JAKARTA – Anggaran pendidikan sebanyak 20 persen tidak mampu membiayai seluruh kebutuhan peningkatan mutu pendidikan, karena mayoritas dana habis untuk gaji guru dan dosen.
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh mengatakan, di APBN dana untuk pendidikan mencapai Rp214 triliun. Akan tetapi sebanyak 70 persen dihabiskan hanya untuk gaji dan tunjangan bagi guru dan dosen.
Mantan menteri komunikasi dan informatika ini menyebut, jika 2,6 juta guru sudah tersertifikasi maka tunjangan profesi yang mesti dibayar mencapai Rp62 triliun. “Walaupun akan ada penambahan biaya, namun anggaran yang tersedia tetap, tidak berubah,” jelasnya usai Konferensi Kepala Sekolah Internasional, Selasa (22/6/2010).
Dengan keterbatasan ini, Mendiknas mengakui, untuk memperbaiki sekolah yang rusak pun pemerintah tidak mampu karena anggaran yang tersisa setelah dipotong untuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan beasiswa hanya tersisa 15 persen saja. Berdasarkan data, pada Oktober 2009 Mendiknas berjanji pada 2010 tidak ada lagi sekolah rusak di Indonesia.
Harapan pemerintah dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diambil dari SPP perguruan tinggi juga tidak mampu menutupi kekurangan itu. “Karena jumlahnya hanya Rp8 triliun,” ucapnya. Oleh karena itu, dirinya memperkirakan, anggaran pendidikan pada 2014 nanti akan mencapai Rp330 triliun.
Nantinya, selain untuk membayar tunjangan guru dan dosen Rp330 triliun itu juga untuk membayar BOS senilai Rp19-Rp20 triliun dan anggaran beasiswa.
M Nuh menegaskan, karena guru dan dosen akan sangat berlimpah dengan tunjangan maka kompetensi keduanya harus di tingkatkan. “Dalam waktu dekat, ada tim yang akan mengawasi absensi guru dan dosen dan bagaimana dampak dari sertifikasi. Sisa dana yang ada harus dioptimalkan,” ungkapnya.
Dalam konferensi kemarin, Mendiknas menyatakan, peran kepala sekolah sangat penting untuk peningkatan kualitas pendidikan. Dalam kongres ini diharapkan para kepala sekolah Indonesia dapat berbagai pengalaman dan bertukar pikiran dari kepala sekolah seluruh Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, kompetensi 40 ribu kepala sekolah dan pengawas sekolah diperkirakan selesai pada tiga-empat tahun mendatang.
“Peranan kepala sekolah terbagi tiga yaitu sebagai manajer sekolah, pemimpin dan juga role model atau panutan bagi para muridnya,” ungkap M Nuh. (Neneng Zubaidah/Koran SI/rhs)
Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2010/06/22/373/345560/anggaran-pendidikan-habis-untuk-gaji-guru-dosen