Implementasi dari konsep Tri Hita Karana tampak jelas dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan kampus ISI Denpasar khusunya Dharma ketiga yakni Pengabdian Masyarakat. Kesibukan Hari Raya Kuningan, tidak menyurutkan geliat kampus seni ini untuk berkiprah, menjalin harmoni dengan Sang Pencipta, masyarakat, dan lingkungan. Sebelumnya, pada hari Kamis (16/12) rombongan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Denpasar ngayah di Pura Agung Bungkulan, hari Minggu (19/12) yang lalu, kampus seni yang didukung oleh mahasiswa dan dosen FSP “ngaturang ayah” di Pura Desa Bona, dengan mempersembahkan tari Gambuh dengan lakon “Prabu Lasem”.
Dudonan karya memungkah mupuk pedagingan, ngeteg linggih, pedudusan agung lan ngusaba nini desa pakraman Bona Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar ini dihadiri oleh mantan Bupati Gianyar, A.A. Beratha, serta Rektor UNHI. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I wayan Rai S., M.A.yang ikut ”megambel” pada kegiatan ”ngayah” tersebut, mengaku sangat bangga dan berterima kasih kepada panitia ”karya” yang telah memberi kesempatan kepada ISI Denpasar untuk ”ngayah”, dan juga kepada semua dosen dan mahasiswa yang terlibat, rasa bangga dan terima kasih untuk semangat yang tidak pernah padam untuk “ngayah” ungkapnya. “Kami ngaturang ayah dengan tulus ikhlas, karena Tuhan telah memberi kami bakat seni, sehingga dengan berkesenian inilah kami memberi persembahan kepada Tuhan, dan kami diberi kesempatan untuk mendoakan kesuksesan karya dan juga keselamatan masyarakat secara umum,”ujar Prof. Rai bangga.
Rombongan ISI Denpasar disambut hangat oleh masyarakat, dan diterima langsung di rumah bendesa Bona, I Gusti Nyoman Yasa. Masyarakat sangat menikmati tari Gambuh yang dipentaskan pagi itu. Antusiasme masyarakat dalam mengapresiasi kesenian Bali sangat tinggi. Hal inilah yang menjadi harapan kampus ISI Denpasar, sehingga kampus seni satu-satunya di Bali dan Indoneisa Timur ini, adalah milik masyarakat, bukan sebagai “menara gading”.
Humas ISI Denpasar melaporkan.