PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN BAKAL CALON REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR PERIODE 2021-2025
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN BAKAL CALON REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR PERIODE 2021-2025
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN BAKAL CALON REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR PERIODE 2021-2025
Sumber : https://wartabalionline.com/2020/09/09/pemilihan-rektor-isi-denpasar-mulai-bergulir-ini-tahapannya/
DENPASAR – Pemilihan Rektor (Pilrek) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mulai bergulir seiring masa jabatan Rektor Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S.Kar., M.Hum, berakhir 22 Maret 2021.
Ketua Senat ISI Denpasar I Wayan Gulendra mengatakan, Pilrek di ISI Denpasar berpedoman pada Peraturan Senat ISI Denpasar No. 1 tahun 2020 tentang Tata Cara Pemilihan Rektor ISI Denpasar Periode 2021-2025 dengan menimbang dan mengingat undang-undang dan peraturan menteri terkait. “Kami beri kesempatan bagi siapa saja, dari mana saja untuk mengikuti pemilihan Rektor ISI Denpasar sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditentukan,” kata Gulendra didampingi Ketua Panitia Pilrek Dr. Drs. AA Rai Remawa, M.Sn., Sekretaris Dr. Dewa Ketut Wicaksana, SSP., M.Hum., Anggota Dr. Komang Arba Wibawa, S.Sn., M.Si, I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM serta anggota lain dalam jumpa pers di ruang rapat Rektor ISI Denpasar,”Selasa (8/9/2020).
Ia berharap peran aktif masyarakat dalam memberikan masukan yang konstruktif untuk kemajuan ISI Denpasar sebagai institusi pendidikan seni dan budaya milik warga Bali dan Indonesia pada umumnya. “Pemilihan Rektor adalah salah satu agenda yang menentukan arah lembaga ini. Waktunya sudah agak mepet. Berdasarkan peraturan menteri, lima bulan sebelum jabatan rektor aktif habis maka tahapan Pilrek berikutnya sudah harus dimulai sehingga kami mohon dukungan masyarakat,” harapnya.
Sementara, Ketua Panitia Pilrek Dr. Drs. AA Rai Remawa, M.Sn. menyampaikan, tahapan Pilrek 2021-2025 dilaksanakan mulai 3 September 2020 dengan agenda rapat pembahasan dan penetapan tata cara pemilihan rektor dan pembentukan panitia pengangkatan rektor. Dilanjutkan dengan sosialisasi media dan civitas akademika dan pengumuman-pengumuman penjaringan bakal calon Rektor dari 9-20 September 2020.
Ia menambahkan, pendaftaran bakal calon Rektor dimulai 21 September-2 Oktober 2020. “Apabila bakal calon masih kurang, waktunya bisa diperpanjang,” jelas dia. Selanjutnya pada 5-6 Oktober masuk ke tahap seleksi administrasi. 7 Oktober penetapan oleh Senat, serta rencananya 12 Oktober tahap pengumuman bakal calon rektor. “Tanggalnya bisa berubah beberapa hari jika terjadi perpanjangan waktu saat pendaftaran bakal calon,” ujarnya .
Tahap krusial yakni penyampaian visi misi calon rektor di depan sidang terbuka senat termasuk penilaian dan penetapan tiga calon rektor dalam sidang senat tertutup. “Tanggal 2 November ini harus selesai dua agenda sekaligus. Selanjutnya pada 5 November, kami sodorkan 3 nama kandidat ke Mendikbud. Pilrek sendiri diagendakan 4 Desember 2020. Semoga semua berjalan lancar sesuai agenda,” harapnya.
Soal persyaratan calon rektor, Rai Remawa menjelaskan, harus Pegawai Negeri Sipil yang punya pengalaman jabatan sebagai dosen dengan jenjang akademik paling rendah Lektor Kepala, beriman dan bertakwa Kepada TYME, berusia paling tinggi 60 tahun, punya pengalaman manajerial, bersedia dicalonkan menjadi rektor, sehat jasmani rohani, bebas narkotika, penilaian prestasi kinerja baik dalam dua tahun terakhir.
