by admin | Aug 7, 2009 | Berita
Asti Pertiwi-Sekeha Gong Kumpulan Ibu-Ibu Dosen, Pegawai, Mahasiswa Asing dan Alumnus ISI Denpasar
(Denpasar-Humasisi)Satu momentum penting digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tanggal 10 – 12 Agustus 2009, dalam rangka peringatan hari pendidikan nasional, Dikti mengadakan event bertajuk ‘Gelar Karya Anak Bangsa’, dengan tema “Membangun Masyarakat Cerdas dan Kreatif Berbasis Sains, Teknologi dan Seni Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa”. Kegiatan yang rencananya dibuka oleh Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, bertempat di Halaman & Plaza Gedung A-Departemen Pendidikan. Dalam acara pembukaan Dikti mengundang rombongan ISI Denpasar untuk dapat tampil di Jakarta dalam ajang bergengsi tersebut. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S. M.A., menyampaikan ungkapan terima kasih yang mendalam serta menyambut baik dan akan menyukseskan kegiatan tersebut. ISI Denpasar diberi kesempatan untuk mengisi beberapa acara diantaranya, mengiringi tamu undangan dengan lagu-lagu tempo dulu yang dinyanyikan oleh para dosen dan mahasiswa ISI Denpasar. Mereka akan menyanyikan lagu Kebyar-Kebyar yang diciptakan oleh Gomloh, Kisah Kasih di Sekolah yang dipopulerkan oleh Obie Meisak, serta lagu dengan judul Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif, yang merupakan ide dari Prof. Rai yang kemudian dikaryakan oleh I Komang Darmayuda, S.Sn., M.Si. bersama Ni Wayan Ardini, S.Sn., M.Si. Dibawah pembinaan I Komang Darmayuda, S.Sn., M.Si. bersama Ni Wayan Ardini, S.Sn., M.Si., juga akan ditampilkan paduan suara yang akan dibawakan oleh Asti Pertiwi dengan membawakan lagu berjudul Janger.
Guna menyambut kedatangan tamu-tamu kehormatan selain tabuh Semarpagulingan persembahan Asti Pertiwi (gabungan para dosen, staf, mahasiswa, alumni ISI Denpasar serta seniman), kedatangan tamu juga disambut dengan alunan nada gender yang dibawakan oleh 4 anak-anak yang tergabung dalam Asti Kumara (kumpulan putra/putrid para dosen, staf ISI Denpasar). Mereka yang berlatih dibawah asuhan Ni Ketut Suryatini, S.SKar., M.Sn., mereka membawakan beberapa tabuh gender. Ketut Suryatini mengungkapkan anak-anak yang berusia kisaran 7 sampai 11 tahun ini sangat apresiasif dan responsive dalam mengikuti berbagai kegiatan seni, hingga selain sering mengikuti event-event baik upacara agama maupun acara nasional, mereka juga pernah menorehkan sejarah dengan seringnya mengikuti lomba-lomba hingga pernah mendapatkan beberapa prestasi.
Dikesempatan lain Dikti memberi peluang kepada Asti Pertiwi untuk tampil di acara pembukaan pameran. Kesempatan tersebut diberikan setelah Asti Pertiwi sukses tampil dalam konfrensi internasional SSEASR beberapa waktu lalu. Asti Pertiwi akan membawakan tabuh-tahuh Semarpegulingan serta mengiringi Tari Pendet yang dibawakan oleh siswi SLB Bali dan Mahasiswi ISI Denpasar serta tari Satya Brasta yang dibawakan oleh para mahasiswa ISI Denpasar. Menurut koordinator Asti Pertiwi Ni Ketut Suryatini, S.SKar., S.Sn., Asti Pertiwi telah berusaha keras untuk latihan selama 1 bulan secara intensif untuk dapat menampilkan hasil terbaik, karena untuk pertama kalinya iringan tari Satya Brasta ciptaan I Nyoman Cerita ini dibawakan dengan tabuh Semar Pegulingan. “Berkat kerja keras dan latihan intensif dibawah bimbingan para dosen dari Jurusan Karawitan, Kami siap akan menampilkan karya terbaik kami” ungkap Ni Ketut Suryatini, S.SKar., S.Sn.,.
