Kesan dan Pesan Wisudawan 2009

Kesan dan Pesan Wisudawan 2009

Bapak ibu, hadirin yang berbahagia,….

Gus Surya

Gus Surya

Tentunya, sejalan dengan kesan positif yang telah berhasil dibangun oleh lembaga ISI Denpasar yang kita cintai ini, terdapat beberapa hal yang patut diberi perhatian lebih, guna memantapkan pijak langkah ISI ke depannya. Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati dan didasari semangat membangun, ijinkanlah kami menyampaikan beberapa pesan dari sudut pandang kemahasiswaan demi perbaikan secara keseluruhan. Adapun pesan yang ingin kami sampaikan ialah :

silahkan unduh disini

Wisuda Sarjana VII ISI Denpasar Meluluskan 123 Sarjana Seni

Wisuda Sarjana VII ISI Denpasar Meluluskan 123 Sarjana Seni

OREO

tampak Anggota Senat Akademik ISI Denpasar dan Rektor ISI sedang berfoto dengan Wisudawan Peraih IPK Tertinggi Tahun 2009

(Denpasar-Humasisi) Sebanyak 123 orang mahasiswa calon wisudawan ISI Denpasar Hari Selasa (28/7) resmi diwisuda di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar. Rektor PTN/PTS/Poltek se-Bali, Koordinator Kopertis Wil VIII, Bapak Bupati/Walikota se-Bali, Dewan Penyantun ISI Denpasar, Anggota Senat akademik ISI Denpasar, ketua BKS PT Seni se-Indonesia, Civitas Akademika ISI Denpasar, Mahasiswa calon wisudawan beserta keluarga dan para undangan lainnya, tumpah ruah menjadi satu, menyaksikan Wisuda Sarjana VII ISI Denpasar. Para undangan dikejutkan dengan prosesi bedel atau penjemputan anggota senat yang khas dan disuguhi Tari Kebesaran ISI Denpasar yaitu Siwa Nataraja. Tarian ciptaan Swasti Bandem ini tampak anggun dan megah ditarikan oleh dosen dan mahasiswa ISI Denpasar. Penontonpun terpukau dan merasa bangga dapat melihat tari kebesaran ini karena memang tarian ini tidak sembarangan ditarikan, hanya pada acara khusus saja.

Dalam laporannya Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA melaporkan bahwa untuk Wisuda Sarjana VII ini akan diwisuda 123 orang mahasiswa lulusan tahun akademik 2008/2009. Dengan perincian 46 orang dari Fakultas Seni Pertunjukan dan 77 orang dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, 18 orang dari PS Tari, 24 PS Karawitan dan 4 dari PS Pedalangan. Sedangkan untuk di FSRD PS Seni Rupa Murni 34 orang, PS Desain Interior 8 orang, PS DKV 26 orang, Kriya Seni 6 orang dan Fotografi 2 orang. Dengan diwisudanya 123 orang pada wisuda kali ini, maka sejak tahun 1973 hingga tahun 2009 (dari ASTI-STSI-ISI) telah berhasil meluluskan 1971 orang meliputi Sarjana Muda, Seniman Setingkat Sarjana dan Sarjana Seni. Pada kesempatan tersebut juga Rektor ISI Denpasar memberikan gembaran perkembangan selama 5 tahun yang juga merupakan bahan evaluasi terhadap kinerja yang dicapai dan sekaligus sebagai pertanggung jawaban rektor ISI Denpasar masa Bhakti periode tahun 2004-2009.

