Mahasiswa Desain Interior ISI Denpasar Membawa Karya Ke Benteng Vrederburg Yogyakarta

Mahasiswa Desain Interior ISI Denpasar Membawa Karya Ke Benteng Vrederburg Yogyakarta

Sebanyak 89 orang mahasiswa Program Studi Desain Interior ISI Denpasar berangkat ke Yogyakarta untuk mengikuti TKMDII atau Temu Karya Mahasiswa Desain Interior Indonesia yang untuk tahun ini telah memasuki event yang ke-9. Untuk event TKMDII IX tahun ini ISI Yogyakarta yang menjadi tuan rumahnya dan benteng Vrederburg sebagai lokasi acara ini berlangsung. Itu terungkap pada saat pelepasan Mahasiswa TKMDII IX di gedung FSRD ISI Denpasar, yang dilepas oleh Pembantu Rektor di bidang kemahasiswaan (PR III) Drs. I Made Subrata, Msi, yang dihadiri oleh PR I, Dekan FSRD, para pembantu Dekan, dosen pembimbing, seluruh staf dosen pegawai dan mahasiswa peserta. Gede Sutrawan ketua Panitia TKMDII IX ISI Denpasar yang dihubungi pada saat pelepasan menerangkan jumlah peserta yang berangkat 89 orang yang terdiri dari mahasiswa desain interior angkatan 2002-2008 dan 2 orang dosen pembimbing. Untuk jadwal acara imbuhnya TKMDII berlangsung dari tanggal 25-28 Februari 2009 dan akan dilanjutkan Studi Ekskursi dari tanggal 1-2 maret 2009. Untuk Acara TKMDII rencananya akan diadakan Seminar, pameran karya mahasiswa desain Interior se-Indonesia, creative sharing yang dibawakan oleh Dik Doang, Kongres TKMDII IX dan Mural. Nah untuk studi Ekskursi mahasiswa akan mengunjungi Industri Batik plenton, Badan Museum Keraton Yogyakarta, Keraton Yogyakarta dan ditutup dengan mengunjungi Desain bangunan Green Design di Yogyakarta.

Khusus untuk pelaksanaan TKMDII tahun ini dipililih Tema “Psychological Design” dengan sub tema”Changing Habits”, atau dibahasa sederhanakan menjadi “mengubah perilaku manusia ke arah yang lebih baik”. Tentu tema ini dipilih disesuaikan dengan arah perkembangan desain interior yang mengangkat konsepsi “green design”, melihat ancaman pemanasan global yang mengancam dunia saat ini, jadi green design dengan trinitasnya yaitu recycle(daur ulang), reduce(mengurangi) dan reuse(menggunakan kembali barang bekas) diaplikasikan menjadikan produk-produk interior yang diharapkan mengurangi kuantitas polutan di dunia, sehingga dampak pemanasan global bisa dihindari. TKMDII untuk tahun ini mahasiswa Desain Interior akan membawa karya terbaik mahasiswa baik itu tugas kuliah maupun tugas akhir, dan satu karya baru yang sesuai dengan tema TKMDII tahun ini. Harapannya dengan keikutsertaan ISI Denpasar sekrang merupakan sebagai ajang pembelajaran dan perbandingan karya desain dan pendidikan tingkat nasional antar mahasiswa desain interior se-Indonesia.

Dekan FSRD dalam sambutannya mengharapkan dengan acara ini mahasiswa desain Interior tak hanya bisa berbicara akan tetapi dapat mengetahui teori dan dapat mempraktekannya menjadi karya. Jadi diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas yang tinggi dan menggali identitas diri yang nanti akan ditunjukan hasil karya desainnya yang selain memenuhi standar akademis, juga menunjukan keprofesionalannya sebagai tuntutan stake holder atau konsumen yang membutuhkan jasanya. Rinu menambahkan sebagai civitas akademika kita seharusnya berbuat sesuatu demi kebesaran nama almamater dengan karya yang memperhatikan etika berkesenian dan etika sosial yang mengikat. Juga diharapkan mahasiswa selain menunjukkan krya terbaiknya dan mengikuti acara dengan tertib, juga mencari jaringan kerjasama atau networking, tentu selain menambah koneksi pribadi (mahasiswa) akan juga menambah jaringan kerjasama almamater dalam pendidikan dan wawasan pengetahuan yang berkembang, dan pada akhirnya diharapkan dapat mewujudkan visi ISI Denpasar untuk “go International”.