by admin | Aug 7, 2009 | Berita
Laporan Agus Brata dari arena NUEDC
Team Debat ISI Denpasar
Keberangkatan rombongan ISI Denpasar yg dilepas langsung oleh Bapak Rektor ISI Denpasar untuk mengikuti lomba debat tingkat nasional yang juga merupakan bagian dari kelender akademik DIKTI, yaitu NUEDC (National University English Debating Championship) pada tanggal 30 juli ’09 dan berlangsung sampai dengan tanggal 3 Agustus ‘09. Lomba debat bahasa Inggris NUEDC pada kesempatan ini berlangsung di kota pahlawan, Kota Surabaya tepatnya di kampus pascasarjana dari STEASIA
Pada hari pertama (30/7) berlangsungnya kegiatan NUEDC diadakan seminar dan rapat tentang tata cara penerapan aturan-aturan debat bahasa Inggris NUEDC ini bagi total 92 tim peserta dari seanterio Indonesia. Seperti diketahui sebelumnya bahwa NUEDC ’09 menggunakan sistem British Parliamentary dan sistem ini adalah sistem yang digunakan dalam World University Debating Championship (WUDC) atau lomba debat bahasa Inggris tingkat dunia yang tahun ini akan diselenggarakan di Ankara, Turki. Dari Tim ISI Denpasar debator I adalah Kadek Karina Kurniawan, mahasiswi program studi DKV(Desain Komunikasi Visual) semester III dan debator II adalah dari program studi DKV atas nama A.A Gde Yudha Palguna semester VII, sementara adjudicator dari ISI Denpasar adalah Bagus Adrianto semester VII dari program studi DKV. Hari ke II, (31/7), pelaksanaan kejuaraan NUEDC resmi dibuka oleh DIKTI dan para tim diwajibkan mengikuti debat sampai rounds V dan kemudian berdasarkan nilai akan terpilih tim-tim yang berhak maju ke babak selanjutnya yaitu octofinal rounds. Pada kesempatan pertama, rounds I dengan motion THW (The House Would) give tax break for working women, Tim ISI Denpasar hanya memperoleh rangking IV, begitu pula pada rounds II dengan motion THW allowed head of states immunity in crimes fight against the human association by ICC. Tetapi pada ronde selanjutnya, rounds III dengan judul motion THW allow secular state ban the use of burqo in public place, para debators ISI Denpasar menunjukan kelas dengan menempatkan peringkat III dari empat peserta. Kemudian mencapai puncaknya pada hari ke III (1/8) dengan memperoleh rangking I atau menjadi yang terbaik pada rounds IV sebagai opening government dengan motion THW allow to capitalize the child labor as the wheel of economy. Kemudian THW give citizen to break the law for protecting animal in factory farming sebagai motion rounds V yang merupakan ronde terakhir dari preliminary rounds atau ronde penyisihan yang kita kenal dengan silent rounds dimana pihak panitia merahasiakan peringkat dari masing-masing tim peserta dan selanjutnya berdasarkan nilai akan dipilih tim yang berhak lolos ke babak selanjutnya dan sayang sekali ISI Denpasar gagal lolos ke babak 32 besar atau octofinal rounds.
Tetapi walaupun gagal lolos ke babak selanjutnya tim ISI Denpasat tetap bersemangat mengikuti babak-babak selanjutnya dari NUEDC tahun ini dengan harapan memperoleh masukan dan ilmu khususnya dalam bidang bahasa Inggris untuk ajang serupa dikemudian hari pada khususnya dan dalam penerapan bahasa Inggris di lingkungan kampus ISI Denpasar dalam rangka mensukseskan program ISI go International pada umumnya. Selanjutnya pada babak final NUEDC ’09 Juara I jatuh pada Institut Tehnologi Bandung dan juara II diboyong oleh Universitas Indonesia.
