Kiriman : I Wayan Nuriarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar, Email: [email protected]
Abstrak
Di Bali kegiatan mendongeng dikenal dengan istilah mesatua. Kegiatan ini sebelumnya sangat sering dibawakan oleh orang tua untuk anaknya. Akan tetapi dengan adanya perkembangan teknologi digital yang mengahadirkan media sosial ataupun dengan hadirnya games-games online, tradisi lisan mesatua mulai jarang dilakukan lagi di Bali. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan tantangan dan peluang tradisi lisan mesatua di Bali. Dengan menggunakan teori perubahan sosial, hasilnya menunjukan bahwa tantangan tradisi lisan mesatua di Bali adalah kemajuan teknologi yang ternyata tidak disikapi secara arif, sehingga semakin meminggirkan posisi tradisi mesatua. Masyarakat Bali sendiri saat ini sudah tidak mampu lagi mesatua dengan baik, sehingga pemahaman, pengetahuan dan idealisme mereka tentang tradisi mesatua penting untuk dibangkitkan kembali. Peluangnya adalah perkembangan teknologi sebagai budaya baru di tengah-tengah masyarakat Bali juga dapat dilihat sebagai peluang dalam mesatua hari ini. Pemanfaatan teknologi untuk mesatua bisa digunakan sebagai pilihan. Mesatua dengan memanfaatkan media komik digital bisa dilakukan. Sehingga esensi mesatua untuk mengajarkan nilai-nilai, moral dan karakter anak-anak ataupun siapa saja yang mendengarkan tetap terjaga.
Kata Kunci: tradisi lisan, mesatua, globalisasi, komik digital, masyarakat Bali
Selengkapnya dapat download disini