ISI Denpasar Hadirkan Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. dalam Kuliah Umum “Waskita Wara”
Rangkul Gen-Z Bangun Peradaban Masa Depan Bali
Foto: Gubernur Bali 2018-2023 Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI Denpasar Prof. Dr. I Komang Sudirga dalam Wara Waskita (Kuliah Umum) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar, Rabu (22/5).
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menggelar Wara Waskita (Kuliah Umum) serangkaian kegiatan Sadhamasa Widya Mahardika (Bulan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka), Rabu, 22 Mei 2023 di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
ISI Denpasar secara khusus mengundang Gubernur Bali 2018-2023 Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. sebagai narasumber dalam kuliah umum bertajuk “G-Z Penerus Bali Masa Denpan” Membangun Peradaban Masa Depan Bali. Hampir seribu mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan ISI Denpasar antusias mengikuti kuliah umum ini.
Foto: Gubernur Bali 2018-2023 Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. bersama civitas akademika ISI Denpasar dalam Wara Waskita (Kuliah Umum) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar, Rabu (22/5).
Wayan Koster memaparkan enam masalah dihadapi Bali kini, yakni 1) Wilayah Bali yang kecil (luas 5.590 Km2), telah menjadi pertarungan banyak pihak yang mengeksploitasi Bali; 2) Jumlah Penduduk Bali 4,32 juta yang semakin meningkat, saat ini membutuhkan sumber kehidupan; 3) Terkikisnya adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal yang dapat mengancam keajegan dan daya tarik Bali; 4) Sumber daya alam semakin terbatas, yang mampu mengancam kehidupan masyarakat; 5) Lahan produktif dan sawah semakin berkurang akibat masifnya alih fungsi lahan; dan 6) Kebutuhan pangan yang strategis semakin bergantung dari luar.
Gubernur Bali 2018 – 2023 ini bersama pemerintah Provinsi Bali telah melakukan berbagai Upaya untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Hal ini ditandai dengan capaian pembangunan Bali 5 Tahun (2018- 2023) yang meliputi menjaga adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali, menjaga kelestarian ekosistem alam, bangga produk lokal Bali, pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana strategis, serta memperkokoh perekonomian Bali.
Foto: Gubernur Bali 2018-2023 Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. bersama sejumlah mahasiswa ISI Denpasar dalam Wara Waskita (Kuliah Umum) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar, Rabu (22/5).
Masalah yang dialami Gen Z juga diuraikan oleh Koster. Dia memaparkan bahwa perubahan landscape dunia kerja, semakin ketatnya persaingan global, overthinking akibat informasi yang berlebihan, isu kesehatan mental, dan daya juang semakin menurun menjadi salah satu masalah yang harus diperhatikan bersama.
Untuk pembangunan masa depan Bali juga telah direncanakan oleh Wayan Koster dengan landasan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali dan Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, yang mana landasan diatas diharapkan mampu membangun Masa Depan Bali dengan: 1) Memperkuat dan memajukan adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali, pengendalian; 2) Pengendalian alih fungsi lahan produktif dan sawah; 3) Kedaulatan pangan; 4) Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih; 5) SDM Bali Unggul; 6) Meningkatkan pembangunan infrastruktur; dan 7) Transformasi ekonomi.
Foto: Salah satu mahasiswa ISI Denpasar mengajukan pertanyaan dalam Wara Waskita (Kuliah Umum) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar, Rabu (22/5).
Wayan Koster mengisahkan pengalaman hidup di bawah garis kemiskinan dan dari kondisi itu yang mengharuskannya menjadi sosok yang pekerja keras, tekun, disiplin, teguh pendirian. Idealisme hidup ini mengantarkannya ke puncak karir sebagai Anggota DPR RI 3 Periode hingga menjadi Gubernur Bali. Wayan Koster tercatat pernah menjadi Dosen di Universitas Tarumanagara, Universitas Pelita Harapan, dan STIE Perbanas dengan mengajar mata kuliah Ilmu Kalkulus, Statistik dan Probabilitas, serta Metode Penelitian.
Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengapresiasi kehadiran Wayan Koster pada Kuliah Umum ISI Denpasar. Menurutnya anggota DPR RI 3 periode ini memiliki visi yang cerdas untuk masa depan Bali. “Dalam kepemimpinannya beliau mengeluarkan PP Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Haluan Pembangun Bali Masa Depan. Kontennya sangat banyak tentang Generasi Z sebagai garda terdepan atau subjek Pembangunan. Prinsip-prinsip kepemimpinan beliau selama memimpin dapat menjadi teladan untuk generasi muda Bali,” ujar Guru Besar Bidang Sejarah Seni ini.
Foto: Penyerahan souvenir kepada mahasiswa yang mengajukan pertanyaan dalam Wara Waskita (Kuliah Umum) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar, Rabu (22/5).
Mengenai sosok Wayan Koster, Prof. Kun Adnyana memang secara langsung pernah membantu Wayan Koster sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2019-2021. Menurutnya, Wayan Koster memiliki sense of belonging (rasa memiliki) bagaimana sesungguhnya kebudayaan Bali merupakan pondasi kemajuan wilayah ini. “Bali tidak memiliki tambang atau kekayaan alam yang bisa dikeruk. Tapi Bali punya kebudayaan yang khas, unggul dan unik, Pak Koster menunjukkan kepemimpinan dalam memajukan kebudayaan secara konkrit dengan membangun ruang-ruang apresiasi baru, salah satunya Festival Seni Bali Jani,” tuturnya. (ISIDps/Humas-RT)