by admin | Aug 6, 2009 | Berita
Tampak Para Calon Mahasiswa Mengerjakan Soal Tes Masuk Dengan Sangat Serius
(Denpasar-Humasisi)Kampus ISI Denpasar mendadak berubah warna pada Hari Kamis pagi (6/8), ratusan orang berseragam putih hitam tampak sumringah memasuki kelas. Mereka adalah calon Mahasiswa Baru ISI Denpasar yang sedang mengikuti tes penerimaan Mahasiswa Baru ISI Denpasar 2009/2010. Menurut Kepala Biro Akademik Drs. I Gst. Bgs. Priatmaka, MM untuk tahun ajaran 2009/2010 ini ISI Denpasar menerima 245 orang calon mahasiswa baru. Dengan perincian Seni Tari 29, Seni Karawitan 29, Seni Pedalangan 9, Seni Rupa Murni(Lukis dan Patung) 34, Desain Interior 29, Desain Komunikasi Visual 83, Kriya Seni(Kayu dan Keramik) 4 dan Fotografi 18 orang. Mereka akan menjalani testing penerimaan mahasiswa baru selama 3 hari yaitu dari Hari Kamis tanggal (6/8) tes Pancasila, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Wawasan Seni. Jumat tanggal (7/8) pshycotest dan sabtu (8/8) tes ketrampilan sesuai dengan Program Studi yang dipilihnya. Setelah dilakukannya tes ini jadi kampus ISI Denpasar akan menerima mahasiswa baru yang dijadikan pijakan dalam penyusunan renstra (rencana strategis) 2010 untuk merencanakan arah pengembangan kampus ini ke depan.
Ketua Panitia Penerimaan mahasiswa Baru ISI Denpasar 2009/2010 Drs. I Ketut Murdana, MSn menyambut gembira atas dilaksanakannya tes ini dan menyatakan selamat datang bagi para calon mahasiswa ini. Tes kompetensi ini sebagai media untuk memilah calon mahasiswa baru sehingga nantinya ketika mengenyam pendidikan di ISI Denpasar bakat dan minat dari calon mahasiswa ini dapat lebih terasah. Tentu tujuan akhirnya untuk menghasilkan sarjana pencipta dan pengkaji seni yang berkualitas dan mumpuni sesuai tuntutan stakeholders dunia industri kreatif internasional sekarang ini. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira dan mengucapkan selamat datang bagi calon mahasiswa baru ini. Prof. Rai mengharapkan kedatangan mahasiswa ini atas choice bukan chance. Jadi mahasiswa yang lolos testing diharapkan bener-bener yang terpilih melalui minat, bakat dan kapabilitasnya, sehingga nantinya akan menghasilkan output yang betul-betul dapat mengemban misi sebagai seniman atau desainer akademis yang mampu bersaing di dunia internasional seperti yang dicanangkan oleh Depdiknas.Pembantu Dekan I Fakultas Seni pertunjukan yang mewakili Dekan Ni Ketut Suryatini, SS.Kar, MSn merasa bangga atas masih dipercayainya lembaga ISI Denpasar khusus FSP dalam mendidik calon mahasiswa calon seniman-seniman Bali masa Depan. ISI Denpasar sebagai barometer kesenian Bali masih diminati oleh para calon mahasiswa untuk tempat menimba ilmu tentang seni sebagai kelangsungan kesenian Bali ke depan. Tentu ini merupakan kerja keras segenap civitas akademika dengan terus mengadakan kegiatan, lomba-lomba dan ceramah seni, yang bertujuan untuk menarik minat generasi muda Bali khususnya, agar mau mendalami kesenian Bali yang merupakan warisan leluhur yang adiluhung ini.
Senada dengan yang diungkapkan Suryatini Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi mengucapkan syukur atas usaha promosi selama ini yang membuahkan hasil terbukti dengan jumlah calon mahasiswa yang terdaftar. Ini merupakan tanggung jawab yang besar bagi lembaga atas kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat kepada ISI Denpasar untuk mendidik calon-calon seniman masa depan yang akan melestarikan roh kesenian Bali. Tentu dari lembaga usaha untuk peningkatan kualitas pengelolanya secara bertahap telah ditingkatkan, terbukti dengan Dosen dan pegawai yang dikuliahkan lagi sampai jenjang S3, infrastruktur bangunan pendidikan, laboraturiom Seni dan Fasilitas pendidikan yang semakin ditingkatkan. Tentu in merupakan suatu usaha untuk menghasilkan lulusan yang qualified baik secara nasional maupun internasional.
by admin | Aug 3, 2009 | Berita, pengumuman
Nyantrik
Klungkung- Penutupan hibah pengajaran inovatif B-Art, Program Studi seni lukis, jurusan seni murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar, ditutup oleh Dekan FSRD Dra. Ni Wayan Rinu, M.Si, mewakili Rektor Prof. Dr. I Wayan Rai,S.MA Sabtu (1/8), di studio seni lukis wayang kamasan I Nyoman Mandra, Klungkung.
