Universitas Ciputra “Knowledge Sharing” di ISI Denpasar

Universitas Ciputra “Knowledge Sharing” di ISI Denpasar

logo isiKiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS. TV dan Film).

Denpasar- Universitas Ciputra yang unggul dan terkenal dalam bidang kewirausahaan atau entrepreneurship menggelar seminar di ISI Denpasar, pada Kamis, 19 Desember 2013 bertempat di Gedung Citta Kelangen lantai II ISI Denpasar. Knowledge sharing yang diberikan merupakan hasil penelitian yang berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Desain Komunikasi Visual Berbasis Entrepreneurship. Sedangkan materi seminar yang diberikan di ISI Denpasar adalah Kewirausahaan dalam Pendidikan Seni dan Desain; Apa dan Bagaimana Mengajarkannya? Acara yang berlangsung sehari diikuti oleh 30 dosen dan mahasiswa ISI Denpasar dari dua fakultas, yaitu Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain.

Adapun pemateri dari Universitas Ciputra adalah Christian Anggrianto, S.Sn., M.M dan Michael N. Kurniawan, S.Sn sebagai dosen di Universitas Ciputra. Dipilihnya Bali sebagai tempat desiminasi hasil penelitian karena Bali sebagai salah satu bagian terpenting dari industri kteatif Indonesia, Bali juga memiliki peluang yang besar untuk terciptanya bisnis-bisnis baru berkaitan dengan industri kreatif yang dapat langsung berinteraksi dengan pasar global.

Pada kesempatan tersebut pemateri dari Universitas Ciputra diterima oleh jajaran dekanat dari Fakultas seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa. Sambutan selamat datang disampaikan oleh Pembantu Dekan III FSP ISI Denpasar, Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd. Dalam ucapan selamat datang, Dr. Sustiawati menghaturkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan ISI Denpasar untuk mendapatkan informasi dan strategi dalam pengajaran kewirausahaan dalam dunia pendidikan. Selain itu kegiatan ini sebagai jembatan awal untuk menjalin hubungan kerjasama antara ISI Denpasar dengan Universitas Ciputra.

Guna Mengembangkan Keilmuan, Pascasarjana ISI Denpasar Gelar Seminar Nasional

Guna Mengembangkan Keilmuan, Pascasarjana ISI Denpasar Gelar Seminar Nasional

seminar pasca 2Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS. Tv dan Film ISI Denpasar).

Denpasar-  Sebagai salah satu program unggulan, Pascasarjana ISI Denpasar kembali menggelar seminar bertaraf nasional pada Kamis 28 November 2013, bertempat di Gedung Citta Kelangen lantai II ISI Denpasar. Dalam laporannya, Direktur Pascasarjana ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A mengungkapkan bahwa seminar ini merupakan seminar yang kedua selama bulan November 2013 ini. Sebelumnya tanggal 8 November Pascasarjana ISI Denpasar menggelar seminar dengan tema “Isu-isu Strategis Penciptaan dan Pengkajian Seni Berbasis Budaya Lokal”, tema tersebut berkembang dan didiskusikan pada seminar kedua dengan tema “Isu-isu Strategis Penciptaan dan Pengkajian Seni Berbasis Budaya Nusantara”. “Tidak bisa dipungkiri kegiatan seminar adalah sebagai salah satu sarana untuk menimba ilmu, terlebih untuk mewujudkan ISI Denpasar sebagai center of excellent, maka perlu mengetahui isu-isu strategis yang bisa dijadikan indikator untuk mewujudkan visi tersebut” ungkap Prof. Rai.

Seminar dibuka oleh Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Prof Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes mewakili Rektor ISI Denpasar. Dalam sambutannya Prof. Artayasa menyambut baik digelarnya seminar sebagai media untuk pengembangan keilmuan dan diskusi guna membuka cakrawala mahasiswa. Seminar dirancang sebagai pertemuan akademik dan pertukaran ilmu pengetahuan secara berkelanjutan dalam rangka membahas berbagai isu-isu seni yang sedang berkembang pada saat ini. Dengan mengikuti seminar maka mahasiswa mendapatkan informasi yang lebih akurat dan adapat dipercaya dalam rangka penciptaan dan pengkajian seni, untuk menginventarisasi berbagai informasi yang terkait dengan penciptaan dan pengkajian seni serta menghimpun isu-isu strategis tentang penciptaan dan pengkajian seni untuk menambah wawasan yang lebih luas dalam bidang seni.

