ISI Denpasar Siap Wujudkan “Art Center” Jadi TIM (Video)

ISI Denpasar Siap Wujudkan “Art Center” Jadi TIM (Video)

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Arya Sugiarta,S.Kar. M.Hum ( Kanan) saat acara Pembukaan Pameran Seni dalam rangkaian Dies Natalis XIV ISI Denpasar di Denpasar. (FOTO ANTARA Bali/Desy Dora/wdy/17)

Sumber : http://bali.antaranews.com/berita/109064/isi-denpasar-siap-wujudkan-art-center-jadi-tim-video

“Kebijakan dan ide cemerlang Gubernur Bali itu antara lain konsisten menyelenggarakan Pesta Kesenian Bali, Bali Mandara Mahalango, dan Bali Mandara Nawanatya yang memberi peluang kepada seniman untuk berkarya dan berinovasi”

Denpasar (Antara Bali) – Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar siap mewujudkan “Art Center” Bali menjadi pusat kesenian seperti Taman Ismail Marzuki (TIM) yang mempunyai nilai jual sebagaimana impian Gubenur Bali Mangku Pastika.
     
“Kesiapan ISI itu dilandasi dengan potensi ISI yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas,” kata Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiarta S.Kar M.Hum di sela Dies Natalis XIV, di Denpasar, Jumat.
     
Sebelumnya, kata Arya Sugiarta, setiap ISI Denpasar mementaskan karya seni di Art Center selalu mengeluarkan biaya, tetapi sekarang Gubernur Bali mengizinkan bebas biaya, sehingga ISI Denpasar siap “menghidupkan” Art Center.
     
Dalam sambutannya, Gubenur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan dirinya menginginkan “Art Center” menjadi seperti Taman Ismail Marzuki yang hidup sebagai pusat Seni di Jakarta.
     
Kepada sivitas akademika, Mangku Pastika mengaku dirinya sangat mengagumi bondres (lawak ) Bali yang dibawakan para seniman tamatan ISI Denpasar.
     
“Itu merupakan paket komplit untuk menjadi seniman, selain bisa menghibur, juga dapat menyampaikan pesan-pesan baik untuk Bali,” ujarnya.
     
Harapannya, ISI Denpasar tidak hanya mempelajari ilmu Seni, tetapi dapat juga mempelajari ilmu pemasaran seni agar kesenian juga mempunyai nilai jual dengan harga yang bersaing.
     
Dalam rangkaian perayaan Dies Natalis ke-14, ISI Denpasar juga memberikan penghargaan Siwa Nataraja kepada Gubenur Provinsi Bali I Made Mangku Pastika dan Pensiunan dosen ISI Denpasar, Ibu N.L.N Swasti Widjaja Bandem.
     
“Kami memilih Gubernur Bali, karena beliau melahirkan beberapa kebijakan dan ide cemerlang yang sangat membantu para lulusan dan mahasiswa kami untuk bekerja secara profesional,” kata Arya Sugiarta.
     
Kebijakan dan ide cemerlang Gubernur Bali itu antara lain konsisten menyelenggarakan Pesta Kesenian Bali, Bali Mandara Mahalango, dan Bali Mandara Nawanatya yang memberi peluang kepada seniman untuk berkarya dan berinovasi.
     
Selain itu, kebijakan mengizinkan “Art Center” (Taman Budaya) menjadi “pintu masuk” ISI Denpasar sehingga mahasiwa dan dosen tidak lagi berhimpitan di gang sempit saat mau belajar. (*)

Video oleh Dessy Dora

Gubernur Pastika Raih Penghargaan Siwa Nataraja

Gubernur Pastika Raih Penghargaan Siwa Nataraja

Denpasar (Antara Bali) – Gubernur Bali Made Mangku Pastika meraih penghargaan Siwa Nataraja dari Institut Seni Indonesia Denpasar karena dinilai memiliki komitmen kuat dalam melestarikan seni dan budaya daerah melalui sejumlah kegiatan yang digelar pemprov setempat.

