Yudisium FSRD ISI Denpasar Meluluskan 37 Mahasiswa

Sebanyak 37 orang mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar telah diyudisium pada hari Sabtu (14 Februari 2009), yang bertempat di gedung Lata Mahosadhi Pusat Dokumentasi (PUSDOK) ISI Denpasar. Acara tersebut merupakan Runtutan dari acara Ujian Akhir Mahasiswa FSRD ISI Denpasar yang sebelumnya pameran Tugas akhir yang bertempat di gedung Kryahasta ISI Denpasar dari tanggal 28 januari 2009-2 februari 2009, Ujian Akhir dilaksanakan dari tanggal 3-7 februari 2009 dan terakhir Yudisium yang merupakan pengumuman kelulusan para mahasiswa yang dilaksanakan pada hari Sabtu (14/2) ini. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa yang telah mengikuti Ujian Tugas Akhir, seluruh dosen Penguji, para Pembantu Rektor, kepala Biro Akademik Institut, jajaran struktural FSRD, seluruh Dosen dari FSRD, staf dan panitia.

Dalam kesempatan itu ketua Panitia sekaligus pembantu Dekan I ISI Denpasar Drs. I Gede Mugi Raharja, M.Sn. menerangkan bahwa dari 37 orang para lulusan tersebut 15 orang berasal dari jurusan lukis, 4 orang jurusan patung, 13 orang dari DKV, 2 orang dari Desain Interior dan 3 orang dari Kriya kayu. Untuk total alumni FSRD ISI Denpasar tercatat lulusan dari STSI 480 orang, 689 orang lulusaan PSSRD Unud, jadi total alumni FSRD ISI Denpasar sampai saat sekarang berjumlah 1661 orang. Pada kesempatan tersebut Mugi juga mengumumkan mahasiswa-mahasiswa yang memperoleh IPK dan nilai karya terbaik pada Ujian Tugas Akhir semester ganjil tahun ajaran 2008/2009 ini. Adapun mahasiswa tersebut adalah, untuk IPK peringkat pertama diraih oleh Dewa Ketut Tirtayasa dari Jurusan lukis dengan IPK akhir 3,50. Ni Wayan Udiyani dari lukis dengan IPK 3,48 pada peringkat dua, Dewa I Putu Wirawan dari Jurusan lukis dengan IPK 3,39 pada peringkat ketiga, I Ktut Adi putra jurusan patung pada peringkat empat, dan yang terakhir i gusti made Mahardika jurusan lukis dengan IPK 3,26.

Sedangkan untuk karya Ujian Tugas Akhir terbaik, untuk peringkat pertama diraih oleh I Ketut Adi Putra dari jurusan Patung, peringkat kedua diraih oleh I Putu Edy Asmara Putra dari lukis, Dewa Ketut Tirtayasa dari lukis sebagai peringkat ketiga, peringkat keempat diraih oleh I Wayan Pacep Paristama dari jurusan patung dan yang terakhir atau peringkat kelima diraih oleh I Putu Arya Sentanu dari prodi DKV.

Mugi tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya terhadap hasil yang diraih dari para lulusan yudisium sekarang ini, setelah beberapa kendala yang dihadapi namun mereka dapat menunjukan karya terbaiknya. Terbukti dari nilai yang diperoleh dari para mahasiswa yang mengikuti yudisium yang rata-rata memuaskan.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Pj. Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, M.Si dalam sambutannya pada acara tersebut. Rinu sangat bangga terhadap hasil yang telah dicapai oleh para lulusan dan diharapkan dapat dipertahankan. Sehingga ketika memasuki dunia kerja karyanya dapat diterima oleh stake holder atau masyarakat yang membutuhkan karya seni dan desainnya. Pada kesempatan itu pula Rinu meningtkan bahwa secara kuantitas memang lulusan sekarang ini memang cukup banyak untuk ukuran Fakultas Seni Rupa dan Desain, nah yang menjadi pertanyaan bagaimana menjaga kualitasnya sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan dunia seni dan desain baik lokal maupun internasional. Tentu ini tugas bersama seluruh civitas akademika ISI Denpasar untuk mencapai hal tersebut. Sebagai caranya Rinu menggaris bawahi beberapa point penting yang dijadikan pijakan di dalam mencapai lulusan seni rupa yang berkualitas yaitu yang pertama pentingnya lembaga penjamin mutu pendidikan di dalam menjamin jalannya pendidikan yang jelas, terarah dan terpadu sehingga berpengaruh terhadap kualitas lulusan itu sendiri. Kedua peningkatan SDM seluruh dosen sebagai tenaga pendidik dengan melanjutkan pendidikannya baik S2 maupun S3 di dalam negeri maupun luar negeri sehingga perkembangan wawasannya dapat dipakai mahasiswa untuk meningkatkan kompetensinya. Apalagi peluang untuk itu sangat terbuka berkat dukungan dari DIKTI maupun rektor yang tidak henti-hentinya mendorong dengan jalan mencarikan jaringan kerjasama dengan universitas baik dalam maupun luar negeri. Peningkatan SDM juga ditunjang dengan kedisiplinan para staf dan dosen sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan maksimal. Ketiga kreatifitas yang didukung oleh sarana infrastruktur dan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan tersebut. Terakhir hubungan kerjasama atau networking yang terus dikembangkan baik dalam maupun luar negeri. Sehingga kita harus membenahi kinerja kita di institusi sendiri dan jaringan keluar yang harus dikembangkan dengan kontinu.

