MAHASISWA ASING DAN ROMBONGAN ISI DENPASAR “NGAYAH” DI PURA AGUNG BESAKIH DAN PURA ULUN DANU BATUR

MAHASISWA ASING DAN ROMBONGAN ISI DENPASAR “NGAYAH” DI PURA AGUNG BESAKIH DAN PURA ULUN DANU BATUR

lim_0108-copyBangli(humasisi).Bertepatan dengan diselenggarakannya upacara Panca Bali Krama di Pura Agung Besakih dan Upacara Ngusaba Kedasa di Pura Batur, ISI Denpasar sebagai Institusi Seni di Bali merasa terpanggil untuk ikut berpartisipasi pada kedua upacara yang termasuk besar tersebut. Terbukti pada hari Rabu, tanggal 15 April 2009 sekitar 200 mahasiswa Fakultas Seni pertunjukan dari semua angkatan dan 100 dosen berangkat ke Pura Ulun Danu Batur untuk “ngayah”. Tari Rejang, Baris Gede, Tabuh Gong Gede 2 barung, Asti Pertiwi (Sekaa gong wanita ISI Denpasar), Tari Selat Segara, Jauk Manis, Margapati (dimana mahasiswa asing yang ikut menari 4 orang), Legong Kuntul, Oleg Tamulilingan dan Satya Brasta.Ini merupakan lanjutan dari acara ngayah yang dilaksanakan di Pura Besakih pada hari Selasa tanggal 7 April yang lalu. Pada saat tersebut ISI Denpasar memberangkatkan sekitar 300 orang dalam 7 bus yang terdiri dari mahasiswa dan dosen. Partisipasi ISI Denpasar berupa penampilan tabuh Gong Gede, tabuh Lelambatan, Penampilan Tari Rejang, Tari Baris, Topeng, Wayang lemah yang dibawakan oleh dalang cilik I Dewa Ketut Wicaksanditha dan Semar Pegulingan. Uniknya dalam acara ngayah tersebut adalah diikutsertakannya beberapa mahasiswa asing program Dharmasiswa Pemerintah Republik Indonesia. Pada kesempatan tersebut ikut menarikan Tari Rejang sebanyak 14 orang (Pura Besakih) dan Tari Margapati (Pura Ulun Danu Batur) sebanyak 4 orang yang berasal dari negara Inggris, Meksiko, Jepang, Polandia, Kanada dan Rep. Ceko. Salah satu penari “asing” yang dapat ditemui yaitu Sarka Bartuskova asal Republik Ceko, Ia sangat bahagia dapat kesempatan untuk menari apalagi di pura terbesar di Bali dan upacara lima tahunan sekali, sungguh suatu kenangan seumur hidup baginya. Lain lagi dengan Tashiro Cie mahasiswa asing asal Jepang yang sebelum keberangkatan mengalami tabrakan sepeda motornya, namun dengan semangat yang tinggi dapat melanjutkan acara “ngayah”nya meskipun dengan terpincang-pincang.

Menurut Pembantu Rektor IV di bidang kerjasama I Wayan Suweca, SS.Kar, M.Mus yang sekaligus bertindak sebagai ketua panitia acara ngayah ini mengungkapkan bahwa ISI Denpasar sebagai Institusi seni di Bali semaksimal mungkin akan ikut meramaikan atau ngayah di segala event di Bali. Apalagi sekarang terdapat suatu upacara besar yaitu Panca Bali Krama di Pura terbesar di Bali, tentu ISI Denpasar merasa terpanggil untuk ikut menyumbangkan kemampuannya yaitu dalam hal seni. Mengenai keberangkatan yang mencapai 300 orang Suweca menjelaskan, itu menunjukkan antusiasme teman-teman dosen dan pegawai ISI Denpasar sulit dibendung untuk ngayah. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA yang berkesempatan pada saat itu, menyambut gembira dan tak lupa mengucapkan syukur atas kegiatan ngayah ini. Ini merupakan pengabdian tanpa pamrih yang tulus ikhlas untuk “nunas ica” kepada Tuhan Yang Maha Esa. Apalagi ISI Denpasar yang notabene salah satu institusi pencetak seniman, jadi kegiatan ngayah sudah menjadi suatu nafas dalam proses berkesenian di Bali. Ngayah disini mempunyai arti selain untuk mengabdikan ilmu kesenian yang telah didapatkan pada bangku kuliah juga terdapat juga filosofi “kesenian yang berasal dari Tuhan akan dikembalikan lagi ke Tuhan”. Disinggung mengenai penampilan mahasiswa asing Prof. Rai menyatakan bangga dan gembira. Ini merupakan salah satu program untuk mengaplikasikan apa yang telah didapatkan di kampus dan dipraktekkan pada event yang sesungguhnya. Kebetulan tengah dilangsungkannya upacara Panca Bali Krama jadi mahasiswa asing bisa langsung praktek tarian yang dipelajarinya di kampus dalam upacara yang nyata. Mengenai jumlah peserta ngayah yang relatif besar(sampai 300 orang), prof. Rai menyatakan rasa gembira karena begitu antusiasnya dosen, pegawai dan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ini. Terbukti yang sebelumnya dijatahkan 65 namun yang bersedia hadir mencapai 300 orang. Apresiasi masyarakat juga cukup hangat mengenai kegiatan ngayah ini terbukti pas acara di Pura Batur, Jero Gede Kelihan sampai-sampai mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, bukti masyarakat dan panitia karya sangat mengapresiasi atas kegiatan ngayah ini.

