by admin | Aug 12, 2009 | Berita
Denpasar-(By Arba Wirawan)
Suasana Latihan, Foto By Arba
Garapan kecak kontemporer karya I Wayan Sueca.SSkar.,M.Mus, selaku pimpinan rombongan delegasi kesenian seminar dan workshop Institut Seni Indonesia Denpasar ke Songkla Rajabath University Thailand (16-23) Agustus 2009 melibatkan mahasiswa, dosen dan pejabat. Pementasan kecak, legong dan topeng direncanakan Senin 17 Agustus di Konjen RI, pementasan kedua di Songkla Rajabath University ketiga pada acara resepsi HUT RI oleh Konjen RI. Selain pementasan Fakultas Seni Pertunjukan, worshop lukis wayang seni klasik kamasan, oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain.
Pertunjukan kecak mengambil lakon Ramayana, alkisah raja Rahwana yang sedang berjalan dihutan bersama patihnya Marica, melihat wanita cantik Dewi Sintha, tertariklah Rahwana untuk memilikinya. Dengan tipu daya menyuruh Marica berubah menjadi kijang kencana untuk menarik Sintha dan mengelabuinya. Oleh adanya kijang kencana Dewi Sintha membujuk suaminya Rama untuk menangkap kijang kencana yang berlari untk dapat dimiliki Sintha. Rama pun mengejar kijang kencana yang berlari ke tengah hutan menjauhi Dewi Sintha. Di hutan kijang kencana berhasil dipanah mati oleh Rama, namun berubah menjadi bentuk aslinya Marica, serta bersuara mirip Rama dengan mengatakan telah mati dibunuh oleh kijang kencana. Suara Rama terdengar di tempat Dewi Sintha dan Laksmana, dan kemudian Dewi Sintha menyuruh Laksmana untuk menyusul kakaknya Rama. Laksmana tidak mau karena kesaktian Rama tidak mungkin kalah oleh Kijang Kencana, Laksmana pun sempat marah dituduh senang melihat kakanya dalam kesulitan, karena akan mendapat dirinya sebagai istrinya nanti. Laksmana pun sempat marah dituduh demikian, namun ia tetap hormat kepada istri kakaknya, dengan berpesan untuk jangan melewati tanda lingkar yang dibuatnya untuk menjaga Dewi Sintha dari bahaya. Cerita Ramayana yang banyak diketahui oleh masyarakat luas dan mancanegara ini lah menjadi alasan Delegasi Institut Seni Indonesia Denpasar mengangkat cerita ini untuk dipentaskan, beserta dengan tarian legong keraton tari selat segara dan topeng keras dan tua. Disamping sebagai kecak, para penari juga sebagai penabuh.
Kisah pentas tari kecak yang akan dibawakan oleh delegasi kesenian dari ISI Denpasar,ke Thailand pada bulan Agustus ini juga mengikuti festival seni atas kerjasama Konsul Jenderal RI dengan Universitas Songkla Rajabath Thailand. Pimpinan delegasi dari ISI Denpasar, I Wayan Sueca,SSkar.,M.Mus., yang juga PR IV ISI Denpasar, ditemui disela-sela latihan kecak di Gedung Candra Metu ISI Denpasar, mengatakan bahwa dengan mengambil kisah Ramayana dalam pentas kecak, khususnya di luar negeri lebih dipahami oleh penonton disana. ”Kisah-Ramayana sudah begitu populer dimanapun, ini menjadi pilihan kami dalam pentas kecak di Thailand nanti” jelas Suweca sehabis menari topeng. Yang menarik pula, dalam pentas tari kecak nanti akan tampil juga para pejabat ISI Denpasar seperti PR I Drs. I Ketut Murdana.,M.Sn, PR III Drs. I Made Subrata,M.Si, juga PR IV I Wayan Sueca.,SSKar.,M.Mus,(menari topeng), Pj. Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, I Ketut Sariada,SST, dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Dra. Ni Made Rinu M.Si.