Sumber : http://bali.antaranews.com/berita/109058/gubernur-pastika-raih-penghargaan-siwa-nataraja

“Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi penghargaan ini, sekaligus mempersembahkan penghargaan ini kepada seluruh akademisi, budayawan dan seniman Bali yang telah bekerja keras dengan penuh pengabdian untuk terus menggali, melestarikan dan mengembangkan kebudayan daerah,” kata Pastika pada acara Dies Natalis ke-14 ISI Denpasar, di Denpasar, Jumat.

Menurut dia, program Bali Mandara yang dilaksanakan Pemprov Bali selama sembilan tahun terakhir difokuskan di samping pada upaya pengentasan kemiskinan juga pada program pelestarian kebudayaan daerah.

“Saya ingin seni bisa menjadi sumber penghidupan bagi para seniman. Taman Budaya agar bergeliat sepanjang tahun dengan berbagai pagelaran pertunjukan seni. Kembangkan terus seni sehingga dapat memberikan manfaat bagi seni dan bagi kesejahteraan,” ucapnya.

Pastika menambahkan, saat ini kesenian Bali mampu tumbuh dan berkembang di tengah nilai-nilai globalisasi. Kesenian Bali juga telah mampu mendukung dan menjadi bagian penting dari kemajuan pariwisata Bali.

“Generasi muda Bali juga semakin tertarik untuk terjun menggeluti dan mempelajari kesenian daerah . Tidak hanya itu, Taman Budaya juga bergeliat sepanjang tahun, menggelar berbagai pertunjukan seni dan hal ini menunjukkan gairah berkesenian dan apresiasi warga Bali terhadap kesenian sangat tinggi,” ujarnya.

Di sisi lain, selaku Dewan Penyantun ISI Denpasar, Pastika berharap agar momentum perayaan Dies Natalis ke-14 dapat dijadikan momentum untuk memantapkan kualitas penyelenggaraan pendidikan serta meningkatkan peran sosial institusi ISI Denpasar.

ISI Denpasar, lanjut dia, tidak hanya bertugas menghasilkan seniman yang intelek atau sarjana yang memahami dan menguasai kesenian serta menyiapkannya merebut pasar kerja, tetapi lebih penting adalah membangun generasi muda Bali yang mampu memantapkan kehidupan berkesenian, sebagai identitas utama warga dan daerah di tengah persaingan yang semakin kompleks.

“Semakin tahun saya harap kualitas output ISI Denpasar semakin meningkat sehingga kesenian dan kebudayaan Bali tetap lestari, semakin kaya inovasi dan kreasi baru sehingga dapat bersaing dalam tatanan global,” katanya.

Sementara itu, Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi gelaran seni dari Pemprov Bali berupa Pesta Kesenian Bali, Bali Mandara Mahalango dan Bali Mandara Nawa Natya.

“Bapak Gubernur kami nilai turut berperan dalam memajukan kesenian dan kebudayaan daerah sehingga seni menjadi semarak serta memberi ruang seluas luasnya bagi para seniman untuk berkarya dan berinovasi,” ucapnya

Selain Gubernur Bali Made Mangku Pastika , penghargaan juga diserahkan pada NL Swasti Widjaja Bandem seorang pensiunan dosen ISI Denpasar yang telah melahirkan berbagai karya seni apik seperti Tari Sekar Jagat, Tari Puspanjali dan Tari Cendrawasih dan tarian tersebut berkembang pesat sebagai tarian dasar yang dipelajari siswa sanggar tari di Bali.

Penyerahan penghargaan tertinggi ISI Denpasar Siwa Nataraja berupa cincin dan piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Rektor ISI Denpasar serangkaian Dies Natalis ke-14 ISI Denpasar.

“Terkait perayaan Dies Natalis ke -14 ini sebagai momentum untuk mengevaluasi diri, terus berbenah, melihat dengan jernih apa yang telah diperbuat untuk disumbangkan kepada masyarakat dan jagat seni,” kata Arya Sugiartha. (WDY)

Editor: I Gusti Bagus Widyant

Loading...