by admin | Jul 6, 2009 | Berita
(Denpasar-Humasisi) Kisruh ISI Denpasar yang sempat mewarnai perjalanan kampus, tidak menghentikan keinginan mahasiswa dan dosen ISI Denpasar untuk terus mengukir prestasi baik nasional maupun internasional. Terbukti 3 orang mahasiswa FSRD ISI Denpasar berhasil mencetak prestasi yang cukup membanggakan. Mereka adalah Ketut Adhi Apriana yang berhasil menggondol juara III Nasional Lomba Logo 60 tahun UGM, Ni Wayan Ari Suardiyanti peraih Grantee Arizona Batch V 2009 beasiswa IELSP dan Ni Made Arini Hanindharputri yang juga meraih Grantee Oregon Batch V beasiswa IESLP. Kedua mahasiswi ini berkesempatan untuk menimba ilmu bahasa Inggris dan kebudayaan di universitas terkenal Amerika Serikat selama 6 bulan. Itu terungkap dalam pertemuan rektor ISI Denpasar dengan 3 mahasiswa FSRD yang berprestasi di Ruang rektor ISI Denpasar senin(6/7). Dalam pertemuan tersebut hadir juga Pj. Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi, Pj. Pembantu Dekan II FSRD Drs. I Made Bendi Yudha, MSn dan Ketua Jurusan Fotografi Arba Wirawan.
Pj. Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi menjelaskan meskipun sempat diwarnai kisruh namun prestasi Fakultas Seni Rupa dan Desain meningkat. Itu terlihat dari hasil yudisium kemaren(4/7) dimana peningkatan secara kuantitas dapat dilihat dari jumlah peserta meningkat, secara kualitas juga terjadi peningkatan dari segi nilai Tugas Akhir yang diraih dan secara umum IP yang diraih juga meningkat secara signifikan. Juga prestasi mahasiswa baik dosen diluar kampus juga cukup meningkat terbukti dengan beberapa mahasiswa dan dosen berhasil menggodol juara nasional dan internasional di bidangnya masing-masing. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira dan berterima kasih atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa dan dosen FSRD. Ke depan semoga dapat lebih ditingkatkan lagi sehingga bisa mewujudkan visi ISI Denpasar untuk “go international” dengan terus membenahi diri dan menambah fasilitas pendidikan agar sesuai dengan standar kampus inetrnasional.
Khusus untuk ketiga mahasiswa FSRD yang berprestasi Prof. Rai meminta agar terus meningkatkan kualitas dirinya lewat ajang kompetisi baik nasional maupun internasional. Rektor tidak henti-hentinya selalu memotivasi dan memfasilitasi mahasiswa atau dosen yang ingin mengembangkan dirinya dengan terus menjalin networking dengan universitas-universitas terbaik dunia, sehingga peluang berkompetisi dan membenahi diri semakin terbuka lebar. Juga prestasi yang diraih oleh ketiga mahasiswa ini diharapkan dapat diikuti oleh mahasiswa yang lain, karena selain membawa prestise pribadi juga memberikan citra positif bagi perkembangan kampus. Faktor kemampuan bahasa inggris yang menjadi momok untuk kemajuan selama ini, akan terus digerus dengan akan diadakannya kursus bahasa inggris bagi mahasiswa, yang biaya operasionalnya akan ditanggung sepenuhnya oleh kampus.
Prof. Rai juga berpesan untuk kedepannya kampus memerlukan dosen yang kreatif dan kompetitif, apalagi ketiga mahasiswa ini memiliki potensi yang besar untuk lebih meningkatkan diri sesuai bidang keilmuannya. Mengingat mahasiswa atau alumni terbaik yang telah memenuhi kualifikasi bisa mengabdikan ilmunya di alamamater, Prof. Rai mengajak mahasiswa untuk dapat meraih hal tersebut. prof. Rai juga berpesan mahsiswa dan dosen yang berprestasi akan dilibatkan dalam kegiatan internasional sehingga dapat membuka wawasan dan pergaulannya dengan masyarakat internasional.
