Pascasarjana ISI Denpasar Akan Gelar Seminar Seni Nasional

Pascasarjana ISI Denpasar Akan Gelar Seminar Seni Nasional

Poster-SSN-Seminar-HD-A3Kiriman: Nyoman Lia Susanthi,S.S., M.A. (Dosen PS Tv dan Film)

Denpasar- Pascasarjana ISI Denpasar akan menggelar seminar seni nasional dengan tema “Lokalitas Dalam Seni Global II”, pada Selasa 22 Juli 2014, bertempat di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar. Seminar yang digerakkan oleh mahasiswa pasca ini juga memberi kesempatan kepada para akademisi seni lokal maupun nasional untuk dapat menjadi pemakalah ataupun menjadi peserta seminar.

 

Bagi pemakalah diharapkan mengumpulkan abstrak paper dengan tema lokalitas dalam seni global, paling lambat tanggal 1 Juli 2014. Maksimal 300 kata termasuk keyword (dalam bahasa Indonesia), spasi single, huruf Times New Roman, Margin  Atas: 4; Kiri 4; Bawah 3; Kanan 3. Abstrak dikirim ke dikirim ke [email protected], dengan biaya pendaftaran pemakalah adalah Rp. 800.000 (termasuk proceeding).

 

Sementara bagi peserta seminar dikenakan biaya pendaftaran yaitu 50.000 bagi peserta mahasiswa S1, 100.000 bagi peserta mahasiswa S2 dan 150.000 bagi peserta guru dan dosen.

PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PROGRAM PASCASARJANA ISI DENPASAR TAHUN AJARAN 2014/2015

PENDAFTARAN MAHASISWA BARU

PROGRAM PASCASARJANA ISI DENPASAR TAHUN AJARAN 2014/2015

Bersama ini diumumkan bahwa Program Pascasarjana ISI Denpasar membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk Tahun Akademik 2014/ 2015. Pendaftaran dilaksanakan tanggal 1 April – 31 Juli 2014. Persyaratan pendaftaran adalah sebagai berikut:

1. Mengisi Formulir Pendaftaran Program Pendidikan Pascasarjana, yang bisa diunduh di sini;

2. Fotokopi ijazah S1 yang telah dilegalisir atau Surat Keterangan Lulus (SKL) 1 lembar;

3. Transkrip Akademik S1 yang telah dilegalisir 1 lembar;

4. Surat rekomendasi dari pihak yang mengetahui kemampuan akademik calon;

5. Surat izin tertulis dari instansi tempat bekerja (bagi yang sudah bekerja);

6. Surat keterangan jaminan sanggup membiayai studi sampai selesai;

7. Mengumpulkan contoh karya ilmiah atau karya seni yang pernah dipublikasikan;

8. Surat keterangan sehat dari dokter;

9. Mengumpulkan hasil TOEFL bagi yang sudah pernah menempuh;

10. Pas foto berwarna dengan latar belakang merah untuk wanita dan biru untuk pria dengan memakai pakaian atasan putih, dasi/ scarf, dan jas hitam, tidak memakai kacamata, kelihatan telinga, ukuran 2×3 (2 lembar) dan 4×6 (2 lembar);

11. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 300.000 (tiga ratus ribu).

Semua persyaratan dimasukkan ke dalam map mika tidak berwarna (bening) dan disampaikan kepada:

Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar

cq. Ketua Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2)

Sekretariat Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2)

Gedung Citta Kelangen Lantai 1

Jl. Nusa Indah, Denpasar Bali 80235

Tlp. (0361) 227316, Fax. (0361) 236100

Jika ada yang kurang jelas silakan menghubungi Sekretariat Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Denpasar di nomor: (0361) 227 316 ext. 123, pada jam 10.00 – 16.00 WITA.

Yudisium Magister Seni II Pascasarjana ISI Denpasar

Yudisium Magister Seni II Pascasarjana ISI Denpasar

10Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS TV dan Film ISI Denpasar)

 Foto: I Made Rai Kariasa,S.Sos

Denpasar- Untuk yang kedua kalinya Program Pascasarjana ISI Denpasar menggelar yudisium pascasarjana ISI Denpasar tahun akademik 2013/2014, pada Senin 24 Fabruari 2014, bertyempat di Gedung Citta Kelangen ISI Denpasar. Sebanyak 15 mahasiswa pascasarjana diyudisium yaitu Komang Edy Sastrawan, I Gede Gunadi Putra, Luh Gede Candra Pratiwi, I Putu Udiyana Wasista, Ida Ayu Dwita Krisna Ari, Cok Puspawati Nindhia, I Nyoman Anom Fajaraditya, Shigemi Sakakibara, Ni ketut Pande Sarjani, I Kadek Dwi sutawan, Ni Nyoman Wahyu Adi Gotama, I Nyoman Jayanegara, I Ketut Suanda, I Nengah Rata Artana, dan Putu Tiodore Adi Bawa.

