Pameran seni yang menarik minat seniman dan wisatawan ini dibuka semalam pada hari Kamis, 7 oktober 2010 pukul 18.30 wita bertempat di Museum Puri Lukisan, Ubud-Gianyar oleh Bupati Daerah Tingkat II Gianyar Tjokorda Oka Artaha Ardhana Sukawati, Rektor ISI Denpasar dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Pembantu Rektor I ISI Denpasar Drs. I Ketut Mudana, Msi, Tampak di sela-sela acara Pembantu Rektor III ISI Denpasar, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan dan jajarannya, Direktur Museum Puri Lukisan Ubud, Tjokorda Bagus Astika, serta Ketua umum BIASA, Ida Bagus Alit, penglingsir Puri Ubud, serta seniman-seniman yang berasal dari daerah Gianyar.
Pameran Bina Rupa Tunggal Raga merupakan kolaborasi antara community development I-MHERE Sub-Componen B1 Butch III ISI Denpasar Th anggaran 2010 dengan Bali Indonesia Scluptor Association (B.I.A.S.A). Penyelenggaraan pameran ini meliputi seni patung dan kriya seni dengan menampilkan beraneka ragam karya dari bentuk tradisional, modern, kontemporer. Pameran ini merupakan penyatuan dari seniman akademik dan seniman otodidak dari kalangan senior atau tua dan kalangan muda atau junior.
Selama ini hiruk pikuk pameran seni rupa didominasi oleh pameran seni lukis. Pameran seni patung dan kriya seni sangat jarang dilakukan, sehingga gaungnya sangat kccil. Hal ini diseb abkan karena penciptaan seni patung dan kriya seni lebih banyak berorientasi pada seni kerajinan sebagai cinderamata untuk para wisatawan. Selain itu, banyak diciptakan untuk kepentingan prasarana Agama dan adat yang berorientasi religious, tetapi tetap sifatnya komersial. Penciptaan karya yang mengarah pada seni murni yaitu seni sebagai ekspresi seorang seniman masih sangat minim.
Minimnya seniman patung dan kriyawan yang menciptakan seni murni dan jarangnya menampilkan karyanya lewat pameran, berdampak pada redupnya gaung seni patung dan kriya seni bersanding dengan wacana seni lukis. Sudah saatnya seniman patung dan kriyawan yang ada di Bali unjuk gigi memperlihatkan hasil ciptaannya pada masyarakat umum agar dapat dikenal dan diapresiasi secara lebih luas. Tidak dapat dipungkiri bahwa karya-karya seni patung dan kriya seni dengan nilai yang sangat tinggi bertebaran di Bali, tetapi jarang masyarakat mengenalnya karena kurang tampil ke permukaan lewat pameran atau event lainnya. Terselenggaranya pameran ini merupakan jawaban dari fenomena diatas, bahwa pematung dan kriyawan cukup kreatif dan inovatif dalam berkarya.
Bersinergi dan terjalinnya kerjasama yang baik dalam pameran ini diharapkan dapat membangun wacana seni patung dan kriya seni untuk sejajar dalam percaturan wacana seni rupa secara umum. Mereka telah bergeliat dan bangkit untuk menciptakan karya-karya yang kreatif, inovatif, dan perlu mendapat apresiasi yang luas dari masyarakat.
Penyatuan dari berbagai bidang seni rupa lainnya perlu lebih ditingkatkan untuk melestarikan karya seni sebagai hasil budaya yang adiluhung, juga dalam usaha menjaga keindahan pulau Bali yang mulai tergerus oleh arus globalisasi. Sebagai seorang seniman mempunyai tanggungjawab moral untuk menjaga keutuhan dan keindahan pulau Dewata yang kita cintai.
Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Drs. I ketut Mudana, Msi, didampingi oleh ketua panitia I wayan Suardhana, mengungkapkan apresiasi serta rasa terima kasih sedalm-dalamnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya pameran tersebut. “Karakter dan estetika harus ditekankan dalam mewujudkan karya seni sehingga kebhinekaan serta jati diri bangsa bisa terlihat dalam konfigurasi yang positif serta mampu bersaing dalam industry yang positif”,tandasnya.
Humas ISI Denpasar Melaporkan