by admin | Apr 20, 2009 | Berita
I Nyoman Kariasa, SSn dosen ISI Denpasar yang sedang tugas mengajar ke Perancis
Denpasar. Institut Seni Indonesia Denpasar sebagai lembaga pendidikan seni terus berupaya membenahi diri dengan perbaikan diberbagai bidang termasuk meningkatkan kualifikasi diri dengan berbagai kegiatan baik bertarat nasional hingga internasional. Tentunya Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang menjadi nyawa dalam Perguruan Tinggi tetap dijalankan sesuai dengan yang telah digariskan oleh Depdiknas. Dalam bidang penelitian para dosen ISI Denpasar tengah disibukkan dengan konfrensi internasional tentang budaya yaitu “The 3rd south and southeast asia association for the study of culture and religion (SSEASR) conference” yang bekerjasama dengan UNHI. Rencannya kegiatan tersebut akan berlangsung pada 3-6 Juni 2009 dan akan dihadiri para penyaji dari 58 Negara di Dunia. Untuk Tema yang akan diangkat dalam seminar tersebut adalah “Waters in Southband SouthEast Asia : Interaction of Culture and Religion”. Dalam ajang internasional tersebut para dosen, staf bahkan mahasiswa akan ikut terlibat, baik sebagai panitia, peserta seminar maupun penyaji saat seminat internasional berlangsung. Selain para dosen diberikan peluang untuk dapat memberikan sumbangsihnya sebagi penyaji di SSEASR cenference tersebut, dosen ISI denpasar juga mengikuti berbagai penelitian stategis untuk dipusat maupun penelitian dilingkungan kampus serta penelitian sebagai pemenang berbagai hibah. Bahkan untuk menggodok penelitian tersebut ISI Denpasar melibatkan tim penilai dari Universitas Udayana serta Universitas Pendidikan Ganesa (UNDIKSHA) yang sudah memiliki sertifikat sebagai penilai penelitian.
Sementara dalam bidang pendidikan, para mahasiswa dan Dosen ISI Denpasar juga disibukkan dengan persiapan mengghadapi ujian akhir mahasiswa baik dalam penciptaan maupun pengkajian di dua fakultas, yaitu Fakultas seni pertunjukan dan fakultas seni rupa dan desain. Kampus mulai terlihat hiruk pikuk dalam hal persiapan Tugas Akhir, karena TA di ISI Denpasar paling beda. Dimana masyarakat umum diijinkan untuk menilai dalam hal ini melihat proses Ujian Akhir itu sendiri. Dalam hal kurikulum pendidikan bagi mahasiswa asing juga lebih ditingkatkan, terutama dibidang metode pengajaran yang profesional, insfrastuktur dan tenaga pengajar dengan kapabilitas bahasa yang memadai. Apalagi ISI Depasar telah membuka program s1 International, jadi tuntutan ke arah world class university menjadi semakin realistis. Sementara dalam bidang pengabdian masyarakat, selain melakukan ngayah di Besakih dan Ulun Danu Batur, ISI denpasar juga berencana melakukan ngayah ke Pura dalem Giangkong Cakranegara, Mataram NTB, pada tanggal 24 April 2009 bertepatan denngan Odalan dipura setempat. ISI Denpasar akan mempersembahkan tari dan tabuh wali serta hiburan (bali-balihan). Untuk persembahan tari wali isi denpasar akan menampilakan tari rejang, baris, topeng yang nantinya akan diiringi oleh sekaa tabuh wanita isi denpasar yaitu Asti pertiwi. Sementara untuk persembahan hiburan, isi denpasar akan menampilkan pentas tari selat segara, jauk manis, satya brasta, oleg tamulilingan serta truna jaya yang diiringi oleh sekaa tabuh dari ISI denpasar. Menurut PR IV ISI Denpasar I Wayan Suweca, SSKar, M. Mus rombongan yang berangkat adalah 73 orang yang terdiri dari 22 orang mahasiswa dan sisanya dosen serta staf isi denpasar.
