Kiriman: Drs. I Dewa Putu Merta, M.Si., Dosen PS Kriya Seni ISI Denpasar.
Proses pembuatan kerajinan relief kayu ini melalui beberapa tahapan :
a. Penyiapan bahan
Sebelum proses pembuatan dilaksanakan diawali dengan penyiapan bahan baku. Pemilihan bahan yang tepat akan sangat menentukan kualitas kerajinan relief kayu. Dalam kerajinan relief kayu ini ada yang menggunakan kayu suar dan ada pula kayu jempinis karena miliki serat yang sangat indah dan menarik serta harganya murah. Kayu yang telah disiapkan dibelah atau dipecah dalam bentuk papan sesuai dengan kebutuhan/ukuran desain yang akan dibuat (gambar no. 22).
b. Pembuatan sket/mal
Untuk memudahkan dalam pembuatan bentuk global kerajinan relief ini, maka diawali dengan pembuatan sket diatas karton sesuai dengan ukuran desain kerajinan diinginkan. Kemudian sket tersebut dipotong atau ditoreh/dilubangi sesuai dengan bentuk binatang yang dibuat, sehingga kelihatan seperti seluwet binatang (lihat gambar no. 23).
c. Ngemal
Ngemal (bahasa Bali) maksudnya menempelkan sket yang telah dilubangi diatas kayu papan yang telah disiapkan, dan goreskan dengan spidol mengikuti bentuk binatang sehingga gambar sket tadi tersalin diatas papan (teknik sablon). (Lihat gambar no. 25).
d. Bentuk Global
Dalam tahapan ini adalah proses pembuatan bentuk global, maksudnya membuat bentuk-bentuk ikan atau kura-kura dengan cara melubangi atau memotong celah-celah bentuk binatang pada kayu papan dengan alat bor mesin, gergaji/jekso
tangan. Untuk memudahkan prosesnya diawali dengan melubangi latar binatang yang akan hilang dengan menggunakan alat bor mesin. Selanjutnya memotong latar binatang tersebut sehingga kelihatan bentuk global relief binatang yang akan dibuat (lihat gambar no. 26).
e. Bentuk detail
Tahap ini kelanjutan dari pembuatan bentuk global. Pada tahapan ini membuat bentuk-bentuk yang lebih detail. Dalam proses ini ketrampilan tangan sangat berperan. Masing-masing pengerajin memperlihatkan ketrampilan dan keahliannya dalam menggunakan alat. Dalam proses pembuatan bentuk detail ini dominan menggunakan pahat dengan berbagai jenis dan palu kayu/semati (pengotok) (lihat gambar no. 28).
f. Ngerot
Tahap ini masih dalam pembuatan bentuk detail yang halus dan alat yang digunakan adalah pemutik (semacam pisau kecil) yang dikombinasikan dengan menggunakan pahat, serut yuyu (kepiting). Karena tahap ini lebih banyak menghandalkan kemampuan dan keahlian teknik menggunakan ketam/serut, pemutik, maka tahap ini disebut ngerot. Ketem (serut yuyu) ini dipakai menghaluskan pada bagian-bagian yang cembung, lebar dan datar. Bentuk-bentuk detail sirip ikan, mata, mulut, atau cangkang kura-kura diselesaikan pada tahap ini sehingga wajah relief ikan atau kura-kura menjadi jelas dan terkesan selesai (lihat gambar no. 30)
Proses Pembuatan kerajinan relief kayu Di Desa Singakerta selengkapnya