Sedang Rektor akan tampil dalam seminarnya,”tambah Sueca. Pentas kecak kali ini pun banyak sisi tambahannya dalam pementasannya nanti, yang bisa dikatakan sebagai kecak kontemporer”. Yakni seperti penataan di stage, yang dibuat sedemikian rupa seperti ada hutan, batu angin api dan sebagainya”tambahnya. Disamping menggelar kecak, juga akan ditampilkan tarian lainnya seperti legong kraton, topeng dan tari selat segara, sela Sueca.
Selanjutnya setelah tampil di University Sonkla Rajabath Thailand, rombongan dari ISI Denpasar melakukan kerjasama dengan Suratani University, Thailand, dan mengikuti HUT RI ke 64 pada tanggal 21 Agustus 2009, ujarnya.
by admin | Aug 7, 2009 | Berita
Tampak Seorang Dosen ISI Denpasar I Gst. Ayu Srinatih, SST, MSi berfoto Dengan Rektor ISI Dps, Pejabat Kedutaan RI-Kamboja dan Pejabat RUFA Kamboja
(Denpasar-Humasisi)Mengimplementasikan cita-cita ISI Denpasar untuk ‘go internasional’ diwujudkan dengan pengiriman para dosen ISI Denpasar untuk melakukan presentasi internasional. Salah satu dosen Jurusan Tari ISI Denpasar, I Gusti Ayu Srinatih, S.ST., M.Si., telah sukses melakukan presentasi lewat seminar di Royal University of Fine Arts (RUFA) Phnom Penh, Kamboja, pada tanggal 3 Agustus 2009. I Gusti Ayu Srinatih, S.ST., M.Si., diundang oleh Rektor RUFA, Bong Sovath, Ph.D., sebagai pembicara dalam seminar internasional yang diadakan oleh universitas tersebut. Seminar ini adalah bagian dari salah satu kegiatan B- Art yang dimenangkan oleh Jurusan Tari, dimana payungnya adalah Promoting the Roles of Balinese Performing Arts in Strengthening National Integration and Increasing the Nation’s Competitiveness in the Globalization Era. Mengacu pada tema diatas, maka I Gusti Ayu Srinatih, S.ST., M.Si., menyampaikan makalah dengan judul The Tri Hita Karana Conception and Its Implementation into Balinese Arts. Pada seminar tersebut disampaikan apa itu Tri Hita Karana dan bagaimana seniman Bali mengaplikasikannya ke dalam seni pertunjukan dan seni rupa. Srinatih menambahkan bahwa pihaknya mencoba mengangkat kearifan local Bali yaitu Tri Hita Karana, dimana konsep ini dapat memberikan inspirasi secara global dan dirinya berharap kearifan local ini dapat dikenal secara luas di dunia internasional. Yang lebih menarik perhatian audience pada presentasi tersebut diberikan contoh-contoh melalui video maupun praktek secara langsung. Sehingga diskusi berjalan sangat hangat bahkan sampai menarik benang merah hubungan antara Kamboja dengan Indonesia, khususnya Bali. Seminar yang berlangsung dua setengah jam tersebut mendapat respon positif dari para audience yang berjumlah sekitar 60 orang, yang terdiri dari semua pembantu rector, para dekan, dosen dan mahasiswa dari Royal University of Fine Arts. Selain itu secara khusus seminar dihadiri oleh R. Eko Indiarto R (Counselor) dan Rahendro Witomo (Second Secretary pada KBRI Phnom Penh).
Tampak I Gst. Ayu Srinatih, SST, MSi Sedang Mempresentasikan Makalahnya di Depan Pejabat RUFA University-Kamboja
Sementara Rektor RUFA menyambut sangat baik kerjasama ini dan berharap hubungan ini dapat terus berlangsung dan ditingkatkan, sebagai realisasinya pada tahun 2010 paper dari para dosen RUFA akan dapat diterbitkan di Jurnal Internaional ‘Mudra’ milik ISI Denpasar. Kolaborasi paper baik dari ISI Denpasar maupun dari RUFA akan mampu memberikan kontribusi akademik baik untuk ISI Denpasar maupun RUFA. Srinatih yang sudah sering melakukan kegiatan presentasi di tingkat nasional dan mengajar di luar negeri ini berharap agar kegiatan semacam ini dapat ditingkatkan apalagi dalam era persaingan global untuk memperkenalkan seni budaya bali, serta mampu membuka wawasan para dosen ISI Denpasar untuk siap bersaing di era global ini.