Pada kesempatan tersebut pembantu Rektor I ISI Denpasar Drs. I Ketut Murdana, M.Sn yang mewakili pj. Rektor menyampaikan rasa bangganya atas yudisium ini apalagi hasil yang telah dicapai mahasiswa yang sangat memuaskan. Pesannya agar para lulusan menjaga kualitas karyanya dengan maksimal dalam hubungannya nanti dengan masyarakat di dunia kerja nanti. Apalagi tahun 2009 ini pemerintah mencanangkan sebagai Tahun kreatif yang harus dijawab oleh para kalangan akademisi seni sebagai tantangan dalam berkesenian.

Acara tersebut diikuti dengan sangat antusias oelh para pesertanya dan diakhiri dengan acara jabat tangan antar mahasiwa dan dosen, sebagai ucapan perpisahan dan terima kasih atas bimbingannya selama ini. Sungguh mengharukan sekaligus membanggakan dan harapan untuk kelangsungan masa depan dunia kesenirupaan dan desain di bali maupun secara mengglobal.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Pengadaan Barang dan Jasa 2009

Sehubungan dengan telah ditetapkannya DIPA Institut Seni Indonesia Denpasar Tahun Anggaran 2009, No.0230.0/023-04.2/XX/2009 Tanggal 31 Desember 2008, Panitia Pengadaan Barang/Jasa akan melaksanakan pengadaan barang dan jasa, adapun rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kesiapan Dokumen dari Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Sosialisasi Beasiswa Goldsmith Departement, University of London Di ISI Denpasar, Peluang Bagi Dosen untuk Mengembangkan Diri

Sosialisasi Beasiswa Goldsmith Departement, University of London Di ISI Denpasar, Peluang Bagi Dosen untuk Mengembangkan Diri

Untuk Lebih meningkatkan kompetensi para staf pendidik ISI Denpasar di gedung Lata Mahosadhi Pusat Dokumentasi ISI Denpasar dilangsungkan sosialisasi beasiswa untuk kuliah ke luar negeri. Tepatnya dari Goldsmith Departement, University of London, Inggris. Ini merupakan salah satu universitas yang ternama di Inggris yang telah berdiri sejak tahun 1843. Sosialisasi dipaparkan oleh Mr. Erik Manning (MBA) head of Student Recruitment and International Office Goldsmith Departement University of London, yang pada kesempatan ini didampingi oleh Ms. Fifi dari DIKTI. Sosialisasi Ini dihadiri oleh Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan dan seluruh dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain. Sosialisasi dipandu oleh PR IV I Wayan Suweca, SS.Kar, M.Mus dan Pj. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA sebagai narasumber dan juga penerjemah.

Pada intinya Sosialisasi tersebut menerangkan berbagai keunggulan yang Dimiliki oleh Goldsmith Departemen dibidang Seni Rupa, Desain dan hal-hal yang berhubungan tentang kebudayaan seperti cultural Studies, dan menawarkan para dosen untuk melanjutkan studinya baik S2 mapun S3 di sana. Kunjungan sosialisasi ini merupakan program untuk merekrut mahasiswa khususnya mahasiswa asing untuk belajar di Goldsmith Dept. Di Indonesia Mr. Erik telah mengunjungi Surabaya, Jogja, Bandung dan Jakarta. Dipilihnya ISI Denpasar menurutnya karena ISI Denpasar memiliki potensi yang besar didalam pengembangan industri kreatif khususnya di bidang Seni dan budaya, dan diharapkan para dosen dapat berkuliah di London. Beliau juga menawarkan beberapa kerjasama beasiswa agar para dosen dapat kuliah tanpa memikirkan biaya. Hal ini juga dikuatkan oleh Pj Rektor ISI Denpasar, dimana peluang untuk studi lanjut ke luar negeri sekarang begitu terbuka, apalagi program dari DIKTI terutama di bidang pembiayaan sangat begitu besar untuk kegiatan ini. Jadi PJ. Rektor mendorong Para dosen di Fakultas Seni Rupa dan Desain dan Fakultas Seni Pertunjukan untuk melanjutkan studinya ke luar negeri khususnya di Goldsmith ini. Melalui sosialisasi ini imbuhnya diharapkan menambah networking ISI Denpasar sehingga ke depannya dapat diwujudkan kerjasama di bidang pendidikan seperti pertukaran dosen, mahasiswa, kerjasama dalam bidang penelitian dan pengembangan dalam pendidikan seni.