Selain itu bentuk pengabdian isi telah mengirimkan salah satu dosennya ke Paris-Perancis guna meningkatkan pengenalan masyarakat Perancis terhadap budaya Indonesia khususnya dalam hal gamelan Bali. ISI Denpasar diwakili oleh 2 orang yaitu I Nyoman Kariasa, SSn seorang dosen dari Jurusan karawitan dan Ida Bagus Gede Surya Peradantha seorang mahasiswa dari jurusan tari. Program ini akan berlangsung selama 6 bulan dari bulan Maret sampai Balan Agustus 2009. Sementara itu bukti mahasiswa ISI Denpasar dapat bersaing dengan mahasiswa lainnya di Indonesia adalah prestasi yang telah ditorehkan salah satu mahasiswa Prodi DKV ISI denpasar atas nama Ketut Adhi Apriana, yang mendapat juara III dalam lomba desain logo ulang tahun 60 tahun Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Begitulah ISI Denpasar Kampus yang bernafaskan seni Bali yang tidak lelah-lelahnya beraktivitas demi kelestarian Seni dan Budaya Bali.
Humas ISI Denpasar melaporkan…
by admin | Apr 20, 2009 | Berita
Bangli(humasisi).Bertepatan dengan diselenggarakannya upacara Panca Bali Krama di Pura Agung Besakih dan Upacara Ngusaba Kedasa di Pura Batur, ISI Denpasar sebagai Institusi Seni di Bali merasa terpanggil untuk ikut berpartisipasi pada kedua upacara yang termasuk besar tersebut. Terbukti pada hari Rabu, tanggal 15 April 2009 sekitar 200 mahasiswa Fakultas Seni pertunjukan dari semua angkatan dan 100 dosen berangkat ke Pura Ulun Danu Batur untuk “ngayah”. Tari Rejang, Baris Gede, Tabuh Gong Gede 2 barung, Asti Pertiwi (Sekaa gong wanita ISI Denpasar), Tari Selat Segara, Jauk Manis, Margapati (dimana mahasiswa asing yang ikut menari 4 orang), Legong Kuntul, Oleg Tamulilingan dan Satya Brasta.Ini merupakan lanjutan dari acara ngayah yang dilaksanakan di Pura Besakih pada hari Selasa tanggal 7 April yang lalu. Pada saat tersebut ISI Denpasar memberangkatkan sekitar 300 orang dalam 7 bus yang terdiri dari mahasiswa dan dosen. Partisipasi ISI Denpasar berupa penampilan tabuh Gong Gede, tabuh Lelambatan, Penampilan Tari Rejang, Tari Baris, Topeng, Wayang lemah yang dibawakan oleh dalang cilik I Dewa Ketut Wicaksanditha dan Semar Pegulingan. Uniknya dalam acara ngayah tersebut adalah diikutsertakannya beberapa mahasiswa asing program Dharmasiswa Pemerintah Republik Indonesia. Pada kesempatan tersebut ikut menarikan Tari Rejang sebanyak 14 orang (Pura Besakih) dan Tari Margapati (Pura Ulun Danu Batur) sebanyak 4 orang yang berasal dari negara Inggris, Meksiko, Jepang, Polandia, Kanada dan Rep. Ceko. Salah satu penari “asing” yang dapat ditemui yaitu Sarka Bartuskova asal Republik Ceko, Ia sangat bahagia dapat kesempatan untuk menari apalagi di pura terbesar di Bali dan upacara lima tahunan sekali, sungguh suatu kenangan seumur hidup baginya. Lain lagi dengan Tashiro Cie mahasiswa asing asal Jepang yang sebelum keberangkatan mengalami tabrakan sepeda motornya, namun dengan semangat yang tinggi dapat melanjutkan acara “ngayah”nya meskipun dengan terpincang-pincang.