by admin | Aug 7, 2009 | Berita
Asti Pertiwi-Sekeha Gong Kumpulan Ibu-Ibu Dosen, Pegawai, Mahasiswa Asing dan Alumnus ISI Denpasar
(Denpasar-Humasisi)Satu momentum penting digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tanggal 10 – 12 Agustus 2009, dalam rangka peringatan hari pendidikan nasional, Dikti mengadakan event bertajuk ‘Gelar Karya Anak Bangsa’, dengan tema “Membangun Masyarakat Cerdas dan Kreatif Berbasis Sains, Teknologi dan Seni Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa”. Kegiatan yang rencananya dibuka oleh Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, bertempat di Halaman & Plaza Gedung A-Departemen Pendidikan. Dalam acara pembukaan Dikti mengundang rombongan ISI Denpasar untuk dapat tampil di Jakarta dalam ajang bergengsi tersebut. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S. M.A., menyampaikan ungkapan terima kasih yang mendalam serta menyambut baik dan akan menyukseskan kegiatan tersebut. ISI Denpasar diberi kesempatan untuk mengisi beberapa acara diantaranya, mengiringi tamu undangan dengan lagu-lagu tempo dulu yang dinyanyikan oleh para dosen dan mahasiswa ISI Denpasar. Mereka akan menyanyikan lagu Kebyar-Kebyar yang diciptakan oleh Gomloh, Kisah Kasih di Sekolah yang dipopulerkan oleh Obie Meisak, serta lagu dengan judul Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif, yang merupakan ide dari Prof. Rai yang kemudian dikaryakan oleh I Komang Darmayuda, S.Sn., M.Si. bersama Ni Wayan Ardini, S.Sn., M.Si. Dibawah pembinaan I Komang Darmayuda, S.Sn., M.Si. bersama Ni Wayan Ardini, S.Sn., M.Si., juga akan ditampilkan paduan suara yang akan dibawakan oleh Asti Pertiwi dengan membawakan lagu berjudul Janger.
Guna menyambut kedatangan tamu-tamu kehormatan selain tabuh Semarpagulingan persembahan Asti Pertiwi (gabungan para dosen, staf, mahasiswa, alumni ISI Denpasar serta seniman), kedatangan tamu juga disambut dengan alunan nada gender yang dibawakan oleh 4 anak-anak yang tergabung dalam Asti Kumara (kumpulan putra/putrid para dosen, staf ISI Denpasar). Mereka yang berlatih dibawah asuhan Ni Ketut Suryatini, S.SKar., M.Sn., mereka membawakan beberapa tabuh gender. Ketut Suryatini mengungkapkan anak-anak yang berusia kisaran 7 sampai 11 tahun ini sangat apresiasif dan responsive dalam mengikuti berbagai kegiatan seni, hingga selain sering mengikuti event-event baik upacara agama maupun acara nasional, mereka juga pernah menorehkan sejarah dengan seringnya mengikuti lomba-lomba hingga pernah mendapatkan beberapa prestasi.
Dikesempatan lain Dikti memberi peluang kepada Asti Pertiwi untuk tampil di acara pembukaan pameran. Kesempatan tersebut diberikan setelah Asti Pertiwi sukses tampil dalam konfrensi internasional SSEASR beberapa waktu lalu. Asti Pertiwi akan membawakan tabuh-tahuh Semarpegulingan serta mengiringi Tari Pendet yang dibawakan oleh siswi SLB Bali dan Mahasiswi ISI Denpasar serta tari Satya Brasta yang dibawakan oleh para mahasiswa ISI Denpasar. Menurut koordinator Asti Pertiwi Ni Ketut Suryatini, S.SKar., S.Sn., Asti Pertiwi telah berusaha keras untuk latihan selama 1 bulan secara intensif untuk dapat menampilkan hasil terbaik, karena untuk pertama kalinya iringan tari Satya Brasta ciptaan I Nyoman Cerita ini dibawakan dengan tabuh Semar Pegulingan. “Berkat kerja keras dan latihan intensif dibawah bimbingan para dosen dari Jurusan Karawitan, Kami siap akan menampilkan karya terbaik kami” ungkap Ni Ketut Suryatini, S.SKar., S.Sn.,.
