Oleh: I Ketut Darsana, Dosen PS Seni Tari
Penduduk Bali Aga adalah kelompok masyarakat yang hidup di daerah pegunungan (pedalaman) Pulau Bali. Penduduk Bali Aga sering juga disebut dengan “ Wong Bali Mula “ yaitu orang – orang Bali asli (Bali Mula), yang mendiami Pulau Bali ini mandahului penduduk Bali Peda-taran.
Orang – orang yang termasuk kedalam kelompok Bali Aga meru-pakan kelompok orang yang telah memiliki kebudayaan yang cukup ber-nilai dilihat dari aspek kebudayaan. Kebudayaan yang beberapa pening-galannya yang masih dapat ditemukan sampai sekarang memper-lihatkan ciri – ciri yang membedakan dengan kebudayaan belakangan yaitu kebu-dayaan yang dibawa oleh orang – orang Bali Pedataran.
Ciri – ciri pokok yang menonjol dalam masyarakat Bali Aga meli-puti pola kehidupan, pole kemasyarakatan, pola pemujaan terhadap roh nenek moyang.
Pola kehidupan yang sangat nyata pada kehidupan masyarakat Bali Aga, menampakkan corak komunal yaitu suatu ciri yang menekan-kan bentuk kehidupan dalam situasi kebersamaan. “Corak kebersamaan nampak dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang dilakukan secara go-tong royong baik dalam situasi suka atau situasi duka” (N.D.Pandit Sastri, 1965, 94).
Ciri kehidupan gotong royong yang dimiliki oleh masyarakat Bali Aga tersebut secara implisit merupakan corak kehidupan asli pola kehi-dupan masyarakat Indonesia termasuk pola kehidupan masyarakat Bali Aga. Contoh ciri kehidupan kebersamaan tersebut yang masih dapat ditemukan sampai sekarang ini seperti : “Ngeepin, sekaa memula, upa-cara kematian, membuat rumah, upacara keagamaan, dan sebagainya” (Baka Dherana, 1992, 22).