Menurut Pembantu Rektor IV di bidang kerjasama I Wayan Suweca, SS.Kar, M.Mus yang sekaligus bertindak sebagai ketua panitia acara ngayah ini mengungkapkan bahwa ISI Denpasar sebagai Institusi seni di Bali semaksimal mungkin akan ikut meramaikan atau ngayah di segala event di Bali. Apalagi sekarang terdapat suatu upacara besar yaitu Panca Bali Krama di Pura terbesar di Bali, tentu ISI Denpasar merasa terpanggil untuk ikut menyumbangkan kemampuannya yaitu dalam hal seni. Mengenai keberangkatan yang mencapai 300 orang Suweca menjelaskan, itu menunjukkan antusiasme teman-teman dosen dan pegawai ISI Denpasar sulit dibendung untuk ngayah. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA yang berkesempatan pada saat itu, menyambut gembira dan tak lupa mengucapkan syukur atas kegiatan ngayah ini. Ini merupakan pengabdian tanpa pamrih yang tulus ikhlas untuk “nunas ica” kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apalagi ISI Denpasar yang notabene salah satu institusi pencetak seniman, jadi kegiatan ngayah sudah menjadi suatu nafas dalam proses berkesenian di Bali. Ngayah disini mempunyai arti selain untuk mengabdikan ilmu kesenian yang telah didapatkan pada bangku kuliah juga terdapat juga filosofi “kesenian yang berasal dari Tuhan akan dikembalikan lagi ke Tuhan”. Disinggung mengenai penampilan mahasiswa asing Prof. Rai menyatakan bangga dan gembira. Ini merupakan salah satu program untuk mengaplikasikan apa yang telah didapatkan di kampus dan dipraktekkan pada event yang sesungguhnya. Kebetulan tengah dilangsungkannya upacara Panca Bali Krama jadi mahasiswa asing bisa langsung praktek tarian yang dipelajarinya di kampus dalam upacara yang nyata. Mengenai jumlah peserta ngayah yang relatif besar(sampai 300 orang), prof. Rai menyatakan rasa gembira karena begitu antusiasnya dosen, pegawai dan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ini. Terbukti yang sebelumnya dijatahkan 65 namun yang bersedia hadir mencapai 300 orang. Apresiasi masyarakat juga cukup hangat mengenai kegiatan ngayah ini terbukti pas acara di Pura Batur, Jero Gede Kelihan sampai-sampai mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, bukti masyarakat dan panitia karya sangat mengapresiasi atas kegiatan ngayah ini.
Humas ISI Denpasar melaporkan……
by admin | Mar 15, 2009 | Berita
Denpasar– Bertepatan dengan akan diadakannya Upacara Panca Bali Krama dan Bhatara Turun Kabeh yang diadakan akhir bulan Maret dan April ini di Besakih, ISI Denpasar merasa terpanggil untuk ikut memberikan sumbangsih dalam bentuk “ngayah”. Tentunya ngayah disini disesuaikan dengan kemampuan dari civitas akademika ISI Denpasar. Contohnya mahasiswa karawitan ISI Denpasar yang ikut berpartisipasi dalam persiapan upacara tersebut dengan jalan membersihkan dan “manggur” atau melaras nada gamelan gong gede yang ada di Pura Besakih. Tujuannya tentu agar pada saat upacara nanti gamelan yang merupakan salah satu instrumen upacara dapat berfungsi dengan maksimal. Para mahasiswa yang didampingi oleh Pj. Rektor ISI Denpasar, Pj. Pembantu Rektor dan para dosen, tampak antusias dan responsif mengikuti setiap program kegiatan yang diselenggarakan Jurusan Karawitan ISI Denpasar. Acara ini dibimbing oleh para dosen Karawitan pimpinan I Made Kartawan, SSn, M.Si dan Pande Gede Mustika, S.SKar, M.Si yang juga pengampu mata kuliah Organologi dan Akustika.