Acara Wisuda ini juga diisi dengan Orasi Ilmiah berjudul “Tantangan Bagi Seni Pada Millenium Pasca Modern” yang dibawakan oleh Prof. Dr. Bambang Sugiharto seorang Guru Besar Filsafat dan Estetika di Universitas Parahyangan dan FSRD ITB. Prof. Bambang menjelaskan bagaimana posisi duni Seni di Era Postmodern ini dari segi estetika dan fungsinya. Sementara itu juga diumumkan daftar Peserta Wisuda Sarjana Seni VII dengan Indeks prestasi Komulatif tertinggi ISI Denpasar tahun 2009 yaitu I Gede Made Indra Sadguna dari Jurusan Karawitan dengan IPK 3,94, I B Surya Peradantha dari Jurusan Seni Tari dengan IPK 3,91 dan I Wayan Mulyana dari Pedalangan dengan IPK 3, 77. Salah satu peraih IPK Tertinggi tahun 2009 I B Surya Peradantha merasa bangga dan gembira atas teripilhnya dia sebagai salah satu penerima mahasiswa peraih IPK Tertinggi tahun 2009 ini dan sudah barang tentu bersamaan dengan wisuda Sarjana Seni VII. Gus Surya juga mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan para dosen selama ini dan berpesan agar pendidikan di ISI Denpasar terus ditingkatkan dengan program yang kompetitif dan up to date.

Suasana gedung Natya Mandala berubah menjadi ceria setelah acara wisuda berakhir. Rasa haru, bangga dan gembira bercampur-aduk diantara para wisudawan dan keluarganya, menjadi pemandangan yang sangat indah. Menjadi Sarjana bukan merupakan akhir dari perjuangan, namun awal dari pembuktian kapabilitas keilmuan yang didapatkan di bangku kuliah, dalam menghadapi tantangan kehidupan dan karier yang sangat kompetitif.

Yudisium Semester Genap FSRD ISI Denpasar 2008/2009 meluluskan 40 Orang Mahasiswa

Yudisium Semester Genap FSRD ISI Denpasar 2008/2009 meluluskan 40 Orang Mahasiswa

kikuk

(Denpasar-humasisi) Sebanyak 40 orang mahasiswa  Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar telah diyudisium pada hari Sabtu (4 Juli 2009), yang bertempat di gedung Lata Mahosadhi Pusat Dokumentasi (PUSDOK) ISI Denpasar. Acara tersebut merupakan Runtutan  dari acara Ujian Akhir Mahasiswa FSRD ISI Denpasar yang sebelumnya telah dilaksanakan pameran Tugas akhir yang bertempat di gedung Kryahasta ISI Denpasar dari tanggal 16-20 Juni 2009 , Ujian Komprehensif dilaksanakan dari tanggal 22-27 Juni 2009 dan terakhir Yudisium yang merupakan pengumuman kelulusan para mahasiswa yang dilaksanakan pada hari Sabtu (4/7) ini. Tentu puncaknya akan dilaksanakan wisuda yang bertepatan dengan acara Dies natalis ISI Denpasar pada tanggal 28 Juli depan. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa yang telah mengikuti Ujian Tugas Akhir, seluruh dosen Penguji, Pembantu Rektor I, jajaran struktural FSRD, seluruh Dosen dari FSRD, staf dan panitia.

Ketua Panitia sekaligus pembantu Dekan I ISI Denpasar Drs. I Gede Mugi Raharja, M.Sn menerangkan bahwa dari 40 orang para lulusan tersebut 13 orang berasal dari jurusan lukis, 2 orang jurusan patung, 14 orang dari DKV, 6 orang dari Desain Interior , 3 orang dari Kriya Seni dan 2 orang dari Fotografi. Pada kesempatan tersebut Mugi juga mengumumkan mahasiswa-mahasiswa yang memperoleh IPK dan nilai karya terbaik pada Ujian Tugas Akhir semester genap tahun ajaran 2008/2009 ini. Adapun mahasiswa tersebut adalah, untuk IPK peringkat pertama diraih oleh Komang Edi sastrawan dari Jurusan lukis dengan IPK akhir 3,55. Ni Made Arini Hanindharputri dari DKV dengan IPK 3,49, Ni Wayan Ari Suardiyanti 3,49 DKV pada peringkat dua Anak Agung Ayu Puspa Wardhani dari Jurusan Fotografi dengan IPK 3,47 pada peringkat ketiga, I Wayan Eka Ari Astana jurusan lukis dengan IPK 3, 45 pada peringkat empat, dan yang terakhir I Putu Pinky Sinanta dari jurusan lukis. Karya Ujian TA terbaik untuk tahun ini semuanya diborong jurusan DKV, untuk peringkat pertama diraih oleh I Putu Yudi Mahardika dengan nilai 93,92, kedua diraih oleh Ni Made Arini Hanindharputri 93,13, ketiga Putu Gede Wisnu Yasa 91,70, keempat Ni Wayan Ari Suardiyanti 90,77 dan kelima diraih oleh Wahyu Indira dengan nilai TA 90,34.

