Kunjungan PS. Fotografi di Yogyakarta

Kunjungan PS. Fotografi di Yogyakarta

Bali sebagai Studio Alam Spirit of Creativity CPC Johni Hendarta Kunjungan PS. Fotografi FSRD ISI Denpasar Ekskursi Pendidikan di Yogyakarta

Yogyakarta-By Arba Wirawan

Rombongan PS Fotografi

Rombongan PS Fotografi

Rombongan Ekskursi pendidikan FSRD ISI Denpasar tanggal (13 -17/09), pada hari pertama Senin (14/09) melakukan kunjungan ke Penerbit Kanisius, dan CPC Photo Design, milik fotografer terkenal Johni Hendarta, didampingi putranya Johann Nicholas, menerima mahasiswa PS. Fotografi, DKV, dan dosen pembimbing dengan kekeluargaan . Pertama-tama Pj. Ketua PS. Fotografi I Komang Arba Wirawan,S.Sn.,M.Si, mengucapkan terimaksih dari hati yang paling dalam atas penerimaan yang sangat baik, dan selanjutnya ketua panitia Drs. I Wayan Swandi.,M.Si. memperkenalkan seluruh rombongan dan mahasiswa, dan menjelaskan keberadaan kelembagaan di ISI Denpasar.

Johni Hendarta, menerima dengan santai menjelaskan secara lengkap dan detail proses kerja studionya yang luas dan canggih, diikuti oleh foto-foto yang terkonsep,unik dan indah. Kebanyakan Johni mengerjakan proyek foto komersial khususnya foto prewedding yang menjadikan Bali sebagai studio alamnya.’Hampir setiap bulan saya melakukan pemotretan pre wedding ke Bali” ungkapnya.Johni mempresentasikan fungsi masing-masing lampu yang dimiliki dari ukuran kecil sampai ukuran sebesar mobil. “Studio ini berukuran 15 meter persegi dan sering dilakukan pemotretan mobil dan diseting berbagai interior dapur, ruang tamu dan pemotretan perhiasan.”imbuh johni.

Hampir dua jam mahasiswa PS. Fotografi menyimak dengan seksama penjelasan yang jarang didapat pada kesempatan seminar. Bila melakukan pemotretan ke Bali Pak Johni diharapkan menyempatkan diri mampir di kampus, untuk berbagi pengalaman dan ilmunya kepada mahasiswa”harap Arba.

Rombongan yang melakukan kunjungan ke Museum Hidayat dan studio patung di Tanggulangin dipinpin langsung oleh Ibu Dekan Dra. Ni Made Rinu.,M.Si, yang dilanjutkan peninjauan tempat workshop dan pameran di gedung kesenian Yogyakarta pada tanggal (15/09) besok.

Keterangan foto.

Foto bersama Johni Hendarta pemilik CPC Yogyakarta dengan rombongan PS. Fotografi FSRD ISI Denpasar pada kunjuangannya Senin (14/09) pada ekskursi akademik FSRD yogyakarta 2009.

Pelepasan Rombongan Studi Ekskursi Akademik Yogyakarta 2009   ISI Denpasar

Pelepasan Rombongan Studi Ekskursi Akademik Yogyakarta 2009 ISI Denpasar

IMG_7242(Denpasar)Satu lagi usaha ISI Denpasar untuk terus berbenah dan terus meningkatkan kompetensi diri ke arah lebih baik. Minggu kemaren (13/9) rombongan yang terdiri dari mahasiswa, dosen pembimbing dan pegawai dari kedua Fakultas dilepas secara resmi oleh Rektor ISI Denpasar di gedung Wantilan kampus setempat. Rencananya rombongan ini akan mengadakan Studi Ekskursi Akademik yang mengambil tempat di Yogyakarta. Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 15-18 September mendatang. Menurut Dekan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Denpasar I Ketut Sariada, SST rombongan FSP terdiri dari 87 orang yang terdiri dari 63 Mahasiswa dari semua Jurusan (Tari, Karawitan dan Pedalangan) dan sisanya 24 orang adalah dosen pembimbing, pegawai dan panitia acara. Sariada menerangkan untuk kegiatan Studi Ekskursi Akademik ini akan dimulai dengan Pertemuan dengan Rektor ISI Yogyakarta (15/9) yang dilanjutkan dengan workshop oleh narasumber dari ISI Yogyakarta, Kolaborasi Seni dan sebagai puncaknya (16/9) akan dilaksanakan pementasan kolaborasi antara ISI Yogyakarta dan ISI Denpasar dengan menampilkan: Pementasan dari ISI Yogyakarta, Tabuh Kebyar Gita Utsawa, Tari Pendet, Tari Kebyar Terompong, Bondres dan ditutup oleh pementasan Tari Satya Brasta.

