Ketua Majelis Rektor Haris Supratno, Minggu (10/1/2010), mengatakan, dosen harus memenuhi 12 satuan kredit semester (SKS) setiap akhir semester, sedangkan guru besar 12 SKS ditambah dengan 3 tugas khusus. Evaluasi akan dilakukan setiap semester.
Rektor, kata Haris, mendapat tugas baru, yakni melaporkan kinerja dosen dan guru besar setiap semester kepada Dirjen. Kalau mereka tidak memenuhi syarat, maka tunjangan yang diberikan bisa dicabut.
Tiga tugas tambahan guru besar adalah menulis buku, membuat karya ilmiah atau artikel, serta menyebarkan gagasan kepada masyarakat. Guru besar yang jadi rektor, dekan, atau kajur, cukup mengerjakan tiga tugas tambahan ini tanpa harus memenuhi kuota 12 SKS.
Sementara itu, pencabutan tunjangan hanya berlaku untuk satu semester. Tunjangan akan diberikan lagi kalau persyaratan dipenuhi.
Aturan baru tentang evaluasi dosen dan guru besar ini didukung oleh Ketua Sertifikasi Dosen Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Zainuddin. “Tambahan kesejahteraan dari pemerintah sebagai konsekuensi sertifikasi hendaknya diimbangi dengan prestasi. Tak berlebihan bila dosen bersertifikat harus mengajar 12-16 SKS,” ujarnya. Sesuai UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen, tunjangan profesi diberikan pada dosen bersertifikasi pendidik sebesar satu bulan gaji pokok. Bagi seorang guru besar, tunjangan yang diterima menjadi tiga kali lipat. (rey)
Tunjangan Dosen dan Guru Besar Bisa Dicabut?
Berita Terkini
Kegiatan
Pengumuman
PENGISIAN DATA UKT DAN REGISTRASI ULANG CALON MAHASISWA BARU HASIL SELEKSI NASIONAL BERDASARKAN PRESTASI (SNBP) PADA PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA DAN SARJANA TERAPAN DI LINGKUNGAN INSTITUT SENI INDONESIA BALI TAHUN 2025
DOWNLOAD DISINI !
PENGAMBILAN IJAZAH WISUDAWAN KE-33 DAN KE-34 TAHUN 2025
DOWNLOAD DISINI !
Lulus Seleksi Calon Mahasiswa Baru Program Magister dan Doktor Gelombang III ISI Bali Semester Genap TA 2024-2025
DOWNLOAD DISINI
Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 Program Magister dan Doktor Gelombang III ISI BALI
DOWNLOAD DISINI !
Artikel
Kegiatan Pembuatan Mural KLIMAKS (Kreativitas Lingkungan Mahasiswa KampusSeni) di Lapangan Arga Coka Sesetan,Denpasar
Oleh : Eldiana Tri Narulita S.Sn,M.Sn Permasalahan lingkungan saat ini semakin mendesak dan memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. Kekhawatiran tentang perubahan iklim, penurunan keanekaragaman hayati, polusi, dan degradasi lingkungan telah menginspirasi...
NILAI-NILAI YANG TERDAPAT PADA UPACARA ADAT KEBO- KEBOAN TRADISI ASLI BANYUWANGI (Studi Kasus Desa Alasmalang, Kabupaten Banyuwangi)
Kiriman : Jamiati Ritami, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar, e-mail: [email protected], Ni Wayan Mudiasih, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar,e-mail: [email protected] Abstrak Tulisan ini membahas...
KAJIAN SEMIOTIKA KARAKTER MASKOT “OSI DAN JI” SEBAGAI REPRESENTASI IDENTITAS DAERAH KOTA MALANG
Kiriman : Gabriel Rico Adhitya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar, e-mail: [email protected] , Ni Wayan Mudiasih, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar, e-mail: [email protected] Abstrak Maskot merupakan...
KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI
Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...
Vibrasi Tari Rejang Sutri Batuan di Tengah Pandemi Covid-19
Kiriman : I Wayan Budiarsa, Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan FSP ISI Denpasar, Email: [email protected] Abstrak Vibrasi Rejang Sutri Batuan menunjukkan getarannya yang sakral, walaupun dalam pandemi Covid-19. Hanya saja, dampak dari pandemi tersebut...