seminar pasca.1Seminar diikuti oleh puluhan mahasiswa Pascasarjana ISI Denpasar dan beberapa mahasiswa Pascasarjana Universitas Udayana. Dalam seminar sehari menghadirkan dua pembicara yaitu Prof. Sardono W. Kusumo yang beberapa waktu lalu terlibat sebagai leader dalam menggarap seni pertunjukaan saat pembukaan World Culture Forum (WCF) memberikan bagaimana seni pertunjukkan hadir dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu. Contohnya saat pembukaan WCF tidak hanya penari, penabuh, composer dan koreografer terlibat tapi juga melibatkan seni instalasi dari jurusan seni rupa dan video mapping dari jurusan media rekam. Dengan kolaborasi yang baik dari multidisiplin, maka karya yang kreatif dan inovatif dapat lahir dari sebuah ide sederhana.

seminar pascaSementara pembicara yang kedua yaitu Irvan A. Noe’man, M.ID dengan makalah berjudul “Memahami Trend Sebagai Inspirasi Kreatif+Desain”. Dalam presentasinya disampaikan bagaimana seorang desainer harus berfikir untuk melahirkan produk yang laku 2 tahun lebih awal sebelum dipasarkan. Jadi kita sebagai desainer sudah mengetahui apa yang menjadi trend 2 trahun kedepan. Trend dalam pasar memiliki pola dan struktur, sehingga dengan memahami pola dulu dan sekarang ditambah kreativitas, akan dapat menghasilkan desain yang kompetitif.

Pascasarjana ISI Denpasar Gelar Seminar

Pascasarjana ISI Denpasar Gelar Seminar

foto seminar pascaKiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS TV dan Film).

Denpasar- Guna mengembangkan bidang keilmuan, Program Pascasarjana ISI Denpasar pada 8 November 2013, menggelar seminar akademik, bertempat di Gedung Citta Kelangen lantai II ISI Denpasar. Seminar dibuka oleh Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Prof Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes mewakili Rektor ISI Denpasar. Dalam sambutannya Prof. Artayasa menyambut baik digelarnya seminar sebagai program unggulan bagi Pascasarjana ISI Denpasar untuk membuka cakrawala mahasiswa.

Sementara Ketua Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2) ISI Denpasar, I Ketut Sariada, S.ST.,M.Si., menyampaikan dalam sabutannya bahwa seminar dirancang sebagai pertemuan akademik dan pertukaran ilmu pengetahuan secara berkelanjutan dan diselenggarakan setiap tahun dalam rangka membahas berbagai isu-isu seni yang sedang berkembang pada saat ini. Tujuan seminar adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan adapat dipercaya dalam rangka penciptaan dan pengkajian seni, untuk menginventarisasi berbagai informasi yang terkait dengan penciptaan dan pengkajian seni serta menghimpun isu-isu strategis tentang penciptaan dan pengkajian seni untuk menambah wawasan yang lebih luas dalam bidang seni. Seminar diikuti puluhan mahasiswa Pascasarjana ISI Denpasar.

Seminar sehari bertemakan “Isu-isu strategis penciptaan dan pengkajian seni berbasis budaya lokal” menghadirkan dua pembicara yaitu A.A. Bagus Mandera Erawan serta Arief Budiman yang dimoderatori oleh Dr. I Gusti Ngurah Ardana, M.Erg. Arief Budiman merupakan pendiri Matamera Communications, sebuah creative agency yang dikelola di Bali.  Menurut Arif Budiman kunci keberhasilan penciptaan adalah kreativitas. Kreativitas adalah muatan kekuatan yang dinamis, maka serangkaian aktivitas dan proses kreatif sangat penting dimaknai sebagai metoda yang memperkaya fungsi dan makna kreativitas menjadi sesuatu yang nyata. Proses dimaksud adalah konsepsi design thinking (rencana/desain pemikiran) menjadi  design doing (rencana/desain yang direalisasikan).

Dalam presentasinya A.A. Bagus Mandera Erawan mengungkapkan sebuah karya seni tentu bukan lahir begitu saja, akan tetapi mengalami proses yang tersistematis. Karya seni tari yang mengangkat dari budaya lokal mampu melestarikan warisan budaya yang sudah punah yaitu seorang laki-laki yang memiliki dasar tari Baris bisa menarikan tari Legong secara luwes(lemuh). Untuk itu lahirnya karya penciptaan Legong Peliatan laki-laki yaitu Legong Jaya Pangus tanpa menghilangkan pakem Legong Peliatan dengan struktur pepeson, pengawak, pengecet, dan pekahad. Legong Jaya Pangus Peliatan merupakan Tari Legong berceritakan kisah cinta segitiga dengan dua dunia antara Raja Jaya Pangus, Kang Tjin We, dan Dewi Danu hingga lahirnya Mayadenawa. Tujuan Legong Jaya Pangus adalah mengangkat kembali karya legong Nandir I Gusti Ngurah Djelantik walaupun Legong Jaya Pangus menggunakan pakem Peliatan bertema cerita Jaya Pangus, dan menunjang gerak Legong Nandir dengan durasi panjang yang hanya bisa ditarikan oleh seorang laki-laki memiliki tenaga lebih dari pada wanita.

