Pameran EKSIS Mahasiswa Semester I ISI Denpasar, Diselenggarakan di Maha Art Gallery
Laporan dari: I Made Adi Satwika (Mahasiswa Jurusan Seni Rupa Murni)
Mahsisiwa Isi Denpasar dituntut untuk akatif terhadap jurusan yang dipilhnya, selain untuk menunjang kreatififtas juga mengasah ilmu pengetahuan baik didalam jurusan ataupun dalam beorganisasi dalam pemebuatan suatu karya seni menegnai hal tersebut Prodi Seni Rupa Murni FSRD ISI Denpasar baru-baru ini tepatnya Tanggal 17-20 februari 2014 mengadakan Pameran tugas akhir, dengan judul pameran EKSIS (ekspresi hasil studi) yang rutin diselenggarakan setiap akhir semester. Pameran menghadirkan 99 karya yang terdiri dari karya dari pensil,pastel,dan cat air. Pada pameran kali Ini prodi seni rupa murni khususnya lukis mengambil tema Goresan awal, tema tersebut didapatkan setelah rapat pada pertengahan Januari. Pada mulanya terdapat lima buah tema, tapi berdasrkan hasil voting tema goresan awal yang menjadi kesepakatan bersama. Mengenai tema Goresan Awal memiliki filosofi yaitu Goresan yang merupakan cikal bakal terciptanya suatu lukian yang lahir murni dari tangan pelukis, goresan juga sebutan dari gerakan menggabunggkan banyak titik, dimana titik merupakan unsur yang sangat sederhana dari sebuah lukisan, dari kesederhanaan itulah kami inigin melahirkan suatu karya yang menarik. Langkah perdana kami menciptakan suatu karya dari ekspresi otodidak yang kami lakukan jadi intinya kami ingin melahirkan karya dari sebuah keserhanaan. Kesederhanaaan tadi juga mewakli karya yang kami tampilkan yang banyak mengambil tema alam sekitar yang kami ungkapkan lewat ekspresi masing-masing.
Kami sebagai panitia menyambut baik kegiatan pameran ini dan kegiatan ini penting. Dari keseluruhan agenda, mulai dari rapat sampai persiapan tempat memerlukan waktu satu setengah bulan, namun tentang ide untuk membuat pameran ini sudah disepakati dari awal semester tentunya atas dukungan dosen pembimbing lukis. Dana pameran diperoleh dari swadaya dan dari pengajuan proposal di museum Rudana total dana terkumpul adalah 4.200.000.dari persiapan sarana seperti katalog, pamphlet penyewaan tempat serta sarana pendukung lainnya menghabiskan dana setidaknya 3.700.000. yang mendapat tugas kepanitiaan adalah I Made Adi Satwika(ketua) I Wayan Yoga Muliawan (Wakil) I Wayan Yuki Sparnadi (Sekretaris) dan I Wayan Reno Sudiarsana (Bendahara).
Dari penjajakan tempat, kami mulai dari Ubud hingga ke Denpasar, dan hasil akhir kami diterima di Maha Art Gallery di jalan Hayam Wuruk Denpasar. Persiapan karya dari pemasangan bingakai sampai dispalay karya dilaksanakan dari awal Februari dibantu oleh dosen I Wayan Gede Budayana S.Sn,M.Sn. Segala persiapan selesai tanggal 16 Februari. Pada acara puncak kami mengundang dari kalangan dosen, seniman hingga masyarakat umum. Pada kesempatan tersebut hadir Dekan FSRD, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, PD II Drs. I Md. Bendi Yudha, M.Sn, PD III A.A.Gd. Bagus Udayana S.Sn,M.Si, Ketua Prodi Seni Rupan Murni Drs I Wayan Kondra, MSi Sekretaris Jurusan Dra Ni Md. Purnami Utami, M.Erg, Ketua Minat dan bakat Drs.A.A.Ngr.Gd Surya Buana,M.Sn ketua lab Lukis Dewa Putu Gde Budiarta, S.Sn, M.Si. Hadir pula dosen pembimbing pameran, Drs. I Wayan Mudana, M.Si, Drs. I Wayan Gunawan, M.Sn, dan I Wayan Gde Budayana S.Sn M.Sn. Dari kalangan seniman yang hadir adalah Bapak Sen Pao dan I Made Budiana dan dari pihak Maha Art serta dari kalangan umum turut serta siswa dari SMSR, SMA, dan kalangan perupa muda.