Para dosen sangat antusias mendengarkan sosialisasi dan terlihat sangat interest untuk melanjutkan studi kesana, namun faktor bahasa yang menjadi kendala hampir sebagian besar dari dosen di dalam melanjutkan studi ke luar negeri. Dijelaskan oleh Ibu Fifi bahwa hal tersebut tidak menjadi suatu masalah dikarenakan dari DIKTI telah dipersiapkan suatu program pelatihan bahasa Inggris khusus untuk dosen yang akan melanjutkan studi ke luar negeri, dengan catatan setelah mendaftar dan lolos fortofolionya di Universitas luar negeri. Tentu hal ini salah satu cara untuk mewujudkan Visi ISI Denpasar untuk go international.

Humas ISI Denpasar melaporkan

CIVITAS ISI DENPASAR SAMBUT BAIK STUDI EKSKURSI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

CIVITAS ISI DENPASAR SAMBUT BAIK STUDI EKSKURSI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

Sebanyak 66 mahasiswa, 1 dosen pembimbing Program Studi Disain Interior Universitas Kristen Petra Surabaya, mengadakan studi ekskursi ke ISI Denpasar, tanggal 9 Februari 2009. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sekilas sejarah puri-puri di Bali, guna mengetahui keberadaan bangunan bersejarah di Bali, yang nantinya dapat digunakan untuk pembelajaran bagi mahasiswa.

Menurut salah satu dosen pembimbing Universitas Kristen Petra Surabaya, Poppy F., studi ekskursi berlangsung selama 5 hari, dari tanggal 8 Februari 2009 hingga 13 Februari 2009. Adapun tempat kunjungan pertama yaitu di ISI Denpasar, guna memperoleh gambaran sekilas tetang sejarah puri-puri di Bali, selanjutnya mereka akan berkunjung ke puri Ubud- Gianyar. Keesokan harinya mereka berkesempatan mengunjungi hotel-hotel ternama yang ada di Bali, serta ke Popo Danes. Dipilihnya Bali sebagai daerah ekskursi mengingat daerah ini merupakan daerah yang representatif memiliki perkembangan desain yang baik sejak dulu. Poppy F. menambahkan kerjasama dengan ISI Denpasar telah lama terjalin, apalagi dua dosen ISI Denpasar juga sebagai dosen terbang di FSRD Universitas Kristen Petra, yaitu Drs. I Wayan Suwandi, M.Si. dan Drs. I Gusti Ngurah Ardana, M.Erg.

Dalam studi banding ke ISI Denpasar, para mahasiswa dari Universitas Kristen Petra-Surabaya mendapat penjelasan secara singkat tentang sejarah puri-puri di Bali oleh Pj. Pembantu Dekan I FSRD ISI Denpasar, I Gede Mugi Raharja. Dari penjelasan tersebut terungkap bahwa keberadaan puri atau keraton di Bali, tidak terlepas dari sejarah perkembangan sistem kemasyarakatan di Bali, dari masa pra Hindu sampai masa kemerdekaan Indonesia. I Gede Mugi Raharja juga menjelaskan beberapa keraton atau puri di zaman Bali Kuna, Bali pertengahan, masa kolonial hingga masa kemerdekaan.

Sementara Pj. Dekan FSDR ISI Denpasar, Dra. Ni Made Rinu, M.Si., menyambut baik kunjungan mahasiswa untuk melakukan studi ekskursi ke ISI Denpasar. Kegiatan ini sangat positif untuk menambah wawasan mahasiswa terutama dalam bidang desain, sehingga dari hasil tersebut akan muncul pemikiran baru yang kreatif.