Pembantu Rektor III Drs. I Made Subrata, Msi yang hadir sebagai wakil rektor dalam pelepasan tersebut menambahkan acara TKMDII ini merupakan acara “warisan” dari sejak di PSSRD Unud dulu, dimana pada awalnya digagas oleh mahasiswa ISI Yogyakarta dan minta dukungan kepada mahasiswa Desain Interior PSSRD Unud untuk membuat acara temu karya mahasiswa ini, akhirnya berjalan sampai sekarang. Bahkan PSSRD Unud dahulu pernah menjadi juara di Univ. Trisakti untuk Karya terbaik se-Indonesia. Nah untuk itu mahasiswa yang berangkat saat ini diharapkan dapat minimal mempertahankan prestasi yang pernah dicapai oleh pendahulunya, dengan menunjukkan karya terbaiknya dan menjaga sikap dan antusiasismenya selama mengikuti acara ini karena berhubungan dengan nama baik almamater. Juga acara ini diharapkan mampu untuk menambah wawasan mahasiswa dengan pendewasaan diri dan keilmuannya yang ditunjukkan dengan kemampuan Soft Skill-nya yang bertambah. Apalagi dunia pendidikan saat sekarang ini sangat mementingkan pendidikan kewirausahaan dalam pendidikan mahasiswa dengan meningkatkan kemampuan soft skillnya sehingga lulusan dapat membangun perusahaan sendiri dan diserap oleh dunia kerja dengan maksimal. Diharapkan dengan keadaan tersebut pengangguran intelektual dapat sehingga angka penggangguran di Indonesia dapat turun.

Acara pelepasan tersebut diadakan di gedung FSRD ISI Denpasar, para peserta mengikutinya dengan khidmat dan antusias. Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang perkembangan desain interior saat ini di Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya, dan mahasiswa sekembalinya dari sana mendapatkan pengetahuan bagaimana membangun kampus dengan tekad untuk menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Pelepasan Mahasiswa DKV ISI Denpasar ke Solo Dalam Rangka Kegiatan KMDGI VIII

Pelepasan Mahasiswa DKV ISI Denpasar ke Solo Dalam Rangka Kegiatan KMDGI VIII

Sebanyak 78 mahasiswa, 1 dosen Pembina, 3 dosen pembimbing serta 2 staf pegawai tadi pagi (17 Februari 2009) dilepas oleh Pj Dekan FSRD ISI Denpasar, guna mengikuti kegiatan Kriyasana Mahasiswa Desain KMDGI yang ke-8 di Taman Budaya Surakarta. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 19-21 Februari 2009 bertujuan untuk bertukar pikiran, bersosialisasi serta bersilaturahmi antar mahasiswa sesama jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) se-Indonesia. Tercatat 27 Universitas ikut ambil bagian dalam kegiatan ini, yang meliputi 8 delegasi dari Bandung, 2 delegasi dari Solo, 3 delegasi dari Jogjakarta, 4 delegasi dari Surabaya serta 1 Delegasi dari Bali. Sehingga Ketua Panitia Raihatul Jamah yang mewakili mahasiswa merasa bangga atas kesempatan yang diberikan untuk dapat mengikuti kegiatan ini serta ucapan terima kasih atas dukungan lembaga, mengingat ISI Denpasar sebagai delegasi tunggal yang berasal dari Bali. Ini memberi peluang kepada ISI Denpasar untuk meningkatkan eksistensi program studi DKV ISI Denpasar dimata nasional. Berbagai kegiatan akan dilaksanakan, diantaranya menggelar pameran, mengadakan forum diskusi seminar serta workshop.yang tentunya membahas perkembangan dunia Desain Komunikasi Visual di Indonesia dan global.

