ISI Denpasar Gelar Bali Nata Bhuwana II Tingkat Nasional Tahun 2023

ISI Denpasar Gelar Bali Nata Bhuwana II Tingkat Nasional Tahun 2023

“Samudra Waja Samasta” Meruwat Waruna di Labuan Bajo

Foto: Pergelaran Kolosal Ekologis (Kalang Kalangon) Candet Ding “Tantri Waruna” di Water Front City, Marina Labuan Bajo, Selasa (7/11).

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) kembali mendiseminasikan hasil pembelajaran Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di tingkat nasional dalam Bali Nata Bhuwana II Tahun 2023. Setelah Bali Nata Bhuwana Tahun 2022 di Kota Surabaya dan Kabupaten Kediri, ISI Denpasar menggelar Bali Nata Bhuwana II bertajuk Samudra-Waja-Samasta di Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Bali Nata Bhuwana II menyuguhkan serangkaian kegiatan pada 5 – 9 November 2023, yakni Waksita Rupa (Pameran Seni Rupa-Desain “Dharma Patra Jaladi”), Kalang Kalangon (Pergelaran Kolosal Candet Ding “Tantri Waruna”), Kanda Wiku (Seminar Seni-Desain-Budaya “Sindhu Prana Samasta”), Karma Hasta (Workshop “Waruna Wastra Karama”), dan Lampah Aguron (Kunjungan Sekolah/Sosialisasi Pembelajaran).  

Foto: Penari dan penabuh dalam Pergelaran Kolosal Ekologis (Kalang Kalangon) Candet Ding “Tantri Waruna” di Water Front City, Marina Labuan Bajo, Selasa (7/11).

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengatakan BNB II diselenggarakan berkat kolaborasi ISI Denpasar dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, KSOP Kelas III Labuan Bajo, Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat dan Politeknik eLBajo Commodus. SMK 3 Komodo dan Senja Eatery turut mendukung penyelenggaraan festival seni, budaya dan desain ini.

Prof Kun Adnyana menyatakan BNB II merupakan wujud manifestasi dari semangat ideologis dalam membentuk karakter dan mendorong kemajuan seni budaya. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkokoh identitas seni dan kebudayaan bangsa Indonesia.

Pergelaran Kolosal Ekologis (Kalang Kalangon) Candet Ding “Tantri Waruna” menjadi puncak perayaan Bali Nata Bhuwana II. Pergelaran diselenggarakan di Water Front City, Marina Labuan Bajo, Selasa, 7 November 2023, malam. Candet Ding “Tantri Waruna” merupakan garapan baru hasil kolaborasi dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa ISI Denpasar. Pergelaran melibatkan total 202 penari dan penabuh.

Prof Kun Adnyana menyatakan Candet Ding “Tantri Waruna” merupakan transformasi pertunjukan Cak karya koreografi Walter Spies dan Wayan Limbak di Desa Bedulu, Kabupaten Gianyar, Bali, 90 tahun lalu. ISI Denpasar mengadaptasi koreografi itu menjadi karya garapan baru yang khusus berkisah ekologi. “Candet Ding Tantri Waruna mengajak kita untuk menjaga laut sekaligus menjaga samudra. Karena di sanalah ibu dari peradaban Nusantara,” ungkap mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini.

Foto: Rektor ISI Denpasar dan jajaran berfoto bersama Wakil Bupati Manggarai Barat dr. Yulianus Weng, M. Kes dan Direktur Politeknik eLBajo Commodus Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa dalam Pameran Seni Rupa-Desain (Waksita Rupa) di Restoran Senja Eatery, Labuan Bajo, Minggu (5/11),

Selain Pergelaran Kolosal Ekologis (Kalang Kalangon) Candet Ding “Tantri Waruna”, ISI Denpasar juga menggelar Pameran Seni Rupa-Desain (Waksita Rupa). Pameran bertajuk Dharma Patra Jaladi dibuka oleh Wakil Bupati Manggarai Barat dr. Yulianus Weng, M. Kes di Restoran Senja Eatery, Labuan Bajo, Minggu, 5 November 2023.

Pameran yang dikuratori Dr. I Wayan Setem, S.Sn., M.Sn. menampilkan berbagai macam karya seni, antara lain seni lukis, patung, keramik, desain interior, desain komunikasi visual, fotografi, desain mode, desain produk.

Pada Rabu, 8 November 2023, kegiatan dilanjutkan dengan Seminar (Kanda Wiku) “Waruna Wastra Karama” dan Workshop (Karma Hasta) bertajuk “Waruna Wastra Karama” dan di Puncak Waringin, Labuan Bajo. Seminar dan workshop ini menghadirkan narasumber Angelina W Praise sebagai narasumber Seminar dan Workshop Wastra. Dua musisi asal NTT, Victoria Liba dan Felix Edon hadir sebagai narasumber Seminar dan Workshop Musik dan Pertunjukan.

ISI Denpasar juga mengunjungi SMKN 3 Komodo dalam rangka Sosialisasi Pembelajaran (Lampah Aguron), Rabu, 8 November 2023. Sosialisasi ini bertujuan untuk menarik minat dan talenta-talenta muda Manggarai Barat secara khusus dan NTT untuk memilih ISI Denpasar sebagai ruang pembelajaran dalam meningkatkan kompetensi dan menjadi ahli bidang seni, budaya dan desain.

