Foto: Pameran Internasional Bali Bhuwana Kanti (International Photo Exhibition) bertajuk Nara Bhuwana Charma (Human Expression Around the World) di Nata-Citta Art Space, Rabu (31/7)
Bali Padma Bhuwana IV digelar pula sebuah pameran internasional Bali Bhuwana Kanti (International Photo Exhibition) yang menampilkan 86 karya fotografi dari 16 negara. Pameran internasional ini dihadiri J.R Schnelzer (President of Photographic Society of America (PSA) Worldwide) dan Agatha Anne Bunanta (The International Relationships Vice President of PSA Worldwide). Ketua panitia pameran Dr. I Made Bayu Pramana menyampaikan pameran bertajuk Nara Bhuwana Charma (Human Expression Around the World) merupakan kerja sama ISI Denpasar dengan PSA.
Foto: Pameran Internasional Bali Bhuwana Kanti (International Photo Exhibition) bertajuk Nara Bhuwana Charma (Human Expression Around the World) di Nata-Citta Art Space, Rabu (31/7)
“Karya fotografi yang ditampilkan representasi jelajah tematik tentang kemanusiaan yang membumi. Rona fotografi yang dipamerkan mengundang kagum sekaligus simpati betapa beragam warna kehidupan masyarakat dunia. Secara teknikal fotografi, sajian pameran internasional ini akan menjadi studi visual penting bagi mahasiswa dan pencinta fotografi Bali,” urai Agatha, Kurator pameran.
Foto: Penandatanganan Nota Kesepahaman antara ISI Denpasar dengan Art Photography of Indonesia Foundation di Gedung Citta Kelangen Lt.3 ISI Denpasar, Rabu (31/7).
Pada pameran ini juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara ISI Denpasar dengan Art Photography of Indonesia Foundation, yang ditandatangani oleh Rektor ISI Denpasar dengan Agatha Anne Bunanta, disaksikan Presiden PSA J.R Schnelzer dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama ISI Denpasar Prof. Komang Sudirga.
ISI Denpasar Gelar Workshop Simulasi Visitasi Akreditasi Internasional
Foto: Narasumber workshop Dyah Setyowati Ciptaningrum, S.Pd., M.Ed., Ed.D dan Dr. Phil. Nurhening Yunarti, S.Pd., M.T. mensimulasi visitasi Akreditasi Internasional di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, Senin (29/1)
INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) tengah mempersiapkan Akreditasi Internasional untuk 4 (empat) program studi. Dalam upaya mematangkan persiapan tersebut, ISI Denpasar menggelar Workshop Simulasi Visitasi Akreditasi Internasional di Nata Widya Sabha Lt.2 Rektorat ISI Denpasar, 28 – 31 Januari 2024.
Workshop bertema “Bali Tantu Bhuwana” (Gapai Akreditasi Unggul) ini menghadirkan dua akademisi Universitas Negeri Yogyakarta sebagai narasumber. Mereka, yakni Dyah Setyowati Ciptaningrum, S.Pd., M.Ed., Ed.D dan Dr. Phil. Nurhening Yunarti, S.Pd., M.T. UNY dipilih sebagai naramber karenan UNY sudah memiliki prodi-prodi terakreditasi internasional. AQAS menjadi salah satu lembaga akreditasi Pendidikan yang dipilih UNY untuk mengasesi sejumlah program studi, antara lain Bahasa Inggris S1, Pendidkan Bahasa Inggris S2, dan Linguistik Terapan S2.
Workshop dibuka Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Prof. Dr. I Komang Sudirga. Prof. Sudirga menyatakan workshop diselenggarakan dalam rangka persiapan kunjungan lapangan Akreditasi Internasional pada 4 (empat) Program Studi (Prodi) di lingkungan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Prodi dimaksud, yakni Prodi Karawitan Program Sarjana, Prodi Seni Murni Program Sarjana, Prodi Desain Mode Program Sarjana Terapan, dan Prodi Seni Program Doktor. Visitasi Akreditasi Internasional akan dilaksanakan pada Maret 2024 oleh AQAS (Agency for Quality Assurance through Accreditation of Study Programs), suatu lembaga penjaminan mutu pendidikan tinggi di Jerman.
“Kami berharap melalui workshop ini, para narasumber memberikan tuntunan dan gambaran tentang proses akreditasi yang dilaksanakan oleh AQAS. Sehingga, saat asesor datang ke kampus kami, persiapan kami sudah matang” harap Prof. Komang Sudirga.