Sementara itu Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi menerangkan untuk kegiatan FSRD dalam Studi Ekskursi Akademik ini akan dilangsungkan di BPPG yang beralamat di Jalan Kaliurang No.12 Yogyakarta. Kegiatan FSRD dititikberatkan pada kegiatan workshop Melukis Model oleh Jurusan Seni Rupa Murni, Foto Model oleh Fotografi dan Gambar Poster oleh jurusan DKV. Sebagai acara puncaknya juga dilaksanakan pameran di tempat yang sama pada tanggal 16 September 2009 yang rencananya akan dibuka langsung oleh Rektor ISI Denpasar. Rombongan FSRD ISI Denpasar berjumlah 74 orang dengan perincian 55 orang, 19 orang dosen pembimbing, pegawai dan panitia. “Tentu dalam Studi Ekskursi Akademik ini juga dilaksanakan program untuk meningkatkan akreditasi Jurusan dengan narasumber dari ISI Yogyakarta, yang nantinya akan dijadikan masukan untuk meningkatkan akreditasi Jurusan di FSRD ISI Denpasar” sahut Rinu.

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA berpesan agar rombongan menjaga citra Lembaga dengan sebaik-baiknya, mengingat sekarang masih dalam suasana Bulan Puasa, jadi diharapkan seluruh rombongan untuk menghormati teman-teman yang lagi berpuasa di sana. Kegitan studi Ekskursi Akademik ini bukan kegiatan liburan, melainkan studi komparatif, sehingga kita dapat mengambil sisi positif dari lembaga yang kita kunjungi untuk kita kembangkan di kampus kita sendiri. Para peserta acara tampak antusias mengikuti acara tersebut dengan seluruh hiruk pikuk kegiatan persiapan keberangkatan.

Delegasi ISI Denpasar sedot perhatian Thailand

Delegasi ISI Denpasar sedot perhatian Thailand

Delegasi ISI Seminar, Worshop dan pentas sedot perhatian pada Culture Festival di Songkhla Rajabath University dan Konjen RI Thailand dalam Hut 64 RI

Laporan I Komang Arba Wirawan

Songkhla Thailand (ISI Denpasar)

Usai Pentas di Konjen RI Thailand

Usai Pentas di Konjen RI Thailand

Delegasi kesenian yang berjumlah 25 orang dari Institut Seni Indonesia Denpasar, di bawah pimpinan I Wayan Sueca.,S.Skar.,M.Mus, sebelum tampil yang pertama diterima di kampus Songkhla Rajabath University yang luas dan bersih, tidak terdapat coretan dengan pakaian hitam putih mahasiswanya. Yang menyambut delegasi ISI diantaranya, pejabat tinggi Wakil Rektor Bidang Penelitian, Saensak Siriphanich Ph.D, Direktur bidang kebudayaan Ass. Prof. Dr. Kanut Thattong, Asst Prof Dr. Painote Duang Viset, President of Songkhla University, Rojana Sri Sai Songkhla Rajabath University, Head Of Cultural Center, Sarita Srisunan, Ass Prof Worasit Muttameta Fac. Of fine Arts, Songkhla Rajabath University. Setelah dilaksanakan penyambutan pada malam harinya, tim kesenian tampil dengan materi, Tari Selat Segara, Tari Legong Keraton, Tari Topeng Keras, diiringi penabuh dari FSP diantaranya Rektor ISI, dan Tari Cak Kontemporer mengambil lakon Ramayana, gabungan FSP dan FSRD yang tampil kompak dan memukau dihadapan ribuan pengunjung culture festival yang diadakan Songkhla Rajabath University.