Penutupan ini juga dihadiri oleh Pj. Ketua Jurusan Seni Murni Drs. I Made Ruta, Ketua PS. Lukis Dra. I Made Purnami Utami,M.Erg, dosen pembimbing dan diawasi oleh wakil dari monitoring dan evaluasi (monev) ISI Denpasar.
“Nyantrik merupakan proses belajar langsung dari pendahulu maestro seniman lukis kamasan, dan ini merupakan program inovatif yang mengangkat nilai tradisional untuk dipelajari, di kembangkan dan dibawa pada pergaulan global di era posmodern ini, “ungkap Rinu dalam sambutan penutupannya.
“Wayang kamasan menurut Rinu merupakan Renaisancenya Bali yang patut diwariskan dan dipelajari oleh generasi muda agar nantinya dapat dikembangkan dan jangan sampai punah.
“Pihak kampus dan Bapak Rektor sangat bersyukur bahwa program “nyantrik” dapat terlaksana dan dikembangkan sebagai program pengajaran inovatif, sehingga dapat diikuti oleh program studi yang lainnya” harapnya.
Selanjutnya berharap seniman lukis kamasan I Nyoman Mandra dapat menjadi dosen luar biasa di FSRD, untuk mewariskan kehliannya kepada mahasiswa di kampus seni terbesar di Bali.
“Nyantik” diikuti oleh 15 mahasiswa semester IV seni lukis yang mengambil mata kuliah menggambar tradisi dua, berlangsung selama seminggu penuh, (sama dengan satu semester) dan empat hari kerja mandiri untuk penyelesaian gambar, nantinya akan dinilai oleh dosen pembimbing Drs. I Nyoman Yasana, M.Erg. dan koordinator pelaksana Drs. I Nyoman Nirma, selanjutnya pihak FSRD memamerkan kepada masyarakat luas.
Seniman lukis klasik I Nyoman Mandra menyambut baik kegiatan”Nyantrik” ini dan bersyukur bahwa generasi muda masih mau belajar manggambar seni lukis klasik sebagai tradisi kita. Mandra berharap mahasiswa untuk terus berkarya dan mencintai seni tradisi di zaman modern ini agar seni lukis klasik kamasan semakin dikenal di manca negara.
Sehingga melalui lukis tradisi wayang klasik kamasan dapat menjadi gaung, yang lebih besar ketingkat internasional dengan muatan lokal sebagai lokal genius. Mudah-mudahan ini menjadi bukti bahwa program inovatif pembelajaran B-Art sangat berguna bagi mahasiswa, proses pembelajaran inovatif FSRD Isi Denpasar, dan pengembangan seni tradisi Bali secara lebih luas.
Keterangan foto: Mahasiswa PS. Lukis, Jurusan Seni Murni FSRD ISI Denpasar, foto bersama pada penutupan “Nyantrik” Hibah Pengajaran Inovatif di studio I Nyoman Mandra Kamasan Klungkung Sabtu (1/8). Insert mahasiswa sedang menggambar wayang klasik Kamasan. *
(By: arba wirawan)
by admin | Jul 29, 2009 | Berita
Rektor ISI Denpasar tampak sedang berfoto dengan PR III, Dosen Pembimbing dan Mahasiswa peserta lomba Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional
(Denpasar-Humasisi)Usaha mewujudkan visi go international tidak lelah-lelahnya dilakukan oleh ISI Denpasar. Tentu untuk mewujudkan hal itu diperlukan kemampuan Bahasa Inggris yang mumpuni, sebagai bekal untuk pergaulan internasional. Setelah dibukanya kursus Bahasa Inggris secara gratis untuk mahasiswa dan diadakannya Lomba Bahasa Inggris pas Dies Natalis VI yang baru lalu, usaha peningkatan kemampuan Bahasa inggris terus ditingkatkan. Salah satu usahanya adalah dengan mengikuti Lomba Debat Bahasa Inggris tingkat Nasional yang digagas oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) Depdiknas di Graha Widya Bhakti STESIA Surabaya. Lomba itu berjudul National University English Debating Contest Championship dan ISI Denpasar merupakan salah satu peserta dari 85 Perguruan tinggi Nasional dan Kopertis se-Indonesia. ISI Denpasar memberangkatkan 6 orang mahasiswa, Dosen Pembimbing 3 orang dan Pembantu Rektor III.
