Pergelaran seni ekologis Nuwur Kukuwung Ranu serangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022 “Toya Uriping Bhuwana Usadhaning Sangaskara”. Pergelaran kolaborasi Yayasan Puri Kauhan Ubud dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada Tumpek Wariga

Pergelaran seni ekologis Nuwur Kukuwung Ranu serangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022 “Toya Uriping Bhuwana Usadhaning Sangaskara”. Pergelaran kolaborasi Yayasan Puri Kauhan Ubud dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada Tumpek Wariga

Pergelaran seni ekologis Nuwur Kukuwung Ranu serangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022 “Toya Uriping Bhuwana Usadhaning Sangaskara”. Pergelaran kolaborasi Yayasan Puri Kauhan Ubud dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada Tumpek Wariga, 14 Mei 2022, di Jaba Pura Segara Danu, Batur berlangsung sukses dan disambut hangat Undangan serta penonton.

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Dr. A. A. Gede Ngurah Ari Dwipayana dalam sambutan menyampaikan, bahwa pergelaran Nuwur Kukuwung Ranu merupakan jalan penghormatan dan pemuliaan atas keindahan Danau Batur yang menghidupi Pulau Bali. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc.; Wakil Gubernur Bali, Prof. Dr. Ir. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si mengapresiasi suka cita karya seniman-seniman Civitas Institut Seni Indonesia Denpasar yang mengalirkan taksu seni Bali.

Pergelaran seni melibatkan 135 seniman, terdiri atas: mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, perupa, musisi, dan maestro, dengan Direktur Artistik, Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar, Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana. Pergelaran berpayung seni ritus ini, meramu-padu kearifan tradisi dan pengembangan konsep koreografi ekologis yang universal, termasuk tata cahaya dan sound modern. Pergelaran seni merangkai harmoni gerak, bunyi, tembang, doa, dan mantra mewujud Patapukan Ratu Ayu Mas Membah, Bebarisan Kakuwung, Karaman Pagambyuhan, Sadhyang Panji, musik Ayu Laksmi, ritmis gamelan kuno, barong bumi, dan gending sadhyang.

Pergelaran juga direspons langsung oleh tujuh pelukis yang melakukan Live Painting. Ketujuh pelukis itu adalah Putu Sutawijaya, Wayan Kun Adnyana, Made Sumadiyasa, Made Wiradana, Wayan Karja, Wayan Sujana Suklu, dan Wayan Setem.

Pergelaran diakhiri dengan penanaman pohon upakara oleh enam sulinggih bersama Undangan; tanaman pohon yang diusung Sadhyang Panji.

Terima kasih kepada Yayasan Puri Kauhan Ubud atas apresiasi yang diberikan kepada ISI Denpasar, dan terima kasih pula kepada mahasiswa, dosen, dan tendik atas kerja yang luar biasa, rahajeng-rahayu sami
(ISIDps/Humas)

Saksikan pertunjukan ekologis ”Nuwur Kukuwung Ranu” (jalan penghormatan dan pemuliaan atas keindahan Danau Batur yang menghidupi Pulau Bali), persembahan Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI)

Saksikan pertunjukan ekologis ”Nuwur Kukuwung Ranu” (jalan penghormatan dan pemuliaan atas keindahan Danau Batur yang menghidupi Pulau Bali), persembahan Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI)

Saksikan pertunjukan ekologis ”Nuwur Kukuwung Ranu” (jalan penghormatan dan pemuliaan atas keindahan Danau Batur yang menghidupi Pulau Bali), persembahan Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada hari ini Tumpek Uduh/Tumpek Wariga, 14 Mei 2022, mulai pukul 16.00 WITA dari Pura Segara Danu, Batur, melalui tayangan Live Streaming di YouTube Puri Kauhan Ubud TV. Matur suksma? (ISIDps/Humas)

Nuwur Kukuwung Ranu Pergelaran Seni Pertunjukan Lingkungan Memuliakan Mahaindah Danau Batur

Nuwur Kukuwung Ranu Pergelaran Seni Pertunjukan Lingkungan Memuliakan Mahaindah Danau Batur

Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mempersembahkan pergelaran seni ekologis “Nuwur Kukuwung Ranu”. Nuwur berarti ‘mendatangkan’ atau ‘menjemput’—terutama merujuk makna mendatangkan tokoh yang dihormati; kakuwung (Jawa Kuno: kuwung-kuwung yang berarti ‘pelangi’) dimaknai sebagai momen awan yang indah bak pelangi yang membiaskan sinarnya di atas air jernih Danau Batur pada saat bulan purnama; sedangkan Ranu berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya ‘danau’.

Danau adalah elemen penting dari enam elemen alam utama yang wajib dimuliakan manusia Bali. Pertunjukan bernuansa ekologis yang kental ini terlahir dari ruang pemaknaan atas keistimewaan Danau Batur yang dalam konteks peradaban Bali disebut sebagai hulu dari sumber mata air Pulau Dewata.

Pagelaran “Nuwur Kukuwung Ranu” adalah jalan penghormatan dan pemuliaan atas keindahan Danau Batur yang menghidupi Pulau Bali. Oleh karena itu, pementasan “Nuwur Kukuwung Ranu” dapat dimaknai sebagai mendatangkan bias-bias sinar kejernihan dari danau, dengan tujuan penghormatan, pemuliaan, dan pengharapan agar kelestarian danau senantiasa dapat terjaga.

Pagelaran ini merupakan rangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022 “Toya Uriping Bhuwana Usadhaning Sangaskara”. Air Sumber Kehidupan dan Penyembuh Peradaban. Selain pertunjukan seni, ditampilkan juga pameran program pelestarian Danau Batur yang dibuka sejak tanggal 13 Mei 2022. Pertunjukan seni juga akan direspons oleh tujuh pelukis yang akan melakukan Live Painting. Ketujuh pelukis itu adalah Putu Sutawijaya, Wayan Kun Adnyana, Made Sumadiyasa, Made Wiradana, Wayan Karja, Wayan Sujana Suklu, dan Wayan Setem.

Saksikan pertunjukan pada hari Tumpek Uduh/Tumpek Wariga, 14 Mei 2022, mulai pukul 16.00 WITA dari Pura Segara Danu, Batur, melalui tayangan Live Streaming di YouTube Puri Kauhan Ubud TV. Matur suksma.

Loading...