Setelah mengikuti kegiatan KMDGI, mahasiswa DKV ISI Denpasar berkesempatan untuk melakukan studi ekskursi ke Jogjakarta, tanggal 22 Februsri 2009. Dipilihnya Jogjakarta sebagai daerah ekskursi mengingat daerah tersebut merupakan daerah yang representatif memiliki perkembangan desain yang baik sejak dulu. Pembantu Dekan III FSRD ISI Denpasar Drs. I Wayan Suwandhi, M.Si sebagai yang berwenang dalam kegiatan kemahasiswaan menjelaskan keikut sertaan DKV ISI Denpasar merupakan keikutsertaan untuk yang kesekian kalinya, apalagi dulu jurusan Desain Grafis (dulu masih berada di PSRRD Unud) merupakan salah satu yang ikut mencetuskan kegiatan KMDGI ini. Jadi diharapkan mahasiswa agar menjaga nama baik almamaternya dengan menunjukan sikap dan antusiasme yang baik selama berlangsungnya acara.

Ditanya tentang persiapannya Raihatul menjelaskan bahwa ia dan teman-temannya akan memamerkan karya-karya hasil dari Ujian Tugas Akhir dan tugas-tugas kuliah lainnya. Untuk tema KMDGI tahun ini dipilih tema “Share Local Habits to Local Solution’, nah untuk menyesuaikan tema tersebut mahasiswa akan memamerkan karya yang bersifat tematis yaitu sesuai dengan tema KMDGI tahun ini dan karya yang bersifat akademis yaitu kumpulan tugas-tugas mahasiswa terbaik seperti: karya Tugas Akhir, dan mata kuliah ornament dan lainnya, tentunya masih menonjolkan local genius daerah yaitu nuansa tradisi Bali.. Raihatul mengharapkan dengan adanya acara ini,terjadi kontak komunikasi dan sarana bertukar pikiran antar mahasiswa DKV se-Indonesia sehingga mahasiswa DKV ISI Denpasar bisa menunjukkan eksistensinya, bagaimana positioning ISI Denpasar di antara Universitas lainnya dalam bidang DKV dan tentunya Raihatul akan ikut mempromosikan kampus untuk membangun jaringan atau networking untuk kemajuan kampus ke depan

Sementara Pj. Dekan FSRD ISI Denpasar, Dra. Ni Made Rinu, M.Si., menyambut baik dan mendukung kegiatan KMDGI ke Solo serta studi ekskursi ke Jogjakarta. Ni made Rinu menambahkan kegiatan ini sangat positif untuk menambah wawasan mahasiswa terutama dalam bidang desain, sehingga dari hasil tersebut akan muncul pemikiran baru yang kreatif. Pesannya Jika ingin nama almamaternya dihargai dan dihormati oleh orang lain maka kewajiban kita sebagai civitas akademikanya harus berbuat yang terbaik untuk menunjukkannya kepada orang lain, tentu dengan cara menunjukkan karya dan sikap seorang akademisi yang cerdas dan bermoral.Rinu mengharapkan mahasiswa selain ikut menjaga nama almamaternya juga agar dapat membangun jaringan dengan Universitas lainnya, sehingga berdampak terhadap perkembangan wawasan mahasiswa terhadap keilmuan DKV dan Seni rupa desain pada umumnya.

Pelepasan mahasiswa DKV ISI Denpasar dihadiri Pembantu Rektor I dan IV ISI Denpasar, Dekan, Pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Seni Rupa dan Desain FSRD ISI Denpasar dan para dosen serta civitas di lingkungan ISI Denpasar. Seluruh peserta sangat antusias mengikuti acara tersebut dengan harapan kemajuan bagi Kampus ISI Denpasar.

