Denpasar-Guna ingin memberikan penanpilan terbaik dalam Pesta Kesenian Bali ke-32, tahun 2010, Rombongan Konsulat Jendral Indonesia untuk New York berkunjung ke ISI Denpasar untuk mendapat dukungan dan petunjuk terkait pementasan yang akan ditampilkan nanti. Peluang berharga tersebut diberikan oleh Provinsi Bali atas perjuangan Konsulat Jendral Indonesia untuk New York dalam menyebarkan dan turut melestarikan seni Indonesia khususnya Jawa dan Bali. Rombongan yang terdiri dari Konsulat untuk bidang informasi dan budaya, Fuad Adriansyah, serta I Nyoman Saptanyana selaku pelatih kesenian Bali di New York mengungkapkan bahwa sanggar gamelan Jawa terbentuk tahun 1983, disusul tahun 1986 pembentukan sanggar gamelan Bali dengan nama Gamelan Dharma Swara. Dalam kurun waktu tersebut apresiasi warga untuk mempelajari seni budaya Bali sangat besar, sehingga untuk memotivasinya, pihak konsulat menjajagi Pemerintahan Provinsi Bali untuk dapat tampil di bali. Diluar dugaan, selain diberi kesempatan untuk tampil dalam ajang bergengsi PKB, pementasan mereka juga akan ditampilkan dalam Festival yang selama ini ditunggu-tunggu penonton yaitu festival gong kebyar.
Rombongan diterima langsung oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, didampingi Pembantu Rektor I, II, III dan IV ISI Denpasar. Rof. Rai menyambut baik kedatangan rombongan dari New York, dan akan membantu dan mendukung untuk turut menyukseskan pementasananya nanti saat PKB. “ISI Denpasar siap membantu baik dalam bentuk tenaga pengajar maupun alat dan tempat latihan selama di Bali” ungkap Prof. Rai dengan penuh senyuman. Apalagi pelatih tabuh yaitu I Nyoman Saptanyana dan pelatih tari Ida Ayu Ari Candrawati adalah alumni dari ISI Denpasar. Ini akan berdampak positif dan memberi motivasi kepada para mahasiswa ISI Denpasar untuk dapat mengaplikasikan ilmunya dimana saja. Selama di Bali I Nyoman Saptanyana sebagai pelatih gamelan di New York akan mempelajari dan mendalami tradisi dan seni-seni Bali guna memperoleh inspirasi garapan apa yang akan ditampilkan nanti. Selain itu seni adalah senjata ampuh untuk merekatkan bangsa. Apalagi menurut Fuad Adriansyah semenjak kepemimpinan Obama di AS, Negara Indonesia semakin dikenal dunia. Momentum ini sangat tepat untuk menjalin beberapa kerjasama antar bangsa, khususnya ISI Denpasar dengan Konsulat Jendral Indonesia untuk New York. Sehingga ini tentunya akan berdampak para promosi ISI Denpasar di kancah dunia luar.