by admin | Jun 26, 2009 | Berita
Arba Wirawan
Dosen yang mantan wartawan foto dan hobi hunting foto, bersama mahasiswanya selalu rajin mengikuti berbagai lomba foto. Bahkan dalam perkuliahan apabila mahasiswanya mengikuti lomba foto saja akan diberikan penambahan nilai apalagi sampai meraih penghargaan dan juara. Menurut Arba Wirawan mahasiswa fotografi yang nantinya menjadi ’fotografer’ harus punya pergaulan luas, yang nantinya seharusnya punya nama atau gaya (style) sendiri. Untuk itu dari mahasiswa mereka harus rajin melatih matanya untuk melihat keindahan disekitarnya untuk menciptakan karya foto yang menarik. Sebelum dapat menciptakan foto seni hendaknya seperti seni lukis (aliran abstrak) mereka harus matang dulu pada aliran realis, lomba foto inilah diperlukan penuangan gaya realis disamping penerjemahan tema dan konsep foto.
Nama hendaknya dibangun sejak dini, ada beberapa jalan untuk memperkenalkan diri pada masyarakat, dari yang paling mudah diantaranya melalui kartu nama, poscard, fb, web, media massa, pameran, yang paling menguntungkan mengikuti lomba foto yang semakin hari hadiah dan penghargaan semakin menarik. Contohnya Garuda Photo Contest 2009 berhadiah 30.000 U$ lomba foto kementrian Pariwisata Indonesia ’Sadar Wisata’ 2009 hadiahnya sampai 70 juta dan banyak lagi lomba foto yang lainnya, tinggal di buka di google atau www.fotografer.net
Baris Dapdap Dance by I Komang Arba Wirawan
Perkuliahan yang dilaksanakan Arba Wirawan, di dalam kelas tugas-tugasnya diarahkan untuk memvisualisasi tema dalam berbagai lomba foto, ”ini merupakan tugas dengan manfaat ganda yang pertama mereka dapat mengerjakan tugas kuliah, dan yang kedua sekalian mereka dapat mengikuti lomba foto, saya kira cukup menarik dan menantang” katanya. Berikut Curriculum Vitae I Komang Arba Wirawan, lahir, di Singaraja 31 Desember 1970, selesai menamatkan pendidikan di Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSRRD) Universitas Udayana mulai bekerja di harian Bali Post (1997-1998). Pindah tugas menjadi wartawan foto di harian Denpost (Kelompok Media Bali Post) tahun (1998-2002), sejak 2003 hingga sekarang mengajar di Program Studi Fotografi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, menamatkan pendidikan magisternya di Pascasarjana Program Studi Kajian Budaya, Universitas Udayana (2006-2008) Pengajar fotografi di FKIC Ubud Bali, (2007-2009) sebagai juri lomba foto harian Denpost (208-2009), Alamat: Jl. Astasura I Gg. Amerta 10 Denpasar Utara (80115). Mobile Phone: 081338738806, Email: [email protected]
Pameran 2009 Pameran Bersama ISI Denpasar ’WATERS’ The 3 rd Conference. 2008: Pameran Bersama Dosen FSRD ISI Denpasar ’Keragaman dalam Budaya’ di Musium Neka Ubud Bali. Pameran Bersama pemenang Penciptaan ISI Denpasar di Gedung Pameran ISI Denpasar. 2007: Pameran foto”freestyle photography” di FKIC Ubud Bali, Pameran bersama dalam Festival Kesenian Indonesia (FKI V) di ISI Denpasar. Pameran dalam rangka SEAMEO di ISI Denpasar 2006: Pameran bersama dosen ISI Denpasar”Jejak-jejak Tradisi II”di museum Neka Gianyar Bali, pameran bersama Perhimpunan Fotografer Bali (PFB)”Budaya Bali” di Musium Perjuangan Rakyat Bali Denpasar. Pameran bersama dosen Fotografi di Grand Room ISI Denpasar, 2005:pameran ”Nominasi” Pre Bali Bienale” di Sika Gallery, pameran ”FKI IV STSI Bandung”, pameran bersama Perhimpunan Fotografer Bali (PFB)”Budaya Bali” di Art Centre Denpasar, 2004:pameran bersama Dosen ISI Denpasar”Jejak-jejak tradisi I” di Magelang, 2003:pameran bersama foto ”Bom Bali” di Kuta Badung, pameran ”Pemenang lomba foto PKB XXV” di Denpasar
Penghargaan
2009 Penghargaan Tanah Lot Festival Photo Contest. 2005, Lolos Pra Bali Bienalle, Astra Award. 2003, Pemenang II lomba foto PKB XXV pemerintah Provinsi Bali. Foto dalam buku bom Bali TP5BB LPM Kuta. Peserta World Press Foto Participants. 2001, Foto-foto dalam buku “ Mengibarkan merah putih menegakkan demokrasi” wijaya word. Pemenang 3 Lomba Photo Pesta Kesenian Bali ke 23. 1997, Pemenang sayembara 2 dan terpakai sebagai Logo resmi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) X. 1996, Pemenang sayembara logo PIMNAS XI di Universitas Udayana.