Humas ISI Denpasar melaporkan

ISI Denpasar Memberangkatkan Mahasiswa ke Amerika

Seorang mahasiswa FSRD ISI Denpasar akan berangkat Amerika untuk belajar bahasa Inggris sekaligus untuk belajar tentang Kebudayaan Amerika di negara asalnya. Mahasiswa yang bernama Ni Wayan Ari Suardiyanti yang merupakan mahasiswa semester 8 program studi DKV itu akan mengikuti program IALSP (Indonesia America Language Studies Program) yang digagas oleh IIEF (The Indonesian International Education Foundation) selama 9 minggu dan rencananya akan berangkat tanggal 12 Maret depan untuk transit ke Jakarta selanjutnya tanggal 13 Maret akan terbang ke Amerika. Ini merupakan kali kedua ISI Denpasar memberangkatkan mahasiswa untuk program yang sama, yaitu sebelumnya telah dikirim mahasiswa DKV pula yang bernama Ni Made Arini Hanindharputri. Menurut Ari program ini diikuti oleh seluruh mahasiswa dari seluruh Indonesia, nah kebetulaan yang menang dari Bali 4 orang, 2 orang mewakili Universitas Udayana dan 2 orang lagi berasal dari ISI Denpasar.

Di Amerika selain untuk belajar bahasa Inggris dan kebudayaan Amerika, para peserta IALSP yang berasal dari Indonesia rencananya akan mengadakan Indonesian Day dan Indonesian Night yang bertempat di Arizona. Pada event tersebut para peserta akan membawakan tarian daerah Indonesia berdasarkan asal dari peserta tersebut.Kebetulan Ari yang mewakili ISI Denpasar(Bali) akan membawakan Tari Oleg Tamulilingan.

Ari juga menambahkan sebelum mengikuti program ini ia dan beberapa temannya telah di latih pemantapan Bahasa Inggris (TOEFL) selama 3 bulan di kampus yang dibina oleh Dewi Yulianthi seorang dosen Bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuannya di bidang bahasa Inggris dan diselenggarakan secara gratis atas dukungan lembaga. Dewi Yulianthi yang dihubungi masalah keberangkatan ini menambahkan sebenarnya jumlah mahasiswa yang diusulkan untuk mengikuti program IALSP ini berjumlah 10 orang, nah karena TOEFL minimal yang disyaratkan adalah 470 maka 4 orang yang lulus untuk mewakili ISI Denpasar, namun yang lolos akhirnya hanya 2 sedangkan sisanya tidak lolos karena terbentur persyaratan lainnya. Dewi merasa bangga akan prestasi yang diraih mahasiswa dan mengharapkan mahasiswa yang lain juga terpacu untuk mengikuti jejak kedua temannya ini, dengan jalan meningkatkan lagi kompetensi keilmuannya terutama di bidang bahasa Inggris.

Pj. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira dan tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya atas keberangkatan mahasiswa ke Amerika ini. Ini membuktikan bahwa mahasiswa ISI Denpasar tidak hanya bisa megambel, menari atau di bidang seni rupa –desain saja, terbukti dalam bidang bahasa Inggris juga ISI juga dapat meloloskan mahasiswanya dari sekian ribu universitas yang berada di Indonesia. Wayan Rai menjelaskan bahwa lolosnya mahasiswa ini awalnya adalah buah pertemuannya dengan ketua IIEF Indonesia Irene Agus di Washington DC, untuk membahas agar mahasiswa dan staf pengajar di ISI Denpasar dapat diberikan suatu program untuk meningkatkan keilmuannya. Nah hal tersebut disambut positif oleh Irene dengan mengirimkan stafnya untuk memberikan sosialisasi tentang IIEF. Dan ternyata sosialisasi tersebut direspon positif oleh mahasiswa dan para dosen sehingga dapat meloloskan 2 orang ini ke Amerika. Wayan Rai juga mengharapkan agar Ari selain untuk menimba ilmu juga agar dapat mempromosikan kampus pada kegiatan ini, karena ini merupakan salah satu cara untuk membangun networking dengan pihak Amerika sesuai dengan visi ISI Denpasar untuk go internasional. Nantinya di kemudian hari semakin banyak mahasiswa yang mengikuti jejaknya, sehingga selain merupakan prestise sebagai pribadi juga prestise kampus dan tentu akan menaikkan kredibiltas dan kompetensi kampus ke depannya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Pj. Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, Msi yang pada kesempatan ini didampingi oleh PD 2 FSRD Drs. I Wayan Bendi Yudha, MSn yang menyampaikan rasa bangganya kepada mahasiswa yang akan berangkat ke Amerika ini, merekapun berpesan agar Ari ikut mempromosikan kampus secara proaktif di Amerika dan juga mendorong mahasiswa lain untuk berprestasi secara maksimal sehingga bisa diakui secara internasional maupun nasional. Caranya dengan terus mengasah keterampilan dan meningkatkan kompetensi terutama di bidang Bahasa Inggris agar bisa bergaul di dunia internasional.

