Kedatangan Mahasiswi ISI Denpasar dari Amerika, Memberikan Harapan Baru Bagi Kemajuan Kampus

Kedatangan Mahasiswi ISI Denpasar dari Amerika, Memberikan Harapan Baru Bagi Kemajuan Kampus


lim_4279-copy

Seorang mahasiswa FSRD ISI Denpasar yang telah mengikuti program IALSP (Indonesia America Language Studies Program) di Oregon State University-Amerika Serikat, Made Arini Hanindarputri, pada tanggal 14 Maret 2009 berbagi cerita dan pengalamannya kepada Pj. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, didampingi oleh dosen pembimbing Bahas Inggrisnya dari ISI Denpasar, Ni Ketut Dewi Yulianthi, S.S., M.Hum. Menurut gadis yang biasa disapa Ririn ini, pengalamannya selama 9 minggu mengikuti study di Negeri Paman Sam tersebut, keberangkatan dan keberhasilannya mengikuti short course dengan beasiswa dari IIEF (The Indonesian International Education Foundation), tidak lepas dari dukungan dan peran serta lembaga beserta civitas ISI Denpasar. Diawali dari mengikuti proses pelatihan TOEFL selama 3 bulan di ISI Denpasar, sehingga mampu memenuhi persyaratan yang diinginkan, bahkan nilainya melebihi dari yang disyaratkan.

Mahasiswa DKV semester 8 tersebut menambahkan selain memantapkan pendidikannya dibidang Bahasa Inggris, dirinya juga belajar tentang kebudayaan Amerika. Ririn sangat tertarik dengan kedisiplinan dan pola pikir orang-orang asing yang sangat terbuka tapi bertanggung jawab. Begitupula sistem pembelajaran di Amerika sangat berbeda dengan di Indonesia, Ririn mengambil contoh, hubungan antara Dosen dan mahasiswa seperti hubungan orang tua dan anak. Berbekal dari pengalaman tersebut Ririn berharap hasil study bandingnya disana bisa digunakan sebagai masukan untuk lembaga. Dari hasil pelatihannya selama disana Ririn mendapatkan nilai terbaik diantara teman-temannya. Dia mampu meningkatkan nilai TOEFL dari 537 menjadi 550. Dengan nilai terbaik tersebut Ririn mendapat kesempatan melanjutkan kuliah S2 di Oregon state University. Yang lebih membuat dirinya bangga adalah diberi kesempatan untuk mendesign baju Japan student Association yang akan dirilis tak lama ini di Amerika.

Pejabat Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira atas kedatangan mahasiswa ini dan tidak bisa mnyembunyikan rasa bangga. Menurutnya ini membuktikan bahwa mahasiswa ISI Denpasar tak hanya pintar di bidangnya seperti megambel, menari, ngewayang, atau mendesain tapi terbukti dalam bidang bahasa Inggris mahasiswa bisa berprestasi. Ini juga merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan visi ISI Denpasar untuk go international. Tentu untuk mewujudkan visi tersebut dibutuhkan kerja keras oleh segenap civitas akademika sehingga bisa membuka wawasannya terhadap kemajuan pendidikan di dunia saat ini. Diharapkan nantinya di kemudian hari semakin banyak mahasiswa yang mengikuti jejak mahasiswa yang berprestasi, sehingga selain merupakan prestise sebagai pribadi juga prestise kampus dan tentu akan menaikkan kredibilitas dan kompetensi kampus ke depannya. Prof. Rai juga berjanji, agar mahasiswa lain bisa mengikuti jejak saudari Ririn ini lembaga akan menyelenggarakan kursus TOEFL gratis yang akan dilaksanakan di Lab Bahasa Kampus.