Dasawarsa ISI Denpasar: Gelar Seminar Sehari

Dasawarsa ISI Denpasar: Gelar Seminar Sehari

Para pembicara, dan Rektor ISI Denpasar foto bersama usai seminar

Para pembicara, dan Rektor ISI Denpasar foto bersama usai seminar

Kiriman: Nyoman Dewi Pebryani, S.T., M.A.

Denpasar- Rangkaian Kegiatan Dies Natalis X Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dilanjutkan dengan kegiatan Seminar Nasional Dies Natalis yang diselenggarakan pada hari Kamis (25/7) bertempat di Gedung Citta Kelangen dengan mengusung tema Institut Seni Indonesia Denpasar Sebagai Pusat Unggulan Seni dan Budaya.

Seminar yang dibuka secara resmi oleh Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiharta, SS.Kar., M.Hum, berlangsung selama sehari penuh dengan pembicara Prof. Dr. I Wayan Merta Sutedja membawakan makalah tentang “Sejarah dan Permasalahan Lembaga Pendidikan Tinggi Kesenian di Bali”; Prof. Dr. I Made Bandem, dengan judul “Pendidik Seni dan penguatan ilmu dan seni di ISI Denpasar menuju Pusat Unggulan; Prof Dr.dr. I Wayan Wita, SP.Pj dengan judul “Kebijakan Dasar Pendirian serta Strategi Pengembangan ISI Denpasar sebagai Pusat Unggulan Seni dan Budaya”; Prof Dr. I Wayan Rai S, MA dengan judul “Pengabdian pada masyarakat dan kerjasama dalam mewujudkan ISI sebagai pusat unggulan seni dan budaya”; serta Prof Dr. I Wayan Dibia, S.ST.,MA dengan judul “Penciptaan dan Pengkajian Seni menuju ISI Denpasar sebagai Pusat Unggulan Seni dan Budaya”.

Seperti diketahui bersama bahwa visi ISI Denpasar adalah menjadi pusat penciptaan, pengkajian, penyajian, dan pembinaan seni yang unggul berwawasan kebangsaan demi memperkaya nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan perkembangan zaman. “Utamanya menjadi Center of Excellence” ungkap Rektor ISI Denpasar dalam sambutannya.

Peserta seminar terdiri dari seluruh Dosen, Pegawai, seluruh Pejabat struktural dilingkungan ISI Denpasar, mahasiswa S-1 dan S-2, serta tokoh seni dan budaya ilmuwan maupun birokrasi pemerintahan maupun swasta.

Usai pemaparan materi oleh pembicara dilanjutkan dengan perumusan oleh tim perumusan. Prof Dr I Nyoman Sedana selaku perwakilan tim perumus menyampaikan rumusan seminar, diungkapkan bahwa keberhasilan terbentuknya ISI Denpasar adalah perjuangan banyak pihak yang tanpa kenal menyerah. “Cita-cita untuk menjadikan ISI Denpasar sebagai salah satu pusat unggulan seni di tanah air bukanlah sesuatu yang tidak mungkin, selain tantangan terdapat pula peluang dimana ISI Denpasar berada pada daerah yang mempunyai beraneka ragam warisan seni dan budaya yang mendapat tempat istimewa dalam kehidupan spiritual, social, dan kultural, selain itu ISI Denpasar juga memiliki basis filosofis dan identitas yang kokoh dijiwai oleh kekuatan taksu serta berlandaskan tri hita karana”, ungkapnya.

Seminar

PENGUMUMAN

DIUMUMKAN KEPADA SELURUH MAHASISWA KRIYA SENI UNTUK

MENGIKUTI SEMINAR SEHARI

INDUSTRI EMOSI & ENTREPRENEURSHIP : QUO VADIS

MANUSIA SENI RUPA INDONESIA

Oleh

Sitomorang Jr.

Alumnus Seni Rupa ITB

Pendiri Rokets Indonesia

Hari : Selasa

Tanggal: 30 Maret 2010

Jam : 10.00 Wita

Tempat : Pusdok ISI Denpasar

Ttd

Ketua PS. Kriya Seni

Drs. I Ketut Muka P., M.Si

NIP. 196112311993111001

Loading...