by admin | Jul 3, 2013 | Berita
Para penguji, Direktur Pascasarjana ISI Denpasar dan I Gede Jaya Putra (tiga dari kanan) foto bersama usai pembukaan pameran.
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS Pedalangan).
Denpasar- Kritik social terdap membludaknya peredaran sepeda motor di Bali menginspirasi I Gede Jaya Putra untuk melahirkan karya seni rupa berjudul Transformation. I Gede Jaya Putra sebagai mahasiswa pascasarjana ISI Denpasar menggelar pameran tunggal tugas akhir sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar magister seni pada minat penciptaan Program Pascasarjana ISI Denpasar. Pembukaan pameran berlangsung pada 14 Juni 2013 bertempat di Danes Arts Veranda Denpasar Bali.
Menurut Jaya Putra, transformation diartikan sebagai sebuah perubahan tentang prilaku dan pola pikir manusia saat ini. Bali terkenal dengan pulau yang memiliki unsur religi dan kebudayaan, begitupula dengan masyarakatnya hidup dalam sistem gotong-royong dengan adat-istiadat yang kuat. Namun seiring dengan perkembangan jaman, masuknya modernisasi dalam kehidupan masyarakat Bali membawa perubahan pada pola pikir, prilaku yang mengakibatkan konsumtif gaya hidup masyarakat semakin terbelenggu dengan teknologi. Setiap ruang gerak manusia selalu memanfaatkan teknologi sebagai sarana utama kebutuhan. Hal ini dapat dilihat dari pengggunakan gadget dan kendaraan bermotor. Konsumtif masyarakat akan kendaraan bermotor selalu memadat setiap tahunnya.
Ekspresi terhadap fenomena sosial tersebut diawali dengan treatrikal pengkarya sebagai aktor utama yang awalnya menggunakan pakaian adat Bali. Namun suasana berubah ketika modernisasi yang direpesentasikan oleh pengendara motor mempengaruhi aktor utama untuk larut dalam suasana kekinian. Suara keras motor diiringi dengan proses pergantian baju aktor utama yang kemudian menggunakan baju jas menghantarkan penonton untuk mesuk kedalam gallery.
Didalam gallery penonton terbagi dalam dua zone yaitu zona tradisi yang berisi tentang Bali yang masih asli kemudian zone kedua menampilkan Bali yang sudah terhegemoni unsur modernisasi. Beberapa karya dipamerkan diantaranya lukisan mobil, modifikasi motor, serta patung futuristik.
by admin | Jul 1, 2013 | Berita
Rektor ISI Denpasar mengalungkan tanda peserta kepada Paul Trinidad sebagai pimpinan rombongan dari UWA
Kiriman: Nyoman Dewi Pebryani, S.T., M.A (Dosen PS. Desain Fashion).
Denpasar- Kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan atas dasar Memorandum of Understanding (MoU) antara University of Western Australia (UWA) dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berupa pertukaran kebudayaan kali ini berlangsung untuk yang ketiga kalinya. 17 Mahasiswa dari UWA akan belajar selama 3 minggu di ISI Denpasar, kegiatan yang dimulai dari 24 Juni hingga 12 Juli 2013 dibuka secara resmi oleh Rektor ISI Denpasar, Dr. Arya Sugiharta, S.SKar.,M.Hum, di gedung Natya Mandala ISI Denpasar. Dalam sambutannya beliau mengucapkan selamat datang kepada rombongan UWA yang akan mengikuti program di ISI Denpasar, beliau juga berharap usai mengikuti kegiatan ini, mahasiswa dari UWA mampu memahami mengenai budaya Bali tidak saja dipermukaan tapi lebih mendalami.
“Kegiatan pertukaran kebudayaan ini telah berlangsung untuk yang ketigakalinya, minat mahasiswa dari UWA untuk mengikuti program ini sangat besar, kami berharap tahun depan bisa diselenggarakan dua kali dalam setahun”, ungkap Prof. Paul Trinidad selaku koordinator ISACFA dari UWA. Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, mengungkapkan bahwa kerjasama ini berlangsung secara kontinyu dah setiap tahunnya berkembang ke arah yang lebih positif, “usai program selama 3 minggu ini akan diselenggarakan pameran hasil karya pada 12 juli yang juga akan mengundang dosen-dosen untuk turut serta dalam pameran’, ungkapnya.
Salah satu kegiatan mahasiswa UWA di ISI Denpasar
Kegiatan yang berlangsung selama 3 minggu terbagi dalam kegiatan di dalam dan di luar kampus. Selama kegiatan tersebut mereka akan mempelajari Bahasa Indonesia, Bali Art and Culture, Photography, Drawing/Painting, Graphic Art, serta site visit. Kunjungan atau site visit terpilih beberapa objek yang terkait dengan budaya dan seni, kemudian dalam waktu 3 hari mereka akan menyelami kehidupan masyaratkat asli Bali sekaligus mempelajari kesenian daerah Sidemen, Karangasem yakni prasi dibawah instruktur seniman asli Prasi dari daerah Sidemen.