Sementara itu pada kesempatan yang berbeda Prof. Rai menerima kunjungan Bendesa dan rombongan dari Banjar Pagutan, Gianyar. Pada kesempatan tersebut Pejabat Rektor didampingi Pj. Pembantu Rektor II I gede Arya Sugiartha, SS. Kar, M. Hum dan Drs. I Gusti Ngurah Seramasara, M.Hum. Maksud kedatangan rombongan tersebuta adalah keinginan untuk meminta bantuan lembaga ISI Denpasar untuk mengadakan kajian terhadap sejarah perkembangan Tari Calonarang di daerah tersebut. Karena menurut beliau, usaha pengkajian sejarah tersebut sudah dimulai oleh beberapa warga namun menemui kendala akibat kekurang pahaman terhadap metodologi. Tujuan diadakannya pengkajian ini selain merekonstruksi perjalanan sejarah Tari Calonarang di daerah pagutan juga bertepatan dengan acara karya Ngodakan Panembahan Ida Ratu Anom Lan Petoyan Ring Pura Babian Pagutan, yang akan dilangsungkan pada awal April nanti. Prof. Rai berjanji akan membantu dengan semaksimal mungkin. Ini juga satu kabar baik bagi perkembangan Kesenian Bali ke depan, dimana ada usaha untuk merekonstruksi sejarah kesenian daerah masing-masing, sehingga generasi berikutnya dapat mengetahui dan mengembangkan kesenian tersebut.


Humas ISI Denpasar melaporkan

“Manggur” Gamelan Gong Gede Sumbangsih ISI Denpasar di Pura Besakih

“Manggur” Gamelan Gong Gede Sumbangsih ISI Denpasar di Pura Besakih

lim_4211-kcl-copy1Denpasar– Bertepatan dengan akan diadakannya Upacara Panca Bali Krama dan Bhatara Turun Kabeh yang diadakan akhir bulan Maret dan April ini di Besakih, ISI Denpasar merasa terpanggil untuk ikut memberikan sumbangsih dalam bentuk “ngayah”. Tentunya ngayah disini disesuaikan dengan kemampuan dari civitas akademika ISI Denpasar. Contohnya mahasiswa karawitan ISI Denpasar yang ikut berpartisipasi dalam persiapan upacara tersebut dengan jalan membersihkan dan “manggur” atau melaras nada gamelan gong gede yang ada di Pura Besakih. Tujuannya tentu agar pada saat upacara nanti gamelan yang merupakan salah satu instrumen upacara dapat berfungsi dengan maksimal. Para mahasiswa yang didampingi oleh Pj. Rektor ISI Denpasar, Pj. Pembantu Rektor dan para dosen, tampak antusias dan responsif mengikuti setiap program kegiatan yang diselenggarakan Jurusan Karawitan ISI Denpasar. Acara ini dibimbing oleh para dosen Karawitan pimpinan I Made Kartawan, SSn, M.Si dan Pande Gede Mustika, S.SKar, M.Si yang juga pengampu mata kuliah Organologi dan Akustika.

Kegiatan ini juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat serta pengajaran kepada mahasiswa untuk dapat secara langsung mengaplikasikan ilmu tentang Organologi dan Akustika. Menurut Pj. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S.,M.A, adanya kegiatan melaras gamelan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat bahwa Jurusan Karawitan ISI Denpasar tidak hanya mampu dalam menabuh gamelan tapi juga mampu melaras gamelan. Kedepan tidak hanya Gamelan Gong Gede saja yang dilaras, tapi juga berencana untuk melaras Gamelan Semarpagulingan dan melaras barungan gong lainnya kepunyaan Pura Besakih. Selain itu rombongan juga melaksanakan persembahyangan bersama guna “nunas ica” agar seluruh keluarga besar ISI Denpasar diberikan keselamatan. Prof. Rai menambahkan bahwa sumbangsih yang diberikan ISI Denpasar melalui pelarasan gamelan, mungkin terlihat kecil namun menurut Prof. Rai besar kecilnya sumbangan tidak bisa dilihat dari nilai sumbangannya, namun ketulusiklasan dari civitas ISI Denpasar sesuai dengan bidangnya. Selain itu ISI Denpasar diberikan kesempatan untuk “ngayah” dalam bentuk pementasan Lelambatan Klasik Pagongan, Baris Gede, Rejang, Wayang, Topeng dan pementasan tabuh Semar Pagulingan oleh Asti Pertiwi (sekaa tabuh wanita ISI Denpasar) pada tanggal 7 April 2009.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Puluhan Mahasiswa ISI Denpasar Akan Dimodali Bikin Usaha Sendiri

