Oleh: I Ketut Partha, SSKar., M.Si. dan I Gede Mawan, S.Sn.
Dibiayai oleh DIPA ISI Denpasar Tahun 2009
Sinopsis Karawitan Tawur Agung
Upacara agung seperti Panca Bali Krama dan Eka Dasa Rudra, pada hakikatnya untuk menegakkan nilai-nilai kesucian, lalu membangun keharmonisan jagat yang disebut jagat hita, bhuta hita, sarwa prani hita. Semua hal itu diharapkan memberikan kerahayuan kepada manusia yang menempati bumi ini, memberikan energi kerahayuan kepada manusia dan seisi alam. Upacara Tawur Agung Panca Bali Krama adalah karya yang sedemikian “langka” karena pelaksanaannya secara periodik dalam kurun waktu tertentu. Terispirasi dari hal tersebut, tergugah keinginan penata untuk merealisasikan “aktivitas dan suasana” Upacara Panca Bali Krama ke-dalam sebuah karya seni karawitan.
Sebagai sebuah hasil kreativitas seorang seniman, dalam arti enak disajikan dan enak untuk dinikmati, karya seni ini diwujudkan dalam komposisi yang diberi judul “Tawur Agung”. Tawur Agung merupakan komposisi karawitan sebagai sebuah ekspresi seni dan media instrospeksi untuk mewujudkan keseimbangan dalam menata kehidupan yang lebih harmonis. Penciptaan karya karawitan ini muncul dengan memanfaatkan suasana dalam upacara yang besar sebagai objek penciptaan, adalah sebuah gugahan untuk menghargai kebesaran Yang Maha Esa.