by admin | Aug 7, 2009 | Berita
Laporan Agus Brata dari arena NUEDC
Team Debat ISI Denpasar
Keberangkatan rombongan ISI Denpasar yg dilepas langsung oleh Bapak Rektor ISI Denpasar untuk mengikuti lomba debat tingkat nasional yang juga merupakan bagian dari kelender akademik DIKTI, yaitu NUEDC (National University English Debating Championship) pada tanggal 30 juli ’09 dan berlangsung sampai dengan tanggal 3 Agustus ‘09. Lomba debat bahasa Inggris NUEDC pada kesempatan ini berlangsung di kota pahlawan, Kota Surabaya tepatnya di kampus pascasarjana dari STEASIA
Pada hari pertama (30/7) berlangsungnya kegiatan NUEDC diadakan seminar dan rapat tentang tata cara penerapan aturan-aturan debat bahasa Inggris NUEDC ini bagi total 92 tim peserta dari seanterio Indonesia. Seperti diketahui sebelumnya bahwa NUEDC ’09 menggunakan sistem British Parliamentary dan sistem ini adalah sistem yang digunakan dalam World University Debating Championship (WUDC) atau lomba debat bahasa Inggris tingkat dunia yang tahun ini akan diselenggarakan di Ankara, Turki. Dari Tim ISI Denpasar debator I adalah Kadek Karina Kurniawan, mahasiswi program studi DKV(Desain Komunikasi Visual) semester III dan debator II adalah dari program studi DKV atas nama A.A Gde Yudha Palguna semester VII, sementara adjudicator dari ISI Denpasar adalah Bagus Adrianto semester VII dari program studi DKV. Hari ke II, (31/7), pelaksanaan kejuaraan NUEDC resmi dibuka oleh DIKTI dan para tim diwajibkan mengikuti debat sampai rounds V dan kemudian berdasarkan nilai akan terpilih tim-tim yang berhak maju ke babak selanjutnya yaitu octofinal rounds. Pada kesempatan pertama, rounds I dengan motion THW (The House Would) give tax break for working women, Tim ISI Denpasar hanya memperoleh rangking IV, begitu pula pada rounds II dengan motion THW allowed head of states immunity in crimes fight against the human association by ICC. Tetapi pada ronde selanjutnya, rounds III dengan judul motion THW allow secular state ban the use of burqo in public place, para debators ISI Denpasar menunjukan kelas dengan menempatkan peringkat III dari empat peserta. Kemudian mencapai puncaknya pada hari ke III (1/8) dengan memperoleh rangking I atau menjadi yang terbaik pada rounds IV sebagai opening government dengan motion THW allow to capitalize the child labor as the wheel of economy. Kemudian THW give citizen to break the law for protecting animal in factory farming sebagai motion rounds V yang merupakan ronde terakhir dari preliminary rounds atau ronde penyisihan yang kita kenal dengan silent rounds dimana pihak panitia merahasiakan peringkat dari masing-masing tim peserta dan selanjutnya berdasarkan nilai akan dipilih tim yang berhak lolos ke babak selanjutnya dan sayang sekali ISI Denpasar gagal lolos ke babak 32 besar atau octofinal rounds.