Puluhan Mahasiswa ISI Denpasar Akan Dimodali Bikin Usaha Sendiri

 

lim_4171-kcl-copyDenpasar– Sebanyak 135 Mahasiswa ISI Denpasar dari 2 Fakultas, pada tanggal 11 Maret 2009, mengikuti Pembekalan Program Kewirausahaan, bertempat di Ruang Sidang Gedung Lata mahosadi ISI Denpasar. Program Mahasiswa Kewirausaha ini adalah program DIKTI yang mengucurkan dana bantuan usaha kepada mahasiswa di universitas negeri dan politeknik se-Indonesia. Mahasiswa yang diberi pembekalan ini nantinya akan diminta membuat business plan yang nantinya akan disaring menjadi 88 orang. Ke-88 orang ini adalah yang berhak mendapat bantuan dana sekitar 8 juta rupiah per orang atau bisa berkelompok dengan maksimal 5 orang per satu kelompok, dengan bantuan yang didapat perkelompok sebesar 40 juta rupiah. Uang ini merupakan bantuan modal untuk membuat usaha yang disesuaikan dengan bidang ilmunya. Uang ini termasuk di dalamnya modal usaha, persiapan dan dana operasional sampai usaha tersebut bisa berjalan dan mengalami titik impas (Break Event Point). Untuk persyaratannya adalah  mahasiswa yang telah menyelesaikan semester 4 atau telah mengantongi minimal 80 sks dengan catatan belum mengambil mata kuliah TA (Tugas Akhir).

 

PR III ISI Denpasar Drs. I Made Subrata, M. Si yang juga ketua panitia program kewirausaha ini menjelaskan program ini merupakan kebijakan dari DIKTI Departemen Pendidikan Nasional yang intinya untuk memberikan modal kepada para mahasiswa di universitas negeri dan politeknik se-Indonesia. Tujuannya jelas untuk mengurangi pengangguran intelektual yang jumlahnya cukup besar di negeri ini dan diharapkan bisa membuka lapangan kerja baru, dimana mahasiswa sebagai pengelola bisa mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di kampus dan menerapkannya di lapangan. Untuk di ISI Denpasar usaha yang coba dijalankan dan yang sesuai dengan pendidikan di ISI Denpasar adalah percetakan Sablon bagi FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) dan Tata Rias bagi FSP (Fakultas Seni Pertunjukan). Usaha ini dipilih berdasarkan kecocokan dengan apa yang didapat di kampus dan juga peluang untuk usaha ini pada saat sekarang ini masih terbuka lebar dan cukup menjanjikan. Subrata juga menambahkan dalam perjalanannya nanti mahasiswa yang telah lolos seleksi akan dibina dan didampingi oleh dosen yang telah ditunjuk oleh panitia. Mereka juga diwajibkan membuat laporan perkembangan usaha kelompoknya dan mengungkapkan kendala yang dihadapi sehingga bisa dicarikan solusi oleh dosen pendampingnya.

           

Untuk acara pembekalan program mahasiswa wirausaha di lingkungan ISI Denpasar Rabu(11 Maret 2009), mahasiswa dilatih cara menyusun business plan dari Drs. I Gede Ketut Warmika, MM (Dosen Fakultas Ekonomi Unud), Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah di Propinsi Bali Umumnya dan Khususnya di Kota Denpasar yang dibawakan oleh Ir. Ngakan Putu Adnyana, MM (Kepala Bidang UKM, Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Kota Denpasar) dan                     yang terakhir Kiat-Kiat Menjadi Pengusaha Sukses dari I Gede Arjawa, SE. MM yang juga pengusaha. Para mahasiswa mengikuti acara tersebut dengan antusias dan tertib. Semoga dengan adanya program ini dapat memberikan konteribusi yang berarti bagi kemajuan ISI Denpasar, Bali dan Indonesia pada umumnya.

 

Humas ISI Denpasar melaporkan

Rektor dan 16 Pejabat Struktural Suratthani Rajabhat University Thailand

Rektor dan 16 Pejabat Struktural Suratthani Rajabhat University Thailand

 

lim_4136-kcl-copyDenpasar– President Suratthani Rajabhat University beserta 15 pejabat struktural (para vice president dan dekan) di lingkungan Suratthani Rajabhat University berkunjung ke ISI Denpasar guna mengadakan penjajakan terkait rencana penandatanganan MoU dengan ISI Denpasar. Para rombongan disambut langsung oleh Pj. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., beserta jajarannya. Dalam kunjungannya selama tiga hari di Bali rombongan Suratthani Rajabhat University berkesempatan untuk pertama kalinya mengunjungi ISI Denpasar. Dalam kunjungannya rombongan disuguhi tari penyambutan Selat Segara dan Satya Brasta, dan melakukan inpeksi ke gedung pameran seni rupa serta melihat demonstrasi para mahasiswa ISI Denpasar dalam melukis baik modern maupun tradisi. Uniknya beberapa orang pejabat struktural Surrathani Rajabhat University sempat disket wajah oleh mahasiswa jurusan lukis ISI Denpasar. Mereka sangat gembira dan senang sekali wajahnya disket oleh mahasiswa jurusan lukis bahkan mereka membawanya pulang ke Thailand.