Setiap tahunnya kegiatan yang diberi nama ISACFA (International Studio for Arts and Culture FSRD-ALVA) ini berkembang dari tahun-tahun sebelumnya, khusus untuk tahun ini, program ISACFA dilaksanakan dengan mengkolaborasikan 12 mahasiswa ISI Denpasar terlibat dalam seluruh kegiatan ini, sehingga mampu memperluas jaringan persahabatan bersamaan dengan pertukaran kebudayaan dari masing-masing daerahnya.
by admin | Jun 27, 2013 | Berita
Rektor ISI Denpasar, Dr. Arya Sugiharta, S.SKar.,M.Hum,(kiri) berjabat tangan usai menandatangani MoU dengan Rektor Universitas Kristen Petra, Prof. Rolly Intan, M.A.Sc, Dr.Eng.(kanan)
Kiriman: Nyoman Dewi Pebryani, S.T., M.A (Dosen PS. Desain Fashion).
Denpasar- Bertempat di Ruang Sidang Rektorat Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, pada hari rabu (27/6), Rektor ISI Denpasar, Dr. Arya Sugiharta, S.SKar.,M.Hum, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Kristen Petra Surabaya. Penandatanganan kali ini merupakan perpanjangan MoU yang ketiga kalinya antara Universitas Kristen Petra dengan ISI Denpasar.
Rektor ISI Denpasar mengungkapkan dengan diperpanjangnya MoU hingga ketiga kalinya berarti kerjasama yang terjadi selama ini sangat baik dan bermanfaat, sehingga beliau berharap kedepannya jaringan kerjasama ini diperluas hingga seluruh program studi yang ada di ISI Denpasar. Bagai Gayung bersambut, Rektor Universitas Kristen Petra mengungkapkan hal senada dan berharap agar kerjasama ini dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun, “karena Bali merupakan pusatnya Seni serta merupakan daerah yang representative dalam perkembangan desain sejak dahulu”, ungkap Rektor Universitas Kristen Petra, Prof. Rolly Intan, M.A.Sc, Dr.Eng.
Dekan Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Adrian Dektisa H S.Sn.,M.Si yang turut mendampingi Rektor Universitas Kristen Petra sangat antusias dan berharap implementasi dari MoU ini tidak sebatas pertukaran dosen sebagaimana yang telah berlangsung sebelumnya tapi juga berkembang kepada kegiatan lainnya. Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dra. Ni Made Rinu, M.Si yang turut hadir dalam acara penandatanganan MoU ini mengucapkan terimakasih kepada Universitas Kristen Petra atas kepercayaannya kepada ISI Denpasar dan berharap seluruh implementasi kegiatan yang berlangsung kedepannya mampu merangkul seluruh Program Studi yang ada di ISI Denpasar.
Kemudian di tempat terpisah KaProdi Desain Interior, Drs. Cok Rai Padmanaba, M.Erg, mengungkapkan bahwa Penandatangan MoU ini akan memberikan dampak positif bagi keduabelah pihak, salah satunya peningkatan nilai akreditasi. Kunjungan singkat Rektor Universitas Kristen Petra yang didampingi oleh Dekan Fakultas Seni dan Desain merupakan sebuah tanda bahwa MoU yang telah berlangsung sebelumnya dipandang berhasil dan membawa dampak positif.
Beberapa pejabat struktural ISI Denpasar turut hadir dalam penandatanganan MoU
Usai menandatangani MoU, acara ramah tamah berlanjut dengan beberapa pejabat struktural ISI Denpasar yang turut hadir dalam kesempatan ini, yakni Dekan dari Fakultas Seni Pertunjukan beserta PD, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain beserta PD, Kepala Biro BAAKK, Ketua LP2M, Ketua Jurusan Desain, Sekretasi Jurusan, KaProdi Desain Interior dan KaProdi Desain Komunikasi Visual.
by admin | Jun 11, 2013 | Berita
Kiriman: Nyoman Dewi Pebryani, S.T., M.A (Dosen PS. Desain Interior).
Denpasar- Bertempat di Gedung Latta Mahosadi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, selasa (11/6), Rektor ISI Denpasar yang diwakili oleh Pembantu Rektor I ISI Denpasar membuka recara resmi acara Pelatihan Teori dan Teknis Kekriyaan Guru-guru SMA/SMK kabupaten Tabanan, Gianyar, dan Badung. Acara yang digelar selama tiga hari (11-13 juni) ini mengundang narasumber Dr. Ni Luh Sustiawati, S.Pd.,M.Pd dari ISI Denpasar dan Drs. I Ketut Supir, M.Hum dari Undiksa (Universitas Pendidikan Ganesha) Singaraja. Sejumlah 21 guru yang berasal dari perwakilan 7 SMA/SMK di tiga kabupaten, yakni Badung, Gianyar, dan Tabanan, menjadi peserta dalam acara Pelatihan ini.
