by tik ISi | Sep 8, 2020 | 2020, Artikel
Kiriman : Nyoman Lia Susanthi, Ketut Hery Budiyana
Pembatasan ruang dan gerak selama masa pandemi Covid 19 sempat menyebabkan para seniman khususnya bidang seni pertunjukkan mati suri. Mereka tidak bisa berkarya karena dalam proses penciptaan biasanya melibatkan beberapa orang untuk menjadi tim produksi. Begitupula dalam penyajian karya membutuhkan secara psikis apresiasi dari penonton.
Pandemi yang cukup lama akhirnya membuat para seniman pertunjukkan untuk bangkit dengan strategi berkolaborasi dengan bidang lain untuk dapat tampil di publik. Mereka melibatkan para ahli dalam bidang penyiaran dan bidang programmer guna menampilkan karya ke public secara virtual. Untuk itu tertarik mengamati bagaimana kolaborasi seniman dalam proses penciptaan seni di masa pandemic?
Selengkapnya dapat unduh disini
by tik ISi | Sep 1, 2020 | 2020, Artikel
Kiriman : I Made Radiawan ( Dosen Desain Mode ISI Denpasar)
ABSTRACT
Rejang dance is a dance from Bali. The Rejang Asak in Karangasem Regency distinguishes from other rejang in Bali, especially in the use of the headdresses for Rejang Asak, namely payas perong. Currently, a detail explanation regarding with this headdress is rarely find in the literatures. Therefore, this study focuses on documenting and describing parts of the Rejang Asak headdresses. The data is collected through interviews, visiting the site, and documentation. Then the data is transcript and analyzed with Balinese Ornamentation theory and categorization. This study contributes to the expansion of Rejang Asak detail explanation in the literature.
Keywords: rejang asak dance, Karangasem, head piece, plumeria
Selengkapnya dapat unduh disini
by tik ISi | Sep 1, 2020 | 2020, Artikel
Kiriman : Anak Agung Gede Bagus Ariana (Program Studi Sistem Komputer STMIK STIKOM INDONESIA)
Email : [email protected]
Abstrak
Pelaksanaan Tugas Akhir bagi mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar merupakan salah satu syarat untuk kelulusan. Pelaksanaan tugas akhir yang diawali dengan beberapa proses adminstratif, seperti pendaftaran tugas akhir, pengumpulan berkas ujian proposal, pelaksanaan ujian proposal, pelaksanaan ujian akhir dan proses pengumpulan laporan akhir, saat ini berjalan dengan pencatatan pada aplikasi Microsoft Excel. Penggunaan Microsoft Excel sendiri belum terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik ISI Denpasar (JISTA) sehingga menyebabkan beberapa permasalahan. Permasalahan yang dihadapi antara lain, (1) belum rapinya administrasi registrasi dan pengumpulan berkas, (2) proses bimbingan belum termonitor dengan baik, (3) penerbitan SK berita acara ujian serta penilaian Tugas Akhir yang masih memerlukan beberapa proses pencetakan dokumen secara berulang. Permasalah yang ditimbulkan tidak hanya pada proses administrasi data saja, permasalahan yang terkait dengan pengambilan keputusan seperti kuota pembimbing, proses pelaksaan bimbingan tugas akhir yang kurang termonitoring, dan manajemen pencarian topik tugas akhir yang kurang praktis. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu rancang bangun sistem informasi yang terintegrasi dengan sistem sebelumnya. Proses analasis sistem informasi dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap staff akademik serta melakukan observasi terhadap pelaksanaan tugas akhir. Proses observasi tersebut, tentunya sangat tergantung dari proses analisis kebutuhan sistem. Proses ini dinamakan requirements engineering. Kegagalan pengembangan perangkat lunak terjadi akibat adanya kondisi tidak konsisten (inconsisten), tidak lengkap (incomplete), tidak benar (incorrect) dari requerement specification. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, teknik analisis kebutuhan perangkat lunak atau software requirement specification harus dilakukan secara komprehensif. Adapun proses ini terdiri dari proses requirement elicitation, requirement specification dan validation and verification. Proses analisis kebutuhan yang tepat, tentunya dapat mengurangi kegagalan dalam pengembangan sistem informasi pengelolaan tugas akhir ini. Selain itu kebutuhan fungsional harus dapat diukur dan bersifat SMART yang terdiri dari Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Realistic (masuk akal) dan Traceble (dapat dilacak). Adapun proses perancangan sistem menggunakan perangkat pemodelan Unified Modelling Language (UML), yang meliputi use case diagram dan activity diagram. Penggambaran dua diagram UML untuk menjelaskan ruang lingkup serta alur sistem secara lebih mudah oleh user, sehingga pemahaman mengenai sistem yang akan dibangun dapat dilakukan secara menyeluruh.