Selanjutnya, tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari enam bulan, tidak sedang menjalani hukuman, tidak pernah dipidana penjara, berpendidikan doktor, tidak pernah melakukan plagiat, serta telah membuat dan menyerahkan laporan harta kekayaan pejabat negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menjamin independensi panitia dan senat dalam Pilrek. “Komposisi suara dari senat 65 persen, dan dari Mendikbud (pusat) sebesar 35 persen. Dari Kemendikbud juga melakukan cek and ricek jejak tiga kandidat calon rektor,”tandasnya.(sur)
Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/165954/rektor-isi-denpasar-hadiri-pertemuan-rektor-di-jepang
Denpasar (ANTARA) – Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum, menghadiri pertemuan atau konferensi para rektor perguruan tinggi Indonesia dan Jepang bertempat di Hiroshima University, sekaligus melakukan penjajakan kerja sama dengan sejumlah kampus di Negeri Sakura itu.
“Pertemuan rektor yang mengangkat tema ‘Collaboration in Research and Education for Sustainable and Peaceful Society’ ini, bertujuan untuk mempererat kemungkinan peluang kerjasama di bidang penelitian, pendidikan, keilmuan dari berbagai disiplin ilmu,” kata Prof Arya, di Denpasar, Rabu.
Dia menambahkan, pertemuan “The 5th Japan-Indonesia Rector Conference” yang berlangsung dari 10-11 Oktober 2019 di Hiroshima University diikuti 80 rektor dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan 80 rektor yang ada di perguruan tinggi di Jepang.
Pertemuan tersebut dibagi dalam beberapa diskusi kelompok dan digelar sesi saling mengunjungi memperkenalkan kampus masing- masing.
Prof Arya mengatakan ISI Denpasar memang selalu ikut serta dalam pelaksanaan pertemuan para rektor perguruan tinggi dari berbagai negara. Khusus pembahasan dalam pertemuan di Jepang, lebih menitikberatkan pada hubungan lembaga tinggi kepada pemerintah, industri maupun masyarakat.
“Sebelumnya, kami ikut pertemuan rektor di Perancis, Thailand dan sekarang di Jepang, kami selalu hadir. Kesempatan ini kami manfaatkan untuk membuka peluang kerjasama antara ISI Denpasar dengan perguruan tinggi negara lain sebagai upaya mempererat jaringan antara perguruan tinggi,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, lanjut dia, yang dihadirkan sebagian besar perguruan tinggi dari bidang keilmuan dan teknologi, sedangkan sangat sedikit kampus khusus seni.
“Namun, dalam sesi saling mengunjungi dan perkenalan antar-rektor, kami menemukan beberapa universitas yang mengajarkan seni, karena yang hadir memang universitas di bidang teknologi. Kampus seni yang kami dekati memang bukan secara khusus dalam prodi seni, atau kampus seni,” katanya.
Menurut guru besar seni karawitan itu, kampus yang banyak di sana adalah jurusan desain dengan teknologinya, ada seni perfilman juga yang lebih pada pengembangan teknologi. Dalam kesempatan tersebut, diantaranya dilakukan penjajakan kerja sama dengan Kobe University, Tohuka University, dan Kimamoto University.
“Bagi kami, pendekatan ini adalah peluang strategis untuk mengembangkan kampus ISI Denpasar untuk bekerja sama dengan kampus luar negeri termasuk dalam penyerapan teknologinya,” ucap akademisi asal Pujungan, Tabanan ini.
Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar Dr I Komanga Sudirga yang juga ikut serta dalam lawatan ke Jepang itu menambahkan, dalam pertemuan para rektor kali ini memang sangat sedikit mengundang kampus seni.
“Walaupun demikian, kami tetap proaktif mencari dan menemukan kampus yang bisa dijalin kerja samanya. Jepang terhadap Indonesia sangat konsen di bidang pendidikan, cuma dalam pertemuan tersebut perguruan tinggi seni di Jepang sangat sedikit diundang,” ucapnya.
Yang hadir di sana, lanjut dia, kebanyakan pula kampus yang berkaitan dengan mitigasi bencana. Beberapa perguruan tinggi yang memiliki prodi desain sudah dilakukan pendekatan untuk melakukan kerja sama.