Aspek Sejarah Ornamen Tradisi Bali
Oleh Drs. I Made Radiawan, Ap.Des, M.Erg
Dalam sejarah perkembangan ornament Bali sangat berhubungan dengan:
Aspek kehidupan beragama di Bali, karenanya agama hindu berkaitan dengan budaya yang ada di daerah Bali yang diwariskan secara turun-temurun. Dalam kehidupan beragama muncul adanya aktivitas-aktivitas dalam kehidupan seperti berkesenian. Aktivitas tersebut adalah dengan adanya upacara yadnya. Pada proses upacara tersebut dibarengi dengan alat-alat upacara diwujudkan yang seindah-indahnya. Sebagai contah dengan dibuatnya sesajen/banten yang seindah-indahnya untuk dihaturkan kepada Tuhan/ Ida Sanghyang Widi Wasa selama upacara tersebut berlangsung. Pada bangunan (pelinggih) yang ada diareal Pura dibuatlah ornament/motip baik itu keketusan, pepatraan dan kekarangan yang beraneka ragam sebagai wujud bakti kepada Ida Sanghyang Widi Wasa.
Aspek benda-benda sejarah, Daerah Bali sangat potensi penemuan benda-benda sejarah. Seperti didesa Pejeng seperti nekara pejeng yang berupa nekara perunggu yang ditempatkan di Pura Penataran Pejeng, nekara terhiasakan ornament tatahan topeng, diperkirakan umurnya 1500 tahun, juga ditemukan relief di Yeh Pulu, Goa Gajah, Gunung Kawi, Patung Dewi di desa Kuteri Blahbatuh, arca dipupr Puseh Batuan, Pura Puncak Penulisan, Pusering Jagat.
Aspek masa pemerintahan raja-raja di Bali, begitu pada masa Bali Age, Bali diperintah oleh para arya dari Majapahit tahun 1343 Masehi. Pusat kerajaan semula di Samplangan Gianyar dengan rajanya Sri Kresna Kepakisan sebagai Dalem pertama di Bali, dan pindahlah ke Klungkung Dalem Waturenggong sebagai rajanya, berpusatnya kebudayaan dan kesenian berada di kerajaan Gelgel, yaitu di kab Klungkung, terbukti adanya gambar wayang yang tertera di langit-langit bangunan kertagosa. Pada masa kerajaan seniman mengabdi di istana dan mempersembahkan berbagai karya-karya indah yang diterapkan pada bangunan di Pura dan Puri. Kegiatan dalam menghias pada masa kerajaan di Gelgel banyak bidang yang bermunculan yaitu ragam hias tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia. Seniman mempersembahkan ornament pada bangunan Puri seperti dipahatkan pada pintu-pintu, pilar dan tembok bangunan seperti pepatraan, keketusan dan kekarangan (flora fauna).
Pada jaman Kolonial, dapat pengaruh dari luar dengan berbagai motip dan teknik seperti disebutkan patra Olanda, patra Cina dan patra Mesir.