Seni Pertunjukan Gambuh Kajian Makna Dan Nilai Budaya

 Kiriman : Wardizal, S.Sen., M.Si (Dosen FSP ISI Denpasar)

Abstrak

Gambuh, merupakan salah satu bentuk kesenian kasik, berunsurkan total teater dan dianggap sumber drama tari Bali. Kesenian gambuh telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosio kulural masyarakat Bali dari dahulu sampau sekarang.  Catatan sejarah menunjukkan, seni pegambuhan telah ikut mewarnai perkembangan beberapa bentuk kesenian lain di Bali. Sebagai sebuah karya seni, gambuh selain dijadikan obyek penikmatan estetis dan ritual, juga telah banyak dijadikan obyek studi. Gambuh, merupakan “tambang emas” yang tiada habisnya untuk digali dan dikaji dalam berbagai persfektif. Tulisan ini mencoba untuk menelusuri dan mendalami tentang makna dan nilai budaya dalam seni pertunjukan gambuh. Teori makna yang dikemukakan Peter L. Breger dijadikan acuan untuk melihat makna gambuh dalam kehidupan sosio kultural Masyarakat. Menurut Breger, Manusia memberi makna kepada benda-benda, membubuhkan nilai pada benda-benda  itu, dan menciptakan tata susunan pengertian yang luas (bahasa, sistem lambang, lembaga) yang merupakan pedoman mutlak diperlukan dalam hidupnya. Breger membedakan makna ini atas dua kategori, yaitu makna dalam masyarakat tradisional (belum modern), dan makna dalam masyarakat modern. Dalam masyarakat yang belum modern, kebanyakan makna itu terberikan kepada manusia oleh tradisi, yang jarang atau tak pernah dipertanyakan. Dalam masyarakat modern, sebagian besar dari keseluruhan makna itu “dipilih” orang secara pribadi. Berkaiatan dengan persoalan makna tersebut, gambuh mempunyai beberapa makna dalam kehidupan sosio-kultural masyarakat. Makna tersebut diantaranya adalah (1) makna keseimbangan, (2) makna simbolik dan (3) makna prestise dan kebanggaan lokal. Pemaknaan terhadap suatu unsur kebudayaan, terkait erat dengan sisitem nilai budaya. Sistem nilai budaya pada hakekatnya terdiri dari konsep mengenai segala sesuatu yang dinilai beharga dan penting warga suatu masyarakat, sehingga dapat berfungsi sebagai pedoman orientasi pada kehidupan para warga masyarakat bersangkutan. Megacu kepada Konsep nilai budaya universal yang dikemukakan oleh Spranger, terdapat 6 (enam) nilai budaya universal yang terkandung dalam seni pertunjukan gambuh. Nilai-nilai budaya tersebut adalah (1) nilai religius, (2) nilai estetis, (3) nilai solidaritas, (4) nilai ilmu pengetahuan,  (5) nilai kekuasaan.

Kata Kunci: Seni Pertunjukan, Gambuh, Makna, Nilai Budaya

Selengkapnya dapat unduh disini

Pinatex™ Inovasi Tekstil Ramah Lingkungan dari Limbah Daun Nanas

Kiriman : Dentia Mayasari (Mahasiswa S2 Program Studi Seni ISI Denpasar)

Abstract

Piñatex™ was invented by Dr Carmen Hijosa to fill the market gap for sustainable textile product. It’s non women natural made textile has unique aesthetic value and high technical performance. The whole life cycle of the textile has been designed and developed along enviromentaly friendly principles. Piñatex™is a story of innovation, finding beauty and inspiration in the discarded toward a noble intention of making fashion a more sustainable and ethical industry.

Keywords: Sustainable, natural, Dr Carmen Hijosa, Piñatex™, sosial

Selengkapnya dapat unduh disini

Syarat Publikasi Karya llmiah

Berdasarkan hasil rapat tgl 9 Mei 2017 tentang Pengunggahan Tugas Akhir bagi mahasiswa ISI Denpasar yang mengacu kepada Peraturan Menteri Riset Teknologi, Dan Pendidiknn Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015. tanggal 21 Desember 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor tgl 27 Januari 2012 perihal tersebut di atas (surat terlampir) kami sampaikan bahwa bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir (TA) wajib memenuhi persyaratan berikut :

1) S-1/D4

Surat Pernyataan sudah menyetor artikel ilmiah yang dihasilkan dari Skripsi/pengantar
karya ke UPT TIK ISI Denpasar dan pada saat menjelang wisuda telah memiliki surat
pernyataan sudah menyetor hard copy dan sop copy karya (Skripsi) ke UPT
Perpustakaan;

2) S-2

Surat pernyataan penerimaan artikel ilmiah yang dihasilkan dari Tesis pada UPT penerbitan dan UPT TIK ISI Denpasar dan pada saat menjelang wisuda telah memiliki
surat pernyataan sudah menyetor hard copy dan soft copy karya (Tesis) ke UPT
Pemustakaan;

3) S-3

  • Surat pernyataan artikel ilmiah yang dihasilkan dari Disertasi pada jurnal international ber ISSN/ISBN.
  • Menjelang Wisuda, wajib menyampaikan surat pernyataan menyetor hard copy dan soft copy karya (Disetasi) dari UPT Perpustakaan

==============================================================

Download Pengumuman

Loading...