Pada acara pertama disuguhkan tari Topeng Arsa Wijaya, dilanjutkn sambutan dan pembukaan pameran yang ditandai dengan pemotongan pita oleh Dekan didampingai sekretaris jurusan dan ketua panitia. Pada sambutannya Dekan FSRD, Dra. Ni Made Rinu, M.Si memaparkan, ”Kami menyambut baik kegiatan pameran ini dan penting dilaksanakan sebagai implementasi dari wujud dan upaya untuk mutu akademik dan proses kreatif berkesenian. Proses tersebut dapat dilakukan melalui pengenalan tentang kebudayaan dan kesenian Indonesia khususnya Bali di kampus dan kegiatan di luar kampus ISI Denpasar . Sehingga hasil karya mahasiswa peserta kegiatan ini memiliki pandangan luas tidak hanya di kampus tetapi juga dilingkungan di luar kampus. Melalui aktivitas tersebut mahasiswa dapat berkreativitas secara jujur yang dapat memberikan makna harmonis dalam perbedaan. Eksplorasi memerlukan energi termasuk konsentrasi yang sungguh-sungguh ,karena peran seorang pencipta/seniman adalah sebagai kreator yang mampu membuka kesadaran baru dan mengantarkan masyarakat peka terhadap kesyahduan alami. Ketika kesyahduan itu diindrawikan menjadi segugus nilai yang dapat diserap melalui bahasa simbol, ikon yang mencirikan kedalaman eksplorasi yang merupakan proses alami, namun latihan ke arah itu sangat dibutuhkan agar mampu mengkomunikasikan nilai-nilai instrinsik dan ekstrinsik kepada kalangan apresian dalam arti luas”. Sambutan tersebut mendapat tapuk tangan yang meriah dari hadirin yang ada pada pameran tersebut. Setelah pemotongan pita Dekan beserta jajarannya langsung menuju ruang tengah tempat beberapa lukisan dipajang. Mata beliau langsung menuju salah satu lukisan cat air teman kami I Wayan Yoga Muliawan yang menghadirkan suasana warna cerah, Dekan langsung membubuhkan tanda tangannya pada cat karya teman kami, itu berati karya tersebut sudah dibelinya. Karya yang lain juga tidak lepas dari apreisasi seniman yakni karya Made Sumadiana dan I Made Adi Satwika diapresiasi oleh Bapak Sen Pao dan bapak I Made Budiana.
Pada tanggal19 Februari dilanjutkan dengan workshop menggambar model ethnik kering hitam putih. Pada acara tersebut panitia mendatangtangkan model wanita dari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar bernama Dewi Sukmayanti, peserta yang hadir dominan dari SMSR dan mahasiswa semester 3 dan 7 ISI Denpasar. Workshop dilakasanakan selama 2 setengah jam. Karya yang telah selesai menjadi milik panitia dan untuk peserta medapatkan sertifikat workshop.Dilanjutkan tanggal 20 Februari acara pameran juga dimeriahakan dengan diskusi seni rupa bertemakan ”Seni studi dan metode seni” memebahas sikap khususnya para perupa muda dalam menghadapi era globalisasi baik dari segi pemasaran maupun manajemen waktu. Para pembicaranya adalah I Wayan Kun Adnyana, I Wayan Sujana, S.Sn., M.Sn, Drs.A.A.Ngr.Gd Surya Buana,M.Sn,dan Agus Maha Usada (Maha Art) yang menjadi moderator adalah Dewa Putu Gde Budiarta, S.Sn, M.Si. Diskusi tersebut dihadiri oleh kalangan perupa muda baik dari mahasiswa maupun umum. Setelah diskusi selesai, dilanjutkan dengan pemilihan 10 karya terbaik dilakukan oleh, I Wayan Sujana, S.Sn dan Dewa Putu Gde Budiarta, S.Sn.M.Si