Mahasiswa–mahasiswa yang dikirim adalah Kadek Karina Kurniawan, Ni Ketut Septiariawati, Bagus Andrianto Setiawan, Anak Agung Ngurah Gede Dhamata Amitaba, Sheilda Ima Ryandini dan Anak Agung Gede Agung Yudha Palguna S, yang kesemuanya berasal dari FSRD ISI Denpasar. Menurut Salah Satu dosen Pembimbing Ni Ketut Dewi Yulianti, SS, M.Hum mahasiswa yang dikirim ini merupakan hasil pemenang lomba debat Bahasa Inggris yang diselenggarakan Dies Natalis VI yang lalu. Jadi kegiatan ini merupakan kegiatan rutin para pengajar Bahasa inggris di ISI Denpasar atas sokongan dari Pembantu Rektor III.
Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira dan merasa bangga atas keberangkatan mahasiswa ini. ISI Denpasar yang notabene adalah institusi seni namun mampu mengikuti lomba bahasa Inggris itu merupakan prestasi yang membanggakan. Kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan mahahiswa dalam penguasan bahasa asing yang nantinya berguna bagi mahaiswa ke depan. Ini adalah salah satu modal positif untuk ISI Denpasar dan mahasiswa pada khususnya untuk terus meningkatkan kemampuan dirinya baik sesuai dengan disiplin ilmunya maupun kemampuan bahasa inggris yang merupakan modal kita dalam pergaulan internasional. Sementara itu Pembantu Rektor III ISI Denpasar Drs. I Made Subrata, MSi mengatakan kegiatan ini memberikan pengalaman dan membuka wawasan mahasiswa tentang kemampuan bahasa inggrisnya di tingkat Nasional. Untuk menjaga kontinuitas dari kegiatan maka Subrata sebagai PR III selalu mendorong untuk menyaring bakat-bakat mahasiswa dalam bahasa Inggris lewat ajang Lomba debat bahasa Inggris pas Dies Natalis.
Dari kiri ke kanan (Rektor ISI Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA, Prof. Gert Motensen, Ms. Jia Jia Qiao, PR IV I Wayan Suweca, SS.Kar, M.Mus)
Pada lain kesempatan dalam hubungan dengan mewujudkan visi ISI Denpasar untuk go International, ISI Kedatangan Tamu dari Det Kgl. Danske Musikkonservatorium/The Royal Danish Academy of Music Prof. Gert Mortensen dan Ms. Jia Jia Qiao dari Central Conservatory of Music in Beijing. Kedatangan kedua profesor ini mengundang ISI Denpasar untuk konser Kolaborasi di Denmark pada 4 Februari 2010 dengan biaya yang ditanggung oleh pihak Denmark. Prof. Gert akan memboyong 24 penabuh gamelan dan penari dari ISI Denpasar uantuk suatu pagelaran konser besar di Denmark. Ini merupakan salah satu usaha untuk melebarkan networking ISI Denpasar di dunia internasional dan sekaligus bukti pengakuan Dunia internasional atas kemampuan ISI Denpasar dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian Bali.
