by admin | Jun 27, 2013 | Berita
Rektor ISI Denpasar, Dr. Arya Sugiharta, S.SKar.,M.Hum,(kiri) berjabat tangan usai menandatangani MoU dengan Rektor Universitas Kristen Petra, Prof. Rolly Intan, M.A.Sc, Dr.Eng.(kanan)
Kiriman: Nyoman Dewi Pebryani, S.T., M.A (Dosen PS. Desain Fashion).
Denpasar- Bertempat di Ruang Sidang Rektorat Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, pada hari rabu (27/6), Rektor ISI Denpasar, Dr. Arya Sugiharta, S.SKar.,M.Hum, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Kristen Petra Surabaya. Penandatanganan kali ini merupakan perpanjangan MoU yang ketiga kalinya antara Universitas Kristen Petra dengan ISI Denpasar.
Rektor ISI Denpasar mengungkapkan dengan diperpanjangnya MoU hingga ketiga kalinya berarti kerjasama yang terjadi selama ini sangat baik dan bermanfaat, sehingga beliau berharap kedepannya jaringan kerjasama ini diperluas hingga seluruh program studi yang ada di ISI Denpasar. Bagai Gayung bersambut, Rektor Universitas Kristen Petra mengungkapkan hal senada dan berharap agar kerjasama ini dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun, “karena Bali merupakan pusatnya Seni serta merupakan daerah yang representative dalam perkembangan desain sejak dahulu”, ungkap Rektor Universitas Kristen Petra, Prof. Rolly Intan, M.A.Sc, Dr.Eng.
Dekan Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Adrian Dektisa H S.Sn.,M.Si yang turut mendampingi Rektor Universitas Kristen Petra sangat antusias dan berharap implementasi dari MoU ini tidak sebatas pertukaran dosen sebagaimana yang telah berlangsung sebelumnya tapi juga berkembang kepada kegiatan lainnya. Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dra. Ni Made Rinu, M.Si yang turut hadir dalam acara penandatanganan MoU ini mengucapkan terimakasih kepada Universitas Kristen Petra atas kepercayaannya kepada ISI Denpasar dan berharap seluruh implementasi kegiatan yang berlangsung kedepannya mampu merangkul seluruh Program Studi yang ada di ISI Denpasar.
Kemudian di tempat terpisah KaProdi Desain Interior, Drs. Cok Rai Padmanaba, M.Erg, mengungkapkan bahwa Penandatangan MoU ini akan memberikan dampak positif bagi keduabelah pihak, salah satunya peningkatan nilai akreditasi. Kunjungan singkat Rektor Universitas Kristen Petra yang didampingi oleh Dekan Fakultas Seni dan Desain merupakan sebuah tanda bahwa MoU yang telah berlangsung sebelumnya dipandang berhasil dan membawa dampak positif.
Beberapa pejabat struktural ISI Denpasar turut hadir dalam penandatanganan MoU
Usai menandatangani MoU, acara ramah tamah berlanjut dengan beberapa pejabat struktural ISI Denpasar yang turut hadir dalam kesempatan ini, yakni Dekan dari Fakultas Seni Pertunjukan beserta PD, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain beserta PD, Kepala Biro BAAKK, Ketua LP2M, Ketua Jurusan Desain, Sekretasi Jurusan, KaProdi Desain Interior dan KaProdi Desain Komunikasi Visual.
by admin | Jun 14, 2013 | Berita
Rektor ISI Denpasar beserta jajarannya foto bersama dengan pimpinan rombongan Papua, Kasdam XVII/Cendrawasih, Brigjen TNI I Made Agra Sudiantara.
Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A (Dosen PS. Desain Fashion).
Denpasar– Pada tanggal 12 Juni sekitar seratus orang yang tergabung dalam Kelompok Kesenian Papua berkunjung ke Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang diterima langsung oleh Rektor ISI Denpasar beserta jajarannya di Gedung Lila Sanggraha. Kedatangan mereka yang dipimpin langsung oleh Kasdam XVII/Cendrawasih, Brigjen TNI I Made Agra Sudiantara, bertujuan untuk turut memeriahkan Pawai Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXV pada hari sabtu (15/6) yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia.
Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar.,M.Hum, menyambut hangat kedatangan rombongan dari Papua, karena keikutsertaan Papua dalam pembukaan PKB merupakan realisasi jalinan kerjasama ISI Denpasar dengan pemerintah Papua dalam pembentukan ISBI sejak tahun 2012. Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA, sebagai penasehat dalam rombongan tersebut mengungkapkan ini merupakan kesempatan baik bagi Papua untuk menunjukkan eksistensi seni dan budaya Papua yang adiluhung.
Usai menikmati santap siang, rombongan delegasi Papua diundang menuju Gedung Citta Kelangen, tepatnya di areal Pasca Sarjana ISI Denpasar untuk menyaksikan Respon Karya oleh Dosen, Alumni, serta Mahasiswa Pascasarjana ISI Denpasar. Karya yang berjudul ‘Pula Kerti’ oleh I Wayan Sujana, S.Sn.,M.Sn direspon oleh beberapa seniman yang juga merupakan Alumni dan mahasiswa ISI Denpasar, yakni, Nyoman Sani, Nyoman Jana, Sugiantara, Dayu Arya, dan Agus Teja Sentosa.
Diluar dugaan, secara spontan rombongan Papua juga turut merespon karya tersebut dengan menggunakan aneka alat musik tradisional Papua. Pak Kasdam yang menjadi pemimpin delegasi mengungkapkan, seni mampu mempersatukan perbedaan dan mengubah dunia menjadi harmoni serta damai.
Sebelum meninggalkan kampus ISI Denpasar, delegasi Papua mengundang seluruh yang hadir larut dalam musik dan tari-tarian yang dibawakan oleh seniman Papua. Keceriaan dan kegembiraan pengunjung dalam alunan musik dan nyanyian serta tari-tarian membawa pengalaman tersendiri tentang budaya Papua yang tidak gampang ditemukan selain itu juga meninggalkan impresi yang mendalam bagi civitas akademika ISI Denpasar.
by admin | Oct 28, 2009 | Berita
(Denpasar-Humasisi) Sebagai langkah kongrit untuk mewujudkan visi ISI Denpasar go internasional serta menuju world class university, pada bulan Februari 2010 ISI Denpasar akan bertolak ke Denmark guna memenuhi undangan dari Det Kgl. Danske Musik konservatorium/ The Royal Danish Academy of Music dan Central Conservatory of Music in Beijing untuk mengikuti konser kolaborasi, dengan biaya yang ditanggung oleh pihak Denmark. Kegiatan ini terealisasi berkat kedatangan dua professor yaitu Det Kgl. Danske Musikkonservatorium/The Royal Danish Academy of Music Prof. Gert Mortensen dan Ms. Jia Jia Qiao dari Central Conservatory of Music in Beijing ke ISI Denpasar pada bulan Juli lalu. Prof. Gert akan memboyong 24 penabuh gamelan dan penari dari ISI Denpasar untuk suatu pagelaran konser besar di Denmark. Ini merupakan salah satu usaha untuk melebarkan networking ISI Denpasar di dunia internasional dan sekaligus bukti pengakuan Dunia internasional atas kemampuan ISI Denpasar dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian Bali.
Setelah ke Denmark, pengembangan jejaring juga akan dilanjutkan ke Swedia. Hal tersebut terkait dengan kunjungan delegasi dari Linkoping University Swedia yang diwakili Kenneth Bringzenke serta David Eklof ke ISI Denpasar tadi pagi (26 Oktober 2009). Kedatangan para dosen ini diterima oleh Rektor ISI Denpasar yang didampingi oleh Pembantu Rektor IV ISI Denpasar. Kunjungan mereka guna menjajaki bentuk kerjasama yang bisa diwujudkan antara ISI Denpasar dengan Linkoping University. Dari kunjungan singkat pihak Linkoping University berencana mengundang ISI Denpasar untuk mengadakan kunjungan balasan ke Linkoping University Swedia, mengingat Universitas ini memiliki Arts and Science Faculty, dengan program studi diantaranya media and design, interior, Mechine Design yang sangat relevan dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain yang dimiliki ISI Denpasar. Sehingga berbagai bentuk kolaborasi di bidang Seni Rupa dan Desain sangat memungkinkan untuk diwujudkan.