Pj. Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, M.Si sangat bangga terhadap hasil yang telah dicapai oleh para lulusan dan diharapkan dapat dipertahankan ketika memasuki dunia kerja nanti. juga terjadi peningkatan baik secara kuantitas maupun kualitas. Secara kualitas terbukti dari  nilai yang diperoleh dari para mahasiswa yang mengikuti yudisium yang rata-rata memuaskan. Terlihat dari beragamnya tema yang diangkat mahasiswa pada saat Ujian Tugas Akhir . Pembantu Rektor I ISI Denpasar Drs. I Ketut Murdana, M.Sn yang mewakili Rektor berpesan agar para lulusan menjaga kualitas karyanya dengan maksimal dalam hubungannya nanti dengan masyarakat di dunia kerja nanti. Murdana juga mengingatkan akan pentingnya pengurusan dan pengetahuan tentang IPR(intelectual Property Right)/Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) ketika akan menjual karyanya, karena berhubungan kesejahteraaan kita sebagai seniman/desainer.

Acara tersebut diikuti dengan sangat antusias oleh para peserta dan diakhiri dengan acara jabat tangan antar mahasiwa dan dosen, sebagai ucapan perpisahan dan terima kasih atas bimbingannya selama ini.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Pameran Tugas Akhir FSRD ISI Denpasar Tahun 2008/2009

Pameran Tugas Akhir FSRD ISI Denpasar Tahun 2008/2009

pameran-ta (Denpasar-Humasisi) Sebanyak 41 mahasiswa akan menunjukan karya penciptaan terbaiknya  dalam Pameran Tugas Akhir Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar sebagai persyaratan untuk  meraih gelar Sarjana Seni. Pameran akan dibuka Selasa (16 Juni 2009) jam 10 pagi di Gedung  Pameran Tetap Krya Hasta ISI Denpasar. Rencananya pameran tersebut akan dibuka oleh pembantu  Rektor I ISI Denpasar Drs. I Ketut Murdana, MSn. Menurut Ketua Panitia Pelaksana Tugas Akhir  FSRD yang sekaligus PD I FSRD ISI Denpasar Drs. I Gede Mugi Raharja, MSn, pameran akan  berlangsung selama 6 hari yaitu dari tanggal 16-20 Juni 2009 dan akan dilanjutkan dengan Ujian  Komprehensif yang akan dilaksanakan pada tanggal 22-27 Juni 2009. Untuk peserta ujian tahun ini  adalah 41 orang dengan perincian Seni Lukis=13 orang, Seni Patung=2 orang, Kriya Seni=3 orang,  Desain Komunikasi Visual=14 orang, Desain Interior=7 orang dan PS Fotografi=2 orang. Sementara  itu mahasiswa yang mengambil Tugas Akhir Pengkajian/Skripsi sebanyak 2 orang yaitu 1 orang dari jurusan Desain Interior yang mengangkat desain interior Panti Jompo(wredha) dan dari Kriya seni yang mengangkat Seni dan Ritual Kebudayaan Daerah Kalimantan.