Ketua Jurusan Kriya Seni, Drs. I Ketut Muka, M.Si, dalam laporannya mengungkapkan bahwa acara pelatihan teori dan teknis ini juga merupakan salah satu usaha sosialisasi Program Studi Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar. Hal senada juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, beliau mengungkapkan bahwa Kriya Seni sebagai sebuah unsur seni yang sangat penting dan tetap bertahan hingga saat ini, dibutuhkan usaha-usaha untuk mensinergikan dan mendukung Kriya Seni menjadi yang terdepan, agar mampu menarik peminat calon-calon mahasiswa dari berbagai SMA/SMK yang ada di Bali khususnya maupun di luar Bali.
“Besar harapan agar Pelatihan Teori dan Teknis Kekriyaan mampu memberi wawasan dan pengetahuan baru kepada guru-guru SMA/SMK yang diundang, diharapkan informasi tidak berhenti disitu saja, namun diteruskan kepada anak didik maupun lingkungan sekitar mengenai Jurusan Kriya Seni di ISI Denpasar ini” ungkap Pembantu Rektor I, Drs. I Ketut Murdana, M.Sn sebelum membuka acara.
Seperti diketahui, Kriya Seni sebagai salah satu jurusan di FSRD tidak pernah sepi usaha untuk mensosialisasikan Jurusan Kriya Seni, salah satunya dengan beberapa kali mengadakan pameran di luar kampus yang bertempat di Museum Bali dan Gallery Monkey Forest dalam usaha memperkenalkan kepada masyarakat umum mengenai produk yang dihasilkan.
Tidak berhenti dalam kegiatan itu saja, belum lama ini Jurusan Kriya Seni juga mengadakan Seminar Nasional dengan mendatangkan pakar Kriya untuk memberikan seminar dan pandangan baru mengenai Kriya Seni. Dan saat ini sosialisasi dilakukan dengan mengundang guru-guru SMA/SMK untuk pelatihan teori dan teknis, diharapkan kedepannya usaha-usaha sinergis ini akan memberikan dampak positif perkembangan Kriya Seni di Bali khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
by admin | Jul 14, 2010 | Berita
Denpasar-Setelah menggelar pameran Tugas Akhir yaitu dari hari Senin, 21 sampai 25 Juni 2010 yang dilaksanakan di ‘luar kandang’ yaitu Museum Bali dan Ujian Komprehensif pada tanggal 28 Juni-2 Juli 2010, Sebanyak 41 orang mahasiswa FSRD ISI Denpasar dinyatakan lulus Ujian Akhir. Itu terungkap dalam acara Yudisium FSRD pada hari senin (12/7) di Gedung Lata Mahosadhi (PUSDOK) ISI Denpasar. Tampak hadir dalam acara tersebut Rektor ISI Denpasar bersama Jajarannya, Dekan FSRD, Dekan FSP, pejabat struktural, dosen dan mahasiswa.
Empat puluh satu mahasiswa peserta Yudisium terdiri dari Jurusan Seni Rupa Murni sebanyak 7 orang, Jurusan Kriya 3 orang, Desain Interior 6 orang, Desain Komunikasi Visual (DKV) 20 orang, serta Prodi Fotografi 5 orang. Menurut Ketua Panitia Acara sekaligus PD 1 FSRD Drs. Olih Sulihat Karso, MSn, hasil Ujian Akhir yang diperoleh oleh mahasiswa peserta Yudisium ini rata-rata sangat memuaskan. Terbukti nilai yang paling rendah adalah 71,20 dan tertinggi adalah 91,55, semoga ini mencerminkan kualitas pendidikan yang diterima selama mereka di bangku kuliah dan akan dijadikan acuan lembaga untuk meningkatkannya kedepannya nanti. Pada kesempata tersebut juga diumumkan 5 besar peraih IPK tertinggi untuk semester genap 2010 yaitu Ramanda Dimas Surya Dinata (Fotografi) 3,58, I Dewa Gede Purnama Yasa (Fotografi) 3,58, I Made Dwi Lestariyasa (Fotografi) 3,49. I Gede Putu Bayu Sanjaya (Desain Interior) 3,44, I Wayan Tagel Agustina (SRM/Patung) 3,44, Agung Wijaya (Fotografi) 3,40, I Gede Ketut Sutrawan (Desain Interior) 3,38.
Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi menyatakan bangga atas capaian yang diraih oleh mahasiswa peserta Yudisium dan mengharapkan agar mahasiswa terus mempertahankan kredibilitas dan profesionalitasnya ketika akan terjun di dunia kerja setelah lulus nanti. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya atas prestasi yang telah dicapai oleh mahasiswa khususnya peserta yudisium dan berpesan bahwa ujian sesungguhnya adalah bagaimana pembuktian kredibilitas keilmuan kita di masyarakat. Di dunia kerja yang sesungguhnya sangat dibutuhkan insan-insan yang kreatif, etos kerja tinggi dan mau mengambangkan jaringan kerja atau networking yang intensif, tentu output yang secara akademis berkualitas sangat diharapkan ikut mengembangkan industri kreatif yang sedang digalakkan pemerintah saat ini. Bagi lembaga ini merupakan dasar pijakan untuk menyusun rancangan program pendidikan dan pengembangan lembaga ke depannya.