Oleh: Ni Putu Tisna Andayani, Dosen PS Seni Karawitan
Perhelatan besar Pesta Kesenian Bali ke XXXII mengambil tema ” Sudamala ” yang berarti ”Mendalami Kemurnian Nurani” menyajikan berbagai bentuk kesenian tradisional yang tidak hanya khas Bali namun juga kesenian tradisional lainnya dari wilayah Indonesia maupun dari Mancanegara pun ikut berpartisipasi. Salah satu diantaranya ditampilkan Parade Lagu Daerah Bali di ajang PKB.
Untuk itu ”Catur Muka Swara” yang merupakan duta kota Denpasar juga ikut mengambil bagian pada ajang Parade Lagu Daerah Bali yakni tepatnya pada hari Kamis, 24 Juni 2010. Grup Band Catur Muka Swara yang terbentuk sejak tahun 1998 ini tidak pernah melewatkan kesempatan setiap tahunnya untuk tampil di ajang Pesta Kesenian Bali. Maka dari itulah kegiatan Parade Pop Daerah Bali Kota Denpasar kali ini yang berada dibawa arahan Bapak I Nyoman Astita, MA selaku penanggung jawab kegiatan adapula I Komang Darmayuda, S.Sn, M.Si., Ni Wayan Ardini S.Sn, M.Si dan I Ketut Sumerjana S.Sn selaku Pembina dimana notabene mereka semua tercatat sebagai Dosen di Jurusan Karawitan ISI Denpasar terus berusaha untuk melestarikan kesenian olah vokal dan musik melalui Catur Muka Swara. Baik itu dari segi musikalitas maupun penampilannya diatas panggung. Selain kerja keras dari para Pembina dan Penyanyi dimana dalam kurun waktu yang cukup singkat akhirnya dapat menampilkan sesuatau yang berbeda dari peserta parade lainnya walaupun dengan properti yang cukup minim dan jauh dari kesan glamour namun tetap elegan. Hal ini juga tidak terlepas dari peran koreographer dan penata costume Ni Made Wulan Tisandi,SS yang sangat jeli dalam pemilihan materi untuk costume dan juga apik menggabungkan gerakan-gerakan tari dengan musik iringan yang telah diaransemen dan disajikan dengan apik oleh para musisi handal Kota Denpasar diantaranya Gus Jack Suparwata (Guitarist), Wing Wiryawan (Bassist), Gung Gus (Drumer), Kt. Sumerjana (Keyboard 1), Dewa Pangkwala (Keyboard 2) serta didukung pula oleh mahasiswa jurusan Karawitan ISI Denpasar yakni Yuliarta & Tissen pada kendang, serta siswa SMA & SMP kota Denpasar Ade & Aditya pada Gamelan.
Catur Muka Swara diharapkan menjadi andalan Pemkot Denpasar di dalam melestarikan dan mengembangkan seni musik, khususnya lagu-lagu daerah Bali di bawah koordinasi Dinas Kebudayaan Pemerintah Kota Denpasar. Kegiatan ini tentunya diharapkan dapat meneruskan kesenian olah vokal dan musik di Kota Denpasar serta digunakan sebagai tolok ukur agar generasi-generasi muda kota Denpasar dapat terus berkarya dan berkreativitas di bidang Seni sesuai dengan tujuan Kota Denpasar yakni menciptakan Kota yang berwawasan Seni Budaya. Menurut pengamatan dari Dosen berprestasi ISI Denpasar 2010 Ni Wayan Ardini, S.Sn, M.Si., ia lebih menyoroti pergeseran Lagu Pop Bali versi PKB saat ini sudah megalami pergeseran yang tadinya sangat kuat menggunakan Laras Pelog & Slendro namun saat ini condong lebih mengarah ke ” Guruh-guruhan ” (versi Guruh Soekarno Poetra). Ia juga menyinggung tentang pengaruh teknologi yang juga memberikan dampak yang cukup signifikan dan merugikan bagi perkembangan Lagu daerah Bali terutama dalam ajang PKB. Perlu dikaji lebih mendalam lagi baik dari segi koreografi, musik dan aransemen lagu sehingga tidak terjadi hal-hal yang dikenal dengan Plagiarisme. Hal ini membunuh secara perlahan-lahan kreativitas para arranger maupun koreographer padahal justru di ajang-ajang seperti inilah seharusnya mereka berani untuk menampilkan kreativitasnya dan style-nya masing-masing imbuhnya. Ardini juga berharap agar musisi-musisi handal Bali yang sudah sukses di ajang-ajang nasional dapat ikut terlibat dalam Pesta Kesenian Bali sehingga dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bermusik para generasi muda Bali.
Catur Muka Swara Bergema Diajang Parade PKB XXXII 2010 Selengkapnya