by admin | Jul 28, 2009 | Agenda, Berita
tampak Anggota Senat Akademik ISI Denpasar dan Rektor ISI sedang berfoto dengan Wisudawan Peraih IPK Tertinggi Tahun 2009
(Denpasar-Humasisi) Sebanyak 123 orang mahasiswa calon wisudawan ISI Denpasar Hari Selasa (28/7) resmi diwisuda di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar. Rektor PTN/PTS/Poltek se-Bali, Koordinator Kopertis Wil VIII, Bapak Bupati/Walikota se-Bali, Dewan Penyantun ISI Denpasar, Anggota Senat akademik ISI Denpasar, ketua BKS PT Seni se-Indonesia, Civitas Akademika ISI Denpasar, Mahasiswa calon wisudawan beserta keluarga dan para undangan lainnya, tumpah ruah menjadi satu, menyaksikan Wisuda Sarjana VII ISI Denpasar. Para undangan dikejutkan dengan prosesi bedel atau penjemputan anggota senat yang khas dan disuguhi Tari Kebesaran ISI Denpasar yaitu Siwa Nataraja. Tarian ciptaan Swasti Bandem ini tampak anggun dan megah ditarikan oleh dosen dan mahasiswa ISI Denpasar. Penontonpun terpukau dan merasa bangga dapat melihat tari kebesaran ini karena memang tarian ini tidak sembarangan ditarikan, hanya pada acara khusus saja.
Dalam laporannya Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA melaporkan bahwa untuk Wisuda Sarjana VII ini akan diwisuda 123 orang mahasiswa lulusan tahun akademik 2008/2009. Dengan perincian 46 orang dari Fakultas Seni Pertunjukan dan 77 orang dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, 18 orang dari PS Tari, 24 PS Karawitan dan 4 dari PS Pedalangan. Sedangkan untuk di FSRD PS Seni Rupa Murni 34 orang, PS Desain Interior 8 orang, PS DKV 26 orang, Kriya Seni 6 orang dan Fotografi 2 orang. Dengan diwisudanya 123 orang pada wisuda kali ini, maka sejak tahun 1973 hingga tahun 2009 (dari ASTI-STSI-ISI) telah berhasil meluluskan 1971 orang meliputi Sarjana Muda, Seniman Setingkat Sarjana dan Sarjana Seni. Pada kesempatan tersebut juga Rektor ISI Denpasar memberikan gembaran perkembangan selama 5 tahun yang juga merupakan bahan evaluasi terhadap kinerja yang dicapai dan sekaligus sebagai pertanggung jawaban rektor ISI Denpasar masa Bhakti periode tahun 2004-2009.
Acara Wisuda ini juga diisi dengan Orasi Ilmiah berjudul “Tantangan Bagi Seni Pada Millenium Pasca Modern” yang dibawakan oleh Prof. Dr. Bambang Sugiharto seorang Guru Besar Filsafat dan Estetika di Universitas Parahyangan dan FSRD ITB. Prof. Bambang menjelaskan bagaimana posisi duni Seni di Era Postmodern ini dari segi estetika dan fungsinya. Sementara itu juga diumumkan daftar Peserta Wisuda Sarjana Seni VII dengan Indeks prestasi Komulatif tertinggi ISI Denpasar tahun 2009 yaitu I Gede Made Indra Sadguna dari Jurusan Karawitan dengan IPK 3,94, I B Surya Peradantha dari Jurusan Seni Tari dengan IPK 3,91 dan I Wayan Mulyana dari Pedalangan dengan IPK 3, 77. Salah satu peraih IPK Tertinggi tahun 2009 I B Surya Peradantha merasa bangga dan gembira atas teripilhnya dia sebagai salah satu penerima mahasiswa peraih IPK Tertinggi tahun 2009 ini dan sudah barang tentu bersamaan dengan wisuda Sarjana Seni VII. Gus Surya juga mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan para dosen selama ini dan berpesan agar pendidikan di ISI Denpasar terus ditingkatkan dengan program yang kompetitif dan up to date.
Suasana gedung Natya Mandala berubah menjadi ceria setelah acara wisuda berakhir. Rasa haru, bangga dan gembira bercampur-aduk diantara para wisudawan dan keluarganya, menjadi pemandangan yang sangat indah. Menjadi Sarjana bukan merupakan akhir dari perjuangan, namun awal dari pembuktian kapabilitas keilmuan yang didapatkan di bangku kuliah, dalam menghadapi tantangan kehidupan dan karier yang sangat kompetitif.