Humas ISI Denpasar melaporkan……

ISI Denpasar Tingkatkan Kualifikasi Dosennya lewat Pelatihan Pekerti

ISI Denpasar Tingkatkan Kualifikasi Dosennya lewat Pelatihan Pekerti

pekerti-1404091Denpasar. Guna meningkatkan kualifikasi dosen dalam proses pembelajaran, ISI Denpasar menggelar Pelatihan Keterampilan Teknik Instruksional (Pekerti) yang dibuka tadi pagi (14 Maret 2009) oleh Rektor ISI Denpasar, bertempat di Gedung Pusat Dokumentasi (pusdok) ISI Denpasar. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, diikuti oleh 25 dosen, yang terdiri dari 16 dosen dari Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) serta 9 dosen dari Fakultas Seni Rupa dan Desain. Sementara para instruktur berasal dari Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) Universitas Udayana. Para instruktur yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sutjipta,MS, Prof. Dr. Aron Meko Mbete, Dra. Meiti W Proborini, M.Sc, Drh. IB. Swacita, MP, Drh. A.A. Sagung Kendran, M.Kes, Drs. I Nyoman Kadjeng Widjaja, Apt., M.Si, Prof. Ir. Wayan Sayang Yupardhi, M.Agr.S memberikan pokok bahasan tetntang penyusunan silabus, GBPP,SAP dan memberikan teori-teori bagaimana mengaplikasikan kurikulum berbasis kompetensi dalam proses pembelajaran.

Drs. I Wayan Gulendra, M.Sn selaku ketua Panitia mengungkapkan perkembangan dan perubahan kehidupan masyarakat, membawa dampak terhadap kebutuhan masyarakat itu sendiri, maka para insan akademik harus memiliki cara pandang yang jauh kedepan, untuk menyikapi secara cerdas perubahan tersebut. Dalam hal ini perguruan tinggi mempunyai kewajiban untuk meningkatkan kualifikasi sumber daya yang baik melalui pendidikan lanjut serta pelatihan-pelatihan yang berorientasi pada peningkatan intelektualitas kinerja dilingkungannya masing-masing. Sehingga besar harapan ISI Denpasar dapat menciptakan sumber daya yang bermutu yaitu cerdas logika, cerdas etika/moral, dan cerdas estetika.

Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Drs. I Ketut Murdana, M.Sn mengungkapkan hampir 95 % Dosen ISI Denpasar telah mengikuti pelatihan Pekerti ini, sisanya belum mengikuti dikarenakan masih tugas belajar atau belum sepenuhnya menjadi PNS. Sedangkan untuk pelatihan AA(Applied Approach) sekitar 70-75 % dosen ISI Denpasar yang telah mengikutinya dan diharapkan akan ditingkatkan jumlahnya secepatnya. Khusus di Pekerti ini para dosen akan diajarkan bagaimana menjadi dosen yang profesional sesuai dengan Tupoksinya dan penjabaran kurikulum berbasis kompetisi pada kegiatan perkuliahan. Tentu tujuan akhirnya diharapkan proses transfer ilmu pengetahuan dapat berjalan dengan maksimal dan menghasilkan lulusan yang kualified dan bermoral.