by admin | Jun 15, 2009 | Berita
(Denpasar-Humasisi)Salah satu faktor penghambat kemajuan kemampuan seorang seniman Lukis adalah kemampuan berbahasa asing, meskipun karya yang dihasilkan luar biasa akan tetapi seniman tidak bisa berinteraksi, mengungkapkan ide dan apa yang ingin dituangkannya kepada orang asing, sehingga berpengaruh terhadap harga jualnya dan peluangnya untuk mengembangkan diri di tingkat inetnasional. Itu terungkap dalam pertemuan Rektor ISI Denpasar dengan mahasiswa lukis yang telah melakukan pameran di Batu-Malang, Art Centre dan di ISI Denpasar ketika berlangsungnya konferensi internasional yang diprakarsai SSEASR, ISI Denpasar dan UNHI.Pada Acara tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa yang telah berpameran, PR I Drs. I Ketut Murdana, MSn, PR III Drs. I Made Subrata, MSi, Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi, PD II FSRD Drs. I Made Bendi Yudha, MSn dan jajaran struktural FSRD ISI Denpasar. Rektor ISI Denpasar Prof. I Wayan Rai S., MA menyatakan bangga dan salut atas prakarsa mahasiswa yang telah sukses menggelar pameran, apalagi pada waktu konferensi banyak profesor dari 61 negara menyatakan rasa kagumnya atas kepedulian mahasiswa ISI Denpasar terhadap keberlangsungan Air di dunia lewat karya-karya yang bertemakan Air dengan kualitas yang membanggakan.
Berkenaan dengan hal tersebut, Prof. Rai juga mempertanyakan rencana mahasiswa ke depan dan mengharapkan agar terus diadakan pameran baik di lokal Bali, di Kota-Kota Besar di Indonesia atau di ruang lingkup internasional. Kelemahan mendasar dari mahasiswa yang dicermati Rektor adalah dari segi kualitas karya memang luar biasa kemampuannya namun dari segi kemampuan bahasa asing khususnya bahasa Inggris masih perlu ditingkatkan lagi. Karena terbukti mahasiswa pada waktu menjelaskan idenya atau karyanya lewat bahasa, terkesan mahasiswa gagap atau bahkan kebingungan, ini menyebabkan para tamu internasional kurang menghargai karya tersebut akibat dari kekurang jelasan penjelasan dari sang seniman. Apalagi peluang ke luar negeri bagi mahasiswa sekarang ini sangat terbuka lebar seperti Double Degree Program atau Sandwich program seperti yang digariskan oleh DIKTI. Prof. Rai juga menawarkan program peningkatan kemampuan bahasa Inggris (TOEFL) secara gratis, dimana instruktur dan Laboratorium telah disediakan oleh Institut. Namun Uniknya program bahasa ini diarahkan ke bagaimana seorang seniman membahasakan karyanya sehingga bisa dimengerti oleh orang asing selain bisa berinterkasi dengan masyarakat asing sehingga dapat membuka peluang untuk berpameran di tingkat internasional. Prof. Rai juga mengharapkan prestasi dari mahasiswa dengan jalan selalu aktif berpameran dan berkompetisi.
Dalam pertemuan tersebut juga terjadi dialog dari Mahasiswa seperti Albaniadi yang berencana akan mengadakan pameran bersama ISI Yogyakarta, ISI Surakarta dan ISI Denpasar. Widiantara yang berencana menginginkan pameran di daerah–daerah Bali yang berkelas internasional seperti Gaya Space-Ubud dan Museum Puri Lukisan. Semua hasil diskusi ini akan dijadikan masukan bagi Rektor dan Dekan FSRD khususnya untuk kedepannya. Ini mencerminkan semangat mahasiswa untuk terus mengembangkan dirinya lewat pameran dan akan di dukung secara penuh oleh institusi.