Sementara Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A mengungkapkan jalinan kerjasama ini selain sebagai peningkatan jejaring ISI Denpasar, juga sarana yang tepat untuk mempromosikan fakultas yang dimiliki ISI Denpasar. Keberangkatan ISI Denpasar pada bulan Februari 2009 ke Denmark dan Swedia adalah bentuk realiasi kerjasama luar negeri yang telah dirintis ISI Denpasar. Ada dua misi yang akan dilakukan yaitu pementasan kolaborasi seni di Denmark sebagai bentuk promosi Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar serta kunjungan balasan ke Linkoping University untuk mempromosikan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar. Hal ini penting karena kunci keberhasilan mewujudkan kampus dengan visi go internasional adalah jejaring yang dimiki di luar negeri. Lewat net working yang dimiliki ISI Denpasar diharapkan mampu menjadikan seni budaya sebagai perekat bangsa dan meningkatkan daya saing bangsa serta mengangkat citra Indonesia di dunia internasional. Meningkatkan daya saing bangsa itu adalah lewat peningkatan kualitas, yaitu bagaimana Perguruan Tinggi Seni tersebut mampu berbasis lokal dengan kualitas bertaraf internasional. Jika hal tersebut sudah tercapai niscaya kita akan mampu meningkatkan citra positif bangsa Indonesia dimata Internasional.
by admin | Oct 20, 2009 | Berita
(Thailand-Humasisi) Satu trobosan yang dilakukan DIKTI untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta menuju world class university adalah menyelenggarakan kerjasama dalam “Student Mobility and Credit Transfer Programme in Indonesia-Malaysia-Thailand” yaitu program transfer kredit mahasiswa yang direncanakan akan direalisasikan pada tahun 2010. Program ini telah disepakati oleh tiga Negara yaitu Malaysia, Indonesia dan Thailand (MIT). Kesepakatan tiga Negara dalam transfer kredit meliputi bidang perkebunan, bahasa dan budaya, perhotelan dan pariwisata, bisnis internasional, dan ilmu teknologi pangan. Kerjasama ketiga Negara, dilakukan dalam bentuk pertukaran mahasiswa untuk studi pada ketiga Negara tersebut dan diakui kredit semesternya, dengan biaya tuitition fee ditanggung oleh masing-masing perguruan tinggi penerima, sedangkan biaya perjalanan p.p dan biaya hidup ditanggung oleh pemerintah masing-masing Negara pengirim.
Sementara ISI Denpasar yang memiliki visi untuk ‘go internasional’, telah membuktikan keberhasilannya mewujudkan visinya lewat ditetapkannya ISI Denpasar sebagai salah satu dari 8 perguruan tinggi yang lolos untuk mengikuti program “Student Mobility and Credit Transfer Programme in Indonesia-Malaysia-Thailand”, sesuai dengan surat Dikti Nomor : 3334/D2.1/2009 7 Oktober 2009. Program Transfer Kredit dilalui dengan kompetisi lewat pengiriman proposal yang telah direview secara administrative, dan dipresentasikan digadapan Dir. Akademik Dikti, Dr. Illah Sailah, sehingga ISI Denpasar dapat lolos dengan urutan nomor satu dalam program kredit transfer untuk tahun 2010. Guna merealisasikan program tersebut dilaksakankanlah “The 2nd Meeting on Student Mobility and Credit Transfer Programme in Indonesia-Malaysia-Thailand”, yang diikuti oleh Perguruan Tinggi yang lolos kompetisi dari tiga negara, dan dihadiri SEAMEO RIHED Director, Prof. Dr. Supachai Yavaprabhas, serta Executive Director UMAP, Asst. Prof. Voravan Limtong, bertempat di Thailand. Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa program transfer kredit ini akan terealisasi pada bulan Maret tahun 2010. Masing-masing negara akan mengirimkan 50 mahasiswanya yang terbagi di dua negera. Contohnya Indonesia akan mengirimkan 50 mahasiswa yang tersebar di Malaysia 25 mahasiswa dan di Thailand 25 mahasiswa. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, yang diberi kehormatan memimpin sidang menyampaikan bahwa ISI Denpasar siap mengirimkan sekitar 10 mahasiswanya untuk mengikuti program yang merupakan a pilot project ini, dengan alokasi 4 mahasiswa di PT Malaysia dan 6 di PT Thailand. Tentunya para mahasiswa dengan prasyarat lulus test Bahasa Inggris, serta merupakan mahasiswa unggulan semester tiga keatas. Bahkan untuk mendukung program pemerintah meningkatkan daya saing bangsa dalam Asian Community, Prof. Rai pun mengusulkan untuk membuka program seni pertunjukan Asia Tenggara dengan berpusat di Indonesia, dan ISI Denpasar siap membuka program etnomusikologi dengan musik yang berasal Asia Tenggara.