Ari yang ditanya tentang kesannya menerangkan bahwa ia akan berusaha untuk berbuat yang terbaik, karena selain membawa nama pribadi dan keluarga juga ia membawa nama almamaternya dan Bali pada umumnya. Sehingga ia akan berusaha secara maksimal untuk mnyelesaikan program ini dengan baik dan berjanji akan mencari peluang untuk meningkatkan networking sehingga teman-temannya yang lain dapat menyusul jejaknya. Ya memang nama almamater ditentukan oleh prestasi mahasiswanya dan keinginan seluruh civitas untuk memberikan sumbangan kinerja yang terbaik untuk kemajuan ISI Denpasar.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Yudisium FSRD ISI Denpasar Meluluskan 37 Mahasiswa

Sebanyak 37 orang mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar telah diyudisium pada hari Sabtu (14 Februari 2009), yang bertempat di gedung Lata Mahosadhi Pusat Dokumentasi (PUSDOK) ISI Denpasar. Acara tersebut merupakan Runtutan dari acara Ujian Akhir Mahasiswa FSRD ISI Denpasar yang sebelumnya pameran Tugas akhir yang bertempat di gedung Kryahasta ISI Denpasar dari tanggal 28 januari 2009-2 februari 2009, Ujian Akhir dilaksanakan dari tanggal 3-7 februari 2009 dan terakhir Yudisium yang merupakan pengumuman kelulusan para mahasiswa yang dilaksanakan pada hari Sabtu (14/2) ini. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa yang telah mengikuti Ujian Tugas Akhir, seluruh dosen Penguji, para Pembantu Rektor, kepala Biro Akademik Institut, jajaran struktural FSRD, seluruh Dosen dari FSRD, staf dan panitia.

Dalam kesempatan itu ketua Panitia sekaligus pembantu Dekan I ISI Denpasar Drs. I Gede Mugi Raharja, M.Sn. menerangkan bahwa dari 37 orang para lulusan tersebut 15 orang berasal dari jurusan lukis, 4 orang jurusan patung, 13 orang dari DKV, 2 orang dari Desain Interior dan 3 orang dari Kriya kayu. Untuk total alumni FSRD ISI Denpasar tercatat lulusan dari STSI 480 orang, 689 orang lulusaan PSSRD Unud, jadi total alumni FSRD ISI Denpasar sampai saat sekarang berjumlah 1661 orang. Pada kesempatan tersebut Mugi juga mengumumkan mahasiswa-mahasiswa yang memperoleh IPK dan nilai karya terbaik pada Ujian Tugas Akhir semester ganjil tahun ajaran 2008/2009 ini. Adapun mahasiswa tersebut adalah, untuk IPK peringkat pertama diraih oleh Dewa Ketut Tirtayasa dari Jurusan lukis dengan IPK akhir 3,50. Ni Wayan Udiyani dari lukis dengan IPK 3,48 pada peringkat dua, Dewa I Putu Wirawan dari Jurusan lukis dengan IPK 3,39 pada peringkat ketiga, I Ktut Adi putra jurusan patung pada peringkat empat, dan yang terakhir i gusti made Mahardika jurusan lukis dengan IPK 3,26.

Sedangkan untuk karya Ujian Tugas Akhir terbaik, untuk peringkat pertama diraih oleh I Ketut Adi Putra dari jurusan Patung, peringkat kedua diraih oleh I Putu Edy Asmara Putra dari lukis, Dewa Ketut Tirtayasa dari lukis sebagai peringkat ketiga, peringkat keempat diraih oleh I Wayan Pacep Paristama dari jurusan patung dan yang terakhir atau peringkat kelima diraih oleh I Putu Arya Sentanu dari prodi DKV.

