Kiriman : I Wayan Nuriarta (Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar)
Abstrak
Tulisan ini dibuat untuk membaca tanda visual dan tanda verbal yang terdapat pada komik Mahabharata karya Gun Gun. Pembacaan terhadap tanda tersebut akan digunakan untuk mendeskripsikan teks visual dan teks verbal komik sebagai identitas budaya Bali. Dari sejumlah 18 buku komik yang diobservasi, komik Gun Gun dalam cerita Aswamedha Parwa dipilih dalam pembahasan ini karena pada Parwa ini bercerita tentang kehidupan setelah perang Bharatayudha yang sarat akan makna yadnya dan kesucian jagat. Dalam komik termuat identitas Bali. Komik karya Gun Gun terungkap bahwa ada persoalan politik identitas budaya Bali dihadirkan. Komik adalah media komunikasi yang populer, tetapi yang paling sedikit diperbincangkan sebagai suatu gejala kebudayaan. Komik Mahabharata karya Gun Gun pada tampilan visual dan cara tokoh berbicara dalam balon kata menunjukkan adanya politik identitas. Identitas mendapatkan sebuah perumusan sebagai suatu produksi, bukan esensi yang tetap dan menetap. Dengan begitu identitas selalu berproses, selalu membentuk, di dalam sebagai representasi. Ini juga berarti bahwa otoritas dalam keaslian identitas dalam konsep “identitas kultural”, identitas merupakan konstruksi. Identitas hanya bisa ditandai dengan perbedaan, sebagai suatu bentuk representasi dalam sistem simbolik maupun sosial untuk melihat dirinya sendiri. Tampilan secara visual simbolik, komik Mahabharata karya Gun Gun menghadirkan arsitektur yang menunjukan representasi bangunan Bali. Dialog-dialog dengan bahasa Indonesia juga diisi dengan selipan-selipan bahasa Bali.
Kata Kunci: komik Mahabharata, identitas budaya Bali, kajian budaya
Selengkapnya dapat unduh disini