 

Dipilihnya ISI Denpasar sebagai tempat kunjungan karena atas rekomendasi dari Konsulat RI di Thailand serta Universitas yang pernah menjalin kerjasama dengan ISI Denpasar yaitu Songlah Rajabat University. President Suratthani Rajabhat University, Asst. Prof. Dr. Narong Buddhichiwin mengungkapkan impression yang baik terhadap ISI Denpasar, karena walaupun kampus ISI Denpasar dinilai kecil jika dibandingkan dengan kampus mereka dengan 10.000 mahasiswa, ISI Denpasar mampu menciptakan atmosfir yang ramah dengan beragam kegiatan. Misi kunjungannya adalah untuk menjalin kerjasama dengan ISI Denpasar ke depannya direncanakan program pertukaran dosen dan mahasiswa, kerjasama penilitian, metode pendidikan dan saling mengisi jurnal masing-masing dengan artikel ilmiah sesuai dengan tuntutan direktorat pendiikan tinggi negara masing-masing. Narong juga menambahkan kedatangannya ke ISI Denpasar adalah untuk belajar atau menimba ilmu tentang mengembangkan jaringan atau networking dengan universitas di seluruh dunia. ISI Denpasar menurutnya telah berhasil mengembangkan jaringan networking dengan universitas lainnya di dunia, terbukti ISI Denpasar telah mempunyai MoU dengan universitas-universitas tersebut. Nah atas dasar pertimbangan tersebut Suratthani Rajabhat University kedepannya akan menjajaki kerjasama tersebut dengan ISI Denpasar sebagai salah satu lngkah awalnya. Tambahnya sebelumnya ISI Denpasar telah menandatangani MoU dengan universitas tetangganya yang memang terkenal dengan Seninya yaitu Songkhla Rajabhat University, bahkan pada saat ISI Denpasar mengadakan Festival Kesenian Indonesia V tahun 2008 yang lalu, Songkhla juga turut berpartisipasi dalam seminar.

 

Pejabat Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira atas kedatangan para pejabat Suratthani Rajabhat University Thailand ini. Menurutnya Universitas ini dulunya merupakan institusi ilmu pendidikan (semacam IKIP) yang sekarang berkembang menjadi salah satu Universitas terkemuka di Thailand. Prof. Rai juga tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya karena ternyata yang hadir pada saat ini adalah Dekan-Dekan fakultas di universitas tersebut. Salah satu celah kerjasama yaitu di Suratthani terdapat jurusan Tourism yang memunkinkan diadakan untuk kerjasama. Bentuk kerjasamanya yaitu pertukaran dosen, pegawai, mahasiswa, rencana double degree, kerjasama penelitian, tukar menukar informasi ilmiah dengan jalan mengisi jurnal internasional masing-masing universitas. Khusus untuk jurnal ilmiah para dosen di Suratthani dapat mengsi jurnal internasional “Mudra” yang diterbitkan ISI Denpasar begitu juga sebaliknya. Ini juga salah satu usaha untuk mengembangkan jaringan atau networking yang tujuan akhirnya untuk mewujudkan visi ISI Denpasar untuk go international.

 

Para rombongan Suratthani sangat antusias atas kunjungannya di ISI Denpasar dan pulau Bali pada umumnya. Prof. Rai juga menanti surat invitation dari Suratthani untuk mengadakan kunjungan balasan dan secepatnya ditandatangani MoU kerjasama. Semoga hal ini menjadi pemacu ISI Denpasar untuk terus berkarya dan mengembangkan kemampuannya untuk menjaga Seni dan Budaya Bali yang sangat kita cintai ini.

 

Humas ISI Denpasar melaporkan

 

 

 

Loading...