Mugi tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya terhadap hasil yang diraih dari para lulusan yudisium sekarang ini, setelah beberapa kendala yang dihadapi namun mereka dapat menunjukan karya terbaiknya. Terbukti dari nilai yang diperoleh dari para mahasiswa yang mengikuti yudisium yang rata-rata memuaskan.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Pj. Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, M.Si dalam sambutannya pada acara tersebut. Rinu sangat bangga terhadap hasil yang telah dicapai oleh para lulusan dan diharapkan dapat dipertahankan. Sehingga ketika memasuki dunia kerja karyanya dapat diterima oleh stake holder atau masyarakat yang membutuhkan karya seni dan desainnya. Pada kesempatan itu pula Rinu meningtkan bahwa secara kuantitas memang lulusan sekarang ini memang cukup banyak untuk ukuran Fakultas Seni Rupa dan Desain, nah yang menjadi pertanyaan bagaimana menjaga kualitasnya sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan dunia seni dan desain baik lokal maupun internasional. Tentu ini tugas bersama seluruh civitas akademika ISI Denpasar untuk mencapai hal tersebut. Sebagai caranya Rinu menggaris bawahi beberapa point penting yang dijadikan pijakan di dalam mencapai lulusan seni rupa yang berkualitas yaitu yang pertama pentingnya lembaga penjamin mutu pendidikan di dalam menjamin jalannya pendidikan yang jelas, terarah dan terpadu sehingga berpengaruh terhadap kualitas lulusan itu sendiri. Kedua peningkatan SDM seluruh dosen sebagai tenaga pendidik dengan melanjutkan pendidikannya baik S2 maupun S3 di dalam negeri maupun luar negeri sehingga perkembangan wawasannya dapat dipakai mahasiswa untuk meningkatkan kompetensinya. Apalagi peluang untuk itu sangat terbuka berkat dukungan dari DIKTI maupun rektor yang tidak henti-hentinya mendorong dengan jalan mencarikan jaringan kerjasama dengan universitas baik dalam maupun luar negeri. Peningkatan SDM juga ditunjang dengan kedisiplinan para staf dan dosen sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan maksimal. Ketiga kreatifitas yang didukung oleh sarana infrastruktur dan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan tersebut. Terakhir hubungan kerjasama atau networking yang terus dikembangkan baik dalam maupun luar negeri. Sehingga kita harus membenahi kinerja kita di institusi sendiri dan jaringan keluar yang harus dikembangkan dengan kontinu.

Pada kesempatan tersebut pembantu Rektor I ISI Denpasar Drs. I Ketut Murdana, M.Sn yang mewakili pj. Rektor menyampaikan rasa bangganya atas yudisium ini apalagi hasil yang telah dicapai mahasiswa yang sangat memuaskan. Pesannya agar para lulusan menjaga kualitas karyanya dengan maksimal dalam hubungannya nanti dengan masyarakat di dunia kerja nanti. Apalagi tahun 2009 ini pemerintah mencanangkan sebagai Tahun kreatif yang harus dijawab oleh para kalangan akademisi seni sebagai tantangan dalam berkesenian.

Acara tersebut diikuti dengan sangat antusias oelh para pesertanya dan diakhiri dengan acara jabat tangan antar mahasiwa dan dosen, sebagai ucapan perpisahan dan terima kasih atas bimbingannya selama ini. Sungguh mengharukan sekaligus membanggakan dan harapan untuk kelangsungan masa depan dunia kesenirupaan dan desain di bali maupun secara mengglobal.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Sosialisasi Beasiswa Goldsmith Departement, University of London Di ISI Denpasar, Peluang Bagi Dosen untuk Mengembangkan Diri

Sosialisasi Beasiswa Goldsmith Departement, University of London Di ISI Denpasar, Peluang Bagi Dosen untuk Mengembangkan Diri