Penampilan hari kedua di tempat yang sama delegasi kesenian ISI tampil dengan materi yang berbeda yaitu Tari Legong Keraton, Oleg Tambulilingan, Tari Topeng Tua, dan Tari Cak Kontemporer, sama dengan hari pertama ribuan penonton berjejal menyaksikan penampilan wakil dari ISI Denpasar, Bali Indonesia.

“Melihat apresiasi masyarakat Thailand terhadap kesenian Bali saya cukup puas” kata Sueca seusai menarikan topeng Tua dan Keras. Ini membuktikan ISI telah go Internasional” Imbuhnya. Menyaksikan tim kesenian ISI Rektor Prof I Wayan Rai,S.MA, berharap untuk tampil secara maksimal lagi untuk pertunjukan di acara Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke 64 di sebuah hotel berbintang, dikawasan Pariwisata Thailand. ”Saya bangga dengan penampilan di Songkhla Rajabath University, dengan sambutan yang antusias, dan berharap tampil yang maksimal di Hut 64 Konjen RI ” Harap Rai. Karena Prof Dr. I Wayan Rai, S.MA. tidak dapat turut hadir pada perayaan Hut RI karena menghadiri konferensi SFAPA, di Chiangmay Bangkok.

Sebelum tampil dalam perayaan Hut RI ke 64  delegasi kesenian ISI Denpasar diundang Konsul RI di Songkhla Bapak M.Rizky Safary, dalam pembicaraan Rektor ISI dengan Konjen RI terjadi dialog yang sangat erat seperti di rumah sendiri. Ada beberapa catatan pembicaraan seperti Bali ternyata merupakan inspirasi Thailand dalam pengembangan pariwisatanya, Konjen mengusulkan untuk mepatenkan produk-produk budaya Bali, untuk didaftarkan copy rightnya seperti batik, ornamen, bahkan nama Bali seharusnya dipatenkan karena ikon Bali banyak dipergunakan di Thailand ini”harap M.Rizky Safary.

Kerjasama ini akan ditindaklanjuti dengan MOU antara ISI dan Konjen Sonkhla, untuk dapat berperan dalam memperkenalkan budaya Bali di Asia Tenggara, dan Konjen akan tetap mengupayakan mempasilitasi ISI Denpasar dalam bidang kerjasama budaya karena minat warga Thailand untuk melanjutkan kuliahnya, penelitian bersama, pemuatan bersama dalam jurnal Mudra dan pertukaran dosen maupun mahasiswa semakin meningkat. ISI sendiri terus akan bekerjakeras untuk, mempromosikan Indonesia di Asia Tenggara khusunya untuk menarik minat wisatawan dan kerjasama antar bangsa-bangsa Asia dalam pendidikan untuk kemajuan bersama,Ungkap Rai.

Disela-sela program pertunjukan dengan jadwal yang padat seminar dan workshop diselenggarakan di gedung rektorat lantai delapan Songkhla Rajabath University, seminar menampilkan pembicara, Prof. Dr. Rai.S.MA dengan materi kerjasama ISI Denpasar dan go Internasional, pembicara kedua dari Fakultas Seni Pertunjukan sebagai pembicara pertama I.Gusti Ayu Srinatih,SST.M.Si, The Relationship Between Dance and Music in Balenese Performing Arts, pembicara kedua Ni Made Ashinawati,SST.M.Si, makalah: ”Learning Balinese Dance”.,pembicara ketiga Ni Ketut Dewi Yulianti SS.M.Hum judul makalah: ”The Significance of English in enhanching dance teaching quality, dan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Dra. Ni Made Rinu,M.Si dengan makalah Art Painting of Balinese Classic, Artistic Images and Excellence Painting of Balinese in present day.