Prof. Rai menambahkan tujuan program transfer kredit adalah diakuinya system pembelajaran yang ditawarkan oleh perguruan tinggi di Indonesia dalam wujud pengakuan kredit oleh perguruan tinggi di Negara lain. Terciptanya citra baik dari masyarakat terhadap perguruan tinggi karena adanya pengakuan dari perguruan tinggi asing. Terdorongnya iklim akademik yang lebih berkembang dan bermutu karena adanya pertukaran budaya belajar dari mahasiswa yang berkesempatan mengikuti pendidikan di perguruan tinggi negara masing-masing. Diperolehnya nilai tambah wawasan internasional dan pengakuan dengan adanya kredit yang diberikan oleh perguruan tinggi asing. Bertambahnya pengalaman belajar, wawasan mahasiswa masing-masing negara dalam mengenal lebih dekat kultur kehidupan masyarakat maupun kultur pendidikan masing-masing negara, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pola pikir masing-masing.
by admin | Oct 10, 2009 | Berita
(Jakarta-Humasisi)Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni se-Indonesia (BKS-PTSI) adalah wadah interaksi, forum komunikasi dan konsultasi, mempererat hubungan dan networking, sarana aspirasi bersama serta penunjang peningkatan kualitas kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi dari tujuh Perguruan Tinggi Seni (ISI Yogyakarta, IKJ, ISI Denpasar, STSI Padangpanjang, ISI Surakarta, STSI Bandung, dan STKW Surabaya). Selama satu dasawarsa forum ini berdiri, telah banyak melahirkan ide dan konsep guna memajukan Perguruan Tinggi Seni se Indonesia.
Kegiatan Festival Kesenian Indonesia (FKI) ke-6 yang akan berlangsung di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini, bertaraf internasional setelah kesuksesan pada FKI ke -5 yang diselenggarakan di ISI Denpasar pada tahun 2007, yang untuk pertama kalinya digelar dengan taraf internasional. FKI ke-6 ditutup dengan acara kolaborasi tari kontemporer dan ansambel serta kolaborasi seni music kontemporer dan animasi antara dosen-dosen California Institute of Art dengan dosen dan mahasiswa BKS-PTS, termasuk keterlibatan 3 dosen dan mahasiswa dari ISI Denpasar, yaitu I Made Sariana, S.Sn., M.Sn, (dosen), I Dewa Agung Witara S (mahasiswa) dan Putu Arya Janottama (mahasiswa). Disela-sela acara tersebut ada satu momentum penting terjadi saat pelaksanaan FKI ke-6 yaitu terpilihnya Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S.,M.A sebagai ketua Badan Kerja Sama – Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTS) se-Indonesia. Serah terima jabatan dari Prof. Sardono W. Kusuma (mantan Rektor IKJ) kepada Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A berlangsung di Gedung Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, pada tanggal 8 Oktober 2009.
Prof. Rai yang ditemui disela-sela acara menyampaikan kesiapannya mengemban tugas sebagai Ketua BKS-PTSI dengan sebaik-baiknya. Pihaknya kedepan sudah memiliki visi misi yang jelas yaitu bagaimana seni budaya bisa sebagai perekat bangsa dan meningkatkan daya saing bangsa serta mengangkat citra Indonesia di dunia internasional. Prof. Rai menambahkan meningkatkan daya saing bangsa itu adalah lewat peningkatan kualitas, yaitu bagaimana Perguruan Tinggi Seni tersebut mampu berbasis local dengan kualitas bertaraf internasional. Hal ini penting, bahwa walaupun kita memiliki visi internasional, namun kita harus tetap mempertahankan local genius, local wisdom yang telah diwariskan sejak dulu. Jika hal tersebut sudah tercapai niscaya kita akan mampu meningkatkan citra positif bangsa Indonesia dimata Internasional. Berlandaskan visi tersebut Prof. Rai akan lebih menjabarkan program-program kegiatannya, salah satu programnya adalah memberikan pelajaran seni nusantara sejak dini. Hal ini penting karena jika kita dari awal sudah mengenalkan berbagai seni dan budaya nusantara kepada generasi penerus, maka niscaya akan melahirkan apresiasi, tumbuh kecintaan dan keharmonisan. “Sehingga ada anggapan bahwa perbedaan itu adalah indah bukan sekedar wacana” tegas Prof. Rai.