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira atas diadakannya pelatihan ini. Pelatihan Pekerti ini merupakan salah satu cara untuk mewujudakan ISI Denpasar sebagai World Class University terutama dalam hal teaching quality atau proses pembelajaran. Apalagi kecenderungan dosen ISI Denpasar yang tugas utamanya adalah mengajar terdapat 2 masalah yang harus dihadapinya. Pertama dosen bukan berasal dari institusi ilmu pendidikan sehingga hanya menguasai ilmu pengetahuan sesuai dengan bidangnya, tanpa dididik menjadi seorang pengajar sebelumnya. Kedua adalah paradigma pendidikan sekarang yang memang menuntut pendidikan yang berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetisi sesuai dengan Kepmendiknas No. 045/U/2002. Prof. Rai juga menambahkan kedepannya setelah mendapatkan pelatihan, dosen diharapkan agar mampu melahirkan buku ajar. Karena apabila terdapat banyak buku ajar maka disinilah bukti kualifikasi dosen yang berimbas pada kualitas pendidikan suatu institusi.

Para Dosen mengikuti acara pembukaan tersebut dengan sangat antusias, sebuah pertanda yang baik demi kemajuan ISI Denpasar.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Video Confrence Bulan April

Vicon I

Dalam rangka internasionalisasi pendidikan tinggi, Dikti bekerjasama dengan NESO dan IIEF akan mengadakan workshop melalui widya tele wicara pada:

Hari/tanggal: Kamis/16 April 2009
Pukul: 10:00 – 12:00
Tempat: Ruang vicon
Acara:
widya tele wicara tentang Internasionalisasi Pendidikan Tinggi bersama Hanneke Teekens & Iried Agoes.
Rekans perguruan tinggi yang sedang mengembangkan internasionalisasi PTnya kami undang untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam acara ini.

Vicon II

Beberapa tahun terakhir World Class University Rankings mulai populer dikalangan perguruan tinggi di dunia. Salah satu lembaga yang setiap tahun melakukan pemeringkatan adalah QS-THES (Quacqarelli Symonds Time Higher Education Supplements). Sejak tahun 2008 QS-THES berubah menjadi Time Higher Education
-Quacqarelli Symonds (THE-QS). Ada beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang telah masuk dalam THE-QS. Pada tahun 2006 yang masuk adalah UGM, ITB, UI, dan UNDIP, pada tahun 2007 jumlah yang masuk 6 PT antara lain UGM, ITB, UI, UNDIP, IPB, UNAIR, sedang pada tahun 2008, bertambah satu lagi sehingga ada 7 PT Indonesia UGM, ITB, UI, UNDIP, IPB, UNAIR, dan UNBRAW. THE-QS memberikan akses khusus bagi perguruan tinggi untuk memperbaiki data mereka secara online. Bagaimana data-data tersebut diisi? Apa yang dimaksud dengan FTE (full time equivalent), Faculty members dll. Memang tidak mudah untuk pertama kali mengisinya. UNIVERSITAS DIPONEGORO telah 4 tahun berturut-turut mengisi dan memperbaiki data tersebut. Undip ingin berbagi pengalaman melalui VICON-INHERENT pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 21 April 2009
Waktu : 09.00-11.00Kerjasama dan Pengembangan
Acara : Berbagi Pengalaman dalam Pengisian Data THE-QS World
Class University Rankings (THE-QS WCUR)
Fasilitator : Dr. Muhammad Nur (Pembantu Rektor bidang Kerjasama
dan Pengembangan) dan TIM ahli bidang Kerjasama dan
Pengembangan

Vicon III

Dikti bekerjasama dengan Ciputra, Kementrian BUMN, Kauffman Foundation mengembangkan program peningkatan kewirausahaan melalui Global Faculty Program yg melatih para dosen Indonesia di Amerika dalam waktu 8 minggu di Kansas City, Boston, dan Silicon Valley. Untuk tahu lebih jauh tentang program tersebut, kita akan berbagi informasi melalui widya tele wicara pada:
Hari/tanggal: Kamis/30 April 2009
Pukul: 08:00-10:00 WIB
Tempat: Ruang Vicon
Acara:
1 Pembukaan oleh Meneg BUMN
2 Sambutan dari Dr. Ir. Ciputra
3 Paparan Kauffman Foundation
4 Testimoni peserta Global Faculty Program di Amerika
5 Tanya jawab
6 Paparan Meneg BUMN
7 Diskusi tentang proses persiapan, penyeleksian, dan pengiriman dosen dalam program ini.