Tetapi walaupun gagal lolos ke babak selanjutnya tim ISI Denpasat tetap bersemangat mengikuti babak-babak selanjutnya dari NUEDC tahun ini dengan harapan memperoleh masukan dan ilmu khususnya dalam bidang bahasa Inggris untuk ajang serupa dikemudian hari pada khususnya dan dalam penerapan bahasa Inggris di lingkungan kampus ISI Denpasar dalam rangka mensukseskan program ISI go International pada umumnya. Selanjutnya pada babak final NUEDC ’09 Juara I jatuh pada Institut Tehnologi Bandung dan juara II diboyong oleh Universitas Indonesia.
by admin | Aug 6, 2009 | Berita
Tampak Para Calon Mahasiswa Mengerjakan Soal Tes Masuk Dengan Sangat Serius
(Denpasar-Humasisi)Kampus ISI Denpasar mendadak berubah warna pada Hari Kamis pagi (6/8), ratusan orang berseragam putih hitam tampak sumringah memasuki kelas. Mereka adalah calon Mahasiswa Baru ISI Denpasar yang sedang mengikuti tes penerimaan Mahasiswa Baru ISI Denpasar 2009/2010. Menurut Kepala Biro Akademik Drs. I Gst. Bgs. Priatmaka, MM untuk tahun ajaran 2009/2010 ini ISI Denpasar menerima 245 orang calon mahasiswa baru. Dengan perincian Seni Tari 29, Seni Karawitan 29, Seni Pedalangan 9, Seni Rupa Murni(Lukis dan Patung) 34, Desain Interior 29, Desain Komunikasi Visual 83, Kriya Seni(Kayu dan Keramik) 4 dan Fotografi 18 orang. Mereka akan menjalani testing penerimaan mahasiswa baru selama 3 hari yaitu dari Hari Kamis tanggal (6/8) tes Pancasila, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Wawasan Seni. Jumat tanggal (7/8) pshycotest dan sabtu (8/8) tes ketrampilan sesuai dengan Program Studi yang dipilihnya. Setelah dilakukannya tes ini jadi kampus ISI Denpasar akan menerima mahasiswa baru yang dijadikan pijakan dalam penyusunan renstra (rencana strategis) 2010 untuk merencanakan arah pengembangan kampus ini ke depan.
Ketua Panitia Penerimaan mahasiswa Baru ISI Denpasar 2009/2010 Drs. I Ketut Murdana, MSn menyambut gembira atas dilaksanakannya tes ini dan menyatakan selamat datang bagi para calon mahasiswa ini. Tes kompetensi ini sebagai media untuk memilah calon mahasiswa baru sehingga nantinya ketika mengenyam pendidikan di ISI Denpasar bakat dan minat dari calon mahasiswa ini dapat lebih terasah. Tentu tujuan akhirnya untuk menghasilkan sarjana pencipta dan pengkaji seni yang berkualitas dan mumpuni sesuai tuntutan stakeholders dunia industri kreatif internasional sekarang ini. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira dan mengucapkan selamat datang bagi calon mahasiswa baru ini. Prof. Rai mengharapkan kedatangan mahasiswa ini atas choice bukan chance. Jadi mahasiswa yang lolos testing diharapkan bener-bener yang terpilih melalui minat, bakat dan kapabilitasnya, sehingga nantinya akan menghasilkan output yang betul-betul dapat mengemban misi sebagai seniman atau desainer akademis yang mampu bersaing di dunia internasional seperti yang dicanangkan oleh Depdiknas.Pembantu Dekan I Fakultas Seni pertunjukan yang mewakili Dekan Ni Ketut Suryatini, SS.Kar, MSn merasa bangga atas masih dipercayainya lembaga ISI Denpasar khusus FSP dalam mendidik calon mahasiswa calon seniman-seniman Bali masa Depan. ISI Denpasar sebagai barometer kesenian Bali masih diminati oleh para calon mahasiswa untuk tempat menimba ilmu tentang seni sebagai kelangsungan kesenian Bali ke depan. Tentu ini merupakan kerja keras segenap civitas akademika dengan terus mengadakan kegiatan, lomba-lomba dan ceramah seni, yang bertujuan untuk menarik minat generasi muda Bali khususnya, agar mau mendalami kesenian Bali yang merupakan warisan leluhur yang adiluhung ini.