Untuk Lebih meningkatkan kompetensi para staf pendidik ISI Denpasar di gedung Lata Mahosadhi Pusat Dokumentasi ISI Denpasar dilangsungkan sosialisasi beasiswa untuk kuliah ke luar negeri. Tepatnya dari Goldsmith Departement, University of London, Inggris. Ini merupakan salah satu universitas yang ternama di Inggris yang telah berdiri sejak tahun 1843. Sosialisasi dipaparkan oleh Mr. Erik Manning (MBA) head of Student Recruitment and International Office Goldsmith Departement University of London, yang pada kesempatan ini didampingi oleh Ms. Fifi dari DIKTI. Sosialisasi Ini dihadiri oleh Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan dan seluruh dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain. Sosialisasi dipandu oleh PR IV I Wayan Suweca, SS.Kar, M.Mus dan Pj. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA sebagai narasumber dan juga penerjemah.

Pada intinya Sosialisasi tersebut menerangkan berbagai keunggulan yang Dimiliki oleh Goldsmith Departemen dibidang Seni Rupa, Desain dan hal-hal yang berhubungan tentang kebudayaan seperti cultural Studies, dan menawarkan para dosen untuk melanjutkan studinya baik S2 mapun S3 di sana. Kunjungan sosialisasi ini merupakan program untuk merekrut mahasiswa khususnya mahasiswa asing untuk belajar di Goldsmith Dept. Di Indonesia Mr. Erik telah mengunjungi Surabaya, Jogja, Bandung dan Jakarta. Dipilihnya ISI Denpasar menurutnya karena ISI Denpasar memiliki potensi yang besar didalam pengembangan industri kreatif khususnya di bidang Seni dan budaya, dan diharapkan para dosen dapat berkuliah di London. Beliau juga menawarkan beberapa kerjasama beasiswa agar para dosen dapat kuliah tanpa memikirkan biaya. Hal ini juga dikuatkan oleh Pj Rektor ISI Denpasar, dimana peluang untuk studi lanjut ke luar negeri sekarang begitu terbuka, apalagi program dari DIKTI terutama di bidang pembiayaan sangat begitu besar untuk kegiatan ini. Jadi PJ. Rektor mendorong Para dosen di Fakultas Seni Rupa dan Desain dan Fakultas Seni Pertunjukan untuk melanjutkan studinya ke luar negeri khususnya di Goldsmith ini. Melalui sosialisasi ini imbuhnya diharapkan menambah networking ISI Denpasar sehingga ke depannya dapat diwujudkan kerjasama di bidang pendidikan seperti pertukaran dosen, mahasiswa, kerjasama dalam bidang penelitian dan pengembangan dalam pendidikan seni.

Para dosen sangat antusias mendengarkan sosialisasi dan terlihat sangat interest untuk melanjutkan studi kesana, namun faktor bahasa yang menjadi kendala hampir sebagian besar dari dosen di dalam melanjutkan studi ke luar negeri. Dijelaskan oleh Ibu Fifi bahwa hal tersebut tidak menjadi suatu masalah dikarenakan dari DIKTI telah dipersiapkan suatu program pelatihan bahasa Inggris khusus untuk dosen yang akan melanjutkan studi ke luar negeri, dengan catatan setelah mendaftar dan lolos fortofolionya di Universitas luar negeri. Tentu hal ini salah satu cara untuk mewujudkan Visi ISI Denpasar untuk go international.

Humas ISI Denpasar melaporkan

PENAMPILAN MAHASISWA ASING ISI DENPASAR MEMUKAU PENONTON

PENAMPILAN MAHASISWA ASING ISI DENPASAR MEMUKAU PENONTON

dua mahasiswa mahir memainkan gender didampingi oleh pembina dari ISI Denpasar

Dua mahasiswa asing mahir memainkan gender didampingi oleh pembina dari ISI Denpasar