Humas ISI Denpasar melaporkan

PENAMPILAN MAHASISWA ASING ISI DENPASAR MEMUKAU PENONTON

PENAMPILAN MAHASISWA ASING ISI DENPASAR MEMUKAU PENONTON

dua mahasiswa mahir memainkan gender didampingi oleh pembina dari ISI Denpasar

Dua mahasiswa asing mahir memainkan gender didampingi oleh pembina dari ISI Denpasar

Jari nan lentik, mata nan indah, serta gerak nan gemulai telah memukau penonton yang tengah menyaksikan pentas seni (tgl. 6 Februari 2009), di Gedung Candra Metu, ISI Denpasar. Kekaguman penontonpun bertambah setelah mengetahui bahwa penari adalah berkewarganegaraan asing. Mereka tampil dalam pentas seni tari dan tabuh sebagai mahasiswa asing, peserta Dharmasiswa RI, ISI Denpasar, tahun ajaran 2008/2009. Keahlian mereka tak lepas dari kerja keras tim pembina mahasiswa asing ISI Denpasar yaitu Nyoman Kariasa,S.Sn., I Gede Mawan, S.Sn., I Wayan Sweca, S.Skar, I Ketut Garwa, SS.Kar, M. Hum, I Wayan Suharta, SS.Kar, MSi untuk pembina tabuh, sementara pembina tari yaitu Ida Ayu Wimba Ruspawati, SST, MSn, serta Wayan Budiarsa, SSn. Mereka menampilkan tari Pendet, Baris, Margapati serta tabuh Gender.

Menurut Koordinator Mahasiswa Asing ISI Denpasar, Ni Komang Artini,S.S., tahun ini ISI Denpasar memperoleh 19 mahasiswa asing, dengan rincian 6 orang laki-laki serta 13 wanita, yang berasal dari 13 negara yang tersebar di dunia. Pada tahun ini, ISI Denpasar juga telah memperoleh 4 orang mahasiswa asing yang kuliah dengan biaya sendiri. Keempat mahasiswa tersebut adalah wanita yang berasal dari Jepang. Mahasiswa peserta Program Darmasiswa RI ini mengikuti kuliah di 2 fakultas yaitu Fakultas Seni Pertunjukan, dengan rincian 7 orang mengambil jurusan Seni Tari, dan 7 orang mengambil jurusan Seni Karawitan. Sementara pada Fakultas Seni Rupa dan Desain terdapat 5 orang mahasiswa, dengan rincian 4 orang mengambil Jurusan Seni Rupa Murni dan 1 orang mengambil Program studi Fotografi. Mahasiswa asing ini sangat antusias dalam mempelajari seni budaya Indonesia khususnya Bali. Hal tersebut dapat dilihat dari ketekunan mereka dalam mempelajari tarian dan gamelan, sehingga hanya dalam waktu 4 bulan mereka sudah bisa menguasai tarian serta tabuh Bali. Kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi mahasiswa asing lainnya untuk lebih tekun mempelajari seni budaya Bali. Dalam iringannya mahasiswa dari Jurusan Karawitan semester dua dan empat juga turut terlibat, sebagai bentuk team work yang baik.

Sementara Pejabat Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, sangat bangga dengan penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan ini sangat penting guna mengembangkan jejaring dan networking ISI Denpasar. Hal ini sesuai dengan visi ISI Denpasar untuk go internsional. Kini ISI Denpasar telah memiliki jejaring sebanyk 50 negara yang tersebar diseluruh dunia. Hal ini berpeluang besar bagi kita untuk mengembangkan produk industri ekonomi kreatif yang berbasis seni budaya lokal. Dimana peluang yang bisa dikembangkan diantaranya, menjual produk gamelan Bali serta kostum tari ke luar negeri. Sehingga jejaring yang berasal dari alumni mahasiswa asing ini penting untuk membangun jaringan. Kemampuan orang asing untuk mempelajari seni budaya Bali jangan dijadikan ancaman bagi masyarakat Bali, karena kita bisa saling berbagi ilmu dan kebudayaan, mengingat kini kita sudah memasuki persaingan dunia yang kompetitif. Namun kita juga tidak boleh lengah, dengan banyaknya orang asing mempelajari seni budaya bali. Ini harus kita jadikan motivasi dan tantangan untuk melestarikan seni Bali. Prof. Rai menambahkan mahasiswa asing ini juga akan diajak untuk ngayah di masyarakat, dalam rangka Upacara Panca Wali Krama di Pura Besakih pada bulan Maret mendatang. Saat diwawancara Rektor Rai juga beranekdot “Orang bule saja bersedia dan antusias “ngayah” di Pura, bagaimana dengan orang Bali sendiri?” Itulah kita jadikan cermin untuk intropeksi diri dan memotivasi kita untuk berbuat yang terbaik untuk Bali.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Loading...