Bertempat di Gedung Latha Mahosadi ISI Denpasar, Mahasiswa Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengikuti kuliah matrikulasi program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni Program Pascasarjana, di Kampus ISI, Senin-Selasa (12-13/9). Acara kuliah matrikulasi ini dibuka secara resmi oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai yang dalam hal ini diwakili Pembantu Rektor I Ketut Murdana, M.Si.
Dalam kuliah perdana itu Ketut Murdana menyampaikan karakter akademik yang ditawarkan kampus seni ini memiliki karakter yang sangat khas. ISI Denpasar sebagai kampus seni satu-satunya di Bali memiliki visi yang setrategis dalam usaha mewujudkan program studi dalam hal ini program penciptaan dan pengkajian yang berbasis pada budaya.” Apalagi ISI Denpasar yang berada di wilayah Timur Indonesia yang memiliki keragaman budaya yang kental, tentu akan menjadi sasaran penelitian budaya yang setrategis bagi mahasiswa S2 nantinya,” ujar Murdana.
Dikatakan, kedepan sumber penelitian bagi mahasiswa pasca sarjana ISI Denpasar yang berada di kawasan Timur Indonesia sudah barang tentu akan memiliki warna yang beda bila dibandingkan dengan program yang ditawarkan oleh kampus seni di Indonesia sudah ada. “ Sebut saja, ISI Yogyakarta, ISI Solo, ISI Bandung, Padang Panjang yang lebih dulu memiliki program pasca sarjana dan menjadikan pusat penelitian budaya di bagian Indonesia bagian barat,” terangnya. Sedangkan dengan keragaman budaya yang ada di kawasan timur, sudah jelas menjadi basis akademik bagi ISI Denpasar di masa mendatang.
Mahasiswa yang melanjutkan ke jenjang S2 ini sebagian besar berasal dari alumni ISI Denpasar , kemudian dari ISI Yogyakarta , Universitas Hindu Indonesia (Unhi) serta Universitas Malang dan dari luar negeri 1 orang. Dengan dosen yang telah dipersiapkan oleh ISI Denpasar baik yang didatangkan dari kampus ternama lainnya maupun dosen yang ada di kampus ISI sendiri. Kuliah matrikulasi program ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dan untuk menuntaskan studi pasca sarjana paling cepat dibutuhkan waktu dua tahun.
Sementara itu, rombongan muhibah seni ISI Denpasar yang masih berada di San Fransisco telah menggelar berbagai atraksi seni termasuk workshop yang mendapat sambutan yang sangat baik dari masyrakat disana, ungkap Dekan Fakultas Seni Pertunjukan I Ketut Garwa yang turut serta dalam rombongan tersebut.