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat serta pengajaran kepada mahasiswa untuk dapat secara langsung mengaplikasikan ilmu tentang Organologi dan Akustika. Menurut Pj. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S.,M.A, adanya kegiatan melaras gamelan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat bahwa Jurusan Karawitan ISI Denpasar tidak hanya mampu dalam menabuh gamelan tapi juga mampu melaras gamelan. Kedepan tidak hanya Gamelan Gong Gede saja yang dilaras, tapi juga berencana untuk melaras Gamelan Semarpagulingan dan melaras barungan gong lainnya kepunyaan Pura Besakih. Selain itu rombongan juga melaksanakan persembahyangan bersama guna “nunas ica” agar seluruh keluarga besar ISI Denpasar diberikan keselamatan. Prof. Rai menambahkan bahwa sumbangsih yang diberikan ISI Denpasar melalui pelarasan gamelan, mungkin terlihat kecil namun menurut Prof. Rai besar kecilnya sumbangan tidak bisa dilihat dari nilai sumbangannya, namun ketulusiklasan dari civitas ISI Denpasar sesuai dengan bidangnya. Selain itu ISI Denpasar diberikan kesempatan untuk “ngayah” dalam bentuk pementasan Lelambatan Klasik Pagongan, Baris Gede, Rejang, Wayang, Topeng dan pementasan tabuh Semar Pagulingan oleh Asti Pertiwi (sekaa tabuh wanita ISI Denpasar) pada tanggal 7 April 2009.
Humas ISI Denpasar melaporkan
by admin | Feb 26, 2009 | Agenda, Berita
Sebanyak 89 orang mahasiswa Program Studi Desain Interior ISI Denpasar berangkat ke Yogyakarta untuk mengikuti TKMDII atau Temu Karya Mahasiswa Desain Interior Indonesia yang untuk tahun ini telah memasuki event yang ke-9. Untuk event TKMDII IX tahun ini ISI Yogyakarta yang menjadi tuan rumahnya dan benteng Vrederburg sebagai lokasi acara ini berlangsung. Itu terungkap pada saat pelepasan Mahasiswa TKMDII IX di gedung FSRD ISI Denpasar, yang dilepas oleh Pembantu Rektor di bidang kemahasiswaan (PR III) Drs. I Made Subrata, Msi, yang dihadiri oleh PR I, Dekan FSRD, para pembantu Dekan, dosen pembimbing, seluruh staf dosen pegawai dan mahasiswa peserta. Gede Sutrawan ketua Panitia TKMDII IX ISI Denpasar yang dihubungi pada saat pelepasan menerangkan jumlah peserta yang berangkat 89 orang yang terdiri dari mahasiswa desain interior angkatan 2002-2008 dan 2 orang dosen pembimbing. Untuk jadwal acara imbuhnya TKMDII berlangsung dari tanggal 25-28 Februari 2009 dan akan dilanjutkan Studi Ekskursi dari tanggal 1-2 maret 2009. Untuk Acara TKMDII rencananya akan diadakan Seminar, pameran karya mahasiswa desain Interior se-Indonesia, creative sharing yang dibawakan oleh Dik Doang, Kongres TKMDII IX dan Mural. Nah untuk studi Ekskursi mahasiswa akan mengunjungi Industri Batik plenton, Badan Museum Keraton Yogyakarta, Keraton Yogyakarta dan ditutup dengan mengunjungi Desain bangunan Green Design di Yogyakarta.