by admin | May 13, 2009 | Berita
Tari Jagatpati Oleh Mahasiswa Asing
(Jakarta-humasisi) Setelah mengikuti pendidikan seni di Institut Seni Indonesia Denpasar sekitar 1 tahun dalam Program Darmasiswa, 11 orang mahasiswa asing mengikuti acara pembekalan kepulangan di Jakarta dari tanggal 6 -8 Mei 2009. Mereka didampingi oleh 1 orang pengelola program darmasiswa ISI Denpasar, I Ketut Agus Adi Kamajaya, serta 1 dosen pembimbing, Ida Ayu Wimba Ruspawati, S.ST., M.Sn. Program Darmasiswa adalah program beasiswa yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada warganegara asing yang ingin mempelajari seni dan budaya Indonesia. Tahun ajaran 2008/ 2009 ISI Denpasar menerima 19 mahasiswa asing yang berasal dari 13 negara di dunia yaitu Canada, USA, Mexico, UK, Ceko, Hungaria, Polandia, Jerman, Spanyol, Serbia, Zambia, Slovakia, serta Afrika Selatan. Mereka tersebar di berbagai jurusan dari 2 fakultas yang dimiliki ISI Denpasar yaitu Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Menurut salah satu pembimbing tari mahasiswa asing, Ida Ayu Wimba Ruspawati, S.ST., M.Sn., kehadiran para mahasiswa asing memberi angin segar bagi lembaga kerena selain kita dapat bertukar budaya, kegiatan ini sangat tepat juga untuk mengaplikasikan kemampuan berbahasa asing khususnya Bahasa Inggris selama proses belajar mengajar. Walaupun ada beberapa tantangan yang dihadapi selama proses belajar mengajar, semangat belajar mahasiswa asing ini patut diajungi jempol, terbukti dalam 1 tahun mereka mampu menguasai beberapa tarian Bali dan sering mengikuti pementasan dalam berbagai acara. Sehingga dalam acara tatap muka dan jamuan makan malam, tim kesenian ISI Denpasar mendapat kesempatan untuk tampil dihadapan Gubernur DKI Jakarta, Dr. Ing H. Fauzi Bowo di Kantor Gubernur DKI Jakarta. Tim kesenian ISI Denpasar menampilkan tari Margapati, yang dibawakan oleh 3 mahasiswa asing yaitu Sarka Bartuskova dari Ceko, Berta Maria Hernandez Lopez dan Lucia Mendoza Aquino dari Mexico. Dari beberapa tampilan pentas seni oleh peserta Program Darmasiswa dari masing-masing Perguruan Tinggi, pementasan tari Margapati oleh tim kesenian ISI Denpasar yang atraktif mampu memukau dan menarik perhatian seluruh peserta Program darmasiswa, tamu undangan, tak terkecuali para pejabat dipemerintahan DKI Jakarta dan Depdiknas. Dalam acara Pembekalan mereka berkesempatan untuk diperkenalkan berbagai produk masakan khas Indonesia, melihat berbagai macam hasil kerajinan Indonesia serta mengunjungi museum sejarah Jakarta di taman Fatahilah Jakarta. Dalam penyampaian pesan dan kesan oleh peserta darmasiswa terungkap bahwa mereka sangat senang mempelajari seni budaya Indonesia yang sangat beragam, dan mereka ingin mendapat kesempatan 1 tahun lagi untuk lebih mempelajari seni budaya Indonesia serta bahasanya.
Acara yang secara resmi dibuka oleh Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Depdiknas, Dr. R. Agus Sartono, MBA dan ditutup secara resmi oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, dilanjutkan dengan acara foto bersama secara eksklusif bersama Aurora Tambuan, Deputi Gubernur Bidang Seni dan Budaya DKI Jakarta (yang mewakili Gubernur DKI Jakarta) beserta Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Depdiknas, Dr. R. Agus Sartono, M.BA.
by admin | May 7, 2009 | Berita
Rapat Pemilihan
(denpasar-humasisi) Kemajuan pendidikan di suatu institusi erat kaitannya dengan tingkat kualitas seluruh penyelenggara pendidikan di institusi tersebut. Tentu penyelenggara disini adalah komponen- komponen penyelenggara pendidikan di perguruan tinggi seperti Guru besar, dosen dan pegawai. Berkaitan dengan hal tersebut, ISI Denpasar telah melangsungkan proses penilaian mahasiswa, dosen dan Ketua Program Studi berprestasi di tingkat institut. Hal tersebut terungkap dalam rapat penilaian mahasiswa, dosen dan Ketua Prodi berprestasi 2009 di gedung rektorat ISI Denpasar. Acara tersebut dihadiri Pembantu Rektor I bidang akademik Drs. I Ketut Murdana, M.Sn, Pembantu Rektor III di bidang kemahasiswaan Drs. I Made Subrata, M. Si, jajaran struktural dari kedua fakultas di ISI Denpasar Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP).