Seminar ini diikuti oleh workshop tari, tari kecak, wayang, dan lukis klasik wayang kamasan yang menyedot peserta dari mahasiswa dan dosen Sonkhla Rajabath University termasuk para pejabat-pajabat tingginya turut serta dalam worshop ini. Ini pengalaman yang menarik bagi kami dapat belajar menari Bali dan lukis wayang tradisional”ungkap Saensak Siriphanich Ph.D, wakil rektor bidang penelitian.

Penerimaan baik dari Konjen RI di Songkhla, Songkhla Rajabath University dan Suratani University sangat baik di kedua delegasi disambut seperti tamu kenegaraan dengan pertunjukan tarian-tarian tradisional Thailand yang mempesona, pertunjukan wayang Thailand, serta kemasan pameran yang dikombinasikan dengan seni pertunjukan, tatarias penari dan penampilan okesrta yang membuat kagum delegasi, Ini perlu di contoh bagaimana kolaborasi pameran dan pementasan, menjadi suatu yang tak terpisahkan”ungkap Rai dengan rasa gembira kepada seluruh delegasi. Selanjutnya delegasi diarak dalam pawai dengan lampu seterongking (lampu dengan minyak tanah), menuju taman dengan suguhan musik tradisional, tari dan makanan tradisional dan durian Thailand yang manis dan legit. Ketua delegasi turut mencoba memainkan musik tradisional Thailand beberapa saat, Pengalaman pertma saya memainkan musik tradisional Thailand”ungkap Sueca sambil menabuh musik.

Penyambutan ini langsung oleh President Songkhla Rajabaht University, sesuatu dapt dipelajari di Thailand untuk mahasiswa yang turut serta dalam delegasi adalah suasana kampus, tidak ada coretan dimana-mana, etika kepada dosen, para pejabat kampusnya sangat tinggi, apalagi kepada presiden atau rektornya sangat dihormati oleh mahasiswa, dan seluruh civitas akademika”ini pelajaran paling berharga untuk kita semua’ kata Diah Yeti yang menarikan sita dalam kecak kontemporer delegasi ISI”.”Mudah-mudahan dapat kami tularkan kepada teman-teman mahasiswa di ISI Denpasar, nantinnya.”Karena pengalaman ini juga berkat kerjakeras Bapak Rektor”Imbuhnya.

Hasil perjalanan delegasi ISI Denpasar di Thailand selama seminggu seminar dan workshop yang dibanjiri peserta, pertunjukan yang memukau penonton membuat kegembiraan, delegasi ISI apalagi MOU dengan Suratani University akan ditandatangani antara kedua belah pihak.

Keterangan Foto:

Delegasi Kesenian ISI Denpasar Usai Tampil pada Perayaan 64 Tahun RI, oleh Konjen RI di Songkhla Thailand, foto bersama Konjen, Insert: Rektor ISI Prof Dr. I Wayan Rai,S.MA, dengan Presiden/Rektor Songkhla Rajabath University Thailand Asst. Prof. Dr Pairote Duangwiset.

Lewat Penelitian, Dokumentasi dan Inventarisir Kesenian NTB, Usaha ISI Denpasar Dalam Melindungi Seni Budaya Indonesia

Lewat Penelitian, Dokumentasi dan Inventarisir Kesenian NTB, Usaha ISI Denpasar Dalam Melindungi Seni Budaya Indonesia

NTB

3 dosen ISI Denpasar tengah mengapit salah satu seniman tua Tari Batek Baris di Lingsar-NTB (Y. Rawiti). Inset: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA

Denpasar-Ditengah gencar-gencarnya pemberitaan tentang klaim Tari Pendet oleh pihak Malaysia, 3 orang dosen ISI Denpasar tengah melakukan penelitian untuk mendokumentasi dan menginvetarisir Seni Pertunjukan daerah Nusa Tenggara Barat. Penelitian yang berjudul “Inventarisasi dan Dokumentasi Seni Pertunjukan Tari di  Nusa Tenggara Barat” ini dimotori oleh Ketua Peneliti Drs. Rinto Widyarto, M.Si. (bidang Seni Tari Jawa) dan dua anggota I Ketut Darsana, SST., M.Hum. (bidang Seni Tari Bali) serta Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd  (bidang Metodologi Penelitian). Dipilihnya Nusa Tenggara Barat sebagai Obyek Penelitian dikarenakan ISI Denpasar sebagai satu-satunya institusi seni di daerah kawasan timur Indonesia, jadi ISI Denpasar berperan dalam pengembangan Kesenian di daerah Indonesia timur sesuai dengan visinya sebagai pusat dokumentasi seni.

