by admin | Mar 1, 2011 | Berita, pengumuman, Prestasi
Kiriman Arba Wirawan.
Prestasi mahasiswa Ps. Fotografi, FSRD ISI Denpasar setelah menjuarai lomba pembangunan nasional trofi presiden SBY 2010, kembali menjuarai kompetisi menulis Blog & Foto “Motivasi dan Inspirasi dalam kehidupan sehari-hari” Selasa, (22/2). Foto dengan judul “Demi Masa Depannya” karya I Made Adi Dharmawan di selenggarakan oleh Universitas Gajah Mada,Yogyakarta. Kompetisi foto ini terbuka untuk umum dan tingkat nasional. Kompetisi ini diharapkan dapat menampilkan sisi keajaiban-keajaiban kecil yang mampu menggetarkan sisi-sisi emosional kita dan membangkitkan gairah untuk maju dan berkembang dalam hidup khususnya karir yang menyita sebagian besar hidup kita.
Dewan Juri yang terdiri dari fotografer profesional, dosen hingga psikolog akhirnya menetapkan,Juara 1 di raih oleh I Made Adi Dharmawan dengan Judul Foto “Demi Masa Depannya”, Juara 2 Sandhi Irawan dengan foto berjudul “Membantu Ibu”, Juara 3 Reinhart H Sianturi dengan foto berjudul “Yes You Can” disusul dengan beberapa nominator terbaik. Menurut dewan juri foto yang terpilih adalah foto yang memenuhi kriteria utama yaitu kesesuaian tema, estetika dan teknis. Untuk tema Motivasi dan Inspirasi ini cenderung semi jurnalistik, sehingga kesesuaian tema akan sangat terpengaruh oleh kekuatan moment dan Foto yang terpilih berdasarkan muatannya tentang motivasi dan inspirasi , dan mampu menggerakkan atau mempengaruhi yang melihatnya.
Pemenang dan Nominator memperoleh yang tunai dan souvenir dari panitia. “ Selamat kepada para pemenang, dan tetaplah berkarya kepada para peserta yang lain” ungkap ketua panitia.” Anda telah menerima tantangan, dan Anda sukses melewatinya dengan take action” imbuhnya
by admin | Feb 19, 2011 | Berita, Prestasi
Karangasem, Kisah perjalanan hidup seorang gadis pemulung asal Bali bernama Ni Wayan Mertayani (16) yang menjuarai lomba foto internasional dari Museum Anne Frank, Belanda, dibukukan.
Pande Komang Suryanita, penulis buku berjudul “Potret Terindah dari Bali” itu saat dihubungi di Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu, mengatakan buku itu diterbitkan Kaifa (grup Penerbit Mizan) pada awal Februari ini.
Materi buku mengungkapkan sisi kehidupan gadis yang biasa dipanggil dengan Ni Wayan atau Sepi itu.
Penulis menguraikan secara detil bagaimana alur kehidupan Sepi yang begitu memilukan. Bermula dari kehilangan ayah dan rumah tinggal, Sepi bersama ibu dan adiknya, pindah ke sebuah gubuk di tepi Pantai Amed, Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur.
Di gubuk itu, Sepi menjalani hidup sebagai penjual makanan dan sesekali memulung barang bekas setelah pulang sekolah untuk dapat membantu ekonomi keluarga, terlebih ibunya dalam kondisi sakit-sakitan.
Hingga suatu ketika, ia bertemu dengan turis asal Belanda bernama Dolly yang meminjami kamera untuk belajar memotret.
Hasil “jepretan” Sepi kemudian didaftarkan oleh Dolly pada lomba foto internasional yang diadakan Yayasan Anne Frank di Belanda, dengan tema “Apa Harapan Terbesarmu”.
Tak disangka, foto Sepi yang berobjek ayam yang sedang bertengger di pohon singkong karet berhasil menjadi pemenang dan mengalahkan 200 peserta lain dari berbagai negara.
Menurut Pande Komang Suryanita, objek foto Sepi berupa ayam, merupakan representasi diri Sepi.