DOSEN ISI DENPASAR I WAYAN  BERATHA, S.S.KAR, M.Sn MENUJU MOSKOW MENGAJAR GAMELAN BALI

DOSEN ISI DENPASAR I WAYAN BERATHA, S.S.KAR, M.Sn MENUJU MOSKOW MENGAJAR GAMELAN BALI

dsc03160-copy3Musik tradisional Indonesia, gamelan, kini telah menyebar ke seluruh dunia. Seni karawitan Bali, Jawa, dan Sunda telah menarik perhatian pegiat seni di belahan Eropa dan Amerika sejak zaman kolonial. Sekarang, selain banyak dikaji secara ilmiah, gamelan juga dipelajari aspek teknis-estetiknya pada beberapa perguruan tinggi di mancanegara. Bahkan belakangan, di beberapa negera bagian Amerika, London, Swiss, dan Tokyo misalnya telah muncul komunitas pemain gamelan. Mereka menyebut grupnya sekaa bagi yang khusus menyuntuki gamelan Bali.
Di kawasan negara-negara maju yang belum terjamah oleh penyebaran gamelan adalah belahan Eropa Timur. Namun beberapa tahun terakhir ini, sejak bubarnya Uni Sovyet, gamelan Bali khususnya mulai berdenyut di sana. Pada tahun 2004, ISI Denpasar pernah mengirim pengajar gamelan ke Hungaria. Setahun kemudian, 2005, seorang dosen ISI. Ida Bagus Nyoman Mas, SS.Kar diutus untuk mengajar gamelan di Moskow. Rusia. Tahun ini ISI kembali mengirim seorang komposernya, I Wayan Beratha, SS.Kar, M.Si, menularkan gamelan Bali di negeri pecahan Uni Sovyet tersebut.
Senin (22/12) kemarin, Wayan Beratha telah meninggalkan tanah air menuju Moskow. Menurut rencana, seniman asal Banjar Sengguan, Singapadu, Sukawati, ini akan berada di sana selama tiga bulan. Tugas yang diemban pengerawit yang baru saja datang dari mengikuti Festival Gamelan Internasional di Malaysia itu adalah atas kerja sama ISI Denpasar dengan Menbudpar dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rusia. “Keberangkatan salah satu dosen ISI untuk mengajar gamelan Bali di Moskow ini adalah salah satu realisasi dari kerja sama yang kami bangun dengan pihak-pihak lembaga pemerintah dan swasta ke berbagai belahan dunia,” ujar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA, Pejabat Rektor ISI, Sabtu (20/12) lalu.
Prof. Wayan Rai menuturkan, para dosen dan mahasiswa ISI sejatinya telah go international dalam implementasi lawatan pentas atau pameran maupun dalam bentuk belajar dan mengajar di luar negeri. Permintaan untuk mengajar gamelan, seni tari, pedalangan di luar negeri, ungkap Dr. Rai, merupakan penghargaan bagi kesenian Bali yang secara sambung menyambung dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh seniman dan akademisi ISI. “Kami yakin Wayan Beratha akan dapat menunaikan tugasnya dengan baik dan melalui interaksi seni, mengharumkan nama Bali dan bangsa Indonesia”.
Jagat seni adalah media komunikasi ideal nan menyejukkan. Dalam konteks pergaulan antar bangsa, kesenian Bali telah berkiprah memberikan sepenggal pencitraan positif terhadap martabat bangsa kita. Karena itu, memperkenalkan nilai-nilai keindahan yang kita banggakan kepada masyarakat dunia berdimensi signifikan bagi gambaran budaya Indonesia di mata internasional. “Melalui bahasa universal gamelan, saya berobsesi menjalin dialog dari hati ke hati dengan para peminat kesenian Bali di Moskow,“ kata Wayan Beratha kepada teman-temannya sesama dosen ISI.
Sementara dikesempatan lain pada tanggal 22 Maret 2009, ISI Denpasar kembali“manggur“ atau melaras gamelan milik Pura Besakih. Rombongan yang terdiri dari para dosen dan staf ini meneruskan komitmennya untuk turut ngayah dalam panca bali krama sesuai dengan bidang yang dikuasai. Rombongan yang berangkat yaitu I Made Kartawan, S.Sn., M.Si., Pande Gede Mustika, S.Skar., M.Si, I Gede Mawan, S.Sn., Ni Ketut Suryatini, S.S.Kar., M.Sn, Ni Komang Marheni, S.SP, dan Nik Suasti.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Loading...