Foto: Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si, memberikan Sosialisasi Pembelajaran (Lampah Aguron) di SMKN 3 Komodo, Rabu (8/11).

Hadir memberikan sosialisasi, di antaranya Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si, Kepala Biro Umum dan Keuangan Dr. I Gusti Ngurah Sudibya, SST., M.Sn, Koordinator Program Studi (Koprodi) Seni Program Magister Prof. Dr. I Wayan Mudra, Koprodi Seni Pedalangan Ni Komang Sekar Marhaeni, SSP., M.Si, dan Koprodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Dr. I Wayan Budiarsa, S.Sn., M.Si.

Wakil Bupati Manggarai Barat dr. Yulianus Weng, M.Kes menyampaikan apresiasi kegiatan Bali Nata Bhuwana II ISI  Denpasar. Seluruh kegiatan serangkaian BNB II diterima dengan antusias oleh masyarakat Labuan Bajo. Menurutnya kegiatan-kegiatan dalam BNB II sangat bermanfaat untuk menginspirasi pengembangan kreatifitas dan inovasi berkesenian di Labuan Bajo. “Bali Nata Bhuwana II memberikan dapak positif bagi daerah ini kami. Saya mewakili pemerintah daerah Manggarai Barat mengucapkan terima kasih kepada ISI Denpasar dan seluruh pihak yang terlibat,” ungkap dr. Yulianus (ISIDps/Humas-Rara)

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR MENYELENGGARAKAN WISUDA KE-29

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR MENYELENGGARAKAN WISUDA KE-29

Pada hari Selasa, 28 Februari 2023, Institut Seni Indonesia Denpasar melepas 394 orang wisudawan, yang terdiri dari 320 orang sarjana, 64 orang sarjana terapan, 3 orang magister, dan 7 orang doktor seni. Acara ini dilaksanakan di Gedung Citta Kelangen, Institut Seni Indonesia Denpasar.

Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar I Wayan Adnyana menyampaikan, wisudawan sarjana dan sarjana terapan kali ini merupakan mahasiswa yang lulus program MBKM. Menurutnya lulusan kali ini merupakan generasi yang langsung menapaki Dunia Usaha-Dunia Industri (DUDI), dengan pengalaman langsung mengarungi ekosistem seni dan desain secara utuh. Program MBKM ini melibatkan 281 mitra bereputasi dari kalangan DUDI, satuan pendidikan, studi maestro, sanggar seni, Desa/Kelurahan, dan Desa Adat.

Dalam acara tersebut, Institut Seni Indonesia Denpasar turut menggelar dan membuka festival Bali Sangga Dwipantara III, yang kali ini mengangkat tema “Wahya Waruna Nusantara”. Terdapat 11 program yang digulirkan melalui festival tersebut., di antaranya Bali-Dwipantara Widya (Mimbar Talenta Nusantara), Bali-Dwipantara Adirupa (Pameran Seni Rupa Indonesia), Bali-Dwipantara Adinatya (Pagelaran Virtual Nasional), Bali-Dwipantara Kanti (Inisiatif Braya Nusantara), Bali-Dwipantara Waskita (Seminar Seni Republik Nusantara), Bali-Dwipantara Krama (Tutur Laku Nusantara), Bali-Dwipantara Yatra (Sastra Desa Nusantara), Bali-Dwipantara Diatmika (Mimbar Maestro Nusantara), Bali-Dwipantara Karma (Nemu Gelang Nusantara), Bali-Dwipantara Bhakti (Umah Bersama Nusantara), Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha (Penghargaan).

Acara tersebut turut dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, kemudian Sekretaris BUMN Bapak Susyanto yang mewakili Menteri BUMN Erick Thohir, serta Bapak Hasto Kristiyanto. Seluruhnya memberikan pandangan positif terkait penyelenggaraan festival Bali Dwipantara III, yang sangat erat hubungannya dengan preservasi kearifan lokal, serta pembangunan ekonomi kreatif. Pada kesempatan itu pula, Bapak hasto Kristiyanto menyampaikan orasi ilmiah dengan topik “Teguh Indonesia Berkepribadian”, yang menyampaikan tentang kehidupan budaya Indonesia yang kokoh dan berkepribadian. Tentunya isi orasi ilmiah ini senada dengan festival Bali Dwipantara III, yang mengangkat ruh kearifan lokal sebagai pijakan dalam pembentukan medan budaya yang bersinergi dengan pembangunan nasional, khususnya dalam pengelolaan pembangunan budaya lokal berkelanjutan.

Bersamaan dengan acara tersebut, terdapat penganugerahan penghargaan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha pada tujuh orang seniman I Made Yasana (pelukis), Happy Salma (artis dan penggiat seni), I Ketut Pradnya (pendiri Museum Arsitektur Wiswakarma), Hartanto (penyair), I Wayan Pugeg (pematung), I Gusti Ngurah Adi Putra (komposer), I Gusti Ngurah Suweka (seniman seni pertunjukan).

Loading...