Menurut Mugi tema karya secara umum yang diangkat mahasiswa sangatlah beragam, untuk yang di Seni Rupa Murni dan Kriya Seni seperti alam, simbolisme, budaya, sosial politik, emansipasi wanita, human traficking dan Ritual. Untuk DKV diangkat promosi Obyek wisata, Iklan layanan Masyarakat dan Iklan Komersial. Desain Interior mengangkat Interior Spa, Showroom, Lobby Hotel dan yang terbaru Lobby Cinema. PS Fotografi mengangkat tema Fashion dan Kama Sutra. Dalam kesempatan ini Mugi mengundang masyarakat umum sebagai stake holder untuk ikut melihat dan memberikan kritik dan saran terhadap kualitas karya mahasiswa yang tercermin dalam karya Tugas Akhir ini, apalagi pameran bersamaan dengan diadakannya Pesta Kesenian Bali yang ke-31 ini. Untuk teknis ujian mahasiswa akan dinilai oleh Dosen Pembimbing dan Penguji. Untuk materi yang diuji adalah Teknis karya, konsep karya, wawasan keilmuan yang berkaitan dengan karya dan Pengetahuan Umum penunjang. Mahasiswa yang lulus ujian akan di Yudisium pada tanggal 4 Juli 2009 di tingkat Fakultas dan di Wisuda 3 minggu setelahnya. Ditanya mengenai peluang kerja alumnus, PD 3 FSRD Drs. I Wayan Swandhi, MSi menegaskan bahwa peluang kerja bagi alumni Seni Rupa dan Desain cukup gampang diserap oleh pasar, terbukti banyak yang bekerja sembari kuliah, namun Swandhi menginginkan agar alumnus dapat membuka peluang kerja sesuai dengan harapan pemerintah. Apalagi Tahun ini pemerintah mencanangkan sebagai tahun kreatif dimana industri kreatif mendapat perhatian yang lebih, diharapkan alumnus ISI Denpasar sebagai tokoh utama penggerak industri kreatif di Indonesia. PD 2 FSRD I Made Bendhi Yudha, MSn menerangkan sebagai yang berwenang di bidang administrasi. Lembaga sudah menyiapkan aturan atau persyaratan agar mahasiswa dapat mengambil mata kuliah Tugas Akhir ini dan telah mengadakan seleksi terhadap peserta. Sebagai PD2 Bendhi mendukung seluruh persiapan pameran dan jalannya Ujian Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan lancar dari segi pendanaan.

Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, MSi menerangkan secara intern makna pameran ini sebagai wadah untuk menggodok mahasiswa calon sarjana agar bisa mempertanggung jawabkan karyanya kepada masyarakat akademis kampus, sehingga pendewasaan mahasiswa dalam berkarya secara dapat terasah. Secara Ekstern masyarakat secara umum dapat berkesempatan menilai dan memberi umpan balik (feed back) kepada kampus, sehingga lembaga dapat melihat kekurangan dan peluang pengembangan ke depan. Secara kuantitas peserta tahun ini meningkat, tahun lalu yang jumlahnya 38 orang sekarang meningkat menjadi 41 orang, dan yang membanggakan lagi setiap Program Studi dapat mengujikan mahasiswanya. Untuk Kualitas Rinu sebagai pimpinan lembaga menerangkan pameran tugas akhir ini merupakan sarana untuk menilai sejauh mana kualitas tingkat pendidikan kita dan juga mengharapkan kritk dan saran masyarakat untuk perkembangan Fakultas ke depan.

