Laporan Tisna Andayani
Semangat dari ibu-ibu yang merupakan gabungan dari para Dosen, pegawai termasuk mahasiswi ISI Denpasar ini memang patut diancungi jempol! Dari sekian banyak kegiatan yang ada di ISI Denpasar kehadiran ASTI Pertiwi mampu memberikan nuansa baru bagi para penontonnya. Termasuk penampilan mereka di Ajang Pameran Pendidikan Nasional 2009 tepatnya pada tanggal 10 Agustus 2009, yang bertempat di halaman Gedung DEPDIKNAS Jakarta. Persiapan sudah dilakukan sekitar 1 bulan sebelum keberangkatan rombongan ASTI Pertiwi, bahkan ibu-ibu merelakan jam makan siangnya dipercepat guna memenuhi target latihan. Tapi sekali lagi semangat mereka sungguh luar biasa! Diluar kesibukan mereka untuk menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah tannga mereka juga harus menunaikan tugasnya sebagai seorang PNS dan juga ikut maseka (istilah bali yang digunakan untuk sebuah perkumpulan) di ASTI Pertiwi ini.
Menjelang keberangkatan 56 orang terdiri dari anggota, pembina sekaligus crew ASTI Pertiwi mengadakan persembahyangan bersama di Pura ISI Denpasar memohon petunjuk serta perlindungan Beliau semoga perjalanan ASTI Pertiwi ke Jakarta berjalan lancar dan dapat melakukan pementasan secara maksimal. Pada saat-saat latihan terakhir kami benar-benar mempersiapkan diri baik dalam menyatukan gamelan yang kita mainkan dengan beberapa tarian diantaranya Tari Pendet yang dibawakan oleh anak-anak siswi SLB dibantu juga oleh mahasiswi ISI Denpasar. Yang agak sulit adalah membawakan iringan untuk Tari Satya Brasta karena sebelumnya ibu-ibu ASTI Pertiwi belum pernah membawakannya, tetapi dengan latihan yang extra kami semua akhirnya menguasai iringan tersebut. Dan yang paling menarik ibu-ibu ASTI Pertiwi juga mejangeran (menyanyi sambil menari) para pembina yang terdiri dari bapak-bapak dosen karawitan juga tidak mau kalah karena mereka juga turut serta mejangeran.
Di Akhir pementasan ASTI Pertiwi di Jakarta kali ini, juga dimeriahkan oleh para dosen dan juga mahasiswi yang menyanyikan lagu Kebyar-kebyar ciptaan alm.Gombloh, lagu kenangan Kisah-kasih di Sekolah dan juga lagu wajib Insan Mandiri yang sedang disosialisasikan oleh DEPDIKNAS yang diharapkan mampu dinyanyikan oleh seluruh generasi muda Indonesia. Mendiknas, Bapak Prof Dr. Bambang Sudibyo MBA juga menyanyikan sebuah lagu dengan judul “ My Way “ diiringi oleh bapak-bapak Profesor dan juga para Doktor dilingkungan DEPDIKNAS yang tergabung dalam De’Monev band. Beliau mengatakan bahwa dari lagu ini beliau mendapatkan sebuah filosofi bagi perjalanan hidupnya yakni “Long Life Learning” yang beliau terjemahkan sebagai berikut “Tidak ada kata terlambat bagi kita semua untuk terus belajar dan belajar disepanjang hidup kita. Hendaknyalah generasi muda kita tetap semangat untuk belajar demi masa depan yang gemilang”. Prof. Dr. Bambang Sudibyo MBA mengakhiri nyanyian beliau dengan menyanyikan sebuah lagu tradisional Jawa (matembang) yang berisi tentang wejangan kepada seluruh generasi muda penerus bangsa Indonesia.
Rasa lelah kami semuanya sirna disaat kami mendapat applause yang meriah dari para pengunjung pameran, rasa lapar bisa kami ibaratkan terbayar dengan tepuk tangan penonton siang itu. Tidak sia-sia perjuangan para ibu-ibu ini menempuh perjalanan sepanjang Bali – Jakarta yang menempuh 2 hari 1 malam bahkan salah satu bis kami tepatnya bis 2 mengalami kerusakan di Semarang sehingga harus menempuh 41 jam hingga bisa sampai di Jakarta keluh Liz salah seorang mahasiswi dharmasiswa dari London yang kebetulan berada di bus 2. Tapi kembali kepuasan kami bisa menampilkan ASTI Pertiwi di Jakarta adalah sebuah prestasi yang gemilang. Mudah-mudahan semangat ini akan selalu terjaga dan tentunya kami semua berharap Bapak Rektor ISI Denpasar tetap memberikan kepercayaannya kepada kami dan siap untuk berlaga di ajang Internasional sesuai dengan motto “Go International” yang sedang digalakkan oleh bapak Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA. Bagaimana ibu-ibu ASTI Pertiwi, tentunya sudah tidak sabar lagi untuk bisa Go International?