Khusus untuk pelaksanaan TKMDII tahun ini dipililih Tema “Psychological Design” dengan sub tema”Changing Habits”, atau dibahasa sederhanakan menjadi “mengubah perilaku manusia ke arah yang lebih baik”. Tentu tema ini dipilih disesuaikan dengan arah perkembangan desain interior yang mengangkat konsepsi “green design”, melihat ancaman pemanasan global yang mengancam dunia saat ini, jadi green design dengan trinitasnya yaitu recycle(daur ulang), reduce(mengurangi) dan reuse(menggunakan kembali barang bekas) diaplikasikan menjadikan produk-produk interior yang diharapkan mengurangi kuantitas polutan di dunia, sehingga dampak pemanasan global bisa dihindari. TKMDII untuk tahun ini mahasiswa Desain Interior akan membawa karya terbaik mahasiswa baik itu tugas kuliah maupun tugas akhir, dan satu karya baru yang sesuai dengan tema TKMDII tahun ini. Harapannya dengan keikutsertaan ISI Denpasar sekrang merupakan sebagai ajang pembelajaran dan perbandingan karya desain dan pendidikan tingkat nasional antar mahasiswa desain interior se-Indonesia.
Dekan FSRD dalam sambutannya mengharapkan dengan acara ini mahasiswa desain Interior tak hanya bisa berbicara akan tetapi dapat mengetahui teori dan dapat mempraktekannya menjadi karya. Jadi diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas yang tinggi dan menggali identitas diri yang nanti akan ditunjukan hasil karya desainnya yang selain memenuhi standar akademis, juga menunjukan keprofesionalannya sebagai tuntutan stake holder atau konsumen yang membutuhkan jasanya. Rinu menambahkan sebagai civitas akademika kita seharusnya berbuat sesuatu demi kebesaran nama almamater dengan karya yang memperhatikan etika berkesenian dan etika sosial yang mengikat. Juga diharapkan mahasiswa selain menunjukkan krya terbaiknya dan mengikuti acara dengan tertib, juga mencari jaringan kerjasama atau networking, tentu selain menambah koneksi pribadi (mahasiswa) akan juga menambah jaringan kerjasama almamater dalam pendidikan dan wawasan pengetahuan yang berkembang, dan pada akhirnya diharapkan dapat mewujudkan visi ISI Denpasar untuk “go International”.
Pembantu Rektor III Drs. I Made Subrata, Msi yang hadir sebagai wakil rektor dalam pelepasan tersebut menambahkan acara TKMDII ini merupakan acara “warisan” dari sejak di PSSRD Unud dulu, dimana pada awalnya digagas oleh mahasiswa ISI Yogyakarta dan minta dukungan kepada mahasiswa Desain Interior PSSRD Unud untuk membuat acara temu karya mahasiswa ini, akhirnya berjalan sampai sekarang. Bahkan PSSRD Unud dahulu pernah menjadi juara di Univ. Trisakti untuk Karya terbaik se-Indonesia. Nah untuk itu mahasiswa yang berangkat saat ini diharapkan dapat minimal mempertahankan prestasi yang pernah dicapai oleh pendahulunya, dengan menunjukkan karya terbaiknya dan menjaga sikap dan antusiasismenya selama mengikuti acara ini karena berhubungan dengan nama baik almamater. Juga acara ini diharapkan mampu untuk menambah wawasan mahasiswa dengan pendewasaan diri dan keilmuannya yang ditunjukkan dengan kemampuan Soft Skill-nya yang bertambah. Apalagi dunia pendidikan saat sekarang ini sangat mementingkan pendidikan kewirausahaan dalam pendidikan mahasiswa dengan meningkatkan kemampuan soft skillnya sehingga lulusan dapat membangun perusahaan sendiri dan diserap oleh dunia kerja dengan maksimal. Diharapkan dengan keadaan tersebut pengangguran intelektual dapat sehingga angka penggangguran di Indonesia dapat turun.
Acara pelepasan tersebut diadakan di gedung FSRD ISI Denpasar, para peserta mengikutinya dengan khidmat dan antusias. Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang perkembangan desain interior saat ini di Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya, dan mahasiswa sekembalinya dari sana mendapatkan pengetahuan bagaimana membangun kampus dengan tekad untuk menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing.
Humas ISI Denpasar melaporkan