Menurut Murdana acara ini merupakan acara tahunan sesuai dengan yang diamanatkan Dikti dan untuk mekanisme penilaiannya dilaksanakan dengan menilai fortofolio yang telah diserahkan oleh masing-masing fakultas. Untuk penilaian tahun ini berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu. Bila tahun lalu masing-masing kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan pengabdian Masyarakat) dinilai terpisah, untuk tahun ini penilaiannya dijadikan satu. Tim penilai akan menilai dan memutuskan dosen dan ketua prodi berprestasi 1,2 dan 3 di fakultas, untuk bersaing di tingkat institut dimana khusus untuk dosen berprestasi 1 di tingkat institut, akan diajukan ke Pusat (Jakarta) untuk bersaing mendapatkan dosen berprestasi tingkat Nasional. Rencananya hasil pengumuman akan disampaikan pada saat Upacara Bendera 17 Agustus 2009 mendatang. Adapun kriteria penilaian dibagi dalam kelompok karya prestasi bidang manajerial, karya prestasi di bidang jaringan kemitraan, karya prestasi di bidang inovasi pembelajaran dan karya prestasi di bidang kemahasiswaan. Hal ini sesuai dengan buku panduan yang ditetapkan oleh Dikti. Murdana mengharapkan dengan diadakannya kegiatan ini maka Institusi memiliki dosen dengan kemampuan unggul di bidang masing-masing dan diharapkan untuk mampu mengaplikasikan ilmunya sehingga transfer ilmu dan pemberdayaan masyarakat bisa tercapai dengan maksimal. Tentu dalam prosesnya akan diberikan reward bagi dosen yang berhasil meraihnya dan untuk yang belum akan dilkukan proses pembinaan.
Sementara untuk mahasiswa yang berprestasi, PR III ISI Denpasar Drs. I Made Subrata, M.Si menjelaskan untuk tahun ini telah dilakukan proses penilaian untuk memilih mahasiswa berprestasi 2009 dengan kriteria sesuai dengan yang ditetapkan oleh Dikti yaitu Indeks Prestasi (IP) Kumulatif, Karya Tulis Ilmiah, Kegiatan kurikuler dan Ekstra kurikuler, Bahasa Inggris dan Kepribadian. Sama dengan pemilihan dosen, portofolio mahasiswa diajukan dan untuk tingkat fakultas dipilih mahasiswa berprestasi 1, 2 dan 3, yang nantinya di ajukan ke institut ntuk memilih mahasiswa berprestasi 1, 2, 3 tingkat institut. Tentu kegiatan ini merupakan upaya untuk mendorong kreativitas, aktivitas dan kesejahteraan mahasiswa dimana pemenangnya akan diberikan piagam dan finansial. Capaian akhirnya adalah iklim akademik antar mahasiswa dapat bergulir sehingga berpengaruh terhadap iklim pendidikan institusional.
Berkenaan dengan penciptaan iklim akademik institusional, juga berlangsung proses penilaian proposal penilitian, penciptaan dan pengabdian masyarakat oleh tim reviewer institusi yang dikomandoi oleh LP2M ISI Denpasar. Dimana dari proposal yang lolos, rencananya akan dipamerkan/dipertunjukkan bertepatan dengan Dies Natalis ISI Denpasar. Di lain tempat juga terlihat kesibukan mahasiswa FSP yang menyiapkan pagelaran Ujian Akhir. Mereka tampak sangat serius mempersiapkannya bukan karena akan diuji oleh para dosen semata akan tetapi juga “diuji” oleh respon masyarakat luas yang dijinkan menonton pagelaran tersebut. Ini merupakan ujian sesungguhnya, dimana masyarakat dapat memberikan aspirasi tentang pagelaran tersebut dan mempertaruhkan tidak hanya prestise pribadi juga kredibilitas lembaga.