Bila hujan ia kehujanan begitu juga kala panas menyengat karena kondisi gubuk yang ditempatinya begitu memprihatinkan.
“Namun, cerita hidup Sepi bukan bermaksud mencari simpati dari pembaca tentang nasib kurang beruntung yang dialaminya. Justru, kisah itu kami angkat menjadi buku, dengan harapan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia agar tidak pernah menyerah dalam menjalani hidup,” ujar Suryanita.
Kisah hidup Sepi, lanjut Suryanita, terbukti amat inspiratif karena dalam kondisi hidup serba kekurangan, Sepi tak pernah berhenti berupaya agar roda hidupnya bergulir menjadi lebih baik.
Tak berbeda dengan kisah hidup Anne Frank, yakni seorang gadis Yahudi yang bertahun-tahun hidup dalam persembunyian untuk menyelamatkan diri dari tentara Nazi, yang menjadi tokoh idola bagi Sepi.
Dalam persembunyian, Anne menulis dalam buku harian tentang cita-cita yang ingin diraihnya kalau keadaan sudah aman.
Buku “Potret Terindah dari Bali” sekaligus ingin mengungkapkan bahwa mimpi atau cita-cita dapat menjadi kekuatan seorang anak agar dapat menjalani hidup, sesulit apapun, kata Suryanita.
“Seperti halnya yang dialami Sepi. Mimpi dan cita-citanya menjadi jurnalis, membuatnya tak pernah putus asa. Hidupnya yang sulit,bukan membuatnya tak bisa berkelit,” ujar penulis yang menetap di Denpasar itu.
Sumber: Antaranews.com
by admin | Jan 13, 2011 | Berita, Prestasi
Made Adi Darmawan Mahasiswa Fotografi ISI Denpasar Rebut Lomba Foto ‘Sumpah Pemuda’ di Jakarta
Kiriman Arba Wirawan
Jakarta: Sekretaris Kemenpora Wafid Muharam, hari Senin (10/1) sore di Media Center Kantor Kemenpora menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba foto ‘Sumpah Pemuda’ yang diselenggarakan Kemenpora. Lomba foto dengan menggunakan kamera ponsel dan kamera saku ini diikuti 319 peserta dari 15 provinsi di Indonesia.
Dewan juuri yang terdiri dari berbagai profesi menetapkan, untuk kategori kamera ponsel juara I adalah AM Imam Zulkarnaen dengan judul foto Tekun Sejak Dini, juara II dan III diraih I Made Adi Darmawan dari Badung Bali dengan judul foto Peduli Bencana dan Lukisan Luka Bangsa. Sedang katagori menggunakan kamera saku juara I Taufan Yusuf Nugroho dari Sragen Jawa Tengah, dengan judul foto Giat Berlatih, juara II Deski Friskia judul foto Lepas Tangan dan juara II Karen Laurensia dengan foto berjudul Future Scientis.
Hadiah berupa uang tunai, tropi dan sertifikat. Deputi Menpora Bidang Pemberdayaan Pemuda Alfitra Salam berharap lomba ini dapat memacu kreativitas pemuda di Indonesia. (ari)
by admin | Nov 30, 2010 | Berita, Prestasi
Sejumlah 34 mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar berada di Singaraja sejak 29/11 untuk mengikuti “Bali Choir Festival 2010” pada 30/11 di Undiksa. Tujuan diadakannya lomba ini adalah untuk membangkitkan paduan suara yang ada pada Perguruan Tinggi di Bali.
“Choir of ISI Denpasar” yang merupakan kegiatan kemahasiswaan dibawah pembinaan Pembantu Rektor III, dalam penampilanya menyanyikan lagu Serangan Pulau Kenangan sebagai lagu wajib serta lagu Bungan Sandat dan Kebyar-Kebyar sebagai lagu pilihan, dengan pembina I Komang Darmayuda,SSn., M.Si, Ni Wayan Ardini, S.Sn., M.Si, I Ketut Sumerjana, S.Sn, Wahyu Sri Wiyati, S.Sn. Ni Ketut Nordi, Suminto,S.Ag.