Yudisium dihadiri oleh Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Prof. Dr. Drs. Nyoman Artayasa, M.Kes mewakili Rektor ISI Denpasar.Hadir pula Dekan FSRD, Ka. BAUK serta para dosen Pascasarjana ISI Denpasar. Dalam sambutannya Ketua Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2) ISI Denpasar, I Ketut Sariada, S.ST.,M.Si., mengungkapkan selamat kepada mahasiswa yang telah berjuang untuk mendapatkan gelar Magister Seni. Mereka nantinya akan diwisuda pada tanggal 28 Februari 2014. Mereka yang diwisuda telah memilih dua jalur yaitu penciptaan dan pengkajian. Mahasiswa dengan jalur penciptaan, diharapkan tidak lari dari identitas tradisi. Untuk mahasiswa minat penciptaan menampikan 2 jenis karya yaitu 1 hasil karya cipta sebelumnya yang bersifat tradisi, sebelum menampilkan karya terbaru kontemporernya yang tetap memunculkan local genius.

11Pada kesempatan tersebut juga diumumkan mahasiswa yang memperoleh IPK tertinggi yaitu Komang Edy Sastrawan dengan IPK 3,79, Ni Ketut Pande Sarjani 3,75 serta Shigemi Sakakibara dengan IPK 3,71.

Guna Mengembangkan Keilmuan, Pascasarjana ISI Denpasar Gelar Seminar Nasional

Guna Mengembangkan Keilmuan, Pascasarjana ISI Denpasar Gelar Seminar Nasional

seminar pasca 2Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS. Tv dan Film ISI Denpasar).

Denpasar-  Sebagai salah satu program unggulan, Pascasarjana ISI Denpasar kembali menggelar seminar bertaraf nasional pada Kamis 28 November 2013, bertempat di Gedung Citta Kelangen lantai II ISI Denpasar. Dalam laporannya, Direktur Pascasarjana ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A mengungkapkan bahwa seminar ini merupakan seminar yang kedua selama bulan November 2013 ini. Sebelumnya tanggal 8 November Pascasarjana ISI Denpasar menggelar seminar dengan tema “Isu-isu Strategis Penciptaan dan Pengkajian Seni Berbasis Budaya Lokal”, tema tersebut berkembang dan didiskusikan pada seminar kedua dengan tema “Isu-isu Strategis Penciptaan dan Pengkajian Seni Berbasis Budaya Nusantara”. “Tidak bisa dipungkiri kegiatan seminar adalah sebagai salah satu sarana untuk menimba ilmu, terlebih untuk mewujudkan ISI Denpasar sebagai center of excellent, maka perlu mengetahui isu-isu strategis yang bisa dijadikan indikator untuk mewujudkan visi tersebut” ungkap Prof. Rai.

Seminar dibuka oleh Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Prof Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes mewakili Rektor ISI Denpasar. Dalam sambutannya Prof. Artayasa menyambut baik digelarnya seminar sebagai media untuk pengembangan keilmuan dan diskusi guna membuka cakrawala mahasiswa. Seminar dirancang sebagai pertemuan akademik dan pertukaran ilmu pengetahuan secara berkelanjutan dalam rangka membahas berbagai isu-isu seni yang sedang berkembang pada saat ini. Dengan mengikuti seminar maka mahasiswa mendapatkan informasi yang lebih akurat dan adapat dipercaya dalam rangka penciptaan dan pengkajian seni, untuk menginventarisasi berbagai informasi yang terkait dengan penciptaan dan pengkajian seni serta menghimpun isu-isu strategis tentang penciptaan dan pengkajian seni untuk menambah wawasan yang lebih luas dalam bidang seni.

seminar pasca.1Seminar diikuti oleh puluhan mahasiswa Pascasarjana ISI Denpasar dan beberapa mahasiswa Pascasarjana Universitas Udayana. Dalam seminar sehari menghadirkan dua pembicara yaitu Prof. Sardono W. Kusumo yang beberapa waktu lalu terlibat sebagai leader dalam menggarap seni pertunjukaan saat pembukaan World Culture Forum (WCF) memberikan bagaimana seni pertunjukkan hadir dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu. Contohnya saat pembukaan WCF tidak hanya penari, penabuh, composer dan koreografer terlibat tapi juga melibatkan seni instalasi dari jurusan seni rupa dan video mapping dari jurusan media rekam. Dengan kolaborasi yang baik dari multidisiplin, maka karya yang kreatif dan inovatif dapat lahir dari sebuah ide sederhana.