Menurut Rinto ini adalah bagian dari Program Hibah Kompetisi (PHK) B-Seni yang telah dimenangkan ISI Denpasar dari sejak 2007. Penelitian untuk tahun ini dibagi dua  yaitu untuk di Bali menginventarisir Tari Legong olehsalah satu dosen tari dan menginventarisir seni pertunjukan NTB. Mengingat tahun lalu telah melakukan hal yang serupa di wilayah NTT. Penilitian yang dilakukan di NTB menitikneratkan kepada dokumentasi dan inventarisir seni pertunjukan di NTB dengan jalan mengunjungi seniman-seniman tua NTB, merekam tarian, mencari referensi buku penunjang tentang seni tari dan mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat dalam hal kesenian.

Sedangkan sebagai “team lokal” dari NTB yang diajak bekerjasama yaitu Dra. Endah Setyorini (Kasi Kesenian Disbudpar  Provinsi NTB), I Ketut Astika (Pamong Budaya Pelaksana) dan I Wayan Balik (Pamong Budaya Pelaksana Lanjutan). Selanjutnya diadakan wawancara dengan para seniman, tokoh masyarakat, masyarakat pendukung, dan  instansi terkait (Bapak Mustakim Biawan alias Musbiawan, Ibu Sriyaningsih Pensiunan Kepala Taman Budaya Mataram dan Y. Rawiti penari Batek Baris di Pura Lingsar).

Nantinya penelitian ini diharapkan akan menjadi panduan bagi orang asing atau siapa saja yang menginginkan mempelajari seni pertunjukan tari khusus-nya Nusa Tenggara Barat. Mengingat bahwa ISI Denpasar selain sebagai pusat kajian seni dan budaya Bali juga sebagai pusat kajian seni pertunjukan tari wilayah Indonesia Timur. Hasil dari penelitian ini diwujudkan dalam ensiklopedi dan akan dipublikasikan tidak saja dalam jurnal ilmiah terakreditasi Mudra ISI Denpasar namun dalam jurnal internasional (Asian theatre Journal). Hal ini ditegaskan oleh Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd dan rencananya akan rampung akhir November tahun ini.

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira atas dilaksanakannya penelitian ini, ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih ISI Denpasar dalam konteks pelestarian dan pengembangan seni dan budaya Indonesia. Berkaitan dengan kegiatan klaim budaya, ISI Denpasar telah menginventaris hasil karya seni- desain mahasiswa dan dosen, yang rencananya akan didaftarkan ke Pusat. Mengingat himbauan Menbudpar yang membebaskan biaya pendafatran HAKI untuk 1000 pendaftar pertama. Hal bertujuan untuk mencegah klaim sepihak dari Negara lain. Nah berkaitan penelitian ini diharapkan hasilnya berupa pemetaan kesenian di seluruh wilayah Indonesia khususnya NTB.

ISI Denpasar Akan Tampilkan “Evolusi Gamelan Bali” Dalam Festival Kesenian Indonesia (FKI) ke-6 di Jakarta

ISI Denpasar Akan Tampilkan “Evolusi Gamelan Bali” Dalam Festival Kesenian Indonesia (FKI) ke-6 di Jakarta