Foto: Narasumber workshop Dyah Setyowati Ciptaningrum, S.Pd., M.Ed., Ed.D dan Dr. Phil. Nurhening Yunarti, S.Pd., M.T. mensimulasi sesi wawancara dalam visitasi Akreditasi Internasional, Senin (29/1).
Narasumber workshop melaksanakan simulasi visitasi Akreditasi Internasional, yakni pemerikasaan ruang belajar, gedung-gedung penunjang pembelajaran, serta ruang dosen. Selain itu, narasember juga mensimulasikan sesi wawancara dengan dosen, mahasiwa, dan mitra dari masing-masing program studi yang diasesi.
Hadir dalam kegiatan, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Dr. I Ketut Garwa, S.Sn.,M.Sn., Wakil Dekan Bidang Akademik FSP Dr. I Gede Yudarta, S.Skar., M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Dr. I Made Pande Artadi, S.Sn., M.Sn, Koordinator Program Studi (Prodi) Karawitan I Nyoman Kariasa, S.Sn., M.Sn, Koordinator Prodi Seni Murni Dr. I Wayan Setem, S.Sn., M.Sn, Koordinator Prodi Desain Mode Nyoman Dewi Pebriyani, ST., MA, Ph.D. dan undangan lainnya.(ISIDps/Humas-RT)
Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama Rektor ASWARA Malaysia Prof. Ts. Dr. Ruslan Abdul Rahim dan Wakil Rektor Bidang Akademik ASWARA Malaysia, Prof. Madya Ts. Dr. Khairul Azril Ismail serta mahasiswa peserta Workshop Internasional ‘Matra-Manu-Citra’ di Wantilan Loka Widya Sabha ISI Denpasar, Kamis (25/1).
INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menggelar Workshop Internasional bertajuk Matra-Manu-Citra. Workshop diselenggarakan ISI Denpasar berkolaborasi dengan Akademi Seni Budaya dan Wawasan Kebangsaan (ASWARA) Malaysia di Wantilan Loka Widya Sabha ISI Denpasar, Kamis, 25 Januari 2024.
Workshop “Matra-Manu-Citra” merupakan realisasi Bali-Bhuwana-Kanti (Global-Bali Arts Network Project) dalam skema Bali Padma Bhuwana IV. ISI Denpasar menghadirkan dua narasumber, yakni Rektor Akademi Seni Budaya dan Wawasan Kebangsaan (ASWARA), Prof. Ts. Dr. Ruslan Abdul Rahim dan Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Madya Ts. Dr. Khairul Azril Ismail. Workshop diikuti puluhan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar.
Foto: Rektor ASWARA, Prof. Ts. Dr. Ruslan Abdul Rahim bersama mahasiswa dalam Workshop Internasional ‘Matra-Manu-Citra’ di Wantilan Loka Widya Sabha ISI Denpasar, Kamis (25/1).
Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana menjelaskan bahwa workshop ini fokus pada topik “New Painting on Drawing” atau teknik melukis dengan menggunakan pensil warna yang memungkinkan untuk dicampur dan disatukan dengan mudah. Mahasiswa berkesempatan untuk belajar teknik baru dalam melukis dengan dipandu langsung oleh kedua narasumber yang kompeten di bidang seni rupa.
“Workshop ini merupakan kesempatan langka bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi teknik-teknik baru dalam seni lukis, serta memperkaya pemahaman mereka akan kreativitas dalam seni rupa,” ujar Guru Besar Sejarah Seni ini.
Foto: Wakil Rektor Bidang Akademik ASWARA Malaysia, Prof. Madya Ts. Dr. Khairul Azril Ismail serta mahasiswa peserta Workshop Internasional ‘Matra-Manu-Citra’ di Wantilan Loka Widya Sabha ISI Denpasar, Kamis (25/1).
Rektor ASWARA, Prof. Ts. Dr. Ruslan Abdul Rahim, mengungkapkan kegembiraannya melihat semangat dan antusiasme yang luar biasa dari mahasiswa ISI Denpasar dalam mengikuti workshop ini. Keberhasilan workshop ini, lanjutnya, menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan antara ISI Denpasar dan ASWARA Malaysia, serta memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan seni rupa di kedua negara tersebut.