Penampilan ISI Denpasar yang memukau juri di ruang Auditorium Kampus Undiksa dengan koreografi yang mempesona arahan koreografer I Nyoman Sura, S.Sn. berhasil merebut juara II, dengan Gita Pati/dirigent terbaik, UNUD dan Undiksa masing-masing sebagai juara I dan III. Festival paduan suara ini diikuti oleh perguruan tinggi diantaranya UNUD, ISI Denpasar, UNWAR, IKIP PGRI, UNDIKSA, dan Dyana Pura. Masing-masing pemenang mendapatkan piala,sertifikat dan uang pembinaan.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A. didampingi Pembantu Rektor III, I Made Suberata, M.Si., Dekan FSP beserta jajarannya yang hadir menyaksikan festival tersebut mengungkapkan rasa terima kasih dan bangganya kepada seluruh mahasiswa yang sudah berlatih dengan kesungguhan serta para pembina yang sudah melatih mahasiswa sampai pada acara ini. Mahasiswa ISI Denpasar yang mengikuti lomba ini, sebagian besar adalah mahasiswa semester I, yang baru pertama kali pentas dengan 17 kali latihan.”Saya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta dan Undiksa sebagai panitia. Kemenangan ISI Denpasar adalah kemenangan kita bersama, dan ISI Denpasar siap mengadakan pentas bersama semua team berbakat dari semua Perguruan Tinggi di Bali dalam kolaborasi seni yang indah, sehingga seni dapat merekatkan kita semua”harap Prof Rai.
Humas ISI Denpasar melaporkan
by admin | Aug 23, 2010 | Berita, Prestasi
Kiriman Arba Wirawan
[JOURNALBALI.COM]. Kebiasaan “jeprat-jepret” dengan kamera ternyata bukan sekedar hobi yang hasilnya untuk koleksi pribadi. Dua pelajar dan seorang mahasiswa asal Bali membuktikan buah tangan kamera mereka mampu mengantarkan Bali ke tingkat nasional soal fotografi.
Lomba Foto Pembangunan Indonesia 2010 ini digagas oleh presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dengan tema “Karya Pembangunan Bangsaku”. Berkaitan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-65. Tujuannya agar masyarakat menumbuhkan rasa cinta Tanah Air terhadap hasil pembangunan bangsa. Baik yang diwariskan oleh para pendahulu maupun yang berlangsung saat ini.
Lomba ini diikuti oleh 459 peserta dari seluruh provinsi di Indonesia, dibagi menjadi tiga kategori, pelajar, mahasiswa dan umum. Peserta menyerahkan foto yang dilombakan di kantor Dinas Kebudayaan Provinsi ditiap daerah. Selanjutnya dilakukan seleksi untuk dikirim mewakili provinsi ditingkat nasional.
Untuk Bali, sebanyak 15 peserta setelah seleksi dari ketiga kategori. Dari semua peserta, tiga orang diantaranya berhasil memperoleh juara. Mereka adalah I Nyoman Haryadiwijaya, I Made Adi Dharmawan dan Syafi’udin, ketiganya dinyatakan sebagai juara dalam lomba. Untuk kategori pelajar, foto karya Haryadiwijaya yang berjudul “night at the market” menjadi juara kedua, sedangkan “penuh penonton”nya Adi Dharmawan sebagai juara harapan kedua. Sementara Syafi’udin dengan foto berjudul “non diskriminasi” menjadi juara pertama kategori mahasiswa.