LIM_6776-copy Denpasar-Satu momentum penting akan kembali digelar oleh Badan Kerja Sama –  Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTS) se-Indonesia pada tanggal 5 s.d. 24 Oktober  2009, yaitu Festival Kesenian Indonesia (FKI) ke-6 yang akan berlangsung di Institut  Kesenian Jakarta (IKJ). FKI ke-6 ini juga bertaraf internasional setelah kesuksesan pada  FKI ke -5 yang diselenggarakan di ISI Denpasar pada tahun 2007 yang pertama kali  menggelar FKI ke-5 bertaraf internasional. Tema yang diusung dalam FKI ke-6 adalah  “Exploring Root of Identity” yang menekankan pada suatu dialog inter-cultural dan cross  discipline untuk memperkaya pengalaman dan pemahaman peserta melalui kolaborasi  penciptaan seni, dialog kultural dan kerjasana serta upaya pewacanaan lainnya. Berbagai  kegiatan akan dilaksanakan diantaranya pertunjukan, pameran seni visual, festival film,  seminar, workshop, dan kegiatan untuk mahasiswa serta street festival.

ISI Denpasar yang 2 tahun lalu sebagai tuan rumah sudah memulai persiapan latihan yang diawali dengan upacara nuasen (28/08/2009). Menurut Ketua Jurusan Karawitan, I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn, upacara nuasen bertujuan agar segala kegiatan untuk persiapan FKI ke-6 ini dapat berjalan dengan lancar. Latihan pertama disaksikan oleh Rektor ISI Denpasar, Pembantu Rektor II, Pembantu Rektor IV, serta para dosen Karawitan ISI Denpasar. Dalam arahan Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., menyampaikan bahwa ISI Denpasar mendapat kehormatan untuk tampil dalam konser gamelan bersama dengan ISI Surakarta. Konser gamelan akan menjadi acara pertama yang secara resmi membuka rangkaian kegiatan FKI 6 2009. Konser ini diawali dengan pemutaran film pendek mengenai festival gamelan bersejarah yang terjadi di Vancouver, Kanada pada saat berlangsungnya World Expo 1986.

Sementara Pembantu Rektor II ISI Denpasar, I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum, menyampaikan bahwa ISI Denpasar akan menampilkan “Evolusi Gamelan Bali”, dimana dengan durasi 30 menit ISI Denpasar akan menyajikan 3 pase garapan, yaitu yang pertama pase alam yang akan menampilkan suling atau musik-musik perintis, pase kedua adalah spiritual/ klasik yang menampilkan Selonding dan Semarpagulingan, dan pada pase terakhir adalah pase hiburan yang diwakili oleh gamelan Gong Gede. I Gede Arya Sugiartha yang juga sebagai Pembina tabuh menambahkan salah satu tujuan FKI adalah untuk menunjukkan pencapaian puncak keberhasilan masing-masing perguruan tinggi seni, sehingga rombongan ISI Denpasar tentunya akan memberi suguhan yang baik guna menyukseskan acara FKI ke-6 ini.

Hal senada juga disampaikan Pembantu Rektor IV ISI Denpasar, I Wayan Suweca, S.SKar., M.Mus.. Pihaknya menyampaikan ISI Denpasar akan mengirimkan sekitar 55-60 orang dari dua Fakultas yaitu Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Konser gamelan akan berlangsung tanggal 6 Oktober 2009 bertempat di Graha Bhakti Budaya, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki. I Wayan Suweca menambahkan konser gamelan merupakan suatu pergelaran komposisi gamelan dari berbagai daerah nusantara, sehingga persiapan latihan selama sekitar satu bulanan ini diharapkan cukup melatih mahasiswa Karawitan semester lima untuk nantinya tampil maksimal.  Selain itu latihan ini sebagai persiapan dimana pada tanggal 6 September pihak panitia pusat akan meninjau kegiatan latihan, guna melihat sejauh mana perkembangan latihan dari ISI Denpasar.