“Saya sungguh terkesan dengan semangat dan dedikasi para mahasiswa ISI Denpasar. Partisipasi aktif mereka tidak hanya mencerminkan komitmen terhadap pengembangan seni rupa secara global, tetapi juga menunjukkan semangat kolaborasi lintas negara dalam memperkaya budaya dan kreativitas di dunia seni,” ujarnya. (ISIDps/Humas-RT)
Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana menyerahkan Sertifikat Penghargaan kepada Rektor ASWARA Malaysia Prof. Ts. Dr. Ruslan Abdul Rahim dalam Workshop Internasional ‘Matra-Manu-Citra’ di Wantilan Loka Widya Sabha ISI Denpasar, Kamis (25/1).
Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana menyerahkan Sertifikat Penghargaan kepada Wakil Rektor Bidang Akademik ASWARA Malaysia, Prof. Madya Ts. Dr. Khairul Azril Ismail dalam Workshop Internasional ‘Matra-Manu-Citra’ di Wantilan Loka Widya Sabha ISI Denpasar, Kamis (25/1).
Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana (2 dari kanan) dalam pameran Bali-Bhuwana Rupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS), Sabtu (14/10).
Hal spesial dalam perhelatan Festival Internasional Bali Padma Bhuwana III 2023, ISI Denpasar berkolaborasi dengan Arts & Culture Korea dan Indonesia Cultural Center Seoul menggelar pameran fotografi internasional (Bali-Bhuwana Rupa) di Nata-Citta Art Space (N-CAS). Berpartisipasi dalam pameran internasional tersebut, yaitu fotografer dari Korea Selatan, Belanda, Perancis, dan Indonesia. Secara keseluruhan karya foto yang ditampilkan menerjemahkan tajuk “Wara-Samasta-Waruna” (Puja Samudra, Mulia Semesta) dengan capaian citra fotografi digital yang mengesankan.
“Sejumlah karya menghamparkan keheningan mendalam; mengundang renungan. Sebagian lain justru menyampaikan hal sebaliknya; kesan keseharian yang menggugah pandang. Secara keseluruhan karya lintas bangsa tersebut berupaya mengungkapkan sekaligus mempertanyakan apa itu Realitas atau Kenyataan seturut era yang serba digital ini,” tulis Prof Kun Adnyana dan Warih Wisatana selaku kurator pameran.
Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana dalam pameran Bali-Bhuwana Rupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS), Sabtu (14/10).
Pameran fotografi internasional ini diikuti 31 fotografer, yaitu: 14 dari Korea Selatan, 15 Indonesia, serta seorang dari Belanda dan Prancis. Visual fotografi yang ditampilkan sangat artistik, didukung teknik cetak digital yang canggih, bahkan karya bersubjek rumah adat Korea dicetak berukuran panjang 25 meter tanpa putus. Simak foto-foto karya Kim Shim Hoon, rangkaian seri Korean Pavilion, di mana bangunan suci (sacred space) membayangi imajinasi kita justru karena komposisinya yang membentangkan jarak pandang di kejauhan, sekaligus diliputi lapis nuansa keheningan. Demikian pula foto karya Kim Dong Wook (Suncheon Bay), Cho Sung Je (White Margin), Kim Mi Joung (Road), Bae Gab Sun (Island), Kim Yang Soo (Pine Tree in Korea), Jeon Hyun Ok (A Sea of Clouds), Jang Yong Sig (Mountain), Kim Tae Kyu (Civilization), Kim Jung Hee (Wallscape), kesunyian bukanlah realitas kasat mata, tetapi ungkapan renungan batin; selaras juga karya Son Muk Gwang, seri Korean Cultural Heritage.
Foto: Pameran Bali-Bhuwana Rupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS), Sabtu (14/10).
Selain itu, karya fotografi tampil bukan terkait dokumentori semata, melainkan diolah dengan sentuhan estetik yang autentik, kuasa mengelak dari semata rupa eksotik-molek, dapat dirunut pada buah cipta Ida bagus Candrayana dengan detail merekam riak gelombang laut, D. Tjandra Kirana (Merah Senja), Gede Dalam Suardita (Warm), Made Saryana (Rutinitas di Pagi Hari), Amoga Lelo Octaviano (Contextual Motivations), I Dewa Putu Ari Kresna Artha Negara (Di Antara Senja), I Made Bayu Pramana (Light of Life), atau Cokorda Istri Puspawati Nindhia (Solitude), dan Ida Bagus Putra Adnyana (memetik tradisi melasti). Seluruhnya membangun imaji baru tentang samudera, laut, dan pesisir dalam kepesonaan dan sisi anomali ruang sosial.