical seperti : tempo, melodi, ritme dan dinamika

Pendukung  Karawitan:

  1. I Ketut Darmawan
  2. I Gusti Ngurah Krisnu Sukarep
  3. Ana Suryana
  4. I Made Adi Diana Putra

TABUH TELU KREASI “KUNG”

Penata

Nama                     : I Ketut Suarjana

Nim                       : 200602017

Program Studi       : Seni Karawitan

“Kung” adalah sebuah komposisi karawitan instrumental yang berpijak dari salah satu jenis Lelambatan Klasik Pagongan  yaitu Tabuh Telu. Penggunaan Jajar Pageh atau uger-uger seperti : Kawitan, Bebaturan, Tabuh Telu dan Pengecet adalah sebuah konsistensi dari garapan ini. Penempatan beragam ornamentasi teknik gegebug kian terasa saling mencari karakter dan ciri khasnya masing-masing. Pengolahan melodi dan ritme yang kompleks diharapkan dapat menciptakan karakteristik tersendiri dari penjelajahan imajinasi estetik.

“Kung” mengandung arti rasa rindu , kangen,cinta,gandrung atau kasmaran. Komposisi “Kung” merupakan refleksi dari perasaan rindu, kangen dan cinta kasih, ini merupakan kebanggaan komposer akan keberadaan seni budaya Bali yang adiluhung.

Pendukung Karawitan    :

Sekaa Gong Selat Duda Pegubugan Karangasem

CANDRA BRATA

Penata

Nama                     : I Made Nadi

Nim                       : 2006 02 027

Program Studi       : Seni Karawitan

Candra Brata artinya pengendalian diri dengan meniru sifat-sifat baik Dewa Bulan (Dewa Candra). Hal ini memang patut diterapkan oleh seorang pemimpin. Lembut bersahaja dan sering memperlihatkan muka manis dalam penampilan di depan rakyat. Di samping itu seorang harus memiliki jiwa ksatria, bijaksana dan tegas mengambil sebuah keputusan dalam roda pemerintahan yang berdinamika.

Fenomena di atas memaknai penata untuk mentransformasikannya dalam bentuk komposisi karawitan tabuh kreasi pepanggulan dengan mengkombinasikan unsur-unsur musik seperti melodi, ritme, tempo dan dinamika, tanpa meninggalkan substansi pokok karawitan tradisi. Olah kreativitas diatas dituangkan dalam barungan gong kebyar.

Pendukung Karawitan    :

Sekaa Gong Sancaya Kanti Desa Pekraman Kesiman

Mahasiswa Jurusan Karawitan Semester II dan VI ISI Denpasar

LINGING CARIK

Penata

Nama                     : I Made Novianta

Nim                       : 2005 02 009

Program Studi       : Seni Karawitan

Sinopsis:

Linging adalah bunyi atau suara. Carik adalah sawah. Bunyi atau suara di persawahan  merupakan inspirasi penata manakala mendengar gemericik air yang jatuh dari pematang sawah ke sawah, suara sunari, suara katak (kodok), dan binatang yang lain yang ada di persawahan. Suara Kepuakan yang dipergunakan untuk mengusir burung yang dimainkan anak-anak petani sambil bermain dan bernyanyi di saat padi mulai menguning. Suasana tersebutlah yang dijadikan ide oleh penata ke dalam sebuah garapan musik inovatif yang berjudul “LINGING CARIK”.

Pendukung Karawitan:

Sanggar Seni Mario Bross Br. Buduk, Mengwi, Badung

KAPINGON

Penata

Nama                     : I Made Purdita

Nim                       : 2006 02 025

Program Studi       : Seni Karawitan

Gemuruh…….ombak,…….hembusan angin,……teriknya matahari,menyinari kemilau pasir di pantai yang memberikan suatu pemaknaan terwujudnya nilai-nilai estetika yang merupakan anugerah Yang Maha Esa.

Fenomena di atas yang menghilhami penata untuk mentransformasikan suasana melalui sebuah komposisi karawitan kreasi kekebyaran dengan menggunakan media ungkap barungan Gong Kebyar. Dengan mengaktualisasikan unsur-unsur musik yang masih berpijak pada pola karawitan tradisi sehingga lahirlah komposisi karawitan kreatif dan inovatif dengan judul “Kapingon”

Pendukung Karawitan    :

Sekaa Gong Werdi Swara Banjar Kedaton Kesiman Denpasar Timur

“ MOKSA”

Penata

Nama                   : I Wayan Putra Jaya Semara

Nim                       : 2004.01.02.1.0011

Program Studi       : Seni Karawitan

Sinopsis:

Mencari kebahagiaan abadi merupakan tujuan setiap insan, dimana di jaman sekarang ini sangatlah sulit mencapai kebahagiaan abadi, sebab dalam perjalanan hidup ini penuh dengan godaan dan rintangan yang harus dihadapi. Keinginan tersebut penata ungkapkan dalam wujud komposisi karawitan dengan Judul “MOKSA” yang berarti kebahagiaan tertinggi. Komposisi Karawitan ini merupakan garapan yang bermediakan Angklung Kebyar, dimana perasaan bimbang, kalut, keseriusan, dan kecermatan menjalankan hidup untuk menuju kebahagiaan tertinggi digambarkan melalui melodi, irama,tempo,harmoni dan dinamika.

Pendukung Karawitan :

Sekaa Dharma Kerti Yoga, Br.Pande Pedungan

Loading...