seminar pascaSementara pembicara yang kedua yaitu Irvan A. Noe’man, M.ID dengan makalah berjudul “Memahami Trend Sebagai Inspirasi Kreatif+Desain”. Dalam presentasinya disampaikan bagaimana seorang desainer harus berfikir untuk melahirkan produk yang laku 2 tahun lebih awal sebelum dipasarkan. Jadi kita sebagai desainer sudah mengetahui apa yang menjadi trend 2 trahun kedepan. Trend dalam pasar memiliki pola dan struktur, sehingga dengan memahami pola dulu dan sekarang ditambah kreativitas, akan dapat menghasilkan desain yang kompetitif.

Pascasarjana ISI Denpasar Gelar Seminar

Pascasarjana ISI Denpasar Gelar Seminar

foto seminar pascaKiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS TV dan Film).

Denpasar- Guna mengembangkan bidang keilmuan, Program Pascasarjana ISI Denpasar pada 8 November 2013, menggelar seminar akademik, bertempat di Gedung Citta Kelangen lantai II ISI Denpasar. Seminar dibuka oleh Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Prof Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes mewakili Rektor ISI Denpasar. Dalam sambutannya Prof. Artayasa menyambut baik digelarnya seminar sebagai program unggulan bagi Pascasarjana ISI Denpasar untuk membuka cakrawala mahasiswa.

Sementara Ketua Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2) ISI Denpasar, I Ketut Sariada, S.ST.,M.Si., menyampaikan dalam sabutannya bahwa seminar dirancang sebagai pertemuan akademik dan pertukaran ilmu pengetahuan secara berkelanjutan dan diselenggarakan setiap tahun dalam rangka membahas berbagai isu-isu seni yang sedang berkembang pada saat ini. Tujuan seminar adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan adapat dipercaya dalam rangka penciptaan dan pengkajian seni, untuk menginventarisasi berbagai informasi yang terkait dengan penciptaan dan pengkajian seni serta menghimpun isu-isu strategis tentang penciptaan dan pengkajian seni untuk menambah wawasan yang lebih luas dalam bidang seni. Seminar diikuti puluhan mahasiswa Pascasarjana ISI Denpasar.

Seminar sehari bertemakan “Isu-isu strategis penciptaan dan pengkajian seni berbasis budaya lokal” menghadirkan dua pembicara yaitu A.A. Bagus Mandera Erawan serta Arief Budiman yang dimoderatori oleh Dr. I Gusti Ngurah Ardana, M.Erg. Arief Budiman merupakan pendiri Matamera Communications, sebuah creative agency yang dikelola di Bali.  Menurut Arif Budiman kunci keberhasilan penciptaan adalah kreativitas. Kreativitas adalah muatan kekuatan yang dinamis, maka serangkaian aktivitas dan proses kreatif sangat penting dimaknai sebagai metoda yang memperkaya fungsi dan makna kreativitas menjadi sesuatu yang nyata. Proses dimaksud adalah konsepsi design thinking (rencana/desain pemikiran) menjadi  design doing (rencana/desain yang direalisasikan).

Dalam presentasinya A.A. Bagus Mandera Erawan mengungkapkan sebuah karya seni tentu bukan lahir begitu saja, akan tetapi mengalami proses yang tersistematis. Karya seni tari yang mengangkat dari budaya lokal mampu melestarikan warisan budaya yang sudah punah yaitu seorang laki-laki yang memiliki dasar tari Baris bisa menarikan tari Legong secara luwes(lemuh). Untuk itu lahirnya karya penciptaan Legong Peliatan laki-laki yaitu Legong Jaya Pangus tanpa menghilangkan pakem Legong Peliatan dengan struktur pepeson, pengawak, pengecet, dan pekahad. Legong Jaya Pangus Peliatan merupakan Tari Legong berceritakan kisah cinta segitiga dengan dua dunia antara Raja Jaya Pangus, Kang Tjin We, dan Dewi Danu hingga lahirnya Mayadenawa. Tujuan Legong Jaya Pangus adalah mengangkat kembali karya legong Nandir I Gusti Ngurah Djelantik walaupun Legong Jaya Pangus menggunakan pakem Peliatan bertema cerita Jaya Pangus, dan menunjang gerak Legong Nandir dengan durasi panjang yang hanya bisa ditarikan oleh seorang laki-laki memiliki tenaga lebih dari pada wanita.

Loading...