Selain mendapat uang tunai, mereka juga mendapat tropi dari presiden dan langsung diserahkan oleh RI 1. Selanjutnya, foto-foto peserta dipamerkan di Galeri Nasional, 20-25 Agustus. (ast)
by admin | Jun 15, 2009 | Berita, Prestasi
(Denpasar-Humasisi)Seorang mahasiswa DKV ISI Denpasar I Ketut Adhi Apriana berhasil menggondol juara III tingkat Nasional Lomba Desain Logo 60 Tahun Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2009. Itu terungkap dalam acara penerimaan rektor di Gedung Rektorat ISI Denpasar. Pada acara tersebut juga dihadiri oleh Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, MSi. Mahasiswa DKV Semester 4 ini berhasil menyisihkan ratusan karya dari seluruh Indonesia dan berhak mendapatkan piala dan uang hadiah Rp. 2.000.000,-. Menurut anak muda asal Desa Nyuh Kuning-Ubud ini kunci kesuksesannya adalah semangat dan kegigihannya untuk mengikuti berbagai lomba dari sejak SMA, khusus untuk lomba Logo 60 tahun Universitas Gadjah Mada ini ia sempat berkonsultasi dengan pamannya yang juga seorang kartunis Gun Gun. Adhi juga mengucapkan terima kasih kepada para staf pengajar khususnya dosen DKV ISI Denpasar yang secara tidak langsung memberikan ilmu-ilmu desain sehingga ia bia memenangkan perlombaan ini.
Putra pasangan Dr. I Made Jawi dan Ni Made Suastini ini ternyata cukup aktif mengikuti perlombaan dan banyak memenangkan berbagai perlombaan di bidang DKV dan fotografi seperti Juara I Nasional Lomba Foto Vario 2008, Juara II Lomba Design Logo Gelas Tupperware 2008, Juara II Lomba Glassware Design Kedaung Group 2008, Juara II recycle Thing Global Warming 2007, Finalis Swatch (foto kontes) Jakarta 2008, Juara I Hilo Teen Photo Contest 2008 (Tingkat Nasional) dan yang terakhir juara III Desain Logo 60 tahun Universitas Gadjah Mada 2009. Ternyata bibit- bibit juara telah dipupuk oleh Adhi dari sejak belia, setelah memenangi berbagai kejuaraan lomba lukis di tingkat anak-anak, pada waktu SMA Adhi juga berhasil menggondol juara diantaranya. Juara I lomba Karikatur Balipost Ajeg Bali 2007 dan juara lomba poster pensi Telkomsel 2006.
Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi menyambut bangga atas keberhasilan mahasiswa untuk menjuarai event tingkat nasional. Itu buktinya bahwa kreativitas anak-anak ISI Denpasar tidak kalah dengan kreativitas anak-anak dari universitas lain. Apalagi Adhi mengikuti lomba ini dengan keinginan sendiri dan usaha sendiri, itu membuktikan bahwa ada keinginan pribadi untuk mengasah dan mengembangkan diri sendiri lewat kompetisi, selain menerima pendidikan formal di kampus. Tentu peran dari para dosen juga tidak bisa dikesampingkan karena bagaimanapun juga peran mereka yang memberikan transfer ilmu desain kepada Adhi. Seiring dengan kesuksesan ini, Rinu juga tidak lelah-lelahnya mendorong mahasiswa dari jurusan lain untuk mengikuti jejak Adhi mengikuti kompetisi-desain dan seni rupa yang ada. Karena selain untuk mengukur kemampuan kita juga mengasah wawasan dan perbendaharaan ilmu kita lewat ajang kompetisi.
Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyatakan salut dan bangga atas prestasi yang diraih oleh saudara Adhi ini. Dengan prestasi yang diraihnya ini selain menunjukan kemampuan pribadi, nama fakultas dan tentunya nama Institut. Untuk Kedepan Prof. Rai mengharapkan mahasiswa agar mempersiapkan diri untuk go international, dalam pengertian bukan hanya mengasah kemampuannya di event tingkat nasional juga internasional. Apalagi sekarang DIKTI telah membuka peluang untuk pertukaran mahasiswa ke luar negeri, jadi mahasiswa harus meningkatkan kemampuannya dalam bidang bahasa Inggris untuk mengejar peluang tersebut. Berkenaan dengan peningkatan dalam bidang bahasa Inggris, Prof. Rai berencana akan membuka kursus bahasa Inggris (TOEFL) secara gratis, dimana telah dipersiapkan instruktur dan ruangan Laboratorium Bahasa yang representatif. Semua ini bertujuan agar mahasiswa ISI Denpasar dapat bersaing secara internasional dan mempunyai wawasan global. Juga prof. Rai mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang berkompeten seperti Dekan dan dosen yang telah membimbing Adhi selama ini di kampus.