“Perlindungan dan Pengelolaan Air” Dideklarasikan Pada Penutupan The 3rd SSEASR Conference

“Perlindungan dan Pengelolaan Air” Dideklarasikan Pada Penutupan The 3rd SSEASR Conference

 

SSEASR

SSEASR

Denpasar- Setelah 567 paper didiskusikan dalam Konfrensi Internasional yang diselenggarakan oleh South and Southeast Asia Association For Study of Culture and Religion (Satu organisasi ditingkat Asia dan Asia Tenggara untuk studi agama dan budaya) bekerjasama dengan ISI Denpasar dan UNHI Denpasar, tema : Water in South and Southeast Asia: Interaction of Culture and Religion, maka pada penutupan konfrensi dideklarasikan untuk konservasi dan pengelolaan air. Selama konfrensi beberapa issu dan masalah terkuak yaitu (1) air memiliki peranan penting untuk bumi dan kehidupan manusia, flora, fauna dan ketahanan eksisitensi bumi, (2) Evolusi umat manusia telah melalui tiga tingkatan, yaitu a. Peradaban air, b. Peradaban industri serta C. Peradaban jasa/ layanan, (3) Dinamika peradaban manusia mengakibatkan penggunaan air yang berlebihan dan berkurangnya sumber mata air, (4) Kondisi penggunaan air berlebih dan berkurangnya sumber mata air telah mengakibatkan berkurangnya kualitas kehidupan di bumi, dengan pertumbuhan dari kebiasaan manusia dan komunitasnya menunjukkan bahwa tanda-tanda konservasi dan pengelolaan air menjadi tuntutan, hasil dalam peningkatan jumlah air dapat digunakan oleh manusia dan mahkluk hidup lainnya di bumi ini.
Sehingga dari issu dan permasalahan tersebut dapat diberikan solusi bahwa: (1) Solusi secara umum adalah untuk mengembalikan semangat guna melakukan strategi dan kegiatan nyata secara bersama-sama untuk konservasi dan langkah-langkah pengelolaan air yang tepat adalah untuk melindungi dan memperbaiki kegiatan melalui Gerakan Penghijauan Bumi (Green Earth Movement). (2) Mempertahankan basis budaya, seperti berbagai kearifan local di wilayah Asia dan Asia Tenggara. Khususnya dari Bali, konservasi air sebagai asset suci dan pengelolaan air melalui organnisasi pertanian “subak”. Protensi air melalui kesrifan local, mitologi masyarakat Bali terhadap air (Dewa Wisnu), eksisitensi dari upacara Sad Kerthi dan juga konsep dari Tri Hita Karana sebagai budaya yang penting serta pondasi spiritual.
Selain itu deklarasi juga menghasilkan percepatan dari pertukaran kerjasama antar bangsa, yang menyatakan bahwa: (1) Pertumbuhan budaya spiritual dan gerakan social dalam sebuah jalan networking dan juga gerakan social untuk melakukan kegiatan nyata untuk pelestarian air, pengelolaan air dan juga memelihara kualitas air. (2) Semua Negara sudah seharusnya memberikan contoh untuk pengelolaan secara berlanjut dan pertukaran komunikasi antar bangsa.
Dalam pendeklarasian hadir ketua panitia Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., Profesor Amarjiva Lochan Presiden SSEASR, Kepengurusan SSEASR dan Presiden IAHR (CIPSH, UNESCO) Prof. Ms Rosalind Hackett, Prof. Rosalind sangat kagum dan bangga dengan kesuksesan acara konfrensi internasional ke-3 SSEASR yang digelar di Bali. Kekagumannya dia ungkapkan saat penyampaian sekapur sirih tentang konfrensi yang merupakan buah hasil kerjasama antara SSEASR dengan ISI Denpasar dan UNHI Denpasar. Dia menyampaikan bahwa konfrensi di Bali ini adalah paling mengesankan. Selain keramah-tamahan yang dia dapatkan selama mengikuti konfrensi, nuansa alam kampus yang lestari juga mengantarkan kesan tersendiri yang tak terlupakan bagi para akademisi untuk dapat bertukar pandangan sesuai tema yang diangkat yaitu Water in South and Southeast Asia: Interaction of Culture and Religion. Apalagi suguhan pementasan tari, tabuh dan pameran mampu menghipnotisnya untuk terus akan mengenang Bali.