Kata kunci: Sistem Informasi, Tugas Akhir, Analisis Kebutuhan, SMART
Selengkapnya dapat unduh disini
by tik ISi | Aug 30, 2020 | 2020, Artikel
Kiriman : Ida Bagus Candra Yana (Dosen Fotografi ISI Denpasar)
PENDAHULUAN
Cahaya merupakan roh pada dunia fotografi. Tak ada cahaya, maka fotografi tidak akan terwujud. Pantulan cahaya yang diakibatkan oleh cahaya utama turut menunjang terbentuknya dimensi ruang setiap objek foto. Sama seperti ketika mata bisa melihat bentuk suatu beda karena ada cahaya yang menerangi benda itu tampa ada cahaya mata ini tidak bisa melihat bentuk benda itu. Jenis-jenis cahaya ada dua jenis, pertama cahaya alami atau dalam fotografi disebut natural light yaitu cahaya yang bersuber dari alam seperti sinar matahari, kedua cahaya buatan atau dalam fotografi disebut artificial light yaitu cahaya yang bersumber dari cahaya buatan sebuatan seperti cahaya api, lampu dan lampu flesh. Setiap jenis cahaya memiliki karakter cahaya yang berbeda-beda ada yang keras dan lembut.
Selengkapnya dapat unduh disini
by tik ISi | Aug 23, 2020 | 2020, Artikel
Kiriman : Ni Putu Tisna Andayani, S.S., M.Hum (Prodi Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar)
ABSTRAK
Pandemi Corona yang melanda seluruh belahan Dunia tak hanya menyisakan kedukaan yang begitu mendalam bagi banyak orang, namun semangat untuk melewati krisis selama Pandemi ini adalah satu hal yang patut diperjuangkan untuk bisa bertahan. Pandemi Corona tak hanya memperlambat laju perekonomian dunia, di Bali khususnya Pandemi Corona ternyata memberi banyak hikmah di berbagai lini kehidupan. Dampak Corona di Bali berpengaruh cukup besar di sektor riil dan non riil
masyarakat Bali. Namun, semua itu kembali kepada cara kita menyiasati agar tetap bertahan di era new normal ini.
Tulisan ini ingin diharapkan mampu memotivasi pembaca untuk selalu optimis dan membuka peluang-peluang, ide-ide, serta gagasan-gagasan baru untuk bisa beradaptasi di era new normal. Adapun tiga hal yang akan dikemukakan melalui tulisan ini: (1)Tantangan para seniman/seniwati di Bali untuk tetap berkreativitas di era new normal; (2) Hasil karya kreativitas seniman/seniwati di Bali selama pandemi corona; serta (3) Menetapkan tujuan ‘Goals’ sekaligus menciptakan peluang baru di
era new normal.
Data yang digunakan dalam tulisan ini bersumber dari wawancara langsung dengan narasumber yang berkompeten di bidang seni dan juga hasil transkripsi dari diskusi para narasumber di stasiun televisi dan webinar-webinar yang banyak berlangsung selama pandemi corona yang terkait kesenian dan keberlangsungan hidup penduduk Indonesia khususnya di Bali. Semua dirangkum menjadi satu dalam tulisan
ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Kata Kunci: Kreativitas Seni, Karya Seni, Tantangan & Peluang, Pandemi Corona
Selengkapnya dapat unduh disini
by tik ISi | Aug 16, 2020 | 2020, Artikel
Kiriman : I Putu Udiyana Wasista (Jurusan Desain Interior Institut Seni Indonesia Denpasar)
ABSTRAK
Untuk hidup menghadapi kerasnya perubahan iklim, manusia membuat sebuah strategi hunian agar dapat hidup dengan nyaman dan aman. Strategi tersebut kemudian berkembang menjadi arsitektur bioklimatik. Namun arsitektur bioklimatik sudah lebih dulu dilakukan dan diwariskan oleh para pendahulu kita. Banyak teknologi rumah tradisional telah mengaplikasikan prinsip arsitektur bioklimatik yang menitikberatkan pada perubahan suhu pada bangunan. Bangunan rumah tinggal tradisional Bali merupakan salah satunya. Tulisan ini membahas tentang strategi bioklimatik pada rumah tinggal tradisional Bali. Hasilnya rumah tinggal tradisional Bali memiliki beberapa strategi bioklimatik seperti, penataan
layout, penempatan natah, penggunaan langit-langit yang tinggi pada bangunan, penggunaan material insulasi panas alami, dan memaksimalkan aliran udara yang tampak pada struktur bangunan.
Kata kunci : arsitektur bioklimatik, rumah tinggal tradisional Bali, arsitektur berkelanjutan
Selengkapnya dapat unduh disini