Eksplorasi Seni Bali, Darmasiswa RI ISI Denpasar Ikuti Workshop Tata Rias & Busana dan Seni Lukis “Carma-Manu-Caksu”

Eksplorasi Seni Bali, Darmasiswa RI ISI Denpasar Ikuti Workshop Tata Rias & Busana dan Seni Lukis “Carma-Manu-Caksu”

Foto: Ir. Anak Agung Gede Oka Dalem membimbing Darmasiswa RI ISI Denpasar menampilkan Tari Puspa Mekar yang telah memakai kostum dan riasan tari dalam Workshop “Carma-Manu-Caksu”, Kamis (30/5).

Darmasiswa RI pada Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) antusias mengikuti Workshop Tata Rias & Busana dan Seni Lukis pada Kamis, 30 Mei 2024. Workshop bertajuk “Carma-Manu-Caksu” ini merupakan salah satu kegiatan dalam Program Bali Citta Bhuwana+ Tahun 2024.

Workshop pertama, yakni Workshop Tata Rias dan Busana, diselenggarakan di Sanggar Balaerung Mandera Srinertya Waditra, Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Sembilan Darmasiswa RI dari berbagai negara mempelajari tata rias dan busana Tari Puspa Mekar dan Legong Peliatan. Mereka dipandu oleh Maestro Tari asal Puri Kaleran Peliatan, Ubud, Ir. Anak Agung Gede Oka Dalem. Peserta belajar tentang detail-detail tata rias dan kostum sebagai bagian tak terpisahkan dari tari tradisional Bali. Selain mempelajari aspek tata rias dan busana, peserta Darmasiswa RI juga berkesempatan berlatih menarikan Tari Puspa Mekar dan Legong Peliatan.

Foto: Darmasiswa RI ISI Denpasar bersama Tim Workshop “Carma-Manu-Caksu” usai mengikuti workshop tata rias dan busana, Kamis (30/5).

Selanjutnya, Workshop Seni Lukis Gaya Batuan digelar di Sanggar Batur Ulangun, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Workshop ini dipandu oleh Seniman Lukis Gaya Batuan, I Wayan Diana. Peserta tidak hanya belajar teknik dasar lukisan gaya Batuan, tetapi juga diperkenalkan pada sejarah dan makna filosofis di balik gaya seni Batuan yang khas dan telah mendapatkan pengakuan luas di dunia.

Foto: Darmasiswa RI mengikuti Workshop Melukis Gaya Batuan dipandu Seniman Lukis Gaya Batuan, I Wayan Diana dalam Workshop “Carma-Manu-Caksu”, Kamis (30/5).

Koordinator Pusat Urusan Internasional ISI Denpasar sekaligus Ketua Pelaksana Workshop “Carma-Manu-Caksu” Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti, S.S., M.Hum mengatakan workshop ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada peserta Darmasiswa RI tentang kekayaan seni dan budaya Bali. Kegiatan ini juga sebagai upaya mempromosikan budaya Bali ke kancah internasional serta memperkuat hubungan budaya antara Indonesia dan negara-negara asal peserta Darmasiswa RI.  

“Melalui workshop ini, kami berharap peserta Darmasiswa tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis tentang tata rias dan busana tari Bali serta melukis gaya Batuan, tetapi juga pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap aspek seni tradisional Bali dan bisa mereka bagikan kepada khalayak di negaranya masing-masing,” ujar Dosen Bahasa Inggris ini.

Foto: Darmasiswa RI bersama Tim Workshop “Carma-Manu-Caksu” usai mengikuti Workshop Lukis Gaya Batuan, Kamis (30/5).

Workshop ini mendapat respon positif dari peserta Darmasiswa RI. Tatevik Tumanyan, salah satu peserta Darmasiswa RI asal Armenia menyampaikan kegembiraan bisa belajar langsung dari para ahli dan seniman terkemuka di Bali. Dia amat antusia saat mengenakan busana dan riasan tari Bali serta berkesempatan menari dengan kostum lengkap di atas panggung.

It was a lot of fun wearing the traditional makeup along with gorgeous traditional costumes. And the dancing on the stage in the costumes was the icing on the top- so much fun. The drawing was a nice end of great day. (Hari yang luar biasa! Sangat menyenangkan mengenakan riasan tradisional beserta kostum tradisional yang cantik. Dan menari di atas panggung dengan kostum tersebut sungguh menyenangkan! Kegiatan menggambar menjadi penutup pada hari yang luar biasa),” ujarnya.

Sebagai informasi, Program Darmasiswa RI merupakan beasiswa non-gelar yang ditawarkan kepada seluruh mahasiswa asing dari negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk belajar bahasa, seni dan budaya. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Program Darmasiswa RI bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan minat terhadap bahasa dan budaya Indonesia di kalangan pemuda negara lain. (ISIDps/Humas-RT)

Pameran “Women on Women” di ISI Denpasar

Pameran “Women on Women” di ISI Denpasar

3 (1)Kiriman: Nyoman Dewi Pebryani, ST.,M.A. (Dosen Desain Fashion ISI Denpasar)

Foto: I Made Rai Kariasa, S.Sos.

Denpasar- Kegiatan Pameran Women on Women digelar di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar selama sebulan, dibuka dari tanggal 17 Februari hingga 17 Maret 2014. Pameran ini merupakan kerjasama antara Indian Council for Cultural Relations (ICCR) dengan berbagai seniman asal India dalam rangka memperingati hari Wanita Internasional yang bertepatan pada tanggal 8 maret nanti.

 Pameran dengan tema Women on women yang diselenggarakan oleh Dewan India untuk Hubungan Kebudayaan dalam rangka Hari Wanita Internasional pada tanggal 8 Maret 2014. Para pelukis wanita ternama di India berpartisipasi dalam memeriahkan acara pameran ini.

8Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Prof. Dr. Drs. Nyoman Artayasa, M.Kes, yang membuka acara secara resmi, mengungkapkan bahwa kegiatan pameran yang diselenggarakan atas kerjasama dengan ICCR merupakan implementasi dari MoU yang telah ditandatangani sebelumnya, selain kegiatan pameran juga pementasan tari-tarian sebagai ajang pertukaran budaya sering dilakukan antara ISI Denpasar dengan ICCR.

Perwakilan dari ICCR, Mr.Thaki mengungkapkan bahwa kegiatan pameran ini sebelumnya telah dilakukan di ISI Yogyakarta kemudian dilanjutkan ke ISI Denpasar selama sebulan, “kerjasama yang telah terbina selama bertahun-tahun antara ICCR dan ISI Denpasar telah berlangsung dengan implementasi berupa kegiatan pameran, pertunjukan seni, hingga workshop bersama”, ungkapnya

6Sebanyak 50 karya seni dari seniman wanita India ini dipamerkan di Gedung Kriya Hasta Mandala ISI Denpasar, dengan beragam ukuran dan beragam teknik painting, lukisan yang dihasilkan oleh seniman wanita India ini sarat makna akan keberadaan wanita di dalam sebuah keluarga.

Loading...