Senada dengan yang diungkapkan Suryatini Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi mengucapkan syukur atas usaha promosi selama ini yang membuahkan hasil terbukti dengan jumlah calon mahasiswa yang terdaftar. Ini merupakan tanggung jawab yang besar bagi lembaga atas kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat kepada ISI Denpasar untuk mendidik calon-calon seniman masa depan yang akan melestarikan roh kesenian Bali. Tentu dari lembaga usaha untuk peningkatan kualitas pengelolanya secara bertahap telah ditingkatkan, terbukti dengan Dosen dan pegawai yang dikuliahkan lagi sampai jenjang S3, infrastruktur bangunan pendidikan, laboraturiom Seni dan Fasilitas pendidikan yang semakin ditingkatkan. Tentu in merupakan suatu usaha untuk menghasilkan lulusan yang qualified baik secara nasional maupun internasional.
by admin | Aug 3, 2009 | Berita, pengumuman
Nyantrik
Klungkung- Penutupan hibah pengajaran inovatif B-Art, Program Studi seni lukis, jurusan seni murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar, ditutup oleh Dekan FSRD Dra. Ni Wayan Rinu, M.Si, mewakili Rektor Prof. Dr. I Wayan Rai,S.MA Sabtu (1/8), di studio seni lukis wayang kamasan I Nyoman Mandra, Klungkung.
Penutupan ini juga dihadiri oleh Pj. Ketua Jurusan Seni Murni Drs. I Made Ruta, Ketua PS. Lukis Dra. I Made Purnami Utami,M.Erg, dosen pembimbing dan diawasi oleh wakil dari monitoring dan evaluasi (monev) ISI Denpasar.
“Nyantrik merupakan proses belajar langsung dari pendahulu maestro seniman lukis kamasan, dan ini merupakan program inovatif yang mengangkat nilai tradisional untuk dipelajari, di kembangkan dan dibawa pada pergaulan global di era posmodern ini, “ungkap Rinu dalam sambutan penutupannya.
“Wayang kamasan menurut Rinu merupakan Renaisancenya Bali yang patut diwariskan dan dipelajari oleh generasi muda agar nantinya dapat dikembangkan dan jangan sampai punah.
“Pihak kampus dan Bapak Rektor sangat bersyukur bahwa program “nyantrik” dapat terlaksana dan dikembangkan sebagai program pengajaran inovatif, sehingga dapat diikuti oleh program studi yang lainnya” harapnya.
Selanjutnya berharap seniman lukis kamasan I Nyoman Mandra dapat menjadi dosen luar biasa di FSRD, untuk mewariskan kehliannya kepada mahasiswa di kampus seni terbesar di Bali.
“Nyantik” diikuti oleh 15 mahasiswa semester IV seni lukis yang mengambil mata kuliah menggambar tradisi dua, berlangsung selama seminggu penuh, (sama dengan satu semester) dan empat hari kerja mandiri untuk penyelesaian gambar, nantinya akan dinilai oleh dosen pembimbing Drs. I Nyoman Yasana, M.Erg. dan koordinator pelaksana Drs. I Nyoman Nirma, selanjutnya pihak FSRD memamerkan kepada masyarakat luas.
Seniman lukis klasik I Nyoman Mandra menyambut baik kegiatan”Nyantrik” ini dan bersyukur bahwa generasi muda masih mau belajar manggambar seni lukis klasik sebagai tradisi kita. Mandra berharap mahasiswa untuk terus berkarya dan mencintai seni tradisi di zaman modern ini agar seni lukis klasik kamasan semakin dikenal di manca negara.
Sehingga melalui lukis tradisi wayang klasik kamasan dapat menjadi gaung, yang lebih besar ketingkat internasional dengan muatan lokal sebagai lokal genius. Mudah-mudahan ini menjadi bukti bahwa program inovatif pembelajaran B-Art sangat berguna bagi mahasiswa, proses pembelajaran inovatif FSRD Isi Denpasar, dan pengembangan seni tradisi Bali secara lebih luas.
Keterangan foto: Mahasiswa PS. Lukis, Jurusan Seni Murni FSRD ISI Denpasar, foto bersama pada penutupan “Nyantrik” Hibah Pengajaran Inovatif di studio I Nyoman Mandra Kamasan Klungkung Sabtu (1/8). Insert mahasiswa sedang menggambar wayang klasik Kamasan. *
(By: arba wirawan)