Jari nan lentik, mata nan indah, serta gerak nan gemulai telah memukau penonton yang tengah menyaksikan pentas seni (tgl. 6 Februari 2009), di Gedung Candra Metu, ISI Denpasar. Kekaguman penontonpun bertambah setelah mengetahui bahwa penari adalah berkewarganegaraan asing. Mereka tampil dalam pentas seni tari dan tabuh sebagai mahasiswa asing, peserta Dharmasiswa RI, ISI Denpasar, tahun ajaran 2008/2009. Keahlian mereka tak lepas dari kerja keras tim pembina mahasiswa asing ISI Denpasar yaitu Nyoman Kariasa,S.Sn., I Gede Mawan, S.Sn., I Wayan Sweca, S.Skar, I Ketut Garwa, SS.Kar, M. Hum, I Wayan Suharta, SS.Kar, MSi untuk pembina tabuh, sementara pembina tari yaitu Ida Ayu Wimba Ruspawati, SST, MSn, serta Wayan Budiarsa, SSn. Mereka menampilkan tari Pendet, Baris, Margapati serta tabuh Gender.

Menurut Koordinator Mahasiswa Asing ISI Denpasar, Ni Komang Artini,S.S., tahun ini ISI Denpasar memperoleh 19 mahasiswa asing, dengan rincian 6 orang laki-laki serta 13 wanita, yang berasal dari 13 negara yang tersebar di dunia. Pada tahun ini, ISI Denpasar juga telah memperoleh 4 orang mahasiswa asing yang kuliah dengan biaya sendiri. Keempat mahasiswa tersebut adalah wanita yang berasal dari Jepang. Mahasiswa peserta Program Darmasiswa RI ini mengikuti kuliah di 2 fakultas yaitu Fakultas Seni Pertunjukan, dengan rincian 7 orang mengambil jurusan Seni Tari, dan 7 orang mengambil jurusan Seni Karawitan. Sementara pada Fakultas Seni Rupa dan Desain terdapat 5 orang mahasiswa, dengan rincian 4 orang mengambil Jurusan Seni Rupa Murni dan 1 orang mengambil Program studi Fotografi. Mahasiswa asing ini sangat antusias dalam mempelajari seni budaya Indonesia khususnya Bali. Hal tersebut dapat dilihat dari ketekunan mereka dalam mempelajari tarian dan gamelan, sehingga hanya dalam waktu 4 bulan mereka sudah bisa menguasai tarian serta tabuh Bali. Kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi mahasiswa asing lainnya untuk lebih tekun mempelajari seni budaya Bali. Dalam iringannya mahasiswa dari Jurusan Karawitan semester dua dan empat juga turut terlibat, sebagai bentuk team work yang baik.

Sementara Pejabat Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, sangat bangga dengan penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan ini sangat penting guna mengembangkan jejaring dan networking ISI Denpasar. Hal ini sesuai dengan visi ISI Denpasar untuk go internsional. Kini ISI Denpasar telah memiliki jejaring sebanyk 50 negara yang tersebar diseluruh dunia. Hal ini berpeluang besar bagi kita untuk mengembangkan produk industri ekonomi kreatif yang berbasis seni budaya lokal. Dimana peluang yang bisa dikembangkan diantaranya, menjual produk gamelan Bali serta kostum tari ke luar negeri. Sehingga jejaring yang berasal dari alumni mahasiswa asing ini penting untuk membangun jaringan. Kemampuan orang asing untuk mempelajari seni budaya Bali jangan dijadikan ancaman bagi masyarakat Bali, karena kita bisa saling berbagi ilmu dan kebudayaan, mengingat kini kita sudah memasuki persaingan dunia yang kompetitif. Namun kita juga tidak boleh lengah, dengan banyaknya orang asing mempelajari seni budaya bali. Ini harus kita jadikan motivasi dan tantangan untuk melestarikan seni Bali. Prof. Rai menambahkan mahasiswa asing ini juga akan diajak untuk ngayah di masyarakat, dalam rangka Upacara Panca Wali Krama di Pura Besakih pada bulan Maret mendatang. Saat diwawancara Rektor Rai juga beranekdot “Orang bule saja bersedia dan antusias “ngayah” di Pura, bagaimana dengan orang Bali sendiri?” Itulah kita jadikan cermin untuk intropeksi diri dan memotivasi kita untuk berbuat yang terbaik untuk Bali.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Loading...