Pembukaan Pameran Seni Rupa “MERDEKArt” Mahasiswa Seni Rupa Murni ISI Denpasar

Pembukaan Pameran Seni Rupa “MERDEKArt” Mahasiswa Seni Rupa Murni ISI Denpasar

IMG_6840 copy Denpasar-Malam minggu (29/8) di Museum Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi,  Renon-Denpasar tampak berbeda dari biasanya. Tampak banyak orang berkumpul dan  spanduk yang terbentang di depan monumen kebangaan masyarakat Denpasar ini.  Rupanya sedang digelar pembukaan pameran seni rupa murni oleh mahasiswa seni rupa  murni angkatan 2007 yang tergabung dalam kelompok “Prasasti”. Untuk tema yang dipilih  untuk pameran kali ini ialah “MERDEKArt” yang selain menyambut hari kemerdekaan  Republik Indonesia yang ke-64 juga menyiratkan kemerdekaan/kebebasan mereka    berekspresi dalam media seni rupa sesuai dengan disiplin ilmunya, ungkap Ketua Panitia  Pameran I Putu Gde Wahyu Pramartha.

Mahasiswa asal Tulikup-Gianyar juga menjelaskan bahwa untuk pameran kali ini dipamerkan karya seni rupa murni angkatan 2007 ISI Denpasar yang dinamakan kelompok “Prasasti” dengan perincian 5 orang dari Jurusan Patung  dengan karya patung 6 buah dan 11 Orang Jurusan Lukis dengan karya lukis 27 orang. Ini adalah pameran kali kedua dari kelompok Prasasti dimana pameran yang pertama telah dilakukan setahun yang lalu. Harapannya dengan dilaksanakannya pameran ini menurut Wahyu, adalah agar bisa eksis, menambah wawasan dan mengasah keilmuan dalam bidang seni rupa sehingga kedepannya direncanakan tiap tahun kelompok ini akan berpameran.

Penjabat Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, MSi dalam sambutannya mengharapkan dalam pameran ini dapat membangun dialog seni serta dapat meningkatkan penghayatan dan apresiasi seni bagi seniman, pencinta seni, pengamat seni dan masyarakat pada umumnya. Pameran ini juga merupakan penjelajahan mahasiswa dalam mengembangkan bakat ilmiah yang kemudian berproses maju, dan berkelanjutan. Proses penempaan diri ini dilakukan melalui penempaan di bangku kuliah yang hasilnya diharapkan dapat melahirkan pengkaji seni, praktisi seni yang professional mandiri, berkepribadian dan secara holistik mampu menunjukkan jati dirin melalui hasil karya seninya. Kepala UPT Museum Perjuangan Rakyat Bali yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh Kepala Bimas, mengungkapkan bahwa kegiatan berpameran memang wajib dilakukan oleh seniman akademis dalam konteks untuk melestarikan seni budaya kita. Apalagi pada saat sekarang dimana kegiatan klaim-mengklaim karya seni menjadi isu yang mengglobal, jadi menjadi tugas senimanlah untuk terus aktif berkarya untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya warisan leluhur. Kepala Bimas MPRB juga mengungkapkan bahwa ISI Denpasar merupakan institusi yang paling sering menggunakan fasilitas MPRB sehingga kedepannya  diharapkan agar lebih ditingkatkan lagi, sesuai dengan makna tujuan pembangunan gedung yaitu mengingatkan bagaimana perjuangan rakyat Bali dalam memperoleh kemerdekaan. Nah sebagai generasi penerus kita harus terus berjuang sesuai dengan bidang ilmu kita masing-masing untuk membangun negara dan bangsa yang sangat kita cintai ini.

Rektor ISI Denpasar yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh Pj. Pembantu Rektor III Drs. I Made Subrata, MSi menjelaskan bahwa kegiatan berpameran ini merupakan salah satu contoh pendidikan soft skill diluar ilmu yang didapat di bangku kuliah. Soft skill merupakan pengetahuan tambahan yang bersifat kewirausahaan. Dimana mahasiswa sebagai calon seniman tidak hanya bisa berkarya saja, namun belajar untuk memanage  sebuah event, mempromosikan karya dll. Ini merupakan bekal untuk mahasiswa kedepannya, agar tidak hanya mencari pekerjaan namun dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Juga pentingnya seorang seniman untuk memahami pengetahuan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) sebagai payung hukum atas karya-karyanya sehingga menjamin kesejahteraannya nanti

Loading...