Humas ISI Denpasar melaporkan

’Waters’ Pameran Seni Rupa Air  Bagi Kehidupan Manusia

’Waters’ Pameran Seni Rupa Air Bagi Kehidupan Manusia

Pembukaan Pameran

Pembukaan Pameran

Air– bagi kehidupan manusia, memberikan manfaat dan makna yang tidak terbatas bagaikan wujud kasihNya. Bagi kehidupan berkesenian air telah banyak memberikan inspirasi, karena wujud keindahan yang menyenangkan bagi setiap orang yang menyaksikannya. Akibat vibrasi sentuhan itu para seniman menimbulkan pengalaman estetis dan interfenetrasi mendalam, sehingga melahirkan inspirasi dan proses kreatif. Inspirasi dan proses kreatif sepanjang perjalanan sejarah kesenian diekspresikan menjadi wujud-wujud gaya yang sangat beragam, itu artinya bahwa air bagaikan “ibu” sebagai “sumber pemberkat” keindahan bagi seniman. Oleh karena demikian menjaga, kelestarian dan kesucian air menjadi kewajiban yang sangat melekat bagi kita semua.

Pameran yang mengambil tema “WATERS” dalam rangkaian The 3rd SSEASR CONFERENCE OF SOUTH AND SOUTHEST ASIAN FOR THE STUDY OF CULTURE AND RELIGION ON Waters in South and Southeast Asia: Interaction of Culture and Religion, yang berlangsung dari tanggal 3 s/d 6 Juni 2009, di gedung kryasana pameran tetap FSRD Institut Seni Indonesia Denpasar.

 

Demontrasi seni rupa Juni 2009
Demontrasi seni rupa Juni 2009

Berkaitan dengan itu para dosen dan mahasiswa Fakultas seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar berupaya memamerkan karya-karyanya bertemakan air sebagai wujud ajang kritik dan apresiasi dalam upaya mengenal air sebagai sumber kehidupan dan meningkatkan kualitas proses kreatif. Kegiatan pameran seperti yang sudah sepantasnya didukung oleh berbagai pihak terutama pemerhati seni.

Pameran ini menampilkan 80 karya seni rupa, dengan 40 seniman akademik yang menvisualisasi air dengan berbagai gaya, yang sangat estetis dan variatif. Penampilan Ps. Fotografi dengan dengan 12 fotografer menampilkan 15 karya tampil dengan berbagai proses kreatif fotografi digital imaging, yang mampu menyedot pengunjung pameran. Seperti tema budaya yang ditampilkan I Komang Arba Wirawan, dosen fotografi ISI Denpasar, dengan judul menuju air suci, karya ini hasil hunting dengan mahasiswanya pada rangkaian upakara melasti panca Bali krama beberapa bulan yang lalu di pantai watu klotok klungkung. Begitu juga penampilan karya Anis Raharjo dosen Ps. Fotografi yang sedang menempuh S2 penciptaan di ISI Yogyakarta, menampilkan karya dengan judul “waters” seorang bayi yang masih dalam kandungan ibunya yang masih dibungkus oleh air ketuban. Karya I Made Saryana dengan Judul Hobies, tampil dengan fotografi hitam putih dengan komposisi yang mempesona.

Seniman lukis semester VI Ps. Lukis dengan karya instalasinya mampu memberi warna dan penuangan ide yang sangat cerdas dalam penyampaian pesan kepedulian kita terhadap air. Instalasi yang diberi judul “safe water” karya I Gede Jaya Putra dapat sanjungan presiden UNESCO ‘ ini merupakan ide cerdas dari seorang seniman akademis muda” katanya sambil memberi ucapan selamat. Dari seluruh karya lukis, krya, patung dan demonstrasi mahasiswa lukis mendapat sambutan yang antosias dari seluruh peserta konferensi.

